by: Khoirul Taqwim
Masyarakat pinggiran
Hati terkoyak-koyak
Menahan perut kerontang
Lapar hinggapi malam siang
Benar lara lapar kepalang
Masyarakat pinggiran
Mengais rezeki di jalanan
Sampah bekas jadi nafas kehidupan
Rongsokan jadi taruhan
Agar bertahan nyawa di badan
Masyarakat pinggiran
Simbol perlawanan
Terhadap ketidak adilan
Terhadap noda bandit-bandit kekuasaan
Di bumi pertiwi raya
Masyarakat pinggiran
Kabar buruk penguasa serakah
Yang lupa atas rakyatnya
Yang Dia ingat hanya perut diri belaka
Tak perduli nasib para faqir
Masyarakat pinggiran
Terus menari derita
Bernyanyi di jurang malapetaka
Kemanusiaan terserak keroncongan
Rasa perih selimuti jasad ruh
Setiap ruang dan waktu
Masyarakat pinggiran
Bergerak di garis perubahan
Lawan dan lawan disegala penindasan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright Batik 3. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes
No comments:
Post a Comment