Friday, 25 December 2009

HARI REVOLUSI


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Revolusi

Banjir darah mengalir

Tetesan air mata tumpah ruah dibumi

Senapan ditangan

Celurit memenggal kepala

Buta suram hari itu

Revolusi berkumandang sejauh langit biru

 

Bendera revolusi berkibar

Kepala manusia baru ditunggu

Derap langkah perubahan membahana

Jantung berdetak kencang

Mata sambut hari revolusi

Nyawa melayang

Harta tergilas

Korban berjatuhan

Jadi tumbal gerakan

 

Hari revolusi tiba

Mata pilu campur bahagia rasa

Berjuta rasa menyuara diangkasa

Datang hari revolusi

Ditunggu Jutaan telinga

Sekaligus jadi hantu jutaan mata

MENUNGGU JAWABAN CINTA


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kukirim bahasa sederhana

Tertulis untuk sahabat tercinta

Rasa bergejolak penuh Tanya

Saat bahasa terbalas

 

Hari kehari berlalu kabut rasa

Bahasa berkunjung setiap waktu

Dulu sahabat

Kenapa hati kurasa ada rasa

Cintakah ini semua

Tanya’ dalam hati kecilku

Aku tak mau tahu

Aku tak harus gegabah

Menentukan arah jiwa

 

Aku harus berani nyatakan rasa

Aku harus mengirim bahasa sederhana

Lima huruf tertera

Cinta

Itu bahasa yang kuungkap untuk sahabat

Status berubah bahasa

Sahabat menjadi cinta

Tinggal menunggu kapan kan kau jawab

Hari ini

Besok lusa

Kutunggu jawabanmu

Kunanti bahasa sederhanamu

Didepan facebook baruku

PUTUS CINTA


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Rasa hati sakit melilit

Saat tertulis kata putus dalam kertas

Hati menyayat pilu

Saat kubaca kata perkata

Seketika Mata memerah

Hati robek tak terkira

 

Cinta putus

Buat air mata mengalir banjir

Sedih selimuti hari yang tak menentu

Kusesalkan bukan putus cinta

Tetapi kenapa harus ada cinta

Itu sesal terdalam

Hingga masuk dalam jantung penuh durian

 

Rasa putus

Merasuk sanubari dalam

Kapan obat kan datang

Pertanyaan yang tak pernah terjawab tuntas

Sebab sisa-sisa derita putus masih berlanjut

Saat ini dan besok lusa tak ada akhir rasa

 

Putus cinta

Tak ada dalam kamus

Putus hubungan bercinta

Itu sering ada dalam nyata

 

 

SUDAHLAH SUDAH


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Hilang sudah

Indah sawah di kala kecil

Kicauan burung-burung nan warna

Tinggal jadi sisa-sisa alam kenangan

 

Hilanglah sudah

Air jernih mengalir

Tinggal sampah limbah

Semua tinggal sudah

Alamku

Nyanyianku

Kehidupanku

Memoriku

Tinggal sisa-sisa nafas 

 

Sudahlah sudah

Memory tinggal sudah

Semua serba sudah

Biarlah semua jadi sudah

Ini kebenaran sudah

Habislah semua sudah

 

MERAIH VISI MISI


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Pagi cerah

Mentari mulai bersinar hangatkan tubuh alam

Anak kecil berjalan dipinggir jalan

Buku di pegang erat-erat

Wajah semangat penuh impian segar

Sekolah harapan disandarkan

Cita-cita didepan

Menggenggam dalam hati dalam

 

Jalan mimpi masih jauh melangit

Setapak kaki tujuan mulai dengan pelan-pelan ditancapkan

Meraih tujuan harus segera diselesaikan

Bentuk amanat jiwa suci

Meraih mimpi nyata kehidupan

Dicari mulai dini

 

Pagi hari cerah

Meniti arah visi

Menggapai misi

Sejak kecil hingga membumi jasad