Sebenarnya, pemahaman seperti di atas itu Syah-syah saja di era demokrasi yang cenderung mengarah ala budaya barat, tetapi jangan terlalu berlebihan dengan dogma pemahaman seperti itu. Karena nanti akan terjadi ekstrimisme kebangsaan yang mengarah kerusakan pemahaman secara universal. Bahkan nanti malah menghasilkan sebuah pembenaran sepihak tanpa melihat kebenaran yang lain.
Kepercayaan sebagian masyarakat Islam mengenai agama dengan negara harus sejalan. Karena menganggap agama tanpa negara kurang menjiwai dalam ranah kehidupan, begitupun juga negara tanpa agama kurang tegas dalam menyikapi polemik kenegaraan. Berangkat dari situlah kita dapat mengambil pemahaman sebagian masyarakat yang percaya, bahwa agama dan negara harus sejalan dengan kehidupan masyarakat di Indonesia.
Lalu kenapa sebagian masyarakat ada yang takut dengan negara Islam? tentu tidak boleh menyalahkan ketakutan masyarakat terhadap negara Islam. Mengingat masyarakat dengan pola pikir demikian sudah terkena dari korban sejarah yang di pelintir para penguasa, sehingga mereka menganggap bahwa Islam harus di pisahkan dengan negara. Pemahaman yang demikian boleh saja di era kebebasan berpendapat, asal tepa selira di junjung tinggi dalam menyampaikan sebuah gagasan.
Lalu apa salah kalau ada pola pikir masyarakat Islam, bahwa negara harus sejalan dengan Islam? pola pikir seperti itu juga tidak salah. Mengingat masyarakat dengan pola pikir demikian, tentu menginginkan sebuah bangunan negara dengan Islam sejalan dalam kehidupan masyarakat di indonesia.
Pertanyaan terakhir, bagaimana menghilangkan ketakutan segelintir masyarakat terhadap negara Islam di Indonesia? tentu tidak lain dan tidak bukan menggali kembali khasanah Islam yang telah lama terpendam di belahan bumi dan juga di kawasan nusantara Indonesia, agar menemukan kebangkitan Islam sejati, seperti zaman di era Shalahuddin Al-Ayyubi dan juga Wali Songo. Karena tokoh besar inilah yang telah membawa sebuah keberhasilan negara Islam di belahan bumi dan di kawasan nusantara Indonesia. Wallahu a'lam bisshowab.............
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..............
No comments:
Post a Comment