Saturday 30 January 2016

Perkembangan dan Pemikiran Islam Tradisional Indonesia


By: Khoirul Taqwim

Islam tradisional tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak awal agama Islam datang ke-Nusantara, tetapi dalam perjalanan Islam tradisional mendapatkan berbagai tantangan dari berbagai sekte Islam dengan gagasan ke-Islaman yang cenderung sepihak dalam membedah khazanah tentang Nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Islaman. Bahkan tantangan yang terkuat datang sejak bangsa eropa datang ke-Indonesia dengan membawa bendera kolonialisme. Sehingga memunculkan Islam dengan corak modern dengan meniru gaya hidup ala bangsa eropa, padahal corak ke-Islaman model dari bangsa eropa tidak sesuai dengan masyarakat di nusantara.

Perjalanan Islam tradisional semakin kuat di saat kemerdekaan bangsa Indonesia telah hadir dalam kehidupan masyarakat. Bahkan Islam tradisional dengan gencar mendirikan berbagai pendidikan melalui pondok pesantren maupun dalam bentuk pendidikan lain, tetapi dalam perjalanan selanjutnya Islam tradisonal semakin menghadapi beragam tantangan yang kuat dari dominasi bangsa barat dan para pejuang khilafah. Sehingga Islam trdaisional semakin di anggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman. Bahkan ada istilah Islam konservatif yang di alamatkan penganut Islam tradisional, tetapi stigma yang paling menyakitkan Islam tradisonal di anggap sebagai pengejawantahan terhadap nenek moyang yang jauh dari Nilai-nilai ke-Islaman.

Melihat beragam serangan dari berbagai argumen para penganut di luar Islam tradisional, perlu ada sebuah bentuk pemahaman secara tepat, bahwa tuduhan dari luar Islam tradisional bukanlah sebuah kebenaran, sebab Islam tradisional merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat, agar terjadi saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

Perjalanan Islam tradisonal setelah era reformasi dengan berbagai gejolak ke-Islaman datang begitu gencar, Bahkan kita kenal dengan sebutan istilah ke-Islaman dengan pemahaman Liberal, Khilafah dan masih banyak lagi Istilah-istilah lainnya. Sehingga membuat Islam tradisonal mencoba menjawab tantangan zaman yang datang dari berbagai kalangan dengan seonggok dogma yang tidak cocok dengan masyarakat Islam tradisional.

Geliat Islam tradisional dalam menjawab sebuah argumen Islam liberal dengan berusaha memberikan sebuah pemaparan dengan cara mengerahkan dengan berpegang pada sebuah nilai keseimbangan antara tekstual dengan kontekstual.

Keberadaan Islam Liberal cenderung secara kontekstual dalam memberikan sebuah makna kehidupan. Sehingga terkadang Islam liberal kebablasan dalam menerjemahkan masalah kajian ke-Islaman tanpa mengindahkan tekstual. Nah! dari sinilah perlu ada sebuah pemaparan yang saling berkaitan antara tekstual dengan kontekstual secara tepat dalam menempatkan sebuah permasalahan.

Sedangkan Islam khilafah cenderung mengarah kepada pembahasan seputar pemurnian Islam. Bahkan kajian Islam Khilafah cenderung mengarah dalam bentuk tekstual, padahal antara tekstual dengan kontekstual sudah semestinya harus sejalan dalam melihat beragam fenomena kehidupan masyarakat secara luas.

Pasca reformasi telah terjadi sebuah pola pikir dengan mengarah kebablasan dalam mengkaji ke-Islaman baik dari Islam Liberal maupun Islam Khilafah. Sehingga menghasilkan satu sama lain saling menaruh curiga sesama masyarakat Islam. Nah! Islam tradisional pasca reformasi merupakan wajah dinamika baru dalam memberikan sebuah pemahaman dengan jalan tengah, bahwa Islam merupakan perpaduan antara tekstual dengan kontekstual dalam menjawab dan menerjemahkan beragam permasalahan kehidupan masyarakat secara umum.

Keberadaan Islam tradisional merupakan sebuah proses menuju jalan tengah antara pergolakan Islam ala barat dengan pergolakan Islam ala timur tengah. Nah! disinilah Islam tradisional berperan sebagai media jalan tengah dalam memajukan Islam di Indonesia dalam mencari sebuah makna Nilai-nilai ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.

Dengan melihat berbagai permasalahan tentang ke-Islaman di Indonesia sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan dan setelah kemerdekaan membuat Islam tradisional mencoba mengubah dan menyesuaikan dalam menempatkan sebuah gagasan. Sebab agama Islam merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan masyarakat secara universal. Semoga Allah Membekali kita dengan ilmu yang bermanfa'at, menjadikan kita termasuk orang yang berilmu dan menjadikan kita termasuk golongan manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat, Amiin.....

Njambe panjenengan Sareng Balutan Ibadah



Dening: Khoirul Taqwim

Njambe panjenengan
lebet setunggal margi suci
sareng balutan ibadah
dipunmaweni guyuran jawah deras dipunpasuryan bumi
Bukti inggil keberkahan Ilahi sampun rawuh
satuhu keajaiban alam tanpa dipunatur
tumut menyambut dinten kebahagiaan
kala njambe panjenengan duhai dambaan jiwaku
ngantos mboten kraos butiran waspa kebahagiaan
dhawah sareng guyuran tirta jawah rahina menika

Duhai putri adalem
dalem njambe panjenengan dinten menika
Disaksikan tawang kresaa bumi
Disaksikan bantala teles kresaa mendung raya
ngantos alam semesta midhanget bisikan tembung-tembung adalem
kala dalem njambe panjenengan dipundinten kebahagiaan menika

Duhai putri endah
dinten ingkang teles diguyur jawah menika
dalem njambe panjenengan dados tanda bektos adalem wonten Ilahi
menawi gandrung adalem badhe dados halal disaksikan alam semesta dinten menika
ngantosa wanci dipunpanjenengan dados garwa adalem
Bahkan dados sejarah paling pangaos lebet margi ambakan sugeng adalem

Duhai putri anggun nan sholikah
dalem njambe panjenengan kaliyan sajadah sederhana
dados tanda matur sembah nuwun adalem wonten Ilahi
amargi dipunpanjenengan dinten menika
nampi gandrung suciku ingkang adalem ampil saking penggalih sanubariku
kaliyan dalem njambe panjenengan
dalem ngajeng-ajeng tawang midhanget
Bumi menyaksikan gandrung suci kita sedaya
ngantos Allah sang pangagungan alam semesta
Merestui gandrung kita sedaya lebet balutan ibadah suci

Duhai putri idamanku
penggalih sanubariku ngendika sederhana
njambe panjenengan yaiku: kebektosan sae
njambe panjenengan yaiku: anugerah Ilahi ingkang mboten saged dilukis kaliyan tembung
njambe panjenengan yaiku: keajaiban ingkang sampun tergaris dipuntawang kepitu
njambe panjenengan yaiku: keberuntungan ingkang penuh rahmat
njambe panjenengan yaiku: Ibadah suci ingkang nawala saking wucalan Ilahi
njambe panjenengan yaiku: kebahagiaan lebet margi ambakan sugeng adalem
njambe panjenengan, njambe panjenengan, ugi njambe panjenengan
ngantos terminologi bahasaku mboten sagah nyerat tembung tentang kesaen kala njambe panjenengan