Saturday, 26 December 2009

MASYARAKAT PINGGIRAN



Oleh: Khoirul Taqwim


Masyarakat pinggiran

Hati terkoyak-koyak

Menahan perut kerontang

Lapar hinggapi malam siang

Benar lara lapar kepalang


Masyarakat pinggiran

Mengais rezeki di jalanan

Sampah bekas jadi nafas kehidupan

Rongsokan jadi taruhan

Agar bertahan nyawa di badan


Masyarakat pinggiran

Simbol perlawanan

Terhadap ketidak adilan

Terhadap noda bandit-bandit kekuasaan

Di bumi pertiwi raya


Masyarakat pinggiran

Kabar buruk penguasa serakah

Yang lupa atas rakyatnya

Yang Dia ingat hanya perut diri belaka

Tak perduli nasib para faqir


Masyarakat pinggiran

Terus menari derita

Bernyanyi di jurang malapetaka

Kemanusiaan terserak keroncongan

Rasa perih selimuti jasad ruh 

Setiap ruang dan waktu


Masyarakat pinggiran

Bergerak di garis perubahan

Lawan dan lawan disegala penindasan






TERIMA CINTA SATU NAMANYA



Oleh: Khoirul Taqwim


Bahagia rasa

Hati berbunga ria

Saat kau terima cinta

Ketulusan hati yang ada

Sedih hati hilang seketika


Cinta penuh keagungan

Luhur berbudi bahasa

Indah benar getaran jiwa ini

merasuk dalam kesaduhan malam

Menyelinap di celah-celah mentari hati


Cinta diterima

Tersentak hati menari

Tanpa sadar

Diri telah sirna duka

Diganti cinta cahaya kasih


Kurasa indah mentari cinta

Hangatkan seluruh badan aroma

Kan jadi sejarah sukma

Dua hati kan menjadi satu rangkai

Menjadi satu bahasa

Cinta satu namanya