Gara-gara kerusakan manusia dalam memahami suatu agama, maka Tuhan akan menyuruh ribuan malaikat untuk mencabut nyawa yang di anggap telah menentang apa yang telah di garis, seperti cerita turunnya nabi Nuh, sebagian besar umat telah membangkang, maka di turunkan banjir yang luar biasa, lautan di tumpahkan kedaratan, dan disitulah terjadi tsunami yang maha dahsyat dalam sejarah perjalanan kehidupan manusia.
Terjadi bencana tsunami tidak lepas dari rusaknya Nilai-nilai kemanusiaan, sehingga Tuhan murka dengan menunjukkan kekuatan alam yang maha dahsyat, sungguh luar biasa tsunami yang melanda di zaman para nabi, lalu apakah ada hubungan tsunami saat ini yang terjadi dengan kerusakan moral manusia? Nah! disinilah yang perlu kita kaji secara nalar, karena saya pernah mendengar bahwa terjadinya tsunami di saat matahari dikarenakan terlalu dekat dengan bumi, maka di tertumpahlah air dari lautan dan bulan yang menjadi kambing hitam dari sebagian peneliti.
Kajian Ilmiah dalam mengungkap tsunami terlalu dangkal dalam memahami permasalahan air laut masuk kedaratan, karena kajian rasio masih terlalu lemah dalam memahami permasalahan tersebut, namun kalau kita melihat kajian sejarah para nabi, di situ dapat kita amati bahwa tangan manusia jahillah yang mengakibatkan kerusakan di muka buni, maka terjadilah tsunami yang tidak dapat di hindarkan dan bahkan Ilmu pengetahuan tak dapat menebak tentang kejadian tsunami yang datang da pergi begitu cepat.
Kalau kita melihat dari sejarah tsunami Nabi Nuh, dengan datangnya banjir yang maha dahsyat dari penjuru dan mata air, sampai daratan tenggelam tak terlihat, karena air laut sudah masuk kedaratan dan menyapu bersih meluluh lantahkan kota, sehingga seluruh pulau sudah tergenang air, sampai seluruh muka bumi tertutup tumpahan air dari lautan maupun mata air yang terpancar.
Peristiwa nabi Nuh dapat di jadikan sumber inspirasi, di saat kaum sudah durhaka dengan sang maha kuasa, maka Tuhan menurunkan bencana di luar dugaan manusia, bahkan ilmu pengetahuan tak mampu menjawab kejadian malapetaka yang maha dahsyat, sebab garis Tuhan tak bisa ditentang dengan cara apapun bentuknya.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)......... . .
No comments:
Post a Comment