Thursday 26 November 2015

Pembebasan Islam


By: Khoirul Taqwim

Islam merupakan agama pembebasan manusia dari kebodohan dalam menjalin sebuah interaksi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, maupun manusia dengan sang maha pencipta. Sehingga muncul berbagai gagasan yang cerdas dalam menelaah tentang realitas kehidupan dalam mengubah sebuah kejahatan menjadi kebaikan, begitu juga kebaikan diubah menjadi kemuliaan yang tertinggi, tentunya tidak hanya sebatas kebaikan bagi manusia, tetapi kebaikan bagi alam semesta segala yang tercipta.

Dengan Islam manusia dituntun menuju sebuah bentuk kemuliaan yang luhur dalam menjalankan sebuah tuntutan zaman yang kian keras, tidak hanya dari fisik belaka, tetapi jiwa manusia ajaran Islam mensucikan manusia dari penyakit hati yang terus mengancam dalam diri manusia. Sehingga manusia dapat hidup dengan layak, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kajian Islam tidak hanya sebatas permasalahan dunia belaka, tetapi lebih jauh lagi, Islam mengajarkan tentang kemuliaan menuju kehidupan yang lebih baik dalam pembebasan jiwa manusia yang tidak sedikit dikotori oleh permasalahan-permasalahan duniawi yang terjadi di dalam keseharian manusia.

Pembebasan Islam merupakan sebuah gagasan ajaran Islam menuju kemuliaan manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Karena dengan adanya pembebasan Islam manusia diberikan sebuah tuntunan yang baik menuju perjalaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak.

Dengan adanya pembebasan Islam manusia diberikan pilihan yang cerdas, yaitu: sebuah bentuk pilihan antara kebaikan dan kejahatan, tentunya dalam pengertian sebuah kejahatan akan membawa kesengsaraan manusia di dalam menjalankan kehidupan di dunia sampai akhirat kelak, sedangkan kebaikan akan menuntun manusia menuju hidup penuh kemuliaan, baik didunia maupun di akhirat kelak. Sehingga dengan adanya pembebasan Islam dapat dijadikan sebuah gagasan pilihan hidup bagi manusia yang ingin hidup mulia atau hidup penuh kehinaan dengan dosa-dosa yang dipikulnya.

Keberadaan Islam dengan bentuk pembebasan dapat dijadikan sebuah keteladanan bagi manusia menuju kebaikan yang mulia dalam menuju sebuah tatanan kehidupan manusia yang lebih baik, cerdas, sabar, dan penuh rasa syukur atas karunia Ilahi yang tak ternilai harganya.

Semoga tulisan sederhana di atas dapat dijadikan sebuah pendorong buat kami menuju kehidupan yang penuh kebaikan dan penuh kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat kelak, Amin...........

Islam Dalam Kubangan Golongan


By: Khoirul Taqwim

Ketika membicarakan Islam seolah-olah pikiran umat Islam dibawa dari zaman Nabi sampai zaman kontemporer, namun ada pembeda di saat zaman Nabi Muhammad, bahwa Islam masih manunggal dalam ajaran kenabian, namun dengan perkembangan zaman ajaran Islam mulai bercampur dari Sahabat Nabi sampai para pemuka agama. Sehingga memunculkan fenomena ajaran Islam tidak lagi manunggal, tetapi menjadi beragam ajaran Islam, mulai dari syari'at sampai ajaran aqidah mengalami reduksi dari zaman Nabi menuju zaman berikutnya.

Islam mulai mengalami perpecahan sejak zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib, Dari sinilah Islam menjadi tiga golongan, pertama golongan Syi'ah yaitu: mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah yang paling utama di antara para sahabat dan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum Muslimin, begitu juga anak cucunya berhak menjadi pemimpin umat Islam dalam bentuk kekhalifahan.

Golongan kedua yaitu: Murji'ah merupakan sebuah golongan Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan Khawarij. Paradigma pemikiran Murji'ah dengan pemahaman tentang keimanan yang cukup hanya dalam hati, dan golongan Murji'ah tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertaubat.

Golongan ketiga Khawarij dalam istilah ilmu kalam merupakan suatu golongan pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar dan meninggalkan barisan, karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 Masehi dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan dalam permasalahan persengketaan kekhalifahan. Sehingga golongan ini keluar dari golongan Ali bin Abi Thalib dan membuat golongan sendiri dalam percaturan politik maupun dalam pemahaman ajaran agama Islam.

Dari ketiga golongan inilah yang ikut andil besar Islam menjadi beragam golongan. Karena setelah ketiga golongan di atas Islam menjadi beragam golongan, mulai dari Qodariah, Jabariyah, Sunni, Mu'tazilah, Wahabi dan masih banyak lagi golongan Islam yang lainnya.

Perkembangan golongan Islam sejak zaman Sahabat Nabi sampai era masa kini, ternyata Islam menuju kubangan yang sangat dalam. Sehingga memunculkan gesekan yang tidak hanya dalam masalah pola pikir, tetapi lebih jauh lagi mengarah gesekan yang bersifat aksi kekerasan. 

Kalau masalah pola pkir kita sering mendengar pertarungan Islam yang mengatasnamakan diri Islam liberal dengan pertarungan melawan Islam Khilafah, begitu juga Islam tradisional yang dengan gigih melawan penghakiman-penghakiman dari Islam khilafah maupun Islam liberal. Sehingga adu olah pikir baik melalui diskusi maupun melalui dunia tulis menulis tak terhindarkan dengan beragam argumen yang menjadi alat untuk menguatkan argumen masing-masing golongan.

Sedangakan kalau melihat peta golongan Islam di dunia, ternyata umat Islam dihadapkan tidak hanya permasalahan berkutat pada pola pikir, namun golongan Islam sudah masuk dalam kubangan kekerasan, baik di Suriah, Irak, Mesir, Libya, Yaman, Afghanistan, dan masih banyak lagi negara yang dihuni sebagian besar umat Islam masuk dalam kubangan golongan, dan yang populer dengan istilah golongan Sunni, Wahabi dan Syiah. Ketiga golongan inilah yang memberi warna dalam percaturan politik, sosial, budaya, yang semuanya tak lepas dikaitkan dengan ajaran Islam golongan masing-masing dalam pemahaman ajaran ke-Islaman.

Islam dalam kubangan golongan sejak zaman Sahabat Nabi sampai masa kini merupakan keperihatinan yang sangat mendalam bagi umat Islam di dunia. Karena Islam yang ajarannya menonjolkan cinta damai, seakan-akan berubah menjadi aksi kekerasan dalam pertarungan antar golongan sesama umat Islam.

Semoga Allah SWT melindungi kami umat Islam dari kejahatan jiwa maupun kejahatan raga, Amin.......................