Saturday, 18 July 2015

58. Bad Cover Putih Besar @Rp. 85.000

Harga promo Bad Cover Putih Besar dengan harga obral murah perbiji Rp. 100.000. Sedangkan bagi yang mau beli 10 biji dengan harga promo Rp. 85.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Gandrung


Dening: Khoirul Taqwim

Gandrung punika sae
kagem piyambakipun sedaya ingkang ngertosi
jarwi asih gandrung

Gandrung punika lembat
kagem piyambakipun sedaya ingkang nepang
Tentang wados jiwa

Gandrung punika duka
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ngertosi
setunggal tembung kejujuran

Gandrung punika nafsu
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten saged ngedhangsulaken salira
saking syahwat angkara murka

Gandrung punika gandrung
amargi gandrung kageman
saking gandrung punika piyambak

Sajak Swanten Takbir


Dening: Khoirul Taqwim

Bedug sampun mungel
Dag dig duuuuuuuuuuug
midhanget swanten takbir sayup nan merdu
satuhu teng dinten menika sedaya umat nampak terpancar
Aura rena salajeng teng dinten nan fitri

Swanten takbir midhanget
Memuji keagungan Ilahi
Berkumandang seantero jagad raya
Membahana bumi ngantos tawang
ngantos qalbu rumaos pajar benderang
teng dinten wiyaran nan sae merni

Kumandang gema takbir
ngasta nada penggalih berucap rahmat
Sambut penuh raos syukur
teng dinten suci nan sae kraos

Swanten Gemuruh takbir
jarwi dinten agung sampun rawuh
yutan umat bersorak penuh ambakan do'a
Memohon wonten dzat Ilahi
inggil nikmat ugi rahmat
kagem salajeng rawuh dipundinten penuh apunten

Swanten takbir penuh werni
Pertanda riyadin sampun tiba
Terucap lebet saben detak jiwa
Menyusun tembung ugi bahasa
Minal adin walfaidzin
Mohon apunten miyos ugi batos

Bidadari swargi



Dening: Khoirul Taqwim

Bidadari swargi
adalem serat bahasa tentang panjenengan
saking dinten ingkang mboten nate lelah
dalem mengenang panjenengan sareng sajak dalem
ingkang berbaris tanpa jemu
nyerat tentang pasuryan panjenengan
ingkang kian salajeng lebet angan dalem

Bidadari swargi sang pengembara elmi
punapa panjenengan mangertos tentang jarwi raos jiwa
ingkang kian memasung kebekuan lara dalem
amargi dipunpanjenengan salajeng dhateng lebet wungon hayaldalem
sayangipun sedaya namung sumpena sendu
ingkang mboten terjamah lebet yektos


Wahai Bidadari swargi
panjenengan renungan saben ambakan
saking jiwa ngantos penggalihan dalem
ingkang kian larut lebet hayalan
amargi sedaya mboten menentu
antawis arah ugi keyektosan

Bidadari swargi
adalem serat kagem panjenengan
salajeng ugi salaminipun

Budaya Lebaran (hari raya Idul fitri)


by: Khoirul Taqwim

Sebentar lagi masyarakat akan di hadapakan lebaran atau disebut dengan hari raya idul fitri, dari peristiwa ini tentunya ada sebagian masyarakat yang sibuk berangkat mudik (pulang kampung), dari perantauan kota pulang kepelosok desa atau lebih tepatnya pulang ketanah kelahirannya, peristiwa ini merupakan budaya masyarakat yang menjadi trend tahunan, sehingga wajar di hari idul fitri ini semakin naik kebutuhan hidup masyarakat, karena budaya lebaran membentuk konsumerisme yang tinggi dalam kehidupan masyarakat desa maupun kota.

Sebelum lebih jauh lagi mengenai budaya lebaran coba pahami terlebih dahulu tentang pengertian hari raya idul fitri, kalau bahasa trend dalam kehidupan masyarakat tradisionalis adalah lebaran, sebenarnya hari raya idul fitri ini merupakan peristiwa tahunan yang tak dapat dipungkiri keberadaannya dan seluruh umat Islam di dunia ini akan segera merayakan hari raya idul fitri yang biasa dianggap hari kemenangan. dilihat dari sisi etimologis Idul fitri berasal dari kata ‘id yang dalam bahasa Arab bermakna `kembali’, dari asal kata ini menunjukkan bahwa Hari Raya Idul Fitri ini selalu berulang dan kembali datang setiap tahun. sehingga hari raya Idulf fitri itu mempunyai makna kembali kepada fitrah (kesucian),

Hari raya idul fitri merupakan sesuatu yang bersifat kebiasaan (akan terulang dari tahun ketahun) dan perayaan lebaran jatuh pada tanggal 1 Syawal yang selalu dirayakan seluruh umat Islam di dunia, pada waktu kecil saya sering melihat budaya lebaran (idul fitri) yang paling menarik adalah budaya silaturahmi antar keluarga, tetangga dan teman, tetapi saat ini ada pergeseran budaya yang sebagian masyarakat, khususnya anak muda di waktu kebaran menghabiskan di tempat pariwisata atau bentuk hiburan lainnya, inilah suatu pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat dalam menyambut hari raya idul fitri.

Budaya yang menjadi kebiasaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat di hari lebaran yaitu kebiasaan hal yang baru, dari situ membentuk budaya konsumerisme tinggi dalam kehidupan masyarakat, sehingga kita sering melihat masyarakat berbondong-bondong beli baju baru, kerudung baru, celana baru atau bentuk yang sejenisnya yang bersifat baru, peristiwa ini merupakan kebiasaan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, sehingga dapat dipastikan para pedagang banyak meraup untung di hari menjelang lebaran ini,

Budaya lebaran adalah pembaharuan atau bisa di sebut kembali kepada kesucian, sehingga di manfaatkan sebagian masyarakat untuk membeli sesuatu yang baru berupa materi yang di anggap perlu untuk menyambut lebaran, bahkan bagi masyarakat jawa dalam menyambut tamu dengan memberikan makanan ringan (jajanan) yang tersedia di kotak-kotak yang ada di ruang tamu dan juga memberikan minuman tea, kopi, sirup atau minuman yang lainnya, sebagai bentuk penyambutan tamu di waktu lebaran dalam budaya masyarakat setempat.

Berbicara tentang lebaran tentunya sesuatu yang punya karakter dan punya nilai lebih dalam hubungan sesama di banding hari-hari yang lain, karena di hari lebaran kita punya budaya saling mema'afkan satu sama lain, sebagai bentuk kebersamaan menuju penyucian diri setelah berpuasa selama bulan ramadhan. Ingat lebaran tentunya ingat kampung halaman bagi para perantau, jadi bersiap-siaplah pulang dengan energi secukupnya dan kebutuhan yang diperlukan untuk menyambut hari raya Idul fitri, dan yang pastinya jalan-jalan di waktu lebaran begitu ramai di penuhi para pemudik dan jangan lupa siapkan uang receh sebab biasanya kalau di kampung para pemudik yang pulang dari kerja akan memberikan uang receh itu untuk anak-anak kecil sebagai uang jajan dan sebagai bentuk hadiah tahunan di hari lebaran yang penuh istimewa bagi yang merasakan indahnya hari lebaran.

Berangkat dari tulisan di atas semoga saja budaya lebaran yang membentuk budaya baru materi fisik, dapat merambah membentuk jiwa kita yang baru, agar lebih baik lagi di banding sebelumnya, dan semoga kita juga dapat memperbarui pikiran yang lebih cerdas dalam menganalisa setiap menjawab persoalan kehidupan. Dan Allah penguasa segala sesuatu, pengatur segala ciptaan, tiada Tuhan selain Dia.