Pendidikan Indonesia sudah semestinya mampu mencetak para pelajar yang mempunyai sifat akhlakul karimah dalam membangun sebuah bangsa dan negara, tetapi fakta dilapangan pendidikan di Indonesia tak jarang mencetak para koruptor terbesar disegala arah kehidupan. Sehingga bangunan bangsa dan negara mengalami kerugian yang sangat memperihatinkan.
Sungguh miris!, mendengar para alumnus perguruan tinggi banyak yang melakukan tindakan yang jauh dari moral positif. Sehingga tak jarang para alumnus perguruan tinggi melakukan tindak yang sangat merugikan kemajuan bangsa dan negara, kalau bangsa Indonesia terus dibiarkan terjebak dengan pendidikan yang jauh dari suri tauladan yang mencerdaskan, tentu dipastikan keruntuhan sebuah bangsa akan cepat terjadi. Mengingat kemajuan dan kemunduran sebuah bangsa tak lepas dari realita kehidupan para pejabat negara, padahal sebagian besar pejabat negara berlabel sebagai alumnus perguruan tinnggi di negeri Indonesia.
Realitas tentang kebobrokan disebuah bangsa dan negara tak lepas dari sikap aparat yang jauh dari nilai-nilai suri tauladan yang positif. Sehingga realita kehidupan masyarakat mengalami masa sulit disebabkan para aparatur negara gagal menjalankan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa dalam membangun sebuah bangsa yang beradab.
Ironis!, salah satu kata yang tepat melihat penyimpangan para aparatur negara dengan melakukan aksi kong kaling kong bersama para penjahat sumber daya alam, mereka mengambil kekayaan bangsa Indonesia dengan cara sepihak, tentu kejadian tersebut akan berdampak bagi keruntuhan sebuah bangunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan merupakan tempat membangun mental spiritual yang cerdas dalam membangun tatanan disegala aspek kehidupan, tetapi fakta dilapangan pendidikan tak sedikit menghasilkan para pemalak BUMN maupun para pemalak instansi pemerintahan lainnya. Sehingga yang terjadi kerusakan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sangat kentara dirasakan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Kematian pendidikan Indonesia tak lepas dari tindak alumnus perguruan tinggi yang menjadi perusak sebuah tatanan kenegaraan, tentu mereka para alumnus yang hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya, tanpa melihat kepentingan yang lebih luas lagi dalam menjalankan amanah sebagai pelayan masyarakat.
Membangun kembali pendidikan Indonesia harus sesegera mungkin, agar mampu mencetak para pelajar yang berdedikasi tinggi dalam mengemban amanah sebagai pelayan masyarakat. Karena kalau para alumnus pendidikan Indonesia masih banyak yang melakukan penyimpangan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berarti kematian sebuah bangsa dan negara tinggal menunggu waktu dalam hitungan yang sangat dekat.
Ketika pendidikan Indonesia mengalami kematian, berarti sebuah bangsa dan negara dalam hitungan jangka pendek juga akan mengalami kematian yang mengenaskan. Sehingga dengan adanya kematian pendidikan di negeri Indonesia, sudah saatnya bangunan pendidikan Indonesia tidak berpijak pada pendidikan liberal yang jauh dari kearifan lokal masyarakat dalam membangun sebuah peradaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengembalikan pendidikan Indonesia yang berpangkal pada kearifan lokal, dan berdasarkan nilai-nilai agama Islam merupakan pengejawantahan yang tak dapat ditolak, apabila pendidikan Indonesia menginginkan sebuah perbaikan disegala sistem, sebelum pendidikan Indonesia benar-benar mati dan dikubur dalam lembaran hitam sejarah yang kelabu. Mengingat pendidikan Indonesia saat ini, masih menghasilkan para pelajar yang jauh dari nilai-nilai budi luhur dalam mengemban amanah sebuah bangsa dan negara yang adil, makmur, sentosa, dan sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kebenaran dalam membangun pendidikan di negeri Indonesia kepada seluruh anak bangsa, Amiin........
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........
No comments:
Post a Comment