Tuesday, 6 September 2011

Inilah Delapan Ungkapan Saat Terjadi Perselisihan Dalam Hidup Berumah Tangga




Hidup berumah tangga yang harmonis merupakan impian setiap insan manusia dalam menjalani ibadah pernikahan, namun banyak kendala mencapai hal tersebut, sehingga di butuhkan sedikit polesan bahasa ungkapan pengingat di saat terjadi perselisihan dalam berumah tangga, sebab ungkapan yang tepat dapat di jadikan penyelesaian konflik dalam hidup berumah tangga, di antara ungkapan tersebut adalah:

1. Tolong pahami saya
Bentuk ungkapan tolong pahami saya merupakan cara kita dalam membuat sebuah tekanan kata, agar sang suami atau si istri lebih terkendali dan tidak mengejar emosi sesaat yang membuat kerusakan berumah tangga.

2. Perhatikan ucapan saya
Dengan melontarkan sebuah ungkapan perhatikan ucapan saya merupakan salah satu cara memberikan peringatan kepada sang suami atau si istri, untuk tetap menjaga ucapan dan tidak hanya memikirkan diri sendiri dalam mengambil sebuah tindakan.

3. Kendorkan keegoisan kita
Ungkapan Kendorkan keegoisan kita merupakan cara yang tepat di saat suami maupun istri mengalami ketegangan yang luar biasa, sehingga ungkapan kendorkan keegoisan kita dapat di jadikan jalan introspeksi diri saat mengalami perselisihan yang mengarah destruktif dalam berumah tangga.

4. Pikirkan dengan jernih ucapan saya
Sedangkan ungkapan pikirkan dengan jernih ucapan saya merupakan cara yang tepat di saat terjadi konflik yang membawa saling menuduh kesalahan satu sama lain, agar ucapan baik sang suami maupun si istri mampu menangalkan pikiran dan perasaan sepihak.

5. Tenanglah jangan paksa Saya mengkutimu
Ungkapan tenanglah jangan paksa saya mengikutimu juga dapat di jadikan peredam bahwa sebenarnya kita punya pandangan yang berbeda, namun kita tidak boleh saling memaksakan kehendak satu sama lain.

6. Untuk sementara kita ambil jalan Masing-masing
Sebuah ungkapan bahasa sementara kita ambil jalan Masing-masing merupakan bentuk usaha dalam mencari solusi, agar dalam perselisihan tidak terjadi pertengkaran yang lebih dahsyat lagi, maka di butuhkan penjernihan berpikir dengan jalan mengambil pikiran Masing-masing sebelum memahami dari kehendak sang istri maupun sebaliknya.

7. Kembalilah kepadaku
Sedangkan ungkapan kembalilah kepadaku merupakan cara merefleksikan diri di saat perselisihan sudah mereda, sehingga di perlukan saling mengerti satu sama lain dengan jalan kembali pada komitmen awal membangun sebuah pernikahan.

8. Saya sangat menyayangimu
Ungkapan saya sangat menyayangimu merupakan penegasan bahwa dia sangat membutuhkan keberadaanmu dan sebagai bentuk bahwa kamu sangat berarti bagi sang suami maupun si istri.

Demikian delapan ungkapan saat menghadapi perselisihan dalam hidup berumah tangga, agar tidak terjadi perselisihan yang mengarah kerusakan dan cenderung lebih mengkhawatirkan lagi dalam merajut hubungan tali pernikahan.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
.

No comments:

Post a Comment