Membangun sebuah rumah tangga dibutuhkan modal utama saling percaya satu sama lain, namun dalam perjalanan berumah tangga banyak pasangan yang jauh dari keharmonisan dalam hidup berumah tangga, disebabkan faktor ketidak-percayaan dikedua belah pihak, sehingga konflik tidak dapat dihindarkan dalam bangunan rumah tangga yang dibina.
Wanita merupakan sosok kelembutan yang berbudi luhur dalam menjalin sebuah hubungan berumah tangga, walaupun tidak menutup kemungkinan sebagian wanita juga melakukan penyimpangan dalam berumah tangga, sehingga konflik tidak dapat di hindarkan.
Sebagian besar keberadaan wanita merasa was-was selalu di saat sang suami melakukan aktivitas di luar rumah, apalagi sampai dalam jangka waktu yang lama, sehingga menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar lagi dari sang istri di saat sang suami jauh dari sisinya.
Mayoritas sang suami bekerja di luar rumah, sehingga penyimpangan dalam berumah tangga lebih leluasa di lakukan sang suami di banding sang istri, dari sinilah banyak wanita yang merasa curiga di saat sang suami pergi dari rumah, mengingat waktu sang suami untuk melakukan penyimpangan sangat terbuka lebar di banding si istri.
Kehancuran membangun rumah tangga sebagian besar di sebabkan faktor penyimpangan, karena faktor ini sangat mujarab dalam merusak hubungan berumah tangga, walaupun ada faktor ekonomi dan lain sebagainya, namun faktor penyimpangan yang mengarah keperselingkuhan inilah faktor utama yang menghasilkan kerusakan dalam berumah tangga suatu pasangan hidup.
Sang suami punya peluang besar melakukan penyimpangan di banding sang istri, mengingat sang suami lebih banyak waktu digunakan untuk kepentingan di luar rumah, sehingga berangkat dari sang suami sebagian besar di gunakan dalam beraktivitas di luar rumah, maka sang istri sebagian besar merasa khawatir dan mengarah ketidak-percayaan kepada sang suami, karena di anggap sang suami punya peluang besar dalam melakukan penyimpangan dalam hidup berumah tangga, sehingga perceraian terkadang dijadikan jalan alternatif dalam menyelesaikan konflik, apabila ketidak-percayaan ini semakin melebar dan parah dalam menjalin sebuah hubungan rumah tangga.
Sang istri saat ini sudah banyak yang tidak percaya kepada sang suami, namun belum seberapa besar di banding tahun 2020 nanti, karena di tahun tersebut merupakan salah satu era tehnologi yang super canggih dalam berkomunikasi maupun mendapatkan informasi secara cepat, sehingga membawa dampak negatif bagi sang istri, dan menimbulkan ketidak-percayaan sang istri terhadap sang suami semakin parah di tahun 2020 mendatang.
Pada Tahun 2020 diramalkan wanita Indonesia sudah hampir mencapai 90 persen tidak percaya pada sang suami. Nah! berangkat dari sini, sebelum ramalan itu menjadi sebuah kenyataan, para suami dituntut lebih memperhatikan sang istri, sehingga kebenaran ramalan di tahun 2020 dapat diminimalisir, sebelum menjadi sebuah kenyataan di tahun 2020 nanti. Wallahu a'lam bisshowab.............
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).............
No comments:
Post a Comment