Melihat permasalahan korupsi di salah satu bangsa terbesar di asia tenggara yang sampai detik ini belum terpecahkan, bahkan lembaga KPK setelah reformasi didirikan dengan harapan besar mampu memberantas korupsi, agar korupsi di tubuh pemerintahan Indonesia dapat teratasi, ternyata masih belum menyelesaikan permasalahan korupsi di negeri yang kaya raya ini.
Korupsi merupakan salah satu penyakit yang sangat membahayakan bagi keberlangsungan sebuah bangsa, sehingga apabila korupsi ini terus mewabah dalam kehidupan sebuah bangsa, maka sudah dapat di pastikan bangsa tersebut telah mengalami penyakit kronis yang mungkin tidak dapat disembuhkan, walaupun dengan mendirikan lembaga berbentuk apapun dalam menangani masalah korupsi di negeri terbesar di asia tenggara saat ini.
Keberadaan KPK sangat di harapkan mampu mengikis habis permasalahan korupsi, namun ternyata KPK terasa tak sanggup menghadapi lautan bah tsunami korupsi menghantam bangsa Indonesia, walaupun dengan di rancang berbagai Undang-undang mengenai korupsi, tetapi ternyata korupsi tetap berjalan lenggang dan tak dapat di sembuhkan secara tuntas.
Kalau KPK tetap gagal sebagai garda depan pemberantasan korupsi, apakah perlu bangsa ini berpikir ulang, dengan menggunakan kearifan lokal sebagai alternatif dalam menghadapi lautan tsunami korupsi. Nah! dukun sebagai salah satu manusia yang punya linuwih batin dan mengerti mengenai alam gaib, sehingga di harapkan sebagai jalan kearifan lokal dalam menyumbangkan sebuah gagasan, untuk memberantas korupsi melalui pengalaman jiwa dan ruh dalam mendeteksi permasalahan korupsi yang tak kunjung usai sampai detik ini.
Mendatangkan dukun merupakan jalan alternatif, mengingat segala daya Ilmiah dan rasional tidak mampu menyelesaikan korupsi, sehingga daya batin dan kekuatan di luar rasio sangat di butuhkan, apalagi bangsa Indonesia punya pengalaman linuwih mengenai perdukunan yang tak diragukan lagi di jagat raya.
KPK didirikan sebagai penghalau korupsi di negeri Indonesia, namun sampai detik ini KPK belum punya kekuatan secara maksimal, bahkan korupsi sejak reformasi bergulir, ternyata masih berjalan semakin deras, seperti bah lautan tsunami menghantam ibu pertiwi, sehingga bangsa ini tenggelam dalam lautan korupsi yang sungguh mengerikan.
Gagasan membuat jalan alternatif melalui ilmu perdukunan, terkadang tidak bisa diremehkan di saat rasio dan ilmiah gagal membahas masalah yang di luar jangkauan kekuatan akal, sehingga linuwih batin sangat dibutuhkan sebagai kekuatan jiwa dalam mengeja langkah yang lebih terang benderang dalam menggagas masalah pemberantasan korupsi di negeri Indonesia saat ini. Wallahu a'lam bisshowab...........
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...............
No comments:
Post a Comment