Oleh: Khoirul Taqwim
Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran
Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal
Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang
Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah
Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright Batik 3. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes
No comments:
Post a Comment