by: Khoirul Taqwim
Terdengar tembakan membahana
Letusan senjata luluh lantakkan daratan
Gedung tinggi menjulang runtuh
Bayi menangis tanpa air mata
Kering sudah yang ada
Jawaban revolusi atas ketidak-adilan
Tumpah ruah bangkai manusia
Keadilan
Bahasa yang lama dirindu
Kebiadaban
Keseharian yang tak pernah selesai
Trenyuh jiwa rasa
Mendengar gaung kemlaratan
Hoooommm..
Hooommmm....
Silahoooomm......
Darah amis menghias di udara
Bau anyir di sudut selokan
Pertanda jasad sudah jadi rongsokan
Hooomm..
Silahoommmmm....
Silahoooommmmmm.....
Bau anyir
Bau anyir tumpah di jalanan
Pertanda revolusi meraung di jagat raya.
Thursday, 11 November 2010
NIKAHMU TERBACA DI FACEBOOK
by: Khoirul Taqwim
Jiwa kaget tersentak seketika
Saat membaca sepatah kata
Status yang terpampang di facebook
Telah masuk dalam rindu hidup
Lamunan seumurmu tercapai sudah
Kuhanya lantunkan do'a-do'a untukmu
Foto profil terpajang di album
Melayang bahasa jiwa
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata semua yang ada
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Tentang nikahmu dari suara udara
Laut tak jadi penghalang kabar
Tentang duniamu
Hoooom.......
Hoooooooommm.........
Hooooooooooooommm..
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagiakah?...
Jiwa sedih lukakah?.....
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku disini
Bahasaku kan terbang
Kabar dari udara
Berita membahana
terima kasih rangkaian kata
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Air mata tak terasa mengalir sudah
Atas jawaban semua yang ada
Jiwa kaget tersentak seketika
Saat membaca sepatah kata
Status yang terpampang di facebook
Telah masuk dalam rindu hidup
Lamunan seumurmu tercapai sudah
Kuhanya lantunkan do'a-do'a untukmu
Foto profil terpajang di album
Melayang bahasa jiwa
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata semua yang ada
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Tentang nikahmu dari suara udara
Laut tak jadi penghalang kabar
Tentang duniamu
Hoooom.......
Hoooooooommm.........
Hooooooooooooommm..
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagiakah?...
Jiwa sedih lukakah?.....
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku disini
Bahasaku kan terbang
Kabar dari udara
Berita membahana
terima kasih rangkaian kata
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Air mata tak terasa mengalir sudah
Atas jawaban semua yang ada
BAU ANYIR DI JALANAN
by: Khoirul Taqwim
Terdengar tembakan membahana
Letusan senjata luluh lantakkan daratan
Gedung tinggi menjulang runtuh
Bayi menangis tanpa air mata
Kering sudah yang ada
Jawaban revolusi atas ketidak-adilan
Tumpah ruah bangkai manusia
Keadilan
Bahasa yang lama dirindu
Kebiadaban
Keseharian yang tak pernah selesai
Trenyuh jiwa rasa
Mendengar gaung kemlaratan
Hoooommm..
Hooommmm....
Silahoooomm......
Darah amis menghias di udara
Bau anyir di sudut selokan
Pertanda jasad sudah jadi rongsokan
Hooomm..
Silahoommmmm....
Silahoooommmmmm.....
Bau anyir
Bau anyir tumpah di jalanan
Pertanda revolusi meraung di jagat raya.
Terdengar tembakan membahana
Letusan senjata luluh lantakkan daratan
Gedung tinggi menjulang runtuh
Bayi menangis tanpa air mata
Kering sudah yang ada
Jawaban revolusi atas ketidak-adilan
Tumpah ruah bangkai manusia
Keadilan
Bahasa yang lama dirindu
Kebiadaban
Keseharian yang tak pernah selesai
Trenyuh jiwa rasa
Mendengar gaung kemlaratan
Hoooommm..
Hooommmm....
Silahoooomm......
Darah amis menghias di udara
Bau anyir di sudut selokan
Pertanda jasad sudah jadi rongsokan
Hooomm..
Silahoommmmm....
Silahoooommmmmm.....
Bau anyir
Bau anyir tumpah di jalanan
Pertanda revolusi meraung di jagat raya.
NIKAHMU TERBACA DI FACEBOOK
by: Khoirul Taqwim
Jiwa kaget tersentak seketika
Saat membaca sepatah kata
Status yang terpampang di facebook
Telah masuk dalam rindu hidup
Lamunan seumurmu tercapai sudah
Kuhanya lantunkan do'a-do'a untukmu
Foto profil terpajang di album
Melayang bahasa jiwa
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata semua yang ada
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Tentang nikahmu dari suara udara
Laut tak jadi penghalang kabar
Tentang duniamu
Hoooom.......
Hoooooooommm.........
Hooooooooooooommm..
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagiakah?...
Jiwa sedih lukakah?.....
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku disini
Bahasaku kan terbang
Kabar dari udara
Berita membahana
terima kasih rangkaian kata
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Air mata tak terasa mengalir sudah
Atas jawaban semua yang ada
Jiwa kaget tersentak seketika
Saat membaca sepatah kata
Status yang terpampang di facebook
Telah masuk dalam rindu hidup
Lamunan seumurmu tercapai sudah
Kuhanya lantunkan do'a-do'a untukmu
Foto profil terpajang di album
Melayang bahasa jiwa
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata semua yang ada
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Tentang nikahmu dari suara udara
Laut tak jadi penghalang kabar
Tentang duniamu
Hoooom.......
Hoooooooommm.........
Hooooooooooooommm..
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagiakah?...
Jiwa sedih lukakah?.....
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku disini
Bahasaku kan terbang
Kabar dari udara
Berita membahana
terima kasih rangkaian kata
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Air mata tak terasa mengalir sudah
Atas jawaban semua yang ada
EMBUN PAGI
by: Khoirul taqwim
Pagi desa sejuk rasa
Embun pagi sambut mentari kan tiba
Sengatan sinar mulai muncul menyengat
Pagi dingin es kutub
Menggigil badan tak terbendung
Embun pagi mengitari kampung desa
Embun pagi ganti suasana pekatnya malam
Suasana indah haru tak terkira
Embun pagi masuk jiwa dalam
Ragaku tersiram pagi ini
Nikmati sejuk embun pagi
Hibur hati alam rasa
Embun pagi mengelilingi alam rayaku
Terasa diawan-awan sejukkan jiwa kering
Melayang tak karuan tak terelakkan
Embun pagi
Suasana nyaman tak terelak kan
Embun pagi alam nan indah
Melihat embun pagi buta
Kurasa sejuk kan relung benak
Sejuk embun pagi indah
Kurasa tak karuan dalam mimpi bualan
Nyata embun pagi sempurna
Pagi desa sejuk rasa
Embun pagi sambut mentari kan tiba
Sengatan sinar mulai muncul menyengat
Pagi dingin es kutub
Menggigil badan tak terbendung
Embun pagi mengitari kampung desa
Embun pagi ganti suasana pekatnya malam
Suasana indah haru tak terkira
Embun pagi masuk jiwa dalam
Ragaku tersiram pagi ini
Nikmati sejuk embun pagi
Hibur hati alam rasa
Embun pagi mengelilingi alam rayaku
Terasa diawan-awan sejukkan jiwa kering
Melayang tak karuan tak terelakkan
Embun pagi
Suasana nyaman tak terelak kan
Embun pagi alam nan indah
Melihat embun pagi buta
Kurasa sejuk kan relung benak
Sejuk embun pagi indah
Kurasa tak karuan dalam mimpi bualan
Nyata embun pagi sempurna
BENCI DAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Jagat gonjang-ganjing siseh
Langit kelap-kelip nang duwur gunung
Tanah molak-malek bumine goncang duwur ngisor
Udara nista rusak dilembah polusi
Aku ngadek nang duwur bumi
Kulangkahkan kakiku diatas awan-awan
Bersama dingin yang menggigil
Biarlah daku dalam sendiri mati
Biarlah daku dalam kesepian
Sebab daku kehilangan arah nyata
Pohon-pohon mengitari jiwa paku
Ingin rasanya daku menumpahkan air mata
Siapa yang mau memahami ini rasa
Aku benci dalam kalbu
Daku tak mampu melakukan benci
Cinta sudah merasuk dalam jiwa yang dalam
Suratan ilahi bicara lain
Walau perih hati rasa
Daku harus tetap bertahan menyongsong hari esok kan tiba
Jiwaku melayang-layang bersama mimpi semu
Tetapi aku bahagia dalam kesedihan
Karena kau adalah wanita yang terindah
Kau wanuta sempurna imagi
Kau begitu dewasa dalam arti
Pejamkan mataku namun jiwa-jiwa ini tetap resah gelisah
Karena aku mencintai dia yang kucinta
Ataukah ini kesombongan buta
Kutulis karena hati ini gundah dan sedih rasa
Biarlah daku begini bersama awan-awan yang tak pasti
Kupasrahkan pada sang pencipta langit dan bumi
Benci dan cinta
Melebur jadi satu padu
Aku dan kau beku
Terbang disinggasana imagi
Mengitari langit bumi
Bersama udara menglegar
Jagat gonjang-ganjing siseh
Langit kelap-kelip nang duwur gunung
Tanah molak-malek bumine goncang duwur ngisor
Udara nista rusak dilembah polusi
Aku ngadek nang duwur bumi
Kulangkahkan kakiku diatas awan-awan
Bersama dingin yang menggigil
Biarlah daku dalam sendiri mati
Biarlah daku dalam kesepian
Sebab daku kehilangan arah nyata
Pohon-pohon mengitari jiwa paku
Ingin rasanya daku menumpahkan air mata
Siapa yang mau memahami ini rasa
Aku benci dalam kalbu
Daku tak mampu melakukan benci
Cinta sudah merasuk dalam jiwa yang dalam
Suratan ilahi bicara lain
Walau perih hati rasa
Daku harus tetap bertahan menyongsong hari esok kan tiba
Jiwaku melayang-layang bersama mimpi semu
Tetapi aku bahagia dalam kesedihan
Karena kau adalah wanita yang terindah
Kau wanuta sempurna imagi
Kau begitu dewasa dalam arti
Pejamkan mataku namun jiwa-jiwa ini tetap resah gelisah
Karena aku mencintai dia yang kucinta
Ataukah ini kesombongan buta
Kutulis karena hati ini gundah dan sedih rasa
Biarlah daku begini bersama awan-awan yang tak pasti
Kupasrahkan pada sang pencipta langit dan bumi
Benci dan cinta
Melebur jadi satu padu
Aku dan kau beku
Terbang disinggasana imagi
Mengitari langit bumi
Bersama udara menglegar
EMBUN PAGI
by: Khoirul taqwim
Pagi desa sejuk rasa
Embun pagi sambut mentari kan tiba
Sengatan sinar mulai muncul menyengat
Pagi dingin es kutub
Menggigil badan tak terbendung
Embun pagi mengitari kampung desa
Embun pagi ganti suasana pekatnya malam
Suasana indah haru tak terkira
Embun pagi masuk jiwa dalam
Ragaku tersiram pagi ini
Nikmati sejuk embun pagi
Hibur hati alam rasa
Embun pagi mengelilingi alam rayaku
Terasa diawan-awan sejukkan jiwa kering
Melayang tak karuan tak terelakkan
Embun pagi
Suasana nyaman tak terelak kan
Embun pagi alam nan indah
Melihat embun pagi buta
Kurasa sejuk kan relung benak
Sejuk embun pagi indah
Kurasa tak karuan dalam mimpi bualan
Nyata embun pagi sempurna
Pagi desa sejuk rasa
Embun pagi sambut mentari kan tiba
Sengatan sinar mulai muncul menyengat
Pagi dingin es kutub
Menggigil badan tak terbendung
Embun pagi mengitari kampung desa
Embun pagi ganti suasana pekatnya malam
Suasana indah haru tak terkira
Embun pagi masuk jiwa dalam
Ragaku tersiram pagi ini
Nikmati sejuk embun pagi
Hibur hati alam rasa
Embun pagi mengelilingi alam rayaku
Terasa diawan-awan sejukkan jiwa kering
Melayang tak karuan tak terelakkan
Embun pagi
Suasana nyaman tak terelak kan
Embun pagi alam nan indah
Melihat embun pagi buta
Kurasa sejuk kan relung benak
Sejuk embun pagi indah
Kurasa tak karuan dalam mimpi bualan
Nyata embun pagi sempurna
BENCI DAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Jagat gonjang-ganjing siseh
Langit kelap-kelip nang duwur gunung
Tanah molak-malek bumine goncang duwur ngisor
Udara nista rusak dilembah polusi
Aku ngadek nang duwur bumi
Kulangkahkan kakiku diatas awan-awan
Bersama dingin yang menggigil
Biarlah daku dalam sendiri mati
Biarlah daku dalam kesepian
Sebab daku kehilangan arah nyata
Pohon-pohon mengitari jiwa paku
Ingin rasanya daku menumpahkan air mata
Siapa yang mau memahami ini rasa
Aku benci dalam kalbu
Daku tak mampu melakukan benci
Cinta sudah merasuk dalam jiwa yang dalam
Suratan ilahi bicara lain
Walau perih hati rasa
Daku harus tetap bertahan menyongsong hari esok kan tiba
Jiwaku melayang-layang bersama mimpi semu
Tetapi aku bahagia dalam kesedihan
Karena kau adalah wanita yang terindah
Kau wanuta sempurna imagi
Kau begitu dewasa dalam arti
Pejamkan mataku namun jiwa-jiwa ini tetap resah gelisah
Karena aku mencintai dia yang kucinta
Ataukah ini kesombongan buta
Kutulis karena hati ini gundah dan sedih rasa
Biarlah daku begini bersama awan-awan yang tak pasti
Kupasrahkan pada sang pencipta langit dan bumi
Benci dan cinta
Melebur jadi satu padu
Aku dan kau beku
Terbang disinggasana imagi
Mengitari langit bumi
Bersama udara menglegar
Jagat gonjang-ganjing siseh
Langit kelap-kelip nang duwur gunung
Tanah molak-malek bumine goncang duwur ngisor
Udara nista rusak dilembah polusi
Aku ngadek nang duwur bumi
Kulangkahkan kakiku diatas awan-awan
Bersama dingin yang menggigil
Biarlah daku dalam sendiri mati
Biarlah daku dalam kesepian
Sebab daku kehilangan arah nyata
Pohon-pohon mengitari jiwa paku
Ingin rasanya daku menumpahkan air mata
Siapa yang mau memahami ini rasa
Aku benci dalam kalbu
Daku tak mampu melakukan benci
Cinta sudah merasuk dalam jiwa yang dalam
Suratan ilahi bicara lain
Walau perih hati rasa
Daku harus tetap bertahan menyongsong hari esok kan tiba
Jiwaku melayang-layang bersama mimpi semu
Tetapi aku bahagia dalam kesedihan
Karena kau adalah wanita yang terindah
Kau wanuta sempurna imagi
Kau begitu dewasa dalam arti
Pejamkan mataku namun jiwa-jiwa ini tetap resah gelisah
Karena aku mencintai dia yang kucinta
Ataukah ini kesombongan buta
Kutulis karena hati ini gundah dan sedih rasa
Biarlah daku begini bersama awan-awan yang tak pasti
Kupasrahkan pada sang pencipta langit dan bumi
Benci dan cinta
Melebur jadi satu padu
Aku dan kau beku
Terbang disinggasana imagi
Mengitari langit bumi
Bersama udara menglegar
SELAMAT JALAN GUS DUR
by: Khoirul Taqwim
Tak cukup bahasa
Terbatas huruf per huruf
Menggambarkan tentang keagungan
Sang pahlawan masyarakat Gus Dur
Tak terhitung kata
Terucap dari bibir kecil mungil
Bicara tentang kebesaran sang pahlawan Gus Dur
Detik kagumku mengiringi langkah kepergianmu
Nafas terasa kehilangan
Pahlawan yang kusanjung dalam hati sanubariku
Selamat jalan Gus
Engkau tinggalkan warisan
Berharga bagi bangsa ini
Pluralisme
Demokrasi
Yang tak ternilai harganya
Telah engkau tancapkan
Di bumi raya nan asri
Aku bangga padamu Gus
Selamat jalan Gus Dur
Semoga engkau tenang dipangkuan Ilahi
Engkau guru bangsa
Pahlawan kami
Masyarakat kan selalu mengenang jasa-jasamu
Selamat jalan Gus Dur
Tersohor di nusantara
Dunia telah kehilangan tokoh besar
Gus Dur namanya
Harum semerbak di jagat raya
Terima kasih Gus
Terucap dari jiwaku yang dalam
Tak cukup bahasa
Terbatas huruf per huruf
Menggambarkan tentang keagungan
Sang pahlawan masyarakat Gus Dur
Tak terhitung kata
Terucap dari bibir kecil mungil
Bicara tentang kebesaran sang pahlawan Gus Dur
Detik kagumku mengiringi langkah kepergianmu
Nafas terasa kehilangan
Pahlawan yang kusanjung dalam hati sanubariku
Selamat jalan Gus
Engkau tinggalkan warisan
Berharga bagi bangsa ini
Pluralisme
Demokrasi
Yang tak ternilai harganya
Telah engkau tancapkan
Di bumi raya nan asri
Aku bangga padamu Gus
Selamat jalan Gus Dur
Semoga engkau tenang dipangkuan Ilahi
Engkau guru bangsa
Pahlawan kami
Masyarakat kan selalu mengenang jasa-jasamu
Selamat jalan Gus Dur
Tersohor di nusantara
Dunia telah kehilangan tokoh besar
Gus Dur namanya
Harum semerbak di jagat raya
Terima kasih Gus
Terucap dari jiwaku yang dalam
BAHASA NGANJUK
by: Khoirul Taqwim
Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada soetomo
Pahlawan yang dihargai sejagat Indonesia
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagat brathayuda
Jangan kau lupa sejarah
Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Kata kecilku terucap
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku
Hari Nganjuk tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa Nganjuk bersabda
Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang jagat
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya
Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya
Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada soetomo
Pahlawan yang dihargai sejagat Indonesia
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagat brathayuda
Jangan kau lupa sejarah
Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Kata kecilku terucap
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku
Hari Nganjuk tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa Nganjuk bersabda
Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang jagat
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya
Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya
ALAMKU NGANJUK
by: Khoirul Taqwim
Assalam………..
Kutulis dari duniaku
Do’a-dao’a tertoreh
Kumpulan suara tedengar
Jutaan kata terucap
Lewat Nganjukku kubicara
Alamku………..
Kabupaten nganjuk nan alami penuh jutaan rasa
Ingin kuraih mimpi Nganjuk lahirku dalam nyawa
Ayunan ingatkan waktu bayi nan jelita
Saat tiba sore kumandi disungai berjalan
Tak hiraukan kotor disampingku
Tak hiraukan banyak duri menyelinap dikakiku
Yang pasti aku lupa segala
Yang kuingat dalam dada
Dalam jiwa
Dalam pikir
Nganjukku yang kupunya
Salam Nganjuk
Begitu bersahabat
Hingga aku lupa banyak hal
Kuingat hanya kampung Nganjukku
Mau ikut….
Tanya’ dalam bibirku
Tanya’ tulisanku
Nganjuk selalu menunggu wajah-wajah dikau
Ingat jangan buat bahaya
Nganjuk ingin kau tertib
Ingin kau selalu menghargai alam
Jangan kau gundul hutanku
Banjir nan datang
Jika kau bantah suratan ini
Habis sudah indah Nganjukku
Alamku Nganjuk nan asri sejukkan jiwa dada
Berlarilah kan kukejar kau
Besenanglah
Kita bicara Nganjuk atas nama nurani manusia
Penuh do’a kupanjatkan untuk daerah Nganjuk yang alami nan asri
Alamku Nganjuk
Kuberdiri disisi
Kukaki meraih mimpi
Cita-cita tak lepas dari Nganjuk hidupku
Daerah Nganjuk
Alam sejuk
Asri
Sederhana penuh makna
Nganjuk indah terasa dalam jiwa
Alamku Nganjuk
Kau tumpuan dalam mimpi siang malamku
Kudo’a kesempurnaanmu Nganjukku
Salam do’a dari Nganjuk
Wassalam……….
Assalam………..
Kutulis dari duniaku
Do’a-dao’a tertoreh
Kumpulan suara tedengar
Jutaan kata terucap
Lewat Nganjukku kubicara
Alamku………..
Kabupaten nganjuk nan alami penuh jutaan rasa
Ingin kuraih mimpi Nganjuk lahirku dalam nyawa
Ayunan ingatkan waktu bayi nan jelita
Saat tiba sore kumandi disungai berjalan
Tak hiraukan kotor disampingku
Tak hiraukan banyak duri menyelinap dikakiku
Yang pasti aku lupa segala
Yang kuingat dalam dada
Dalam jiwa
Dalam pikir
Nganjukku yang kupunya
Salam Nganjuk
Begitu bersahabat
Hingga aku lupa banyak hal
Kuingat hanya kampung Nganjukku
Mau ikut….
Tanya’ dalam bibirku
Tanya’ tulisanku
Nganjuk selalu menunggu wajah-wajah dikau
Ingat jangan buat bahaya
Nganjuk ingin kau tertib
Ingin kau selalu menghargai alam
Jangan kau gundul hutanku
Banjir nan datang
Jika kau bantah suratan ini
Habis sudah indah Nganjukku
Alamku Nganjuk nan asri sejukkan jiwa dada
Berlarilah kan kukejar kau
Besenanglah
Kita bicara Nganjuk atas nama nurani manusia
Penuh do’a kupanjatkan untuk daerah Nganjuk yang alami nan asri
Alamku Nganjuk
Kuberdiri disisi
Kukaki meraih mimpi
Cita-cita tak lepas dari Nganjuk hidupku
Daerah Nganjuk
Alam sejuk
Asri
Sederhana penuh makna
Nganjuk indah terasa dalam jiwa
Alamku Nganjuk
Kau tumpuan dalam mimpi siang malamku
Kudo’a kesempurnaanmu Nganjukku
Salam do’a dari Nganjuk
Wassalam……….
WAKTU KECIL RASA
by: Khoirul Taqwim
Berjalan dipematang sawah saat sore nan tiba
Rebut udara saat nafas hilang sesaat
Nafas jadi tumpuan nyawa saat meraba arti
Indah nan bahagia waktu kecil nan tiba
Waktu kecil
Bahagia rasa dalam dada
Senyap hilang alam
Jalan alami berjalan
Indah kurasa jiwa
Pagi selangkah senja
Waktu kecil
Menyanyi dalam hati
Benar semua kurasa
Terasa dalam mata nurani
Tangis iringi langkah kerekil kecil
Cerah rupawan nan baku
Waktu kecil
Berlari dalam tawa
Jatuh dalam tarian
Minum saat lelah tiba
Lapar menggelayut dalam perut
Semua jadi satu tiba
Waktu kecil
Berlari
Menyanyi
Menari
Menangis
Rasa ingat sejenak dalam bahasa
Berjalan dipematang sawah saat sore nan tiba
Rebut udara saat nafas hilang sesaat
Nafas jadi tumpuan nyawa saat meraba arti
Indah nan bahagia waktu kecil nan tiba
Waktu kecil
Bahagia rasa dalam dada
Senyap hilang alam
Jalan alami berjalan
Indah kurasa jiwa
Pagi selangkah senja
Waktu kecil
Menyanyi dalam hati
Benar semua kurasa
Terasa dalam mata nurani
Tangis iringi langkah kerekil kecil
Cerah rupawan nan baku
Waktu kecil
Berlari dalam tawa
Jatuh dalam tarian
Minum saat lelah tiba
Lapar menggelayut dalam perut
Semua jadi satu tiba
Waktu kecil
Berlari
Menyanyi
Menari
Menangis
Rasa ingat sejenak dalam bahasa
SELAMAT JALAN GUS DUR
by: Khoirul Taqwim
Tak cukup bahasa
Terbatas huruf per huruf
Menggambarkan tentang keagungan
Sang pahlawan masyarakat Gus Dur
Tak terhitung kata
Terucap dari bibir kecil mungil
Bicara tentang kebesaran sang pahlawan Gus Dur
Detik kagumku mengiringi langkah kepergianmu
Nafas terasa kehilangan
Pahlawan yang kusanjung dalam hati sanubariku
Selamat jalan Gus
Engkau tinggalkan warisan
Berharga bagi bangsa ini
Pluralisme
Demokrasi
Yang tak ternilai harganya
Telah engkau tancapkan
Di bumi raya nan asri
Aku bangga padamu Gus
Selamat jalan Gus Dur
Semoga engkau tenang dipangkuan Ilahi
Engkau guru bangsa
Pahlawan kami
Masyarakat kan selalu mengenang jasa-jasamu
Selamat jalan Gus Dur
Tersohor di nusantara
Dunia telah kehilangan tokoh besar
Gus Dur namanya
Harum semerbak di jagat raya
Terima kasih Gus
Terucap dari jiwaku yang dalam
Tak cukup bahasa
Terbatas huruf per huruf
Menggambarkan tentang keagungan
Sang pahlawan masyarakat Gus Dur
Tak terhitung kata
Terucap dari bibir kecil mungil
Bicara tentang kebesaran sang pahlawan Gus Dur
Detik kagumku mengiringi langkah kepergianmu
Nafas terasa kehilangan
Pahlawan yang kusanjung dalam hati sanubariku
Selamat jalan Gus
Engkau tinggalkan warisan
Berharga bagi bangsa ini
Pluralisme
Demokrasi
Yang tak ternilai harganya
Telah engkau tancapkan
Di bumi raya nan asri
Aku bangga padamu Gus
Selamat jalan Gus Dur
Semoga engkau tenang dipangkuan Ilahi
Engkau guru bangsa
Pahlawan kami
Masyarakat kan selalu mengenang jasa-jasamu
Selamat jalan Gus Dur
Tersohor di nusantara
Dunia telah kehilangan tokoh besar
Gus Dur namanya
Harum semerbak di jagat raya
Terima kasih Gus
Terucap dari jiwaku yang dalam
BAHASA NGANJUK
by: Khoirul Taqwim
Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada soetomo
Pahlawan yang dihargai sejagat Indonesia
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagat brathayuda
Jangan kau lupa sejarah
Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Kata kecilku terucap
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku
Hari Nganjuk tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa Nganjuk bersabda
Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang jagat
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya
Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya
Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada soetomo
Pahlawan yang dihargai sejagat Indonesia
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagat brathayuda
Jangan kau lupa sejarah
Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Kata kecilku terucap
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku
Hari Nganjuk tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa Nganjuk bersabda
Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang jagat
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya
Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya
ALAMKU NGANJUK
by: Khoirul Taqwim
Assalam………..
Kutulis dari duniaku
Do’a-dao’a tertoreh
Kumpulan suara tedengar
Jutaan kata terucap
Lewat Nganjukku kubicara
Alamku………..
Kabupaten nganjuk nan alami penuh jutaan rasa
Ingin kuraih mimpi Nganjuk lahirku dalam nyawa
Ayunan ingatkan waktu bayi nan jelita
Saat tiba sore kumandi disungai berjalan
Tak hiraukan kotor disampingku
Tak hiraukan banyak duri menyelinap dikakiku
Yang pasti aku lupa segala
Yang kuingat dalam dada
Dalam jiwa
Dalam pikir
Nganjukku yang kupunya
Salam Nganjuk
Begitu bersahabat
Hingga aku lupa banyak hal
Kuingat hanya kampung Nganjukku
Mau ikut….
Tanya’ dalam bibirku
Tanya’ tulisanku
Nganjuk selalu menunggu wajah-wajah dikau
Ingat jangan buat bahaya
Nganjuk ingin kau tertib
Ingin kau selalu menghargai alam
Jangan kau gundul hutanku
Banjir nan datang
Jika kau bantah suratan ini
Habis sudah indah Nganjukku
Alamku Nganjuk nan asri sejukkan jiwa dada
Berlarilah kan kukejar kau
Besenanglah
Kita bicara Nganjuk atas nama nurani manusia
Penuh do’a kupanjatkan untuk daerah Nganjuk yang alami nan asri
Alamku Nganjuk
Kuberdiri disisi
Kukaki meraih mimpi
Cita-cita tak lepas dari Nganjuk hidupku
Daerah Nganjuk
Alam sejuk
Asri
Sederhana penuh makna
Nganjuk indah terasa dalam jiwa
Alamku Nganjuk
Kau tumpuan dalam mimpi siang malamku
Kudo’a kesempurnaanmu Nganjukku
Salam do’a dari Nganjuk
Wassalam……….
Assalam………..
Kutulis dari duniaku
Do’a-dao’a tertoreh
Kumpulan suara tedengar
Jutaan kata terucap
Lewat Nganjukku kubicara
Alamku………..
Kabupaten nganjuk nan alami penuh jutaan rasa
Ingin kuraih mimpi Nganjuk lahirku dalam nyawa
Ayunan ingatkan waktu bayi nan jelita
Saat tiba sore kumandi disungai berjalan
Tak hiraukan kotor disampingku
Tak hiraukan banyak duri menyelinap dikakiku
Yang pasti aku lupa segala
Yang kuingat dalam dada
Dalam jiwa
Dalam pikir
Nganjukku yang kupunya
Salam Nganjuk
Begitu bersahabat
Hingga aku lupa banyak hal
Kuingat hanya kampung Nganjukku
Mau ikut….
Tanya’ dalam bibirku
Tanya’ tulisanku
Nganjuk selalu menunggu wajah-wajah dikau
Ingat jangan buat bahaya
Nganjuk ingin kau tertib
Ingin kau selalu menghargai alam
Jangan kau gundul hutanku
Banjir nan datang
Jika kau bantah suratan ini
Habis sudah indah Nganjukku
Alamku Nganjuk nan asri sejukkan jiwa dada
Berlarilah kan kukejar kau
Besenanglah
Kita bicara Nganjuk atas nama nurani manusia
Penuh do’a kupanjatkan untuk daerah Nganjuk yang alami nan asri
Alamku Nganjuk
Kuberdiri disisi
Kukaki meraih mimpi
Cita-cita tak lepas dari Nganjuk hidupku
Daerah Nganjuk
Alam sejuk
Asri
Sederhana penuh makna
Nganjuk indah terasa dalam jiwa
Alamku Nganjuk
Kau tumpuan dalam mimpi siang malamku
Kudo’a kesempurnaanmu Nganjukku
Salam do’a dari Nganjuk
Wassalam……….
WAKTU KECIL RASA
by: Khoirul Taqwim
Berjalan dipematang sawah saat sore nan tiba
Rebut udara saat nafas hilang sesaat
Nafas jadi tumpuan nyawa saat meraba arti
Indah nan bahagia waktu kecil nan tiba
Waktu kecil
Bahagia rasa dalam dada
Senyap hilang alam
Jalan alami berjalan
Indah kurasa jiwa
Pagi selangkah senja
Waktu kecil
Menyanyi dalam hati
Benar semua kurasa
Terasa dalam mata nurani
Tangis iringi langkah kerekil kecil
Cerah rupawan nan baku
Waktu kecil
Berlari dalam tawa
Jatuh dalam tarian
Minum saat lelah tiba
Lapar menggelayut dalam perut
Semua jadi satu tiba
Waktu kecil
Berlari
Menyanyi
Menari
Menangis
Rasa ingat sejenak dalam bahasa
Berjalan dipematang sawah saat sore nan tiba
Rebut udara saat nafas hilang sesaat
Nafas jadi tumpuan nyawa saat meraba arti
Indah nan bahagia waktu kecil nan tiba
Waktu kecil
Bahagia rasa dalam dada
Senyap hilang alam
Jalan alami berjalan
Indah kurasa jiwa
Pagi selangkah senja
Waktu kecil
Menyanyi dalam hati
Benar semua kurasa
Terasa dalam mata nurani
Tangis iringi langkah kerekil kecil
Cerah rupawan nan baku
Waktu kecil
Berlari dalam tawa
Jatuh dalam tarian
Minum saat lelah tiba
Lapar menggelayut dalam perut
Semua jadi satu tiba
Waktu kecil
Berlari
Menyanyi
Menari
Menangis
Rasa ingat sejenak dalam bahasa
PATAH HATI
by: Khoirul Taqwim
Diri sendiri
Telah hilang disini
Jalan air mata cairkan hati
Pedih jalan nafas naluri mengelabui hayalan
Kau ada tiada dalam dada
Hilang suara rasa
Sesal sudah tak ada
Hanya sendiri diri
Disini kumenuggu
Deraian air mata
Tak cukup basuh lukaku
Anggap rasa ini
Hanya mimpi malam dalam gelap
Patah hati
Tangisan lara
Ungkapan hati
Tersakiti sudah
Racun hiasi pilu naluri
Betapa jalani rasa ini
Menusuk hati relung jiwaku
Air mata ini
Mengalir deras dipangkuanmu
Anggap semua ini
Langkah batin
Agar dewasakan diri dalam melangkah hidup
keringlah air mata
saat tutup usia
Tinggal cerita patah hati
Diri sendiri
Telah hilang disini
Jalan air mata cairkan hati
Pedih jalan nafas naluri mengelabui hayalan
Kau ada tiada dalam dada
Hilang suara rasa
Sesal sudah tak ada
Hanya sendiri diri
Disini kumenuggu
Deraian air mata
Tak cukup basuh lukaku
Anggap rasa ini
Hanya mimpi malam dalam gelap
Patah hati
Tangisan lara
Ungkapan hati
Tersakiti sudah
Racun hiasi pilu naluri
Betapa jalani rasa ini
Menusuk hati relung jiwaku
Air mata ini
Mengalir deras dipangkuanmu
Anggap semua ini
Langkah batin
Agar dewasakan diri dalam melangkah hidup
keringlah air mata
saat tutup usia
Tinggal cerita patah hati
HATI BERGOYANG
by: Khoirul Taqwim
Pedih hati
Rasa dalam sanubari
Miskin makin tertindas
Kaya makin berkuasa
Nyata dalam diri kehidupan
Pilu hati
Kesombongan selimuti alam penguasa
Menjajakan kebohongan
Sebagai simbol kerakyatan
Hanya bualan belaka
penuh tipu daya
Kekayaan
Jabatan
Itu yang dikejar
Arogans benar hidup buat semua
Hati sedih
Kolonial terus membahana
Imperialisme
Eksploitasi
Makanan ringan pagi hari
Ironis benar negeri ini
Dijajah bangsa sendiri
Hati menjerit sekencang angin
Melihat Kesewenang-wenangan
Terhadap kaum faqir
Yang tertindas di kolong jembatan
Rakusnya sang penguasa zaman
Teror
Ancaman
Hati tergelitik
Bergoyang
Selimuti alam kehidupan
Pedih hati
Rasa dalam sanubari
Miskin makin tertindas
Kaya makin berkuasa
Nyata dalam diri kehidupan
Pilu hati
Kesombongan selimuti alam penguasa
Menjajakan kebohongan
Sebagai simbol kerakyatan
Hanya bualan belaka
penuh tipu daya
Kekayaan
Jabatan
Itu yang dikejar
Arogans benar hidup buat semua
Hati sedih
Kolonial terus membahana
Imperialisme
Eksploitasi
Makanan ringan pagi hari
Ironis benar negeri ini
Dijajah bangsa sendiri
Hati menjerit sekencang angin
Melihat Kesewenang-wenangan
Terhadap kaum faqir
Yang tertindas di kolong jembatan
Rakusnya sang penguasa zaman
Teror
Ancaman
Hati tergelitik
Bergoyang
Selimuti alam kehidupan
PATAH HATI
by: Khoirul Taqwim
Diri sendiri
Telah hilang disini
Jalan air mata cairkan hati
Pedih jalan nafas naluri mengelabui hayalan
Kau ada tiada dalam dada
Hilang suara rasa
Sesal sudah tak ada
Hanya sendiri diri
Disini kumenuggu
Deraian air mata
Tak cukup basuh lukaku
Anggap rasa ini
Hanya mimpi malam dalam gelap
Patah hati
Tangisan lara
Ungkapan hati
Tersakiti sudah
Racun hiasi pilu naluri
Betapa jalani rasa ini
Menusuk hati relung jiwaku
Air mata ini
Mengalir deras dipangkuanmu
Anggap semua ini
Langkah batin
Agar dewasakan diri dalam melangkah hidup
keringlah air mata
saat tutup usia
Tinggal cerita patah hati
Diri sendiri
Telah hilang disini
Jalan air mata cairkan hati
Pedih jalan nafas naluri mengelabui hayalan
Kau ada tiada dalam dada
Hilang suara rasa
Sesal sudah tak ada
Hanya sendiri diri
Disini kumenuggu
Deraian air mata
Tak cukup basuh lukaku
Anggap rasa ini
Hanya mimpi malam dalam gelap
Patah hati
Tangisan lara
Ungkapan hati
Tersakiti sudah
Racun hiasi pilu naluri
Betapa jalani rasa ini
Menusuk hati relung jiwaku
Air mata ini
Mengalir deras dipangkuanmu
Anggap semua ini
Langkah batin
Agar dewasakan diri dalam melangkah hidup
keringlah air mata
saat tutup usia
Tinggal cerita patah hati
HATI BERGOYANG
by: Khoirul Taqwim
Pedih hati
Rasa dalam sanubari
Miskin makin tertindas
Kaya makin berkuasa
Nyata dalam diri kehidupan
Pilu hati
Kesombongan selimuti alam penguasa
Menjajakan kebohongan
Sebagai simbol kerakyatan
Hanya bualan belaka
penuh tipu daya
Kekayaan
Jabatan
Itu yang dikejar
Arogans benar hidup buat semua
Hati sedih
Kolonial terus membahana
Imperialisme
Eksploitasi
Makanan ringan pagi hari
Ironis benar negeri ini
Dijajah bangsa sendiri
Hati menjerit sekencang angin
Melihat Kesewenang-wenangan
Terhadap kaum faqir
Yang tertindas di kolong jembatan
Rakusnya sang penguasa zaman
Teror
Ancaman
Hati tergelitik
Bergoyang
Selimuti alam kehidupan
Pedih hati
Rasa dalam sanubari
Miskin makin tertindas
Kaya makin berkuasa
Nyata dalam diri kehidupan
Pilu hati
Kesombongan selimuti alam penguasa
Menjajakan kebohongan
Sebagai simbol kerakyatan
Hanya bualan belaka
penuh tipu daya
Kekayaan
Jabatan
Itu yang dikejar
Arogans benar hidup buat semua
Hati sedih
Kolonial terus membahana
Imperialisme
Eksploitasi
Makanan ringan pagi hari
Ironis benar negeri ini
Dijajah bangsa sendiri
Hati menjerit sekencang angin
Melihat Kesewenang-wenangan
Terhadap kaum faqir
Yang tertindas di kolong jembatan
Rakusnya sang penguasa zaman
Teror
Ancaman
Hati tergelitik
Bergoyang
Selimuti alam kehidupan
CINTA RASA
by: Khoirul Taqwim
Cinta rasa
Membumi dalam jiwa
Jatuh hati tak tahan kemana
Deraian air mata malam hinggap di pipi
Cerita rasa menyiksa dalam jiwa
Tuhan
Kenapa cinta penuh duka lara
Restuiku dalam sujud
Berikan secercah cahaya
Biar sakit jiwa hilang seketika
Hampa
Kurasa dalam ruh suci
Cinta benar menggila rasa
Tuhan
Kenapa kau beri cinta
Saat aku tak mampu meraih nyata
Lalu apa arti cinta yang ada
Ini benar gila kurasa
Cinta
Katanya indah di jiwa
Sakit rasa itu cinta
Aku sedih menduka
Keluh kesah yang kurasa
Aku gila cinta
Benar adanya
Cinta buat gila rasa
Masya allah cinta yang ada
Cinta rasa
Membumi dalam jiwa
Jatuh hati tak tahan kemana
Deraian air mata malam hinggap di pipi
Cerita rasa menyiksa dalam jiwa
Tuhan
Kenapa cinta penuh duka lara
Restuiku dalam sujud
Berikan secercah cahaya
Biar sakit jiwa hilang seketika
Hampa
Kurasa dalam ruh suci
Cinta benar menggila rasa
Tuhan
Kenapa kau beri cinta
Saat aku tak mampu meraih nyata
Lalu apa arti cinta yang ada
Ini benar gila kurasa
Cinta
Katanya indah di jiwa
Sakit rasa itu cinta
Aku sedih menduka
Keluh kesah yang kurasa
Aku gila cinta
Benar adanya
Cinta buat gila rasa
Masya allah cinta yang ada
KARYA ALAM
by: Khoirul taqwim
Alam negeriku
Biru laut nan warna
Lebat hijau hutan di seberang
Nan indah dirasa
Penuh rupawan nan wajah
Alam sentosa
Mahliga rasa nan setia
Awan indah nan cerah ceria
Mentari terbang molek di angkasa
Bangunkan rembulan ditelan cahaya pagi
Alam negeriku
Kaya keajaiban
Karya besar tautan alam
Alam negeriku
Biru laut nan warna
Lebat hijau hutan di seberang
Nan indah dirasa
Penuh rupawan nan wajah
Alam sentosa
Mahliga rasa nan setia
Awan indah nan cerah ceria
Mentari terbang molek di angkasa
Bangunkan rembulan ditelan cahaya pagi
Alam negeriku
Kaya keajaiban
Karya besar tautan alam
KEMATIAN SANG KEKASIH
by: Khoirul Taqwim
Tetesan air mata pilu tertoreh
Iringi langkah kepergian sang kekasih
Pujaan yang kudamba dalam jiwa
Jatuh sudah hatiku tak tahan lambaian mata sendumu
Kisah kita kan terukir dua batu nisan
Cerita yang membelenggu batin nadirku
Kematian malam
Pisah sudah harap secercah bersama
Ikhlas tertoreh kain kafan putihmu
Aku bisu tak sekata
Kekasih
Hilang sudah jasadmu
Memori kan selalu terpadu dalam ruh suci sang Ilahi
Tuhan
Ma'af kan kekasih bila ada salah dalam nyawa
Semoga ruh sucinya selalu mengitari jagatmu Tuhan
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.43 0 komentar
KERAGUAN SURAT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Surat cinta
Kemarin malam kutulis untukmu adinda
Tertoreh bahasa sendu pilu
Rasa ragu dalam hati menyelimuti benakku
Instingku mengata kau ada yang punya
Ma'afkan aku adinda
Bukan tak percaya sama dikau
Cuma batinku lagi tak enak merasa
Kutoreh bahasa malam
Tentang rinduku sama jilbab putihmu
Yang kuberi saat ulang tahunmu
Ma'afkan aku adinda
Kutulis kembali malam ini
Apa adinda mencinta selain daku??......
Tanya dalam batin kecilku
Tetesan air mata pilu tertoreh
Iringi langkah kepergian sang kekasih
Pujaan yang kudamba dalam jiwa
Jatuh sudah hatiku tak tahan lambaian mata sendumu
Kisah kita kan terukir dua batu nisan
Cerita yang membelenggu batin nadirku
Kematian malam
Pisah sudah harap secercah bersama
Ikhlas tertoreh kain kafan putihmu
Aku bisu tak sekata
Kekasih
Hilang sudah jasadmu
Memori kan selalu terpadu dalam ruh suci sang Ilahi
Tuhan
Ma'af kan kekasih bila ada salah dalam nyawa
Semoga ruh sucinya selalu mengitari jagatmu Tuhan
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.43 0 komentar
KERAGUAN SURAT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Surat cinta
Kemarin malam kutulis untukmu adinda
Tertoreh bahasa sendu pilu
Rasa ragu dalam hati menyelimuti benakku
Instingku mengata kau ada yang punya
Ma'afkan aku adinda
Bukan tak percaya sama dikau
Cuma batinku lagi tak enak merasa
Kutoreh bahasa malam
Tentang rinduku sama jilbab putihmu
Yang kuberi saat ulang tahunmu
Ma'afkan aku adinda
Kutulis kembali malam ini
Apa adinda mencinta selain daku??......
Tanya dalam batin kecilku
CINTA RASA
by: Khoirul Taqwim
Cinta rasa
Membumi dalam jiwa
Jatuh hati tak tahan kemana
Deraian air mata malam hinggap di pipi
Cerita rasa menyiksa dalam jiwa
Tuhan
Kenapa cinta penuh duka lara
Restuiku dalam sujud
Berikan secercah cahaya
Biar sakit jiwa hilang seketika
Hampa
Kurasa dalam ruh suci
Cinta benar menggila rasa
Tuhan
Kenapa kau beri cinta
Saat aku tak mampu meraih nyata
Lalu apa arti cinta yang ada
Ini benar gila kurasa
Cinta
Katanya indah di jiwa
Sakit rasa itu cinta
Aku sedih menduka
Keluh kesah yang kurasa
Aku gila cinta
Benar adanya
Cinta buat gila rasa
Masya allah cinta yang ada
Cinta rasa
Membumi dalam jiwa
Jatuh hati tak tahan kemana
Deraian air mata malam hinggap di pipi
Cerita rasa menyiksa dalam jiwa
Tuhan
Kenapa cinta penuh duka lara
Restuiku dalam sujud
Berikan secercah cahaya
Biar sakit jiwa hilang seketika
Hampa
Kurasa dalam ruh suci
Cinta benar menggila rasa
Tuhan
Kenapa kau beri cinta
Saat aku tak mampu meraih nyata
Lalu apa arti cinta yang ada
Ini benar gila kurasa
Cinta
Katanya indah di jiwa
Sakit rasa itu cinta
Aku sedih menduka
Keluh kesah yang kurasa
Aku gila cinta
Benar adanya
Cinta buat gila rasa
Masya allah cinta yang ada
KARYA ALAM
by: Khoirul taqwim
Alam negeriku
Biru laut nan warna
Lebat hijau hutan di seberang
Nan indah dirasa
Penuh rupawan nan wajah
Alam sentosa
Mahliga rasa nan setia
Awan indah nan cerah ceria
Mentari terbang molek di angkasa
Bangunkan rembulan ditelan cahaya pagi
Alam negeriku
Kaya keajaiban
Karya besar tautan alam
Alam negeriku
Biru laut nan warna
Lebat hijau hutan di seberang
Nan indah dirasa
Penuh rupawan nan wajah
Alam sentosa
Mahliga rasa nan setia
Awan indah nan cerah ceria
Mentari terbang molek di angkasa
Bangunkan rembulan ditelan cahaya pagi
Alam negeriku
Kaya keajaiban
Karya besar tautan alam
KEMATIAN SANG KEKASIH
by: Khoirul Taqwim
Tetesan air mata pilu tertoreh
Iringi langkah kepergian sang kekasih
Pujaan yang kudamba dalam jiwa
Jatuh sudah hatiku tak tahan lambaian mata sendumu
Kisah kita kan terukir dua batu nisan
Cerita yang membelenggu batin nadirku
Kematian malam
Pisah sudah harap secercah bersama
Ikhlas tertoreh kain kafan putihmu
Aku bisu tak sekata
Kekasih
Hilang sudah jasadmu
Memori kan selalu terpadu dalam ruh suci sang Ilahi
Tuhan
Ma'af kan kekasih bila ada salah dalam nyawa
Semoga ruh sucinya selalu mengitari jagatmu Tuhan
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.43 0 komentar
KERAGUAN SURAT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Surat cinta
Kemarin malam kutulis untukmu adinda
Tertoreh bahasa sendu pilu
Rasa ragu dalam hati menyelimuti benakku
Instingku mengata kau ada yang punya
Ma'afkan aku adinda
Bukan tak percaya sama dikau
Cuma batinku lagi tak enak merasa
Kutoreh bahasa malam
Tentang rinduku sama jilbab putihmu
Yang kuberi saat ulang tahunmu
Ma'afkan aku adinda
Kutulis kembali malam ini
Apa adinda mencinta selain daku??......
Tanya dalam batin kecilku
Tetesan air mata pilu tertoreh
Iringi langkah kepergian sang kekasih
Pujaan yang kudamba dalam jiwa
Jatuh sudah hatiku tak tahan lambaian mata sendumu
Kisah kita kan terukir dua batu nisan
Cerita yang membelenggu batin nadirku
Kematian malam
Pisah sudah harap secercah bersama
Ikhlas tertoreh kain kafan putihmu
Aku bisu tak sekata
Kekasih
Hilang sudah jasadmu
Memori kan selalu terpadu dalam ruh suci sang Ilahi
Tuhan
Ma'af kan kekasih bila ada salah dalam nyawa
Semoga ruh sucinya selalu mengitari jagatmu Tuhan
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.43 0 komentar
KERAGUAN SURAT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Surat cinta
Kemarin malam kutulis untukmu adinda
Tertoreh bahasa sendu pilu
Rasa ragu dalam hati menyelimuti benakku
Instingku mengata kau ada yang punya
Ma'afkan aku adinda
Bukan tak percaya sama dikau
Cuma batinku lagi tak enak merasa
Kutoreh bahasa malam
Tentang rinduku sama jilbab putihmu
Yang kuberi saat ulang tahunmu
Ma'afkan aku adinda
Kutulis kembali malam ini
Apa adinda mencinta selain daku??......
Tanya dalam batin kecilku
FACEBOOKKU MENYUSURI PUING-PUING KISAH
by: Khoirul Taqwim
Hilangnya kekasih sudahlah
semuakan jadi abu
memory walau teringat selalu
kau telah memilih jalan hidupmu
Aku manusia yang tak sempurna
jadi catat dalm benakmu
langkahkan kakimu
turuti hasrat hatimu
tengoklah kedepan
jangan pernah mundur selangkah
aku akan tetap hidup
walau perih hati mengiris
Sudahlah semua sudah jadi memory
facebookku hilangkan
bila jadi penghalang hidupmu
aku tak ingin ganggu hidupmu
Hati ini tapi tak kuasa
kadang tanganku jahil tuk menggodamu
orang yang ada difacebookku
maafkan aku
biarkan jadi cerita kita dimasa tua
bahwa kita pernah bersahabat
lama kita berpisah
udara telah mempertemukan kita
facebookku biar berjalan
tuk menyusuri puing-puing kisah ini
semuakan tercatat dimemory
walau tak pernah ada dalam dunia nyata
Hilangnya kekasih sudahlah
semuakan jadi abu
memory walau teringat selalu
kau telah memilih jalan hidupmu
Aku manusia yang tak sempurna
jadi catat dalm benakmu
langkahkan kakimu
turuti hasrat hatimu
tengoklah kedepan
jangan pernah mundur selangkah
aku akan tetap hidup
walau perih hati mengiris
Sudahlah semua sudah jadi memory
facebookku hilangkan
bila jadi penghalang hidupmu
aku tak ingin ganggu hidupmu
Hati ini tapi tak kuasa
kadang tanganku jahil tuk menggodamu
orang yang ada difacebookku
maafkan aku
biarkan jadi cerita kita dimasa tua
bahwa kita pernah bersahabat
lama kita berpisah
udara telah mempertemukan kita
facebookku biar berjalan
tuk menyusuri puing-puing kisah ini
semuakan tercatat dimemory
walau tak pernah ada dalam dunia nyata
SOBAT UDARA
by: Khoirul Taqwim
Sobat udara kan kemana kau terbang
Kusor arahkan sesukamu
ingat bidadari facebook menuggu
Jangan sampai dia hilang , lenyap, senyap
Sobat udara penuh godaan
Kekayaan melimpah diudara
Panggil udara sejauh kusormu
Alam semesta seketika didepanmu
Bumi hari ini penuh dendam
Iri dengan udara
Manusia sudah hidup diudara
Gempa terjadi bentuk perlawanan bumi
Sobat kaum hawa jangan pernah terlintas dibenakmu kesedihan
Lihat disana bidodoropun juga menunggumu
Ingat jika merasa takut cepat turun diudara
Sebelum jiwamu jatuh tersungkur dibumi
Mandilah diudara
injakkan kaimu diudara
berdo'alah
Kapanpun udara kan siap menemanimu
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.21 0 komentar
RANTAI ZAMAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Tradisi merantai lidahku
Menyayat jantungku
Perih nadiku
Di makan rakusnya kekuasaan
Angkara murka tak terelakkan
Aku lemah sempoyongan
Tak ada tenaga sekata
Mengucap walau satu huruf
Berat beban kurasa
Benar sakit di dada
Rantai zaman membelengguku
Aku ingin bebas terbang melayang
Bersama burung-burung udara
Tanpa cekal aku bicara
Tradisi membungkamku
Aku pilu
Aku kaku
Aku terkunci tembok-tembok keyakinan
Jati diri hilang
Lenyap senyap di makan tradisi zaman
Sobat udara kan kemana kau terbang
Kusor arahkan sesukamu
ingat bidadari facebook menuggu
Jangan sampai dia hilang , lenyap, senyap
Sobat udara penuh godaan
Kekayaan melimpah diudara
Panggil udara sejauh kusormu
Alam semesta seketika didepanmu
Bumi hari ini penuh dendam
Iri dengan udara
Manusia sudah hidup diudara
Gempa terjadi bentuk perlawanan bumi
Sobat kaum hawa jangan pernah terlintas dibenakmu kesedihan
Lihat disana bidodoropun juga menunggumu
Ingat jika merasa takut cepat turun diudara
Sebelum jiwamu jatuh tersungkur dibumi
Mandilah diudara
injakkan kaimu diudara
berdo'alah
Kapanpun udara kan siap menemanimu
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.21 0 komentar
RANTAI ZAMAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Tradisi merantai lidahku
Menyayat jantungku
Perih nadiku
Di makan rakusnya kekuasaan
Angkara murka tak terelakkan
Aku lemah sempoyongan
Tak ada tenaga sekata
Mengucap walau satu huruf
Berat beban kurasa
Benar sakit di dada
Rantai zaman membelengguku
Aku ingin bebas terbang melayang
Bersama burung-burung udara
Tanpa cekal aku bicara
Tradisi membungkamku
Aku pilu
Aku kaku
Aku terkunci tembok-tembok keyakinan
Jati diri hilang
Lenyap senyap di makan tradisi zaman
JABAL GUNUNG MELETUS
by: Khoirul Taqwim
Api membakar daratan
Wedos gembel menari di udara
Habis sudah alamku
Di telan jabal gunung meletus
Manusia berlari diri
Anak kecil mencari ibunya
Telanjang bulat tak terasa
Ini hari lupa harta
Selamat nyawa yang di cari
Nenek sempoyongan berjalan
Nyawa hampir melayang
Di telan lahar membara
Jutaan mata pilu
Mendengar
Melihat
Merasa
Ribuan korban manusia berjatuhan
Tak ketinggalan ahli agama berkhutbah
Ini cobaan ujian
Ini azab datang
Sejuta tafsir turun dari lidah
Membahas Jabal meletus
Di gang sudut jalan becek ada suara jiwa
Anak kecil bicara dengan mulut terbungkam
Ikhlaskan semua yang ada
Ini hanya titipan
Api membakar daratan
Wedos gembel menari di udara
Habis sudah alamku
Di telan jabal gunung meletus
Manusia berlari diri
Anak kecil mencari ibunya
Telanjang bulat tak terasa
Ini hari lupa harta
Selamat nyawa yang di cari
Nenek sempoyongan berjalan
Nyawa hampir melayang
Di telan lahar membara
Jutaan mata pilu
Mendengar
Melihat
Merasa
Ribuan korban manusia berjatuhan
Tak ketinggalan ahli agama berkhutbah
Ini cobaan ujian
Ini azab datang
Sejuta tafsir turun dari lidah
Membahas Jabal meletus
Di gang sudut jalan becek ada suara jiwa
Anak kecil bicara dengan mulut terbungkam
Ikhlaskan semua yang ada
Ini hanya titipan
PERANG JAGAT RAYA
by: Khoirul Taqwim
Perang membuta nyawa
Bau anyir bangkai terbang di udara
Kepala putus
Jantung berdebar diangkasa
Nyawa hilang hal biasa
Genderang perang ditabuh
Kebenaran entah milik siapa
Lupa daratan
Lupa lautan
Membunuh atau terbunuh
Bahasa dalam perang
Mati terhormat
Tundukkan kepala segenap raga
Perang mulia
Tetesan darah menetes
Kebanggaan dalam diri prajurit
Air mata banjir di segenap penjuru
Susah
Sedih
Pilu
Bahagia
Jadi satu dalam perang jagat raya
Perang membuta nyawa
Bau anyir bangkai terbang di udara
Kepala putus
Jantung berdebar diangkasa
Nyawa hilang hal biasa
Genderang perang ditabuh
Kebenaran entah milik siapa
Lupa daratan
Lupa lautan
Membunuh atau terbunuh
Bahasa dalam perang
Mati terhormat
Tundukkan kepala segenap raga
Perang mulia
Tetesan darah menetes
Kebanggaan dalam diri prajurit
Air mata banjir di segenap penjuru
Susah
Sedih
Pilu
Bahagia
Jadi satu dalam perang jagat raya
FACEBOOKKU MENYUSURI PUING-PUING KISAH
by: Khoirul Taqwim
Hilangnya kekasih sudahlah
semuakan jadi abu
memory walau teringat selalu
kau telah memilih jalan hidupmu
Aku manusia yang tak sempurna
jadi catat dalm benakmu
langkahkan kakimu
turuti hasrat hatimu
tengoklah kedepan
jangan pernah mundur selangkah
aku akan tetap hidup
walau perih hati mengiris
Sudahlah semua sudah jadi memory
facebookku hilangkan
bila jadi penghalang hidupmu
aku tak ingin ganggu hidupmu
Hati ini tapi tak kuasa
kadang tanganku jahil tuk menggodamu
orang yang ada difacebookku
maafkan aku
biarkan jadi cerita kita dimasa tua
bahwa kita pernah bersahabat
lama kita berpisah
udara telah mempertemukan kita
facebookku biar berjalan
tuk menyusuri puing-puing kisah ini
semuakan tercatat dimemory
walau tak pernah ada dalam dunia nyata
Hilangnya kekasih sudahlah
semuakan jadi abu
memory walau teringat selalu
kau telah memilih jalan hidupmu
Aku manusia yang tak sempurna
jadi catat dalm benakmu
langkahkan kakimu
turuti hasrat hatimu
tengoklah kedepan
jangan pernah mundur selangkah
aku akan tetap hidup
walau perih hati mengiris
Sudahlah semua sudah jadi memory
facebookku hilangkan
bila jadi penghalang hidupmu
aku tak ingin ganggu hidupmu
Hati ini tapi tak kuasa
kadang tanganku jahil tuk menggodamu
orang yang ada difacebookku
maafkan aku
biarkan jadi cerita kita dimasa tua
bahwa kita pernah bersahabat
lama kita berpisah
udara telah mempertemukan kita
facebookku biar berjalan
tuk menyusuri puing-puing kisah ini
semuakan tercatat dimemory
walau tak pernah ada dalam dunia nyata
SOBAT UDARA
by: Khoirul Taqwim
Sobat udara kan kemana kau terbang
Kusor arahkan sesukamu
ingat bidadari facebook menuggu
Jangan sampai dia hilang , lenyap, senyap
Sobat udara penuh godaan
Kekayaan melimpah diudara
Panggil udara sejauh kusormu
Alam semesta seketika didepanmu
Bumi hari ini penuh dendam
Iri dengan udara
Manusia sudah hidup diudara
Gempa terjadi bentuk perlawanan bumi
Sobat kaum hawa jangan pernah terlintas dibenakmu kesedihan
Lihat disana bidodoropun juga menunggumu
Ingat jika merasa takut cepat turun diudara
Sebelum jiwamu jatuh tersungkur dibumi
Mandilah diudara
injakkan kaimu diudara
berdo'alah
Kapanpun udara kan siap menemanimu
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.21 0 komentar
RANTAI ZAMAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Tradisi merantai lidahku
Menyayat jantungku
Perih nadiku
Di makan rakusnya kekuasaan
Angkara murka tak terelakkan
Aku lemah sempoyongan
Tak ada tenaga sekata
Mengucap walau satu huruf
Berat beban kurasa
Benar sakit di dada
Rantai zaman membelengguku
Aku ingin bebas terbang melayang
Bersama burung-burung udara
Tanpa cekal aku bicara
Tradisi membungkamku
Aku pilu
Aku kaku
Aku terkunci tembok-tembok keyakinan
Jati diri hilang
Lenyap senyap di makan tradisi zaman
Sobat udara kan kemana kau terbang
Kusor arahkan sesukamu
ingat bidadari facebook menuggu
Jangan sampai dia hilang , lenyap, senyap
Sobat udara penuh godaan
Kekayaan melimpah diudara
Panggil udara sejauh kusormu
Alam semesta seketika didepanmu
Bumi hari ini penuh dendam
Iri dengan udara
Manusia sudah hidup diudara
Gempa terjadi bentuk perlawanan bumi
Sobat kaum hawa jangan pernah terlintas dibenakmu kesedihan
Lihat disana bidodoropun juga menunggumu
Ingat jika merasa takut cepat turun diudara
Sebelum jiwamu jatuh tersungkur dibumi
Mandilah diudara
injakkan kaimu diudara
berdo'alah
Kapanpun udara kan siap menemanimu
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.21 0 komentar
RANTAI ZAMAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Tradisi merantai lidahku
Menyayat jantungku
Perih nadiku
Di makan rakusnya kekuasaan
Angkara murka tak terelakkan
Aku lemah sempoyongan
Tak ada tenaga sekata
Mengucap walau satu huruf
Berat beban kurasa
Benar sakit di dada
Rantai zaman membelengguku
Aku ingin bebas terbang melayang
Bersama burung-burung udara
Tanpa cekal aku bicara
Tradisi membungkamku
Aku pilu
Aku kaku
Aku terkunci tembok-tembok keyakinan
Jati diri hilang
Lenyap senyap di makan tradisi zaman
JABAL GUNUNG MELETUS
by: Khoirul Taqwim
Api membakar daratan
Wedos gembel menari di udara
Habis sudah alamku
Di telan jabal gunung meletus
Manusia berlari diri
Anak kecil mencari ibunya
Telanjang bulat tak terasa
Ini hari lupa harta
Selamat nyawa yang di cari
Nenek sempoyongan berjalan
Nyawa hampir melayang
Di telan lahar membara
Jutaan mata pilu
Mendengar
Melihat
Merasa
Ribuan korban manusia berjatuhan
Tak ketinggalan ahli agama berkhutbah
Ini cobaan ujian
Ini azab datang
Sejuta tafsir turun dari lidah
Membahas Jabal meletus
Di gang sudut jalan becek ada suara jiwa
Anak kecil bicara dengan mulut terbungkam
Ikhlaskan semua yang ada
Ini hanya titipan
Api membakar daratan
Wedos gembel menari di udara
Habis sudah alamku
Di telan jabal gunung meletus
Manusia berlari diri
Anak kecil mencari ibunya
Telanjang bulat tak terasa
Ini hari lupa harta
Selamat nyawa yang di cari
Nenek sempoyongan berjalan
Nyawa hampir melayang
Di telan lahar membara
Jutaan mata pilu
Mendengar
Melihat
Merasa
Ribuan korban manusia berjatuhan
Tak ketinggalan ahli agama berkhutbah
Ini cobaan ujian
Ini azab datang
Sejuta tafsir turun dari lidah
Membahas Jabal meletus
Di gang sudut jalan becek ada suara jiwa
Anak kecil bicara dengan mulut terbungkam
Ikhlaskan semua yang ada
Ini hanya titipan
PERANG JAGAT RAYA
by: Khoirul Taqwim
Perang membuta nyawa
Bau anyir bangkai terbang di udara
Kepala putus
Jantung berdebar diangkasa
Nyawa hilang hal biasa
Genderang perang ditabuh
Kebenaran entah milik siapa
Lupa daratan
Lupa lautan
Membunuh atau terbunuh
Bahasa dalam perang
Mati terhormat
Tundukkan kepala segenap raga
Perang mulia
Tetesan darah menetes
Kebanggaan dalam diri prajurit
Air mata banjir di segenap penjuru
Susah
Sedih
Pilu
Bahagia
Jadi satu dalam perang jagat raya
Perang membuta nyawa
Bau anyir bangkai terbang di udara
Kepala putus
Jantung berdebar diangkasa
Nyawa hilang hal biasa
Genderang perang ditabuh
Kebenaran entah milik siapa
Lupa daratan
Lupa lautan
Membunuh atau terbunuh
Bahasa dalam perang
Mati terhormat
Tundukkan kepala segenap raga
Perang mulia
Tetesan darah menetes
Kebanggaan dalam diri prajurit
Air mata banjir di segenap penjuru
Susah
Sedih
Pilu
Bahagia
Jadi satu dalam perang jagat raya
BIDADARI SURGA JANJI TUHAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Hasrat laki-laki serentak semangat
ketika Nabi berkata dengan lantang
janji tuhan tidak pernah bohong
berperanglah syahid dihadapanmu
Perang meletus
boom meledak
pisau-pisau menghunus
semua berkata tuhan bersama kita
Bidadari surga janji agama
berkobarlah semangat
jiwa terbakar
membunuh adalah pilihan
Tangis pilu tak terhindarkan
darah mencair dijalanan
anak-anak lari ketakutan
perang terus berkobar
Agama terus berkhutbah
janji tuhan tidak pernah bohong
angkat senjata
bidadari menunggu disurga
Laki-laki penuh ketawa
Hasrat membunuh tak terhindarkan
Laki-laki percaya penuh keyakinan
Bidadari surga masih disana menunggu kemenangan
Hasrat laki-laki serentak semangat
ketika Nabi berkata dengan lantang
janji tuhan tidak pernah bohong
berperanglah syahid dihadapanmu
Perang meletus
boom meledak
pisau-pisau menghunus
semua berkata tuhan bersama kita
Bidadari surga janji agama
berkobarlah semangat
jiwa terbakar
membunuh adalah pilihan
Tangis pilu tak terhindarkan
darah mencair dijalanan
anak-anak lari ketakutan
perang terus berkobar
Agama terus berkhutbah
janji tuhan tidak pernah bohong
angkat senjata
bidadari menunggu disurga
Laki-laki penuh ketawa
Hasrat membunuh tak terhindarkan
Laki-laki percaya penuh keyakinan
Bidadari surga masih disana menunggu kemenangan
TRAGEDI CIPUTAT TERBAWA BUNGA TIDURKU
by: Khoirul Taqwim
Desir peluru menusuk sahabatku
Kumeraung sekencang tsunami menghujam daratan
Serentak aku bangun menghela nafas
Ternyata ini hanya mimpi kebanyakan nonton tragedy ciputat
Mulai sadarku membunuh imajiku
Tanda tanya yang dalam dihatiku
Kenapa ada pembunuhan??...
Kenapa harus ada korban??....
Jari jemariku mulai gemetar
Saat teringat tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menembus dada
Menghujam kepala nyawa pasti tak tertolong
Hatiku mulai ketakutan
Ada apa dengan ini semua??..tanya’ku
Kebingungan masih menghinggapi otakku
Kusadar serentak ini tragedy kehidupan
Kutertidur kembali
Pelukan udara menemani langkah nafasku
Kuhirup pelan-pelan
Mataku tertutup hingga senyap lenyap
Mimpi bukan kehidupan nyata firasatku
Kehiduapan bukan mimpi belaka pikirku
Keduanya saling melengkapi kesimpulanku
Hingga terbawa dalam bunga tidurku malam ini
Tragedi kelam ciputat
Aku tersentak seketika
Aku bangun kembali tersadar ini mimpi belaka
Bunga tidurku terisi tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menusuk sahabatku
Kumeraung sekencang tsunami menghujam daratan
Serentak aku bangun menghela nafas
Ternyata ini hanya mimpi kebanyakan nonton tragedy ciputat
Mulai sadarku membunuh imajiku
Tanda tanya yang dalam dihatiku
Kenapa ada pembunuhan??...
Kenapa harus ada korban??....
Jari jemariku mulai gemetar
Saat teringat tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menembus dada
Menghujam kepala nyawa pasti tak tertolong
Hatiku mulai ketakutan
Ada apa dengan ini semua??..tanya’ku
Kebingungan masih menghinggapi otakku
Kusadar serentak ini tragedy kehidupan
Kutertidur kembali
Pelukan udara menemani langkah nafasku
Kuhirup pelan-pelan
Mataku tertutup hingga senyap lenyap
Mimpi bukan kehidupan nyata firasatku
Kehiduapan bukan mimpi belaka pikirku
Keduanya saling melengkapi kesimpulanku
Hingga terbawa dalam bunga tidurku malam ini
Tragedi kelam ciputat
Aku tersentak seketika
Aku bangun kembali tersadar ini mimpi belaka
Bunga tidurku terisi tragedy ciputat kemarin
RAUT WAJAH CALON MENTERI
by: Khoirul Taqwim
Wajah calon menteri disodorkan dimeja Istana
Sahabat saya tampak riang gembira
Pikirnya nanti bisa maen golf gratis kata sahabatku disini
waah!..otaknya sudah dipenuhi hasrat Antasari
Soal rakyat ah!..itu apa?
Minggu ini yang penting bisa berpesta pora
Menteri adalah kedudukan nurani
Amanah harusnya dijunjung tinggi
Kembali sahabat saya bicara !..
Aku mau jadi menteri negara katanya
Kehidupan menteri penuh gemilang duniawi
Ingat itu semua tak dibawa mati
Soal materi siapa yang punya
Ah!..nanti jadi menteri pasti ngantongi semua
Saat ini yang penting bisa jadi menteri
Ini raut muku menteri disini
Wajah calon menteri disodorkan dimeja Istana
Sahabat saya tampak riang gembira
Pikirnya nanti bisa maen golf gratis kata sahabatku disini
waah!..otaknya sudah dipenuhi hasrat Antasari
Soal rakyat ah!..itu apa?
Minggu ini yang penting bisa berpesta pora
Menteri adalah kedudukan nurani
Amanah harusnya dijunjung tinggi
Kembali sahabat saya bicara !..
Aku mau jadi menteri negara katanya
Kehidupan menteri penuh gemilang duniawi
Ingat itu semua tak dibawa mati
Soal materi siapa yang punya
Ah!..nanti jadi menteri pasti ngantongi semua
Saat ini yang penting bisa jadi menteri
Ini raut muku menteri disini
SIAPA GUSTI NURDIN??.....
by: Khoirul Taqwim
Gusti Nurdin berkhutbah dinegeri seberang
Hidup hina atau mati syahid
Siapkah anda jadi pengantin??..
Tanya’ Nurdin dengan suara lirih
Revolusi Islam bergerak dialam semesta
Korban merupakan perjuangan
Pengantin disambut ribuan bidadari
Alangkah indahnya bahasa yang dilantunkan gusti nurdin
Dua pemuda berdiri disamping nurdin
Memegang boom rakitan yang siap meledak
Siapa yang bergerak dijalan agama
Surga itu janji tuhan
Allahu Akbar 100X pekik takbir berkumandang dinegeri korup
Juru penyelamat siap mencabut nyawa
Ini pertarungan bukan sekedar slogan
Nyawa harta adalah taruhannya
Gusti Nurdin adalah pahlawan kata sahabatnya
Gusti Nurdin teroris kata musuhnya
Semua tak ada yang tahu siapa itu Nurdin??..
Tuhanlah yang berkehendak sebenarnya siapa gusti Nurdin itu.
Gusti Nurdin berkhutbah dinegeri seberang
Hidup hina atau mati syahid
Siapkah anda jadi pengantin??..
Tanya’ Nurdin dengan suara lirih
Revolusi Islam bergerak dialam semesta
Korban merupakan perjuangan
Pengantin disambut ribuan bidadari
Alangkah indahnya bahasa yang dilantunkan gusti nurdin
Dua pemuda berdiri disamping nurdin
Memegang boom rakitan yang siap meledak
Siapa yang bergerak dijalan agama
Surga itu janji tuhan
Allahu Akbar 100X pekik takbir berkumandang dinegeri korup
Juru penyelamat siap mencabut nyawa
Ini pertarungan bukan sekedar slogan
Nyawa harta adalah taruhannya
Gusti Nurdin adalah pahlawan kata sahabatnya
Gusti Nurdin teroris kata musuhnya
Semua tak ada yang tahu siapa itu Nurdin??..
Tuhanlah yang berkehendak sebenarnya siapa gusti Nurdin itu.
BIDADARI SURGA JANJI TUHAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Hasrat laki-laki serentak semangat
ketika Nabi berkata dengan lantang
janji tuhan tidak pernah bohong
berperanglah syahid dihadapanmu
Perang meletus
boom meledak
pisau-pisau menghunus
semua berkata tuhan bersama kita
Bidadari surga janji agama
berkobarlah semangat
jiwa terbakar
membunuh adalah pilihan
Tangis pilu tak terhindarkan
darah mencair dijalanan
anak-anak lari ketakutan
perang terus berkobar
Agama terus berkhutbah
janji tuhan tidak pernah bohong
angkat senjata
bidadari menunggu disurga
Laki-laki penuh ketawa
Hasrat membunuh tak terhindarkan
Laki-laki percaya penuh keyakinan
Bidadari surga masih disana menunggu kemenangan
Hasrat laki-laki serentak semangat
ketika Nabi berkata dengan lantang
janji tuhan tidak pernah bohong
berperanglah syahid dihadapanmu
Perang meletus
boom meledak
pisau-pisau menghunus
semua berkata tuhan bersama kita
Bidadari surga janji agama
berkobarlah semangat
jiwa terbakar
membunuh adalah pilihan
Tangis pilu tak terhindarkan
darah mencair dijalanan
anak-anak lari ketakutan
perang terus berkobar
Agama terus berkhutbah
janji tuhan tidak pernah bohong
angkat senjata
bidadari menunggu disurga
Laki-laki penuh ketawa
Hasrat membunuh tak terhindarkan
Laki-laki percaya penuh keyakinan
Bidadari surga masih disana menunggu kemenangan
TRAGEDI CIPUTAT TERBAWA BUNGA TIDURKU
by: Khoirul Taqwim
Desir peluru menusuk sahabatku
Kumeraung sekencang tsunami menghujam daratan
Serentak aku bangun menghela nafas
Ternyata ini hanya mimpi kebanyakan nonton tragedy ciputat
Mulai sadarku membunuh imajiku
Tanda tanya yang dalam dihatiku
Kenapa ada pembunuhan??...
Kenapa harus ada korban??....
Jari jemariku mulai gemetar
Saat teringat tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menembus dada
Menghujam kepala nyawa pasti tak tertolong
Hatiku mulai ketakutan
Ada apa dengan ini semua??..tanya’ku
Kebingungan masih menghinggapi otakku
Kusadar serentak ini tragedy kehidupan
Kutertidur kembali
Pelukan udara menemani langkah nafasku
Kuhirup pelan-pelan
Mataku tertutup hingga senyap lenyap
Mimpi bukan kehidupan nyata firasatku
Kehiduapan bukan mimpi belaka pikirku
Keduanya saling melengkapi kesimpulanku
Hingga terbawa dalam bunga tidurku malam ini
Tragedi kelam ciputat
Aku tersentak seketika
Aku bangun kembali tersadar ini mimpi belaka
Bunga tidurku terisi tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menusuk sahabatku
Kumeraung sekencang tsunami menghujam daratan
Serentak aku bangun menghela nafas
Ternyata ini hanya mimpi kebanyakan nonton tragedy ciputat
Mulai sadarku membunuh imajiku
Tanda tanya yang dalam dihatiku
Kenapa ada pembunuhan??...
Kenapa harus ada korban??....
Jari jemariku mulai gemetar
Saat teringat tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menembus dada
Menghujam kepala nyawa pasti tak tertolong
Hatiku mulai ketakutan
Ada apa dengan ini semua??..tanya’ku
Kebingungan masih menghinggapi otakku
Kusadar serentak ini tragedy kehidupan
Kutertidur kembali
Pelukan udara menemani langkah nafasku
Kuhirup pelan-pelan
Mataku tertutup hingga senyap lenyap
Mimpi bukan kehidupan nyata firasatku
Kehiduapan bukan mimpi belaka pikirku
Keduanya saling melengkapi kesimpulanku
Hingga terbawa dalam bunga tidurku malam ini
Tragedi kelam ciputat
Aku tersentak seketika
Aku bangun kembali tersadar ini mimpi belaka
Bunga tidurku terisi tragedy ciputat kemarin
RAUT WAJAH CALON MENTERI
by: Khoirul Taqwim
Wajah calon menteri disodorkan dimeja Istana
Sahabat saya tampak riang gembira
Pikirnya nanti bisa maen golf gratis kata sahabatku disini
waah!..otaknya sudah dipenuhi hasrat Antasari
Soal rakyat ah!..itu apa?
Minggu ini yang penting bisa berpesta pora
Menteri adalah kedudukan nurani
Amanah harusnya dijunjung tinggi
Kembali sahabat saya bicara !..
Aku mau jadi menteri negara katanya
Kehidupan menteri penuh gemilang duniawi
Ingat itu semua tak dibawa mati
Soal materi siapa yang punya
Ah!..nanti jadi menteri pasti ngantongi semua
Saat ini yang penting bisa jadi menteri
Ini raut muku menteri disini
Wajah calon menteri disodorkan dimeja Istana
Sahabat saya tampak riang gembira
Pikirnya nanti bisa maen golf gratis kata sahabatku disini
waah!..otaknya sudah dipenuhi hasrat Antasari
Soal rakyat ah!..itu apa?
Minggu ini yang penting bisa berpesta pora
Menteri adalah kedudukan nurani
Amanah harusnya dijunjung tinggi
Kembali sahabat saya bicara !..
Aku mau jadi menteri negara katanya
Kehidupan menteri penuh gemilang duniawi
Ingat itu semua tak dibawa mati
Soal materi siapa yang punya
Ah!..nanti jadi menteri pasti ngantongi semua
Saat ini yang penting bisa jadi menteri
Ini raut muku menteri disini
SIAPA GUSTI NURDIN??.....
by: Khoirul Taqwim
Gusti Nurdin berkhutbah dinegeri seberang
Hidup hina atau mati syahid
Siapkah anda jadi pengantin??..
Tanya’ Nurdin dengan suara lirih
Revolusi Islam bergerak dialam semesta
Korban merupakan perjuangan
Pengantin disambut ribuan bidadari
Alangkah indahnya bahasa yang dilantunkan gusti nurdin
Dua pemuda berdiri disamping nurdin
Memegang boom rakitan yang siap meledak
Siapa yang bergerak dijalan agama
Surga itu janji tuhan
Allahu Akbar 100X pekik takbir berkumandang dinegeri korup
Juru penyelamat siap mencabut nyawa
Ini pertarungan bukan sekedar slogan
Nyawa harta adalah taruhannya
Gusti Nurdin adalah pahlawan kata sahabatnya
Gusti Nurdin teroris kata musuhnya
Semua tak ada yang tahu siapa itu Nurdin??..
Tuhanlah yang berkehendak sebenarnya siapa gusti Nurdin itu.
Gusti Nurdin berkhutbah dinegeri seberang
Hidup hina atau mati syahid
Siapkah anda jadi pengantin??..
Tanya’ Nurdin dengan suara lirih
Revolusi Islam bergerak dialam semesta
Korban merupakan perjuangan
Pengantin disambut ribuan bidadari
Alangkah indahnya bahasa yang dilantunkan gusti nurdin
Dua pemuda berdiri disamping nurdin
Memegang boom rakitan yang siap meledak
Siapa yang bergerak dijalan agama
Surga itu janji tuhan
Allahu Akbar 100X pekik takbir berkumandang dinegeri korup
Juru penyelamat siap mencabut nyawa
Ini pertarungan bukan sekedar slogan
Nyawa harta adalah taruhannya
Gusti Nurdin adalah pahlawan kata sahabatnya
Gusti Nurdin teroris kata musuhnya
Semua tak ada yang tahu siapa itu Nurdin??..
Tuhanlah yang berkehendak sebenarnya siapa gusti Nurdin itu.
CINTA WANITA SUCI BERKERUDUNG PUTIH
Oleh: Khoirul Taqwim
Wanita suci berkerudung putih
Duduk terpaku dalam sepi
Terpancar cahaya iman ilahi
Menatap indah dunia
Walau hasrat jauh dari harap
Cinta wanita suci berkerudung putih
Menatap jejeka tampan rupawan
Hati terketuk rasa
Subhanallah bahasa kecil lirih terucap
Sadar dia terhentak
Adzan magrib telah tiba
Istigfar hati kecil terucap kembali
Bukan dia yang kucinta
Bukan dia yang harus isi rasa
Cukup ilahi dihatiku
Tak ada kecuali dia
Nafsu dibunuh suara adzan
Hasrat wanita suci
Bukan untuk mencipta
Cipta hanya milik ilahi
Tak ada cipta kecuali dia
Pikir wanita suci berkerudung putih
Wanita suci menyuci diri
Bertahanus
Tahajud malam saat datang
Ridho Allah swt dia cari
Tak ada bahasa cinta
Selain sang ilahi
Kata wanita suci berkerudung putih
Wanita suci berkerudung putih
Duduk terpaku dalam sepi
Terpancar cahaya iman ilahi
Menatap indah dunia
Walau hasrat jauh dari harap
Cinta wanita suci berkerudung putih
Menatap jejeka tampan rupawan
Hati terketuk rasa
Subhanallah bahasa kecil lirih terucap
Sadar dia terhentak
Adzan magrib telah tiba
Istigfar hati kecil terucap kembali
Bukan dia yang kucinta
Bukan dia yang harus isi rasa
Cukup ilahi dihatiku
Tak ada kecuali dia
Nafsu dibunuh suara adzan
Hasrat wanita suci
Bukan untuk mencipta
Cipta hanya milik ilahi
Tak ada cipta kecuali dia
Pikir wanita suci berkerudung putih
Wanita suci menyuci diri
Bertahanus
Tahajud malam saat datang
Ridho Allah swt dia cari
Tak ada bahasa cinta
Selain sang ilahi
Kata wanita suci berkerudung putih
NIKAHMU TERDENGAR DARI UDARA
by: Khoirul Taqwim
Jiwa kaget seketika
Membaca facebook sahabatmu
Kau telah masuk dalam hidup baru
Kuhanya berdo’a untukmu selalu
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Nikahmu dari suara udara
Laut jadi penghalang kabar
Udara tetap bawa kabar
Tentang duniamu
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagia
Jiwa sedih luka
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku diam
Bahasaku mengudara
Kabar berita udara
terima ksih bahasa
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Jiwa kaget seketika
Membaca facebook sahabatmu
Kau telah masuk dalam hidup baru
Kuhanya berdo’a untukmu selalu
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Nikahmu dari suara udara
Laut jadi penghalang kabar
Udara tetap bawa kabar
Tentang duniamu
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagia
Jiwa sedih luka
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku diam
Bahasaku mengudara
Kabar berita udara
terima ksih bahasa
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
FOTO PROFIL DIUDARA
Oleh: Khoirul Taqwim
Tanpa surat
Tanpa sepatah kata
Tanpa suara
Foto jawab semua cerita
Bersanding peluk mesra
Kumenatap dalam sendu
Bersanding sejuta rasa
Kurasa bermilyar dada
Pantaskah aku menangis
Saat kau bahagia peluk kesah
Pantaskah aku berduka rasa
Saat kau hadir penuh suka cita
Diamkah aku seucap kata
Hati bertanya dalam beku
Lari kau semua rasa
Otak menggerayangi jiwa
Foto profil
Buat terkejut rasa
Foto profil
Terpajang diudara
Diamku membisu tuli
Bahasaku resah dalam kabut
Aku bertanya harus bagaimana??....
Air mata mengalir tak terasa
Tanpa surat
Tanpa sepatah kata
Tanpa suara
Foto jawab semua cerita
Bersanding peluk mesra
Kumenatap dalam sendu
Bersanding sejuta rasa
Kurasa bermilyar dada
Pantaskah aku menangis
Saat kau bahagia peluk kesah
Pantaskah aku berduka rasa
Saat kau hadir penuh suka cita
Diamkah aku seucap kata
Hati bertanya dalam beku
Lari kau semua rasa
Otak menggerayangi jiwa
Foto profil
Buat terkejut rasa
Foto profil
Terpajang diudara
Diamku membisu tuli
Bahasaku resah dalam kabut
Aku bertanya harus bagaimana??....
Air mata mengalir tak terasa
BADAI PERSAHATAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Laut selatan Ratu Nyiroro kidul
Menari diatas sampah laut jelalatan
Ombak setinggi langit biru
Air samudra bergoyang tak henti paruh nyawa
Tsunami ambil badai datang
Hutan bakau gundul sirna tak hilang
Badai laut darat menghantam
Sahabat terbina bahasa kalbu
Terurai bersama waktu
Sahabat terbina waktu rasa asa
Terurai mata sirna
Hilang setia ditelan garuda
Sahabat
Seru dalam senyap
Kuterpaku kaku
Sebatas cinta bertahan gelombang udara
Bersama tak lagi terpadu
Mengapa??....
Tanya’ dalam sendu jiwa
Kuhadirkan bahasa cinta
Putus sudah tali-tali yang terikat pena sahabat
Sambung putus takkan ada paku bumi hati
Hilang senyap embun pagi tak kembali rasa
Matahari menghisap air pagi tanpa ampun
Semua terasa mimpi bolong tak arti secuil isi
Benak yang punya makna jiwa baku
Bukan mata
Bukan telinga
Bukan itu yang ada
Yang ada rasa sakit didada dalam ranah jiwa
Yang ada rasa sakit batin tak kira nyawa
Yang ada air mata sesal tak makna cerita
Kecewa
Ungkapan dalam hati
Bahasa yang hilang ditelan awan mendung
Ungkapan hujan turun hilang kering
Bahasa udara tak terdengar
Tak gentar jiwa rasa mengepal
Cuma sakit jiwa alam dalam nafas
Badai persahabatan
Cinta ungkapan
Hilang semua makna
Dengki
Benci
Marah
perih
Semua jadi satu rasa sesak makna
Air mata mengucur
Pancoran pindah kelubang mata hati
Tanpa henti
Tanpa henti rasa
Tanpa henti rasa jiwa
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi mata sesal batin yang ada
Laut selatan Ratu Nyiroro kidul
Menari diatas sampah laut jelalatan
Ombak setinggi langit biru
Air samudra bergoyang tak henti paruh nyawa
Tsunami ambil badai datang
Hutan bakau gundul sirna tak hilang
Badai laut darat menghantam
Sahabat terbina bahasa kalbu
Terurai bersama waktu
Sahabat terbina waktu rasa asa
Terurai mata sirna
Hilang setia ditelan garuda
Sahabat
Seru dalam senyap
Kuterpaku kaku
Sebatas cinta bertahan gelombang udara
Bersama tak lagi terpadu
Mengapa??....
Tanya’ dalam sendu jiwa
Kuhadirkan bahasa cinta
Putus sudah tali-tali yang terikat pena sahabat
Sambung putus takkan ada paku bumi hati
Hilang senyap embun pagi tak kembali rasa
Matahari menghisap air pagi tanpa ampun
Semua terasa mimpi bolong tak arti secuil isi
Benak yang punya makna jiwa baku
Bukan mata
Bukan telinga
Bukan itu yang ada
Yang ada rasa sakit didada dalam ranah jiwa
Yang ada rasa sakit batin tak kira nyawa
Yang ada air mata sesal tak makna cerita
Kecewa
Ungkapan dalam hati
Bahasa yang hilang ditelan awan mendung
Ungkapan hujan turun hilang kering
Bahasa udara tak terdengar
Tak gentar jiwa rasa mengepal
Cuma sakit jiwa alam dalam nafas
Badai persahabatan
Cinta ungkapan
Hilang semua makna
Dengki
Benci
Marah
perih
Semua jadi satu rasa sesak makna
Air mata mengucur
Pancoran pindah kelubang mata hati
Tanpa henti
Tanpa henti rasa
Tanpa henti rasa jiwa
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi mata sesal batin yang ada
CINTA WANITA SUCI BERKERUDUNG PUTIH
Oleh: Khoirul Taqwim
Wanita suci berkerudung putih
Duduk terpaku dalam sepi
Terpancar cahaya iman ilahi
Menatap indah dunia
Walau hasrat jauh dari harap
Cinta wanita suci berkerudung putih
Menatap jejeka tampan rupawan
Hati terketuk rasa
Subhanallah bahasa kecil lirih terucap
Sadar dia terhentak
Adzan magrib telah tiba
Istigfar hati kecil terucap kembali
Bukan dia yang kucinta
Bukan dia yang harus isi rasa
Cukup ilahi dihatiku
Tak ada kecuali dia
Nafsu dibunuh suara adzan
Hasrat wanita suci
Bukan untuk mencipta
Cipta hanya milik ilahi
Tak ada cipta kecuali dia
Pikir wanita suci berkerudung putih
Wanita suci menyuci diri
Bertahanus
Tahajud malam saat datang
Ridho Allah swt dia cari
Tak ada bahasa cinta
Selain sang ilahi
Kata wanita suci berkerudung putih
Wanita suci berkerudung putih
Duduk terpaku dalam sepi
Terpancar cahaya iman ilahi
Menatap indah dunia
Walau hasrat jauh dari harap
Cinta wanita suci berkerudung putih
Menatap jejeka tampan rupawan
Hati terketuk rasa
Subhanallah bahasa kecil lirih terucap
Sadar dia terhentak
Adzan magrib telah tiba
Istigfar hati kecil terucap kembali
Bukan dia yang kucinta
Bukan dia yang harus isi rasa
Cukup ilahi dihatiku
Tak ada kecuali dia
Nafsu dibunuh suara adzan
Hasrat wanita suci
Bukan untuk mencipta
Cipta hanya milik ilahi
Tak ada cipta kecuali dia
Pikir wanita suci berkerudung putih
Wanita suci menyuci diri
Bertahanus
Tahajud malam saat datang
Ridho Allah swt dia cari
Tak ada bahasa cinta
Selain sang ilahi
Kata wanita suci berkerudung putih
NIKAHMU TERDENGAR DARI UDARA
by: Khoirul Taqwim
Jiwa kaget seketika
Membaca facebook sahabatmu
Kau telah masuk dalam hidup baru
Kuhanya berdo’a untukmu selalu
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Nikahmu dari suara udara
Laut jadi penghalang kabar
Udara tetap bawa kabar
Tentang duniamu
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagia
Jiwa sedih luka
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku diam
Bahasaku mengudara
Kabar berita udara
terima ksih bahasa
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Jiwa kaget seketika
Membaca facebook sahabatmu
Kau telah masuk dalam hidup baru
Kuhanya berdo’a untukmu selalu
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Nikahmu dari suara udara
Laut jadi penghalang kabar
Udara tetap bawa kabar
Tentang duniamu
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagia
Jiwa sedih luka
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku diam
Bahasaku mengudara
Kabar berita udara
terima ksih bahasa
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
FOTO PROFIL DIUDARA
Oleh: Khoirul Taqwim
Tanpa surat
Tanpa sepatah kata
Tanpa suara
Foto jawab semua cerita
Bersanding peluk mesra
Kumenatap dalam sendu
Bersanding sejuta rasa
Kurasa bermilyar dada
Pantaskah aku menangis
Saat kau bahagia peluk kesah
Pantaskah aku berduka rasa
Saat kau hadir penuh suka cita
Diamkah aku seucap kata
Hati bertanya dalam beku
Lari kau semua rasa
Otak menggerayangi jiwa
Foto profil
Buat terkejut rasa
Foto profil
Terpajang diudara
Diamku membisu tuli
Bahasaku resah dalam kabut
Aku bertanya harus bagaimana??....
Air mata mengalir tak terasa
Tanpa surat
Tanpa sepatah kata
Tanpa suara
Foto jawab semua cerita
Bersanding peluk mesra
Kumenatap dalam sendu
Bersanding sejuta rasa
Kurasa bermilyar dada
Pantaskah aku menangis
Saat kau bahagia peluk kesah
Pantaskah aku berduka rasa
Saat kau hadir penuh suka cita
Diamkah aku seucap kata
Hati bertanya dalam beku
Lari kau semua rasa
Otak menggerayangi jiwa
Foto profil
Buat terkejut rasa
Foto profil
Terpajang diudara
Diamku membisu tuli
Bahasaku resah dalam kabut
Aku bertanya harus bagaimana??....
Air mata mengalir tak terasa
BADAI PERSAHATAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Laut selatan Ratu Nyiroro kidul
Menari diatas sampah laut jelalatan
Ombak setinggi langit biru
Air samudra bergoyang tak henti paruh nyawa
Tsunami ambil badai datang
Hutan bakau gundul sirna tak hilang
Badai laut darat menghantam
Sahabat terbina bahasa kalbu
Terurai bersama waktu
Sahabat terbina waktu rasa asa
Terurai mata sirna
Hilang setia ditelan garuda
Sahabat
Seru dalam senyap
Kuterpaku kaku
Sebatas cinta bertahan gelombang udara
Bersama tak lagi terpadu
Mengapa??....
Tanya’ dalam sendu jiwa
Kuhadirkan bahasa cinta
Putus sudah tali-tali yang terikat pena sahabat
Sambung putus takkan ada paku bumi hati
Hilang senyap embun pagi tak kembali rasa
Matahari menghisap air pagi tanpa ampun
Semua terasa mimpi bolong tak arti secuil isi
Benak yang punya makna jiwa baku
Bukan mata
Bukan telinga
Bukan itu yang ada
Yang ada rasa sakit didada dalam ranah jiwa
Yang ada rasa sakit batin tak kira nyawa
Yang ada air mata sesal tak makna cerita
Kecewa
Ungkapan dalam hati
Bahasa yang hilang ditelan awan mendung
Ungkapan hujan turun hilang kering
Bahasa udara tak terdengar
Tak gentar jiwa rasa mengepal
Cuma sakit jiwa alam dalam nafas
Badai persahabatan
Cinta ungkapan
Hilang semua makna
Dengki
Benci
Marah
perih
Semua jadi satu rasa sesak makna
Air mata mengucur
Pancoran pindah kelubang mata hati
Tanpa henti
Tanpa henti rasa
Tanpa henti rasa jiwa
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi mata sesal batin yang ada
Laut selatan Ratu Nyiroro kidul
Menari diatas sampah laut jelalatan
Ombak setinggi langit biru
Air samudra bergoyang tak henti paruh nyawa
Tsunami ambil badai datang
Hutan bakau gundul sirna tak hilang
Badai laut darat menghantam
Sahabat terbina bahasa kalbu
Terurai bersama waktu
Sahabat terbina waktu rasa asa
Terurai mata sirna
Hilang setia ditelan garuda
Sahabat
Seru dalam senyap
Kuterpaku kaku
Sebatas cinta bertahan gelombang udara
Bersama tak lagi terpadu
Mengapa??....
Tanya’ dalam sendu jiwa
Kuhadirkan bahasa cinta
Putus sudah tali-tali yang terikat pena sahabat
Sambung putus takkan ada paku bumi hati
Hilang senyap embun pagi tak kembali rasa
Matahari menghisap air pagi tanpa ampun
Semua terasa mimpi bolong tak arti secuil isi
Benak yang punya makna jiwa baku
Bukan mata
Bukan telinga
Bukan itu yang ada
Yang ada rasa sakit didada dalam ranah jiwa
Yang ada rasa sakit batin tak kira nyawa
Yang ada air mata sesal tak makna cerita
Kecewa
Ungkapan dalam hati
Bahasa yang hilang ditelan awan mendung
Ungkapan hujan turun hilang kering
Bahasa udara tak terdengar
Tak gentar jiwa rasa mengepal
Cuma sakit jiwa alam dalam nafas
Badai persahabatan
Cinta ungkapan
Hilang semua makna
Dengki
Benci
Marah
perih
Semua jadi satu rasa sesak makna
Air mata mengucur
Pancoran pindah kelubang mata hati
Tanpa henti
Tanpa henti rasa
Tanpa henti rasa jiwa
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi mata sesal batin yang ada
RASA MENUNGGU CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kau sakiti sejenak kata
Kan kurasa selama nafas akhirku
Cinta bawa duri dalam rasa
Kan kuraih keabadian perih rasa
Tatap mataku
Kesenduan rasa kan tiba
Ku ingin raih cinta
Kau bawa belati menusuk
Salahkah kumenunggu
Walau hati rasa sedih tak terkira
Kau lari dalam peluk orang
Kuhanya menatap tanpa bahasa
Kau buat aku bisu
Saat aku harus bicara
Kau butakan hidupku
Saat kuharus buka mata
Kudisini hanya duduk
Lihat hati perih luka
Takdirkah ini
Tanya dalam benak yang dalam
Menunggu apa yang kurasa
Saket hati kan kudapat
Aku tak sedikit dalam benak
Salahkan dikau cinta
Kau sakiti sejenak kata
Kan kurasa selama nafas akhirku
Cinta bawa duri dalam rasa
Kan kuraih keabadian perih rasa
Tatap mataku
Kesenduan rasa kan tiba
Ku ingin raih cinta
Kau bawa belati menusuk
Salahkah kumenunggu
Walau hati rasa sedih tak terkira
Kau lari dalam peluk orang
Kuhanya menatap tanpa bahasa
Kau buat aku bisu
Saat aku harus bicara
Kau butakan hidupku
Saat kuharus buka mata
Kudisini hanya duduk
Lihat hati perih luka
Takdirkah ini
Tanya dalam benak yang dalam
Menunggu apa yang kurasa
Saket hati kan kudapat
Aku tak sedikit dalam benak
Salahkan dikau cinta
DUHAI CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Duhai Cinta
Kutak ingin lepas dalam nafas
Walau Perih rasa
Kuterlanjur hati terpaut
Duhai Cinta
Perih hati tak terkira
Terlanjur jadi api dalam jiwa
Terbakar hati sampai tak berupa
Sejenak kuberpikir
Otakku sudah kosong
Terisi cinta dalam jiwa
Membatu buta kurasa
Cinta aduhai
Saket yang tak terkira
Rasa yang indah
Jadi beku lautan rasa
Tatap aku cinta
Biar semua berakhir rasa
Walau sejenak nafas
Ku kan nyaman tanpa rasa
Duhai cinta
Jauhlah dari harapku
Biar rasa hilang dalam jiwa
Moga takdir lain bicara
Duhai cinta
Berbeda dalam jiwa
Walau satu jiwa
Semua mimpi dalam rasa
Duhai Cinta
Kutak ingin lepas dalam nafas
Walau Perih rasa
Kuterlanjur hati terpaut
Duhai Cinta
Perih hati tak terkira
Terlanjur jadi api dalam jiwa
Terbakar hati sampai tak berupa
Sejenak kuberpikir
Otakku sudah kosong
Terisi cinta dalam jiwa
Membatu buta kurasa
Cinta aduhai
Saket yang tak terkira
Rasa yang indah
Jadi beku lautan rasa
Tatap aku cinta
Biar semua berakhir rasa
Walau sejenak nafas
Ku kan nyaman tanpa rasa
Duhai cinta
Jauhlah dari harapku
Biar rasa hilang dalam jiwa
Moga takdir lain bicara
Duhai cinta
Berbeda dalam jiwa
Walau satu jiwa
Semua mimpi dalam rasa
DURI KEINDAHAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Lama tahun kujalani
Sakit jiwa tak henti sejenak
Salahkah diri ini yang mencinta
Kau tampar aku seketika
Rasa sakit terabadikan
Rasa tak pernah sirna dalam benak
Kau luka ada dalam dada
Kapan kan sembuh rasa ini
Selama rasa jiwa ini
Hancur luluh lantak
Kau telah pergi dalam nyataku
Kau telah jadi hantu mimpiku
Kenapa rasa ini tak henti sejenak
Air hujan terang malam
Air mata tak hilang jua
Aku bisu dalam tangis
Selama rasa ini
Beribu rasa tak pernah hilang
Sakit jiwa kurasa
Kau kan jadi duri indah
Duri keindahan cinta
Penuh sesak sakit
Perih indah rasa
Dua rasa jadi satu
Lama tahun kujalani
Sakit jiwa tak henti sejenak
Salahkah diri ini yang mencinta
Kau tampar aku seketika
Rasa sakit terabadikan
Rasa tak pernah sirna dalam benak
Kau luka ada dalam dada
Kapan kan sembuh rasa ini
Selama rasa jiwa ini
Hancur luluh lantak
Kau telah pergi dalam nyataku
Kau telah jadi hantu mimpiku
Kenapa rasa ini tak henti sejenak
Air hujan terang malam
Air mata tak hilang jua
Aku bisu dalam tangis
Selama rasa ini
Beribu rasa tak pernah hilang
Sakit jiwa kurasa
Kau kan jadi duri indah
Duri keindahan cinta
Penuh sesak sakit
Perih indah rasa
Dua rasa jadi satu
RASA MENUNGGU CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kau sakiti sejenak kata
Kan kurasa selama nafas akhirku
Cinta bawa duri dalam rasa
Kan kuraih keabadian perih rasa
Tatap mataku
Kesenduan rasa kan tiba
Ku ingin raih cinta
Kau bawa belati menusuk
Salahkah kumenunggu
Walau hati rasa sedih tak terkira
Kau lari dalam peluk orang
Kuhanya menatap tanpa bahasa
Kau buat aku bisu
Saat aku harus bicara
Kau butakan hidupku
Saat kuharus buka mata
Kudisini hanya duduk
Lihat hati perih luka
Takdirkah ini
Tanya dalam benak yang dalam
Menunggu apa yang kurasa
Saket hati kan kudapat
Aku tak sedikit dalam benak
Salahkan dikau cinta
Kau sakiti sejenak kata
Kan kurasa selama nafas akhirku
Cinta bawa duri dalam rasa
Kan kuraih keabadian perih rasa
Tatap mataku
Kesenduan rasa kan tiba
Ku ingin raih cinta
Kau bawa belati menusuk
Salahkah kumenunggu
Walau hati rasa sedih tak terkira
Kau lari dalam peluk orang
Kuhanya menatap tanpa bahasa
Kau buat aku bisu
Saat aku harus bicara
Kau butakan hidupku
Saat kuharus buka mata
Kudisini hanya duduk
Lihat hati perih luka
Takdirkah ini
Tanya dalam benak yang dalam
Menunggu apa yang kurasa
Saket hati kan kudapat
Aku tak sedikit dalam benak
Salahkan dikau cinta
DUHAI CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Duhai Cinta
Kutak ingin lepas dalam nafas
Walau Perih rasa
Kuterlanjur hati terpaut
Duhai Cinta
Perih hati tak terkira
Terlanjur jadi api dalam jiwa
Terbakar hati sampai tak berupa
Sejenak kuberpikir
Otakku sudah kosong
Terisi cinta dalam jiwa
Membatu buta kurasa
Cinta aduhai
Saket yang tak terkira
Rasa yang indah
Jadi beku lautan rasa
Tatap aku cinta
Biar semua berakhir rasa
Walau sejenak nafas
Ku kan nyaman tanpa rasa
Duhai cinta
Jauhlah dari harapku
Biar rasa hilang dalam jiwa
Moga takdir lain bicara
Duhai cinta
Berbeda dalam jiwa
Walau satu jiwa
Semua mimpi dalam rasa
Duhai Cinta
Kutak ingin lepas dalam nafas
Walau Perih rasa
Kuterlanjur hati terpaut
Duhai Cinta
Perih hati tak terkira
Terlanjur jadi api dalam jiwa
Terbakar hati sampai tak berupa
Sejenak kuberpikir
Otakku sudah kosong
Terisi cinta dalam jiwa
Membatu buta kurasa
Cinta aduhai
Saket yang tak terkira
Rasa yang indah
Jadi beku lautan rasa
Tatap aku cinta
Biar semua berakhir rasa
Walau sejenak nafas
Ku kan nyaman tanpa rasa
Duhai cinta
Jauhlah dari harapku
Biar rasa hilang dalam jiwa
Moga takdir lain bicara
Duhai cinta
Berbeda dalam jiwa
Walau satu jiwa
Semua mimpi dalam rasa
DURI KEINDAHAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Lama tahun kujalani
Sakit jiwa tak henti sejenak
Salahkah diri ini yang mencinta
Kau tampar aku seketika
Rasa sakit terabadikan
Rasa tak pernah sirna dalam benak
Kau luka ada dalam dada
Kapan kan sembuh rasa ini
Selama rasa jiwa ini
Hancur luluh lantak
Kau telah pergi dalam nyataku
Kau telah jadi hantu mimpiku
Kenapa rasa ini tak henti sejenak
Air hujan terang malam
Air mata tak hilang jua
Aku bisu dalam tangis
Selama rasa ini
Beribu rasa tak pernah hilang
Sakit jiwa kurasa
Kau kan jadi duri indah
Duri keindahan cinta
Penuh sesak sakit
Perih indah rasa
Dua rasa jadi satu
Lama tahun kujalani
Sakit jiwa tak henti sejenak
Salahkah diri ini yang mencinta
Kau tampar aku seketika
Rasa sakit terabadikan
Rasa tak pernah sirna dalam benak
Kau luka ada dalam dada
Kapan kan sembuh rasa ini
Selama rasa jiwa ini
Hancur luluh lantak
Kau telah pergi dalam nyataku
Kau telah jadi hantu mimpiku
Kenapa rasa ini tak henti sejenak
Air hujan terang malam
Air mata tak hilang jua
Aku bisu dalam tangis
Selama rasa ini
Beribu rasa tak pernah hilang
Sakit jiwa kurasa
Kau kan jadi duri indah
Duri keindahan cinta
Penuh sesak sakit
Perih indah rasa
Dua rasa jadi satu
CINTA DAN SAHABAT
Oleh: Khoirul Taqwim
Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama
Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada
Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja
Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa
Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar
Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat
Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda
Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi
Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua
Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama
Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada
Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja
Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa
Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar
Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat
Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda
Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi
Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua
KESEDIHAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Matinya cinta sakit yang punya
Mau dikemana hati sudahlah
Cinta sudah bikin jiwa sakit
Kosong bahagia rasa dalam jiwa
Cinta derita tak padam jua
Sakit hal yang biasa
Lara duka punya siapa??....
Cinta jawab dari tanya’
Lara hati sudah biasa
Lara duka milik siapa
Cinta bertebaran seantera
Sesak nafas tarasa gagal cinta
Hati rasa meledak
Boom cinta berdentang dalam jiwa
Rasa cinta hadir penuh rasa
Kesedihan bagian cerita cinta
Matinya cinta sakit yang punya
Mau dikemana hati sudahlah
Cinta sudah bikin jiwa sakit
Kosong bahagia rasa dalam jiwa
Cinta derita tak padam jua
Sakit hal yang biasa
Lara duka punya siapa??....
Cinta jawab dari tanya’
Lara hati sudah biasa
Lara duka milik siapa
Cinta bertebaran seantera
Sesak nafas tarasa gagal cinta
Hati rasa meledak
Boom cinta berdentang dalam jiwa
Rasa cinta hadir penuh rasa
Kesedihan bagian cerita cinta
SAHABAT JADI CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Maaf sahabatku
Lama kupendam rasa ini
Hari tak kuat lagi kusimpan
Hadapi rasa beban ini
Kutulis apa yang ada dihati
Biar semua tersimpan dalam benak
Ma’af sahabat atas tindak tandukku
Ma’af cinta terlintas dalam benak
Kuberlari sejauh matamu
Hati walau dekat dalam batin
Semua terasa siksa mimpi
Inilah hidup dalam jiwaku
Pergilah sesukamu
Hiraukan masa lalu
Lupakan sahabat cita
Memori dalam benakmu
Sahabat apa jadi cinta??..
Jangan jika tak masuk akal
Sahabat biarlah sahabat
Walau diri ini lebur dalam jiwa
Seangkuhnya hatiku
Lari tak dapat kemana
Kau telah jadi makna
Nafasmu kan selalu dihati
Sahabat jadi cinta
Terasa unik ditelinga
Ini nyata dalam hati
Tapi semu dalam nyata
Sahabat jadi cinta
Biar jadi mimpi kisah batin
Memori kan catat semua
Sahabat jadi cinta dalam hati
Maaf sahabatku
Lama kupendam rasa ini
Hari tak kuat lagi kusimpan
Hadapi rasa beban ini
Kutulis apa yang ada dihati
Biar semua tersimpan dalam benak
Ma’af sahabat atas tindak tandukku
Ma’af cinta terlintas dalam benak
Kuberlari sejauh matamu
Hati walau dekat dalam batin
Semua terasa siksa mimpi
Inilah hidup dalam jiwaku
Pergilah sesukamu
Hiraukan masa lalu
Lupakan sahabat cita
Memori dalam benakmu
Sahabat apa jadi cinta??..
Jangan jika tak masuk akal
Sahabat biarlah sahabat
Walau diri ini lebur dalam jiwa
Seangkuhnya hatiku
Lari tak dapat kemana
Kau telah jadi makna
Nafasmu kan selalu dihati
Sahabat jadi cinta
Terasa unik ditelinga
Ini nyata dalam hati
Tapi semu dalam nyata
Sahabat jadi cinta
Biar jadi mimpi kisah batin
Memori kan catat semua
Sahabat jadi cinta dalam hati
ARTI CINTA DALAM DIRI
by: Khoirul Taqwim
Cinta kemana kau pergi
Hati rasa tak ingin lepas
Inginku kau selalu ada
Walau hanya mimpi belaka
Cinta tak kuduga
Kau begitu berarti
Dalam benak yang gersang
Sepi jika kau tinggal cinta
Hati terbakar
Kau hilang disisi
Kemari kan kubelai
Lewat sejuk udara cinta
Salahkah diri
Jika harap besar padamu
Oooooooooh cinta
Aku tak ingin hilang darimu
Cinta dikau kubayangkan
Lewat hayal yang tak pernah pergi
Mimpi yang sering jenguk tidurku
Cinta kau berharga dalam jiwa
Arti cinta dalam diri
Begitu mulia
Indah didengar
Walau kosong dalam nyata
Cinta bukan kenyataan
Tapi nyata dalam jiwa
Cinta mengandung makna
Yang dalam dihati tuk dimengerti
Cinta kemana kau pergi
Hati rasa tak ingin lepas
Inginku kau selalu ada
Walau hanya mimpi belaka
Cinta tak kuduga
Kau begitu berarti
Dalam benak yang gersang
Sepi jika kau tinggal cinta
Hati terbakar
Kau hilang disisi
Kemari kan kubelai
Lewat sejuk udara cinta
Salahkah diri
Jika harap besar padamu
Oooooooooh cinta
Aku tak ingin hilang darimu
Cinta dikau kubayangkan
Lewat hayal yang tak pernah pergi
Mimpi yang sering jenguk tidurku
Cinta kau berharga dalam jiwa
Arti cinta dalam diri
Begitu mulia
Indah didengar
Walau kosong dalam nyata
Cinta bukan kenyataan
Tapi nyata dalam jiwa
Cinta mengandung makna
Yang dalam dihati tuk dimengerti
CINTA DAN SAHABAT
Oleh: Khoirul Taqwim
Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama
Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada
Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja
Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa
Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar
Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat
Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda
Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi
Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua
Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama
Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada
Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja
Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa
Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar
Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat
Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda
Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi
Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua
KESEDIHAN CINTA
by: Khoirul Taqwim
Matinya cinta sakit yang punya
Mau dikemana hati sudahlah
Cinta sudah bikin jiwa sakit
Kosong bahagia rasa dalam jiwa
Cinta derita tak padam jua
Sakit hal yang biasa
Lara duka punya siapa??....
Cinta jawab dari tanya’
Lara hati sudah biasa
Lara duka milik siapa
Cinta bertebaran seantera
Sesak nafas tarasa gagal cinta
Hati rasa meledak
Boom cinta berdentang dalam jiwa
Rasa cinta hadir penuh rasa
Kesedihan bagian cerita cinta
Matinya cinta sakit yang punya
Mau dikemana hati sudahlah
Cinta sudah bikin jiwa sakit
Kosong bahagia rasa dalam jiwa
Cinta derita tak padam jua
Sakit hal yang biasa
Lara duka punya siapa??....
Cinta jawab dari tanya’
Lara hati sudah biasa
Lara duka milik siapa
Cinta bertebaran seantera
Sesak nafas tarasa gagal cinta
Hati rasa meledak
Boom cinta berdentang dalam jiwa
Rasa cinta hadir penuh rasa
Kesedihan bagian cerita cinta
SAHABAT JADI CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Maaf sahabatku
Lama kupendam rasa ini
Hari tak kuat lagi kusimpan
Hadapi rasa beban ini
Kutulis apa yang ada dihati
Biar semua tersimpan dalam benak
Ma’af sahabat atas tindak tandukku
Ma’af cinta terlintas dalam benak
Kuberlari sejauh matamu
Hati walau dekat dalam batin
Semua terasa siksa mimpi
Inilah hidup dalam jiwaku
Pergilah sesukamu
Hiraukan masa lalu
Lupakan sahabat cita
Memori dalam benakmu
Sahabat apa jadi cinta??..
Jangan jika tak masuk akal
Sahabat biarlah sahabat
Walau diri ini lebur dalam jiwa
Seangkuhnya hatiku
Lari tak dapat kemana
Kau telah jadi makna
Nafasmu kan selalu dihati
Sahabat jadi cinta
Terasa unik ditelinga
Ini nyata dalam hati
Tapi semu dalam nyata
Sahabat jadi cinta
Biar jadi mimpi kisah batin
Memori kan catat semua
Sahabat jadi cinta dalam hati
Maaf sahabatku
Lama kupendam rasa ini
Hari tak kuat lagi kusimpan
Hadapi rasa beban ini
Kutulis apa yang ada dihati
Biar semua tersimpan dalam benak
Ma’af sahabat atas tindak tandukku
Ma’af cinta terlintas dalam benak
Kuberlari sejauh matamu
Hati walau dekat dalam batin
Semua terasa siksa mimpi
Inilah hidup dalam jiwaku
Pergilah sesukamu
Hiraukan masa lalu
Lupakan sahabat cita
Memori dalam benakmu
Sahabat apa jadi cinta??..
Jangan jika tak masuk akal
Sahabat biarlah sahabat
Walau diri ini lebur dalam jiwa
Seangkuhnya hatiku
Lari tak dapat kemana
Kau telah jadi makna
Nafasmu kan selalu dihati
Sahabat jadi cinta
Terasa unik ditelinga
Ini nyata dalam hati
Tapi semu dalam nyata
Sahabat jadi cinta
Biar jadi mimpi kisah batin
Memori kan catat semua
Sahabat jadi cinta dalam hati
ARTI CINTA DALAM DIRI
by: Khoirul Taqwim
Cinta kemana kau pergi
Hati rasa tak ingin lepas
Inginku kau selalu ada
Walau hanya mimpi belaka
Cinta tak kuduga
Kau begitu berarti
Dalam benak yang gersang
Sepi jika kau tinggal cinta
Hati terbakar
Kau hilang disisi
Kemari kan kubelai
Lewat sejuk udara cinta
Salahkah diri
Jika harap besar padamu
Oooooooooh cinta
Aku tak ingin hilang darimu
Cinta dikau kubayangkan
Lewat hayal yang tak pernah pergi
Mimpi yang sering jenguk tidurku
Cinta kau berharga dalam jiwa
Arti cinta dalam diri
Begitu mulia
Indah didengar
Walau kosong dalam nyata
Cinta bukan kenyataan
Tapi nyata dalam jiwa
Cinta mengandung makna
Yang dalam dihati tuk dimengerti
Cinta kemana kau pergi
Hati rasa tak ingin lepas
Inginku kau selalu ada
Walau hanya mimpi belaka
Cinta tak kuduga
Kau begitu berarti
Dalam benak yang gersang
Sepi jika kau tinggal cinta
Hati terbakar
Kau hilang disisi
Kemari kan kubelai
Lewat sejuk udara cinta
Salahkah diri
Jika harap besar padamu
Oooooooooh cinta
Aku tak ingin hilang darimu
Cinta dikau kubayangkan
Lewat hayal yang tak pernah pergi
Mimpi yang sering jenguk tidurku
Cinta kau berharga dalam jiwa
Arti cinta dalam diri
Begitu mulia
Indah didengar
Walau kosong dalam nyata
Cinta bukan kenyataan
Tapi nyata dalam jiwa
Cinta mengandung makna
Yang dalam dihati tuk dimengerti
MENUNGGU BELAHAN JIWA
Oleh: Khoirul Taqwim
Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa
Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku
Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa
Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam
Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa
Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku
Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa
Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam
HUJAN AIR MATA
by: Khoirul Taqwim
Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan
Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu
Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku
Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata
Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku
Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan
Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu
Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku
Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata
Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku
MENUNGGU BELAHAN JIWA
Oleh: Khoirul Taqwim
Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa
Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku
Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa
Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam
Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa
Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku
Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa
Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam
HUJAN AIR MATA
by: Khoirul Taqwim
Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan
Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu
Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku
Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata
Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku
Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan
Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu
Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku
Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata
Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku
DESAKU MULAI HILANG
Oleh: Khoirul Taqwim
Waktu mengarah maju
Saat desaku kala itu
Sungai mengalir jernih
Pohon bah hutan amazon
Desiran angin sejukkan warna
Waktu berganti berlalu
Pagi hilang nyanyian burung
Siang hilang kedai hangat di pojok kampung
Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan
Sekarang tinggal sepucuk cerita
Jalan desaku yang dulu asri
Tertata rapi batu kali di jalan
Nampak hiburan hayalan malam
Hirup udara sepuas pulas
Hingga pulas dalam pelukan alam
Hari ini desaku lain bahasa
Polusi terserak di hamparan udara
Bisik deru mesin tak kenal waktu
Benar bencana desaku saat ini
Kemana hilang desaku yang nyaman?....
Kemana hilang desaku yang permai?.....
Sekarang berganti bising
Banjir sana-sini tak terelakkan
Saat musim hujan kan datang
Gara-gara hutan pohon gundul
Ditebang untuk penghuni cakar langit
Hingga hilang sudah desaku dulu kala
Waktu mengarah maju
Saat desaku kala itu
Sungai mengalir jernih
Pohon bah hutan amazon
Desiran angin sejukkan warna
Waktu berganti berlalu
Pagi hilang nyanyian burung
Siang hilang kedai hangat di pojok kampung
Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan
Sekarang tinggal sepucuk cerita
Jalan desaku yang dulu asri
Tertata rapi batu kali di jalan
Nampak hiburan hayalan malam
Hirup udara sepuas pulas
Hingga pulas dalam pelukan alam
Hari ini desaku lain bahasa
Polusi terserak di hamparan udara
Bisik deru mesin tak kenal waktu
Benar bencana desaku saat ini
Kemana hilang desaku yang nyaman?....
Kemana hilang desaku yang permai?.....
Sekarang berganti bising
Banjir sana-sini tak terelakkan
Saat musim hujan kan datang
Gara-gara hutan pohon gundul
Ditebang untuk penghuni cakar langit
Hingga hilang sudah desaku dulu kala
MALAM DI BAWAH BAMBU
Oleh: Khoirul Taqwim
Keringat bercucuran di badan
Dingin menggigil badan
Lelah sejenak hampiri rasa
Buat jiwa nampak beku kaku
Ingatkan hari pertama saat peluk kesah
Bintang langit
Menatap bambu sedu
Resah hati merasa kaku
Gerakan lambaian tangan sirna
Hilang……….
Hilang……….
Hilang……….
Sudahlah sudah
Malam sendu haru
Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa
Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara
Aku duduk dibawah bambu
Mataku memandang sejauh warna
Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap
Malam di bawah bambu
Bayangan alam menjumpa dalam nyata
Indah hati bahagia
Sirna duka lara sesaat
Hilangkan beban pekat melekat dalam lara
Keringat bercucuran di badan
Dingin menggigil badan
Lelah sejenak hampiri rasa
Buat jiwa nampak beku kaku
Ingatkan hari pertama saat peluk kesah
Bintang langit
Menatap bambu sedu
Resah hati merasa kaku
Gerakan lambaian tangan sirna
Hilang……….
Hilang……….
Hilang……….
Sudahlah sudah
Malam sendu haru
Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa
Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara
Aku duduk dibawah bambu
Mataku memandang sejauh warna
Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap
Malam di bawah bambu
Bayangan alam menjumpa dalam nyata
Indah hati bahagia
Sirna duka lara sesaat
Hilangkan beban pekat melekat dalam lara
DESAKU MULAI HILANG
Oleh: Khoirul Taqwim
Waktu mengarah maju
Saat desaku kala itu
Sungai mengalir jernih
Pohon bah hutan amazon
Desiran angin sejukkan warna
Waktu berganti berlalu
Pagi hilang nyanyian burung
Siang hilang kedai hangat di pojok kampung
Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan
Sekarang tinggal sepucuk cerita
Jalan desaku yang dulu asri
Tertata rapi batu kali di jalan
Nampak hiburan hayalan malam
Hirup udara sepuas pulas
Hingga pulas dalam pelukan alam
Hari ini desaku lain bahasa
Polusi terserak di hamparan udara
Bisik deru mesin tak kenal waktu
Benar bencana desaku saat ini
Kemana hilang desaku yang nyaman?....
Kemana hilang desaku yang permai?.....
Sekarang berganti bising
Banjir sana-sini tak terelakkan
Saat musim hujan kan datang
Gara-gara hutan pohon gundul
Ditebang untuk penghuni cakar langit
Hingga hilang sudah desaku dulu kala
Waktu mengarah maju
Saat desaku kala itu
Sungai mengalir jernih
Pohon bah hutan amazon
Desiran angin sejukkan warna
Waktu berganti berlalu
Pagi hilang nyanyian burung
Siang hilang kedai hangat di pojok kampung
Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan
Sekarang tinggal sepucuk cerita
Jalan desaku yang dulu asri
Tertata rapi batu kali di jalan
Nampak hiburan hayalan malam
Hirup udara sepuas pulas
Hingga pulas dalam pelukan alam
Hari ini desaku lain bahasa
Polusi terserak di hamparan udara
Bisik deru mesin tak kenal waktu
Benar bencana desaku saat ini
Kemana hilang desaku yang nyaman?....
Kemana hilang desaku yang permai?.....
Sekarang berganti bising
Banjir sana-sini tak terelakkan
Saat musim hujan kan datang
Gara-gara hutan pohon gundul
Ditebang untuk penghuni cakar langit
Hingga hilang sudah desaku dulu kala
MALAM DI BAWAH BAMBU
Oleh: Khoirul Taqwim
Keringat bercucuran di badan
Dingin menggigil badan
Lelah sejenak hampiri rasa
Buat jiwa nampak beku kaku
Ingatkan hari pertama saat peluk kesah
Bintang langit
Menatap bambu sedu
Resah hati merasa kaku
Gerakan lambaian tangan sirna
Hilang……….
Hilang……….
Hilang……….
Sudahlah sudah
Malam sendu haru
Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa
Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara
Aku duduk dibawah bambu
Mataku memandang sejauh warna
Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap
Malam di bawah bambu
Bayangan alam menjumpa dalam nyata
Indah hati bahagia
Sirna duka lara sesaat
Hilangkan beban pekat melekat dalam lara
Keringat bercucuran di badan
Dingin menggigil badan
Lelah sejenak hampiri rasa
Buat jiwa nampak beku kaku
Ingatkan hari pertama saat peluk kesah
Bintang langit
Menatap bambu sedu
Resah hati merasa kaku
Gerakan lambaian tangan sirna
Hilang……….
Hilang……….
Hilang……….
Sudahlah sudah
Malam sendu haru
Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa
Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara
Aku duduk dibawah bambu
Mataku memandang sejauh warna
Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap
Malam di bawah bambu
Bayangan alam menjumpa dalam nyata
Indah hati bahagia
Sirna duka lara sesaat
Hilangkan beban pekat melekat dalam lara
SERAKAH SANG PENGUASA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran
Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal
Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang
Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah
Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati
Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran
Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal
Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang
Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah
Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati
SANG JUARA CATUR 2007
Oleh: Khoirul Taqwim
Tahun 2007
Ingatkan aku saat memegang piala
Hati bahagia tertoreh rasa
Terasa langit ada dalam genggaman jiwa
Udara segar jernihkan pikiran
Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan
Ingin kutunjukkan pada alam raya
Bahwa hari kemenangan telah tiba
Sang juara catur 2007
Puluhan mata sambut kebahagiaan
Masa muda bangkit penuh gairah
Lambaian semangat juang tatap perkasa
Indah mewarna rasa ini
Membahana kepenjuru rahim kehidupan
Sang juara
Melangkah menuju pembebasan
Tahun 2007
Keberuntungan bagi sang prestasi
Tanda keberkahan nafas kehidupan
Tahun 2007
Ingatkan aku saat memegang piala
Hati bahagia tertoreh rasa
Terasa langit ada dalam genggaman jiwa
Udara segar jernihkan pikiran
Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan
Ingin kutunjukkan pada alam raya
Bahwa hari kemenangan telah tiba
Sang juara catur 2007
Puluhan mata sambut kebahagiaan
Masa muda bangkit penuh gairah
Lambaian semangat juang tatap perkasa
Indah mewarna rasa ini
Membahana kepenjuru rahim kehidupan
Sang juara
Melangkah menuju pembebasan
Tahun 2007
Keberuntungan bagi sang prestasi
Tanda keberkahan nafas kehidupan
BENCANA CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Malam suram tak semewah kemarin
Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah
Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan
Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru
Amunisi cinta hilang di telan hujan malam
Cinta terabaikan
Waktu tak bisa bicara
Enam tahun tak ada arti menunggu
Yang ada rasa saket di dada
Ironis benar nasib ini
Terasa racun dibuatnya
Akhir sebuah cinta
Mati di batu nisan
Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda
Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira
Dahsyat benar lara ini
Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan
Bencana cinta
Dapat melanda siapa saja
Bagi penggemar rasa
Terkadang harus tertimpa tangga
Bencana cinta
Bertepuk sebelah tangan
Bertepuk sebelah kepala
Bertepuk sebelah jiwa
Melanda setiap goresan putus asa
Malam suram tak semewah kemarin
Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah
Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan
Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru
Amunisi cinta hilang di telan hujan malam
Cinta terabaikan
Waktu tak bisa bicara
Enam tahun tak ada arti menunggu
Yang ada rasa saket di dada
Ironis benar nasib ini
Terasa racun dibuatnya
Akhir sebuah cinta
Mati di batu nisan
Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda
Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira
Dahsyat benar lara ini
Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan
Bencana cinta
Dapat melanda siapa saja
Bagi penggemar rasa
Terkadang harus tertimpa tangga
Bencana cinta
Bertepuk sebelah tangan
Bertepuk sebelah kepala
Bertepuk sebelah jiwa
Melanda setiap goresan putus asa
BATU NISAN MENGHADAP SI TUAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Nyawa tak kemana
Saat malaikat pencabut datang
Pisahlah sudah nyawa raga
Tinggal puing-puing jasad tergeletak
Dua batu tertancap selatan utara
Terpampang di makam khatulistiwa
Saat manusia tutup mata
Kebumikan itu bahasa akhir cerita
Terseraklah bunga di atas kuburan
Menghias alam kramat
Di ujung batu nisan
Batu nisan di jemput menghadap
Si tuan yang lagi pisah raga
Batu nisan menghadap si tuan
Waktu habis nyawa di raga
Nyawa tak kemana
Saat malaikat pencabut datang
Pisahlah sudah nyawa raga
Tinggal puing-puing jasad tergeletak
Dua batu tertancap selatan utara
Terpampang di makam khatulistiwa
Saat manusia tutup mata
Kebumikan itu bahasa akhir cerita
Terseraklah bunga di atas kuburan
Menghias alam kramat
Di ujung batu nisan
Batu nisan di jemput menghadap
Si tuan yang lagi pisah raga
Batu nisan menghadap si tuan
Waktu habis nyawa di raga
SERAKAH SANG PENGUASA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran
Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal
Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang
Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah
Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati
Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran
Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal
Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang
Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah
Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati
SANG JUARA CATUR 2007
Oleh: Khoirul Taqwim
Tahun 2007
Ingatkan aku saat memegang piala
Hati bahagia tertoreh rasa
Terasa langit ada dalam genggaman jiwa
Udara segar jernihkan pikiran
Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan
Ingin kutunjukkan pada alam raya
Bahwa hari kemenangan telah tiba
Sang juara catur 2007
Puluhan mata sambut kebahagiaan
Masa muda bangkit penuh gairah
Lambaian semangat juang tatap perkasa
Indah mewarna rasa ini
Membahana kepenjuru rahim kehidupan
Sang juara
Melangkah menuju pembebasan
Tahun 2007
Keberuntungan bagi sang prestasi
Tanda keberkahan nafas kehidupan
Tahun 2007
Ingatkan aku saat memegang piala
Hati bahagia tertoreh rasa
Terasa langit ada dalam genggaman jiwa
Udara segar jernihkan pikiran
Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan
Ingin kutunjukkan pada alam raya
Bahwa hari kemenangan telah tiba
Sang juara catur 2007
Puluhan mata sambut kebahagiaan
Masa muda bangkit penuh gairah
Lambaian semangat juang tatap perkasa
Indah mewarna rasa ini
Membahana kepenjuru rahim kehidupan
Sang juara
Melangkah menuju pembebasan
Tahun 2007
Keberuntungan bagi sang prestasi
Tanda keberkahan nafas kehidupan
BENCANA CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Malam suram tak semewah kemarin
Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah
Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan
Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru
Amunisi cinta hilang di telan hujan malam
Cinta terabaikan
Waktu tak bisa bicara
Enam tahun tak ada arti menunggu
Yang ada rasa saket di dada
Ironis benar nasib ini
Terasa racun dibuatnya
Akhir sebuah cinta
Mati di batu nisan
Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda
Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira
Dahsyat benar lara ini
Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan
Bencana cinta
Dapat melanda siapa saja
Bagi penggemar rasa
Terkadang harus tertimpa tangga
Bencana cinta
Bertepuk sebelah tangan
Bertepuk sebelah kepala
Bertepuk sebelah jiwa
Melanda setiap goresan putus asa
Malam suram tak semewah kemarin
Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah
Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan
Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru
Amunisi cinta hilang di telan hujan malam
Cinta terabaikan
Waktu tak bisa bicara
Enam tahun tak ada arti menunggu
Yang ada rasa saket di dada
Ironis benar nasib ini
Terasa racun dibuatnya
Akhir sebuah cinta
Mati di batu nisan
Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda
Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira
Dahsyat benar lara ini
Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan
Bencana cinta
Dapat melanda siapa saja
Bagi penggemar rasa
Terkadang harus tertimpa tangga
Bencana cinta
Bertepuk sebelah tangan
Bertepuk sebelah kepala
Bertepuk sebelah jiwa
Melanda setiap goresan putus asa
BATU NISAN MENGHADAP SI TUAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Nyawa tak kemana
Saat malaikat pencabut datang
Pisahlah sudah nyawa raga
Tinggal puing-puing jasad tergeletak
Dua batu tertancap selatan utara
Terpampang di makam khatulistiwa
Saat manusia tutup mata
Kebumikan itu bahasa akhir cerita
Terseraklah bunga di atas kuburan
Menghias alam kramat
Di ujung batu nisan
Batu nisan di jemput menghadap
Si tuan yang lagi pisah raga
Batu nisan menghadap si tuan
Waktu habis nyawa di raga
Nyawa tak kemana
Saat malaikat pencabut datang
Pisahlah sudah nyawa raga
Tinggal puing-puing jasad tergeletak
Dua batu tertancap selatan utara
Terpampang di makam khatulistiwa
Saat manusia tutup mata
Kebumikan itu bahasa akhir cerita
Terseraklah bunga di atas kuburan
Menghias alam kramat
Di ujung batu nisan
Batu nisan di jemput menghadap
Si tuan yang lagi pisah raga
Batu nisan menghadap si tuan
Waktu habis nyawa di raga
PAGI SAMBUT MENTARI
Oleh: Khoirul Taqwim
Pagi yang cerah berkabut
Terdengar nyanyian alam bersenandung
Iringi langkah datangnya mentari bercahaya
Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan
Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti
Pagi...........
Ketukan hati berirama
Alangkah indahnya hari ini
Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa
Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa
Tutup mata enam jam terasa
Hingga terbawa lemas gulai
Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda
Otak terjejal jam dinding penuh jadwal
Pagi ini aku raba
Sambut mentari bersinar
Di ujung timur terlihat warna indah berkilau
Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba
Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata
Lambaian tangan alam sambut pagi ini
Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa
Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala
Pagi secerah kutub utara
Indah membentang di mendung raya
Alunan melodi tak berketuk
Bersuara tanpa lintas batas
Hingga buat hati bahagia rasa pesona
Pagi yang cerah berkabut
Terdengar nyanyian alam bersenandung
Iringi langkah datangnya mentari bercahaya
Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan
Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti
Pagi...........
Ketukan hati berirama
Alangkah indahnya hari ini
Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa
Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa
Tutup mata enam jam terasa
Hingga terbawa lemas gulai
Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda
Otak terjejal jam dinding penuh jadwal
Pagi ini aku raba
Sambut mentari bersinar
Di ujung timur terlihat warna indah berkilau
Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba
Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata
Lambaian tangan alam sambut pagi ini
Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa
Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala
Pagi secerah kutub utara
Indah membentang di mendung raya
Alunan melodi tak berketuk
Bersuara tanpa lintas batas
Hingga buat hati bahagia rasa pesona
PAGI SAMBUT MENTARI
Oleh: Khoirul Taqwim
Pagi yang cerah berkabut
Terdengar nyanyian alam bersenandung
Iringi langkah datangnya mentari bercahaya
Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan
Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti
Pagi...........
Ketukan hati berirama
Alangkah indahnya hari ini
Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa
Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa
Tutup mata enam jam terasa
Hingga terbawa lemas gulai
Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda
Otak terjejal jam dinding penuh jadwal
Pagi ini aku raba
Sambut mentari bersinar
Di ujung timur terlihat warna indah berkilau
Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba
Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata
Lambaian tangan alam sambut pagi ini
Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa
Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala
Pagi secerah kutub utara
Indah membentang di mendung raya
Alunan melodi tak berketuk
Bersuara tanpa lintas batas
Hingga buat hati bahagia rasa pesona
Pagi yang cerah berkabut
Terdengar nyanyian alam bersenandung
Iringi langkah datangnya mentari bercahaya
Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan
Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti
Pagi...........
Ketukan hati berirama
Alangkah indahnya hari ini
Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa
Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa
Tutup mata enam jam terasa
Hingga terbawa lemas gulai
Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda
Otak terjejal jam dinding penuh jadwal
Pagi ini aku raba
Sambut mentari bersinar
Di ujung timur terlihat warna indah berkilau
Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba
Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata
Lambaian tangan alam sambut pagi ini
Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa
Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala
Pagi secerah kutub utara
Indah membentang di mendung raya
Alunan melodi tak berketuk
Bersuara tanpa lintas batas
Hingga buat hati bahagia rasa pesona
PUISI CINTA YANG HILANG
by: Khoirul Taqwim
Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah
Kemana indahnya cinta kata penyair udara
Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia
Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan
Puisi cinta hilang di telan virus jalanan
Tak tersisa membekas dalam dada
Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka
Kemana kata pujangga cinta indah
Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala
Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa
Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta
Iringi langkah air mata mengalir
Hiasi kedukaan rasa
Lengkaplah sudah puisi cinta
Di telan hilangnya bah kabut samudra
Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah
Kemana indahnya cinta kata penyair udara
Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia
Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan
Puisi cinta hilang di telan virus jalanan
Tak tersisa membekas dalam dada
Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka
Kemana kata pujangga cinta indah
Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala
Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa
Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta
Iringi langkah air mata mengalir
Hiasi kedukaan rasa
Lengkaplah sudah puisi cinta
Di telan hilangnya bah kabut samudra
DONGENG KABUT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kesini nak!
Ada cerita dikit rasa
Bahagia indah membahana
Menyeruak di angkasa buta
Tapi sayang nak
Saket jiwa datang tak di undang
Dahulu indah
Sekarang jadi kabut rasa
Gara-gara cinta tak ada restu ortu
Dongeng kabut cinta
Mengalun sendu nyanyian berdurai kata
Benar-benar hilang sudah
Tinggal kebencian hati gemulai
Gara-gara famili tak mengizinkan cinta
Pilih cinta saudara atau kekasih
Dongeng ini benar gila rasa
Kenapa ada cinta memilih
Saat hati butuh keduanya
Oooo...sang surya
Bintang diangkasa
dongeng apa ini
Tanya dalam jiwaku
Hingga terlantun dalam mimpi hilangku
Kesini nak!
Ada cerita dikit rasa
Bahagia indah membahana
Menyeruak di angkasa buta
Tapi sayang nak
Saket jiwa datang tak di undang
Dahulu indah
Sekarang jadi kabut rasa
Gara-gara cinta tak ada restu ortu
Dongeng kabut cinta
Mengalun sendu nyanyian berdurai kata
Benar-benar hilang sudah
Tinggal kebencian hati gemulai
Gara-gara famili tak mengizinkan cinta
Pilih cinta saudara atau kekasih
Dongeng ini benar gila rasa
Kenapa ada cinta memilih
Saat hati butuh keduanya
Oooo...sang surya
Bintang diangkasa
dongeng apa ini
Tanya dalam jiwaku
Hingga terlantun dalam mimpi hilangku
PUISI TUHAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Tuhan…….
Kala langit menangis
Gunung meletus
Bumi guncang terhentak alam
Tsunami setinggi cakar sang surya
Hatiku tetap bahagia disisimu
Tuhan………
Kala jiwaku tergores pena
Nafasku roboh dalam cinta
Aku merinding ketakutan
Bayangan dusta menghantui rasa
Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah
Jauh…….
Jauh……….
Dari engkau maha dzat suci
Tuhan…
Materi alam
Materi jiwa berbeda pandang
Hingga buat aku linglung buta rasa
Apa mungkin ini cerita kosong
Terlintas dalam benak ketakberdayaanku
Semoga……..
Bahasa do’a
Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa
Agar tenang, nyaman sentosa
Terima kasih Tuhan
Atas duka lara
Senang bahagia
Yang tertanam dalam benak kecilku
Kupasrahkan pada sang pencipta
Alam ruh jasadku
Semua yang ada padaku
Hingga tutup usiaku
Amiens……….
Tuhan…….
Kala langit menangis
Gunung meletus
Bumi guncang terhentak alam
Tsunami setinggi cakar sang surya
Hatiku tetap bahagia disisimu
Tuhan………
Kala jiwaku tergores pena
Nafasku roboh dalam cinta
Aku merinding ketakutan
Bayangan dusta menghantui rasa
Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah
Jauh…….
Jauh……….
Dari engkau maha dzat suci
Tuhan…
Materi alam
Materi jiwa berbeda pandang
Hingga buat aku linglung buta rasa
Apa mungkin ini cerita kosong
Terlintas dalam benak ketakberdayaanku
Semoga……..
Bahasa do’a
Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa
Agar tenang, nyaman sentosa
Terima kasih Tuhan
Atas duka lara
Senang bahagia
Yang tertanam dalam benak kecilku
Kupasrahkan pada sang pencipta
Alam ruh jasadku
Semua yang ada padaku
Hingga tutup usiaku
Amiens……….
PUISI CINTA YANG HILANG
by: Khoirul Taqwim
Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah
Kemana indahnya cinta kata penyair udara
Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia
Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan
Puisi cinta hilang di telan virus jalanan
Tak tersisa membekas dalam dada
Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka
Kemana kata pujangga cinta indah
Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala
Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa
Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta
Iringi langkah air mata mengalir
Hiasi kedukaan rasa
Lengkaplah sudah puisi cinta
Di telan hilangnya bah kabut samudra
Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah
Kemana indahnya cinta kata penyair udara
Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia
Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan
Puisi cinta hilang di telan virus jalanan
Tak tersisa membekas dalam dada
Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka
Kemana kata pujangga cinta indah
Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala
Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa
Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta
Iringi langkah air mata mengalir
Hiasi kedukaan rasa
Lengkaplah sudah puisi cinta
Di telan hilangnya bah kabut samudra
DONGENG KABUT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kesini nak!
Ada cerita dikit rasa
Bahagia indah membahana
Menyeruak di angkasa buta
Tapi sayang nak
Saket jiwa datang tak di undang
Dahulu indah
Sekarang jadi kabut rasa
Gara-gara cinta tak ada restu ortu
Dongeng kabut cinta
Mengalun sendu nyanyian berdurai kata
Benar-benar hilang sudah
Tinggal kebencian hati gemulai
Gara-gara famili tak mengizinkan cinta
Pilih cinta saudara atau kekasih
Dongeng ini benar gila rasa
Kenapa ada cinta memilih
Saat hati butuh keduanya
Oooo...sang surya
Bintang diangkasa
dongeng apa ini
Tanya dalam jiwaku
Hingga terlantun dalam mimpi hilangku
Kesini nak!
Ada cerita dikit rasa
Bahagia indah membahana
Menyeruak di angkasa buta
Tapi sayang nak
Saket jiwa datang tak di undang
Dahulu indah
Sekarang jadi kabut rasa
Gara-gara cinta tak ada restu ortu
Dongeng kabut cinta
Mengalun sendu nyanyian berdurai kata
Benar-benar hilang sudah
Tinggal kebencian hati gemulai
Gara-gara famili tak mengizinkan cinta
Pilih cinta saudara atau kekasih
Dongeng ini benar gila rasa
Kenapa ada cinta memilih
Saat hati butuh keduanya
Oooo...sang surya
Bintang diangkasa
dongeng apa ini
Tanya dalam jiwaku
Hingga terlantun dalam mimpi hilangku
PUISI TUHAN
Oleh: Khoirul Taqwim
Tuhan…….
Kala langit menangis
Gunung meletus
Bumi guncang terhentak alam
Tsunami setinggi cakar sang surya
Hatiku tetap bahagia disisimu
Tuhan………
Kala jiwaku tergores pena
Nafasku roboh dalam cinta
Aku merinding ketakutan
Bayangan dusta menghantui rasa
Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah
Jauh…….
Jauh……….
Dari engkau maha dzat suci
Tuhan…
Materi alam
Materi jiwa berbeda pandang
Hingga buat aku linglung buta rasa
Apa mungkin ini cerita kosong
Terlintas dalam benak ketakberdayaanku
Semoga……..
Bahasa do’a
Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa
Agar tenang, nyaman sentosa
Terima kasih Tuhan
Atas duka lara
Senang bahagia
Yang tertanam dalam benak kecilku
Kupasrahkan pada sang pencipta
Alam ruh jasadku
Semua yang ada padaku
Hingga tutup usiaku
Amiens……….
Tuhan…….
Kala langit menangis
Gunung meletus
Bumi guncang terhentak alam
Tsunami setinggi cakar sang surya
Hatiku tetap bahagia disisimu
Tuhan………
Kala jiwaku tergores pena
Nafasku roboh dalam cinta
Aku merinding ketakutan
Bayangan dusta menghantui rasa
Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah
Jauh…….
Jauh……….
Dari engkau maha dzat suci
Tuhan…
Materi alam
Materi jiwa berbeda pandang
Hingga buat aku linglung buta rasa
Apa mungkin ini cerita kosong
Terlintas dalam benak ketakberdayaanku
Semoga……..
Bahasa do’a
Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa
Agar tenang, nyaman sentosa
Terima kasih Tuhan
Atas duka lara
Senang bahagia
Yang tertanam dalam benak kecilku
Kupasrahkan pada sang pencipta
Alam ruh jasadku
Semua yang ada padaku
Hingga tutup usiaku
Amiens……….
CINTA KANDAS
Oleh: Khoirul Taqwim
Berakhir sebuah cerita
Dipentas drama sandiwara
Hilang seketika kabut
Ditelan udara rasa
Berujung patah karam
Menyelinap di pori-pori buta
Cinta tinggal seonggok bahasa
Semu di jiwa dada
Menyakitkan sekujur tubuh menggigil
Terlihat jauh dilayar celah hati
Kau bersanding mesra
Musnahkan impian dalam nyata
Kuhanya berdo’a tentangmu
Moga kan selalu bahagia
Bersama apa yang menjadi arah rasamu
Memory batu karam
Terlindas nahkoda yang gagal berlayar
Lautan tasbih membahana
Sirna ditelan ombak
Kecongkakan tak ada arti
Hingga masuk dalam relung jiwa dalam
Biarkan berlari
Hingga mentari tak sanggup mengejar
Inilah bahasa rasa
Penuh godaan yang tergilas zaman
Berakhir sebuah cerita
Dipentas drama sandiwara
Hilang seketika kabut
Ditelan udara rasa
Berujung patah karam
Menyelinap di pori-pori buta
Cinta tinggal seonggok bahasa
Semu di jiwa dada
Menyakitkan sekujur tubuh menggigil
Terlihat jauh dilayar celah hati
Kau bersanding mesra
Musnahkan impian dalam nyata
Kuhanya berdo’a tentangmu
Moga kan selalu bahagia
Bersama apa yang menjadi arah rasamu
Memory batu karam
Terlindas nahkoda yang gagal berlayar
Lautan tasbih membahana
Sirna ditelan ombak
Kecongkakan tak ada arti
Hingga masuk dalam relung jiwa dalam
Biarkan berlari
Hingga mentari tak sanggup mengejar
Inilah bahasa rasa
Penuh godaan yang tergilas zaman
WAKTUKUKAN TIBA
by: Khoirul Taqwim
Bunyi jam dinding berdetak keras
Hati bertanya tentang hari ini
Terselinap bahasa syahdu menyeriang di udara
Ajal kan datang
Mau kemana jiwa lari
Sembunyi tertutup tak ada arti
Pasrah bahasa tepat dalam jiwa
Bergetar benar hari ini
Jemputan maut telah datang
Tinggal menungu detikan waktu
Berlari nyawa dari raga
Harta tak ada guna
Tinggal catatan jiwa di hadapkan
Kotor bersih
Menunggu dalam nyata pandang
Indah benar jiwa bersih
Derita kotor bila suci tak ada
Akhir sebuah nyawa
Hilang ditelan bumi
Jasad musnah tak berbekas
Tinggal seonggok rasa
Menyelinap waktu
Putaran tak kan kembali
Tiba detik menyusuri
Nafas musnah
Cerita waktuku kan tiba
Bunyi jam dinding berdetak keras
Hati bertanya tentang hari ini
Terselinap bahasa syahdu menyeriang di udara
Ajal kan datang
Mau kemana jiwa lari
Sembunyi tertutup tak ada arti
Pasrah bahasa tepat dalam jiwa
Bergetar benar hari ini
Jemputan maut telah datang
Tinggal menungu detikan waktu
Berlari nyawa dari raga
Harta tak ada guna
Tinggal catatan jiwa di hadapkan
Kotor bersih
Menunggu dalam nyata pandang
Indah benar jiwa bersih
Derita kotor bila suci tak ada
Akhir sebuah nyawa
Hilang ditelan bumi
Jasad musnah tak berbekas
Tinggal seonggok rasa
Menyelinap waktu
Putaran tak kan kembali
Tiba detik menyusuri
Nafas musnah
Cerita waktuku kan tiba
NIKAHMU KUDENGAR DI UDARA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kudengar nikahmu di udara
Terhenyak hati sesaat
Sedih bahagia naungi rasa
Kala langit menghitam
Detakan jantung tak henti
Usapan air mata menghias di wajah sepiku
Sambut lambaian jiwa kosong
Selami nafas hidupku
Diam bahasa sejenak
Merenung bait-bait kehidupan
Tentang apa yang ada
Hingga takdirpun kan tiba
Nikahmu terdengar di udara
Luas di jagat raya
Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan
Luka hilang ditelan cahaya sukma
Senang bersenandung iringi langkah suara
Satukan pesta bersama
Tuhan
Kuberdo’a untuk dia
Bahagiakanlah jiwanya
Jangan pernah ada luka tergores
Bila jasad sudah tak ada
Satukan dia dalam ruh ilahi
Nikahmu
Lambang kesucian
Tak ternilai harganya
Sepanjang hayat
Hingga ketiadaanmu
Kudengar nikahmu di udara
Terhenyak hati sesaat
Sedih bahagia naungi rasa
Kala langit menghitam
Detakan jantung tak henti
Usapan air mata menghias di wajah sepiku
Sambut lambaian jiwa kosong
Selami nafas hidupku
Diam bahasa sejenak
Merenung bait-bait kehidupan
Tentang apa yang ada
Hingga takdirpun kan tiba
Nikahmu terdengar di udara
Luas di jagat raya
Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan
Luka hilang ditelan cahaya sukma
Senang bersenandung iringi langkah suara
Satukan pesta bersama
Tuhan
Kuberdo’a untuk dia
Bahagiakanlah jiwanya
Jangan pernah ada luka tergores
Bila jasad sudah tak ada
Satukan dia dalam ruh ilahi
Nikahmu
Lambang kesucian
Tak ternilai harganya
Sepanjang hayat
Hingga ketiadaanmu
PANJANG LARA DUKA
Oleh: Khoirul Taqwim
Bersedih hati lara
Kala angin berhembus enyahkan suara
Pedih hati penuh luka
Derita tak pernah kunjung usai
Saat terlihat wajah sendu gemulai
Sabar, sabarlah
Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'
Panjang lara duka
Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana
Hati siapa yang punya
Kala datang mendung duka
Penuh dosa kehidupan
Sang batara kala
Lihat!
Lihatlah disana
Duka panjang
Tak pernah henti sejenak
Lara panjang
Hampiri tiap waktu detik
Sabar, sabarlah nak
Lihatlah cahaya
Suatu saat kan hembus dalam jiwamu
Hilangkan panjang lara duka
Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal
Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu
Bersedih hati lara
Kala angin berhembus enyahkan suara
Pedih hati penuh luka
Derita tak pernah kunjung usai
Saat terlihat wajah sendu gemulai
Sabar, sabarlah
Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'
Panjang lara duka
Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana
Hati siapa yang punya
Kala datang mendung duka
Penuh dosa kehidupan
Sang batara kala
Lihat!
Lihatlah disana
Duka panjang
Tak pernah henti sejenak
Lara panjang
Hampiri tiap waktu detik
Sabar, sabarlah nak
Lihatlah cahaya
Suatu saat kan hembus dalam jiwamu
Hilangkan panjang lara duka
Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal
Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu
CINTA KANDAS
Oleh: Khoirul Taqwim
Berakhir sebuah cerita
Dipentas drama sandiwara
Hilang seketika kabut
Ditelan udara rasa
Berujung patah karam
Menyelinap di pori-pori buta
Cinta tinggal seonggok bahasa
Semu di jiwa dada
Menyakitkan sekujur tubuh menggigil
Terlihat jauh dilayar celah hati
Kau bersanding mesra
Musnahkan impian dalam nyata
Kuhanya berdo’a tentangmu
Moga kan selalu bahagia
Bersama apa yang menjadi arah rasamu
Memory batu karam
Terlindas nahkoda yang gagal berlayar
Lautan tasbih membahana
Sirna ditelan ombak
Kecongkakan tak ada arti
Hingga masuk dalam relung jiwa dalam
Biarkan berlari
Hingga mentari tak sanggup mengejar
Inilah bahasa rasa
Penuh godaan yang tergilas zaman
Berakhir sebuah cerita
Dipentas drama sandiwara
Hilang seketika kabut
Ditelan udara rasa
Berujung patah karam
Menyelinap di pori-pori buta
Cinta tinggal seonggok bahasa
Semu di jiwa dada
Menyakitkan sekujur tubuh menggigil
Terlihat jauh dilayar celah hati
Kau bersanding mesra
Musnahkan impian dalam nyata
Kuhanya berdo’a tentangmu
Moga kan selalu bahagia
Bersama apa yang menjadi arah rasamu
Memory batu karam
Terlindas nahkoda yang gagal berlayar
Lautan tasbih membahana
Sirna ditelan ombak
Kecongkakan tak ada arti
Hingga masuk dalam relung jiwa dalam
Biarkan berlari
Hingga mentari tak sanggup mengejar
Inilah bahasa rasa
Penuh godaan yang tergilas zaman
WAKTUKUKAN TIBA
by: Khoirul Taqwim
Bunyi jam dinding berdetak keras
Hati bertanya tentang hari ini
Terselinap bahasa syahdu menyeriang di udara
Ajal kan datang
Mau kemana jiwa lari
Sembunyi tertutup tak ada arti
Pasrah bahasa tepat dalam jiwa
Bergetar benar hari ini
Jemputan maut telah datang
Tinggal menungu detikan waktu
Berlari nyawa dari raga
Harta tak ada guna
Tinggal catatan jiwa di hadapkan
Kotor bersih
Menunggu dalam nyata pandang
Indah benar jiwa bersih
Derita kotor bila suci tak ada
Akhir sebuah nyawa
Hilang ditelan bumi
Jasad musnah tak berbekas
Tinggal seonggok rasa
Menyelinap waktu
Putaran tak kan kembali
Tiba detik menyusuri
Nafas musnah
Cerita waktuku kan tiba
Bunyi jam dinding berdetak keras
Hati bertanya tentang hari ini
Terselinap bahasa syahdu menyeriang di udara
Ajal kan datang
Mau kemana jiwa lari
Sembunyi tertutup tak ada arti
Pasrah bahasa tepat dalam jiwa
Bergetar benar hari ini
Jemputan maut telah datang
Tinggal menungu detikan waktu
Berlari nyawa dari raga
Harta tak ada guna
Tinggal catatan jiwa di hadapkan
Kotor bersih
Menunggu dalam nyata pandang
Indah benar jiwa bersih
Derita kotor bila suci tak ada
Akhir sebuah nyawa
Hilang ditelan bumi
Jasad musnah tak berbekas
Tinggal seonggok rasa
Menyelinap waktu
Putaran tak kan kembali
Tiba detik menyusuri
Nafas musnah
Cerita waktuku kan tiba
NIKAHMU KUDENGAR DI UDARA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kudengar nikahmu di udara
Terhenyak hati sesaat
Sedih bahagia naungi rasa
Kala langit menghitam
Detakan jantung tak henti
Usapan air mata menghias di wajah sepiku
Sambut lambaian jiwa kosong
Selami nafas hidupku
Diam bahasa sejenak
Merenung bait-bait kehidupan
Tentang apa yang ada
Hingga takdirpun kan tiba
Nikahmu terdengar di udara
Luas di jagat raya
Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan
Luka hilang ditelan cahaya sukma
Senang bersenandung iringi langkah suara
Satukan pesta bersama
Tuhan
Kuberdo’a untuk dia
Bahagiakanlah jiwanya
Jangan pernah ada luka tergores
Bila jasad sudah tak ada
Satukan dia dalam ruh ilahi
Nikahmu
Lambang kesucian
Tak ternilai harganya
Sepanjang hayat
Hingga ketiadaanmu
Kudengar nikahmu di udara
Terhenyak hati sesaat
Sedih bahagia naungi rasa
Kala langit menghitam
Detakan jantung tak henti
Usapan air mata menghias di wajah sepiku
Sambut lambaian jiwa kosong
Selami nafas hidupku
Diam bahasa sejenak
Merenung bait-bait kehidupan
Tentang apa yang ada
Hingga takdirpun kan tiba
Nikahmu terdengar di udara
Luas di jagat raya
Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan
Luka hilang ditelan cahaya sukma
Senang bersenandung iringi langkah suara
Satukan pesta bersama
Tuhan
Kuberdo’a untuk dia
Bahagiakanlah jiwanya
Jangan pernah ada luka tergores
Bila jasad sudah tak ada
Satukan dia dalam ruh ilahi
Nikahmu
Lambang kesucian
Tak ternilai harganya
Sepanjang hayat
Hingga ketiadaanmu
PANJANG LARA DUKA
Oleh: Khoirul Taqwim
Bersedih hati lara
Kala angin berhembus enyahkan suara
Pedih hati penuh luka
Derita tak pernah kunjung usai
Saat terlihat wajah sendu gemulai
Sabar, sabarlah
Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'
Panjang lara duka
Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana
Hati siapa yang punya
Kala datang mendung duka
Penuh dosa kehidupan
Sang batara kala
Lihat!
Lihatlah disana
Duka panjang
Tak pernah henti sejenak
Lara panjang
Hampiri tiap waktu detik
Sabar, sabarlah nak
Lihatlah cahaya
Suatu saat kan hembus dalam jiwamu
Hilangkan panjang lara duka
Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal
Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu
Bersedih hati lara
Kala angin berhembus enyahkan suara
Pedih hati penuh luka
Derita tak pernah kunjung usai
Saat terlihat wajah sendu gemulai
Sabar, sabarlah
Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'
Panjang lara duka
Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana
Hati siapa yang punya
Kala datang mendung duka
Penuh dosa kehidupan
Sang batara kala
Lihat!
Lihatlah disana
Duka panjang
Tak pernah henti sejenak
Lara panjang
Hampiri tiap waktu detik
Sabar, sabarlah nak
Lihatlah cahaya
Suatu saat kan hembus dalam jiwamu
Hilangkan panjang lara duka
Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal
Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu
TULISAN KATA-KATA
by: Khoirul Taqwim
Kata-kata
Tulisan bicara
Merubah hal kecil
Mendunia dalam nyata
Tulisan
Penguasa alam
Karya menakjubkan
Bahasa yang terselib makna
Memecah kebuntuan
Sejuta warna ejaan
Hidup dalam kata-kata
Masalah hidup
Tulisan kan jadi teman
Kan jadi bacaan
Bermain lewat Kata-kata
Tulisan bagian perubahan alam
Kata-kata
Tulisan bicara
Merubah hal kecil
Mendunia dalam nyata
Tulisan
Penguasa alam
Karya menakjubkan
Bahasa yang terselib makna
Memecah kebuntuan
Sejuta warna ejaan
Hidup dalam kata-kata
Masalah hidup
Tulisan kan jadi teman
Kan jadi bacaan
Bermain lewat Kata-kata
Tulisan bagian perubahan alam
ALAMKU ALAM PEGUNUNGAN
by: Khoirul Taqwim
Pegunungan
Kulihat indahnya alam
Sejuk alami terasa
Hati merasa terang gemilang
Angin sepoi-sepoi melintas
Burung-burung beterbangan
Alam pegunungan
Nyaman dalam dada kurasa
Kulihat alam pegunungan
Saat kaki melangkah
Udara sambut dalam keheningan
Air bening mengalir
Gemercih suara
Alunan surgawi alam
Percikkan lirih indah mewarna
Air terjun terlihat pesona
menggugah hati rasa
berselingkuh dengan alam
Jiwa tentram
Setenang lambaian bidadari hayalan
pegunungan
Lambang keindahan alam
Sejukkan jiwa rasa
Asri begitu mendamba
Alamku alam pegunumgan
Pegunungan
Kulihat indahnya alam
Sejuk alami terasa
Hati merasa terang gemilang
Angin sepoi-sepoi melintas
Burung-burung beterbangan
Alam pegunungan
Nyaman dalam dada kurasa
Kulihat alam pegunungan
Saat kaki melangkah
Udara sambut dalam keheningan
Air bening mengalir
Gemercih suara
Alunan surgawi alam
Percikkan lirih indah mewarna
Air terjun terlihat pesona
menggugah hati rasa
berselingkuh dengan alam
Jiwa tentram
Setenang lambaian bidadari hayalan
pegunungan
Lambang keindahan alam
Sejukkan jiwa rasa
Asri begitu mendamba
Alamku alam pegunumgan
RASA KUSESALI
by: Khoirul Taqwim
Terucap maaf
Bibir kakuku berdentang
Rasa otakku sedih sendu
Saat kata cinta
Mengalir dari wajah
Kusesali bukan kau tak jadi milikku
Tapi kedatanganmu padaku
Kenapa harus ada
Dalam alam jiwa
Alam ruh dan jasadku
Yang telah selimuti alam imajiku
Melambung tinggi kelangit ketujuh
Rasa kusesali
Tiada awal
Tiada akhir
Datang pergi
Seperti embun pagi
sirna hembuskan kesegaran jiwa rasa
Terucap maaf
Bibir kakuku berdentang
Rasa otakku sedih sendu
Saat kata cinta
Mengalir dari wajah
Kusesali bukan kau tak jadi milikku
Tapi kedatanganmu padaku
Kenapa harus ada
Dalam alam jiwa
Alam ruh dan jasadku
Yang telah selimuti alam imajiku
Melambung tinggi kelangit ketujuh
Rasa kusesali
Tiada awal
Tiada akhir
Datang pergi
Seperti embun pagi
sirna hembuskan kesegaran jiwa rasa
LAHIRNYA SANG PAHLAWAN
by: Khoirul Taqwim
Tangan mengepal
Dada bergetar keseluruh jantung
Terlihat botjah kecil tanpa bapak
Nampak janda dengan tatapan layu
Ditinggal suami gugur dimedan perang
Jiwa terketuk sambil membawa keris
Ingin menusuk perusak kedamaian
Pahlawan tiba
Tak ada waktu bicara
Bergerak
Serentak
Memberontak
Sang penguasa udara
Sang penguasa samudra
Sang penguasa daratan
Kaki melangkah dengan sorot tajam
Dendam kesumat
Menbunuh jalan yang asing
Terpaksa demi perjuangan
Melawan penindasan
Keserakahan
Harus segera di musnahkan
Dimuka bumi raya
Lahirlah
Putra sang surya
Penerang zaman
Senapan di tangan
Pedang di jalanan
Terserak tumpah ruah
Banjir nanah tak terkira
Air mata tumpah ruah
Darah becek dijalanan
Demi kata perjuangan
Tangan mengepal
Dada bergetar keseluruh jantung
Terlihat botjah kecil tanpa bapak
Nampak janda dengan tatapan layu
Ditinggal suami gugur dimedan perang
Jiwa terketuk sambil membawa keris
Ingin menusuk perusak kedamaian
Pahlawan tiba
Tak ada waktu bicara
Bergerak
Serentak
Memberontak
Sang penguasa udara
Sang penguasa samudra
Sang penguasa daratan
Kaki melangkah dengan sorot tajam
Dendam kesumat
Menbunuh jalan yang asing
Terpaksa demi perjuangan
Melawan penindasan
Keserakahan
Harus segera di musnahkan
Dimuka bumi raya
Lahirlah
Putra sang surya
Penerang zaman
Senapan di tangan
Pedang di jalanan
Terserak tumpah ruah
Banjir nanah tak terkira
Air mata tumpah ruah
Darah becek dijalanan
Demi kata perjuangan
TULISAN KATA-KATA
by: Khoirul Taqwim
Kata-kata
Tulisan bicara
Merubah hal kecil
Mendunia dalam nyata
Tulisan
Penguasa alam
Karya menakjubkan
Bahasa yang terselib makna
Memecah kebuntuan
Sejuta warna ejaan
Hidup dalam kata-kata
Masalah hidup
Tulisan kan jadi teman
Kan jadi bacaan
Bermain lewat Kata-kata
Tulisan bagian perubahan alam
Kata-kata
Tulisan bicara
Merubah hal kecil
Mendunia dalam nyata
Tulisan
Penguasa alam
Karya menakjubkan
Bahasa yang terselib makna
Memecah kebuntuan
Sejuta warna ejaan
Hidup dalam kata-kata
Masalah hidup
Tulisan kan jadi teman
Kan jadi bacaan
Bermain lewat Kata-kata
Tulisan bagian perubahan alam
ALAMKU ALAM PEGUNUNGAN
by: Khoirul Taqwim
Pegunungan
Kulihat indahnya alam
Sejuk alami terasa
Hati merasa terang gemilang
Angin sepoi-sepoi melintas
Burung-burung beterbangan
Alam pegunungan
Nyaman dalam dada kurasa
Kulihat alam pegunungan
Saat kaki melangkah
Udara sambut dalam keheningan
Air bening mengalir
Gemercih suara
Alunan surgawi alam
Percikkan lirih indah mewarna
Air terjun terlihat pesona
menggugah hati rasa
berselingkuh dengan alam
Jiwa tentram
Setenang lambaian bidadari hayalan
pegunungan
Lambang keindahan alam
Sejukkan jiwa rasa
Asri begitu mendamba
Alamku alam pegunumgan
Pegunungan
Kulihat indahnya alam
Sejuk alami terasa
Hati merasa terang gemilang
Angin sepoi-sepoi melintas
Burung-burung beterbangan
Alam pegunungan
Nyaman dalam dada kurasa
Kulihat alam pegunungan
Saat kaki melangkah
Udara sambut dalam keheningan
Air bening mengalir
Gemercih suara
Alunan surgawi alam
Percikkan lirih indah mewarna
Air terjun terlihat pesona
menggugah hati rasa
berselingkuh dengan alam
Jiwa tentram
Setenang lambaian bidadari hayalan
pegunungan
Lambang keindahan alam
Sejukkan jiwa rasa
Asri begitu mendamba
Alamku alam pegunumgan
RASA KUSESALI
by: Khoirul Taqwim
Terucap maaf
Bibir kakuku berdentang
Rasa otakku sedih sendu
Saat kata cinta
Mengalir dari wajah
Kusesali bukan kau tak jadi milikku
Tapi kedatanganmu padaku
Kenapa harus ada
Dalam alam jiwa
Alam ruh dan jasadku
Yang telah selimuti alam imajiku
Melambung tinggi kelangit ketujuh
Rasa kusesali
Tiada awal
Tiada akhir
Datang pergi
Seperti embun pagi
sirna hembuskan kesegaran jiwa rasa
Terucap maaf
Bibir kakuku berdentang
Rasa otakku sedih sendu
Saat kata cinta
Mengalir dari wajah
Kusesali bukan kau tak jadi milikku
Tapi kedatanganmu padaku
Kenapa harus ada
Dalam alam jiwa
Alam ruh dan jasadku
Yang telah selimuti alam imajiku
Melambung tinggi kelangit ketujuh
Rasa kusesali
Tiada awal
Tiada akhir
Datang pergi
Seperti embun pagi
sirna hembuskan kesegaran jiwa rasa
LAHIRNYA SANG PAHLAWAN
by: Khoirul Taqwim
Tangan mengepal
Dada bergetar keseluruh jantung
Terlihat botjah kecil tanpa bapak
Nampak janda dengan tatapan layu
Ditinggal suami gugur dimedan perang
Jiwa terketuk sambil membawa keris
Ingin menusuk perusak kedamaian
Pahlawan tiba
Tak ada waktu bicara
Bergerak
Serentak
Memberontak
Sang penguasa udara
Sang penguasa samudra
Sang penguasa daratan
Kaki melangkah dengan sorot tajam
Dendam kesumat
Menbunuh jalan yang asing
Terpaksa demi perjuangan
Melawan penindasan
Keserakahan
Harus segera di musnahkan
Dimuka bumi raya
Lahirlah
Putra sang surya
Penerang zaman
Senapan di tangan
Pedang di jalanan
Terserak tumpah ruah
Banjir nanah tak terkira
Air mata tumpah ruah
Darah becek dijalanan
Demi kata perjuangan
Tangan mengepal
Dada bergetar keseluruh jantung
Terlihat botjah kecil tanpa bapak
Nampak janda dengan tatapan layu
Ditinggal suami gugur dimedan perang
Jiwa terketuk sambil membawa keris
Ingin menusuk perusak kedamaian
Pahlawan tiba
Tak ada waktu bicara
Bergerak
Serentak
Memberontak
Sang penguasa udara
Sang penguasa samudra
Sang penguasa daratan
Kaki melangkah dengan sorot tajam
Dendam kesumat
Menbunuh jalan yang asing
Terpaksa demi perjuangan
Melawan penindasan
Keserakahan
Harus segera di musnahkan
Dimuka bumi raya
Lahirlah
Putra sang surya
Penerang zaman
Senapan di tangan
Pedang di jalanan
Terserak tumpah ruah
Banjir nanah tak terkira
Air mata tumpah ruah
Darah becek dijalanan
Demi kata perjuangan
HIJAU DAUNKU
by: Khoirul Taqwim
Hijau daunku
Membentang di dinding alam
Indah mewarna
Rasa nyaman dalam dada
Oksigen limpah ruah
Sejukkan nafas
Selimuti rongga-rongga kehidupan
Hijau daunku
arah tumbuh nyawa
Pelangi alam
Bakat
Tabiat
Alam semesta melukis
Hiasan nan indah
Pancarkan sukma kehidupan
Hijau daunku
Membentang di dinding alam
Indah mewarna
Rasa nyaman dalam dada
Oksigen limpah ruah
Sejukkan nafas
Selimuti rongga-rongga kehidupan
Hijau daunku
arah tumbuh nyawa
Pelangi alam
Bakat
Tabiat
Alam semesta melukis
Hiasan nan indah
Pancarkan sukma kehidupan
KARYA ALAM
Oleh: Khoirul Taqwim
Rembulan pancarkan warna rasa
Bintang gemerlap di angkasa
Matahari panaskan galaksi
Bumi tempat pijakan kaki
Anugerah ilahi yang tak ternilai
Indah nan warna
Sedia alam semesta
Karya alam
Bersenandung
Iringi langkah suara nan sendu ceria
Di gelap malam
Siang hangatkan galaksi mewarna
Sore pagi berubah
Terbit
Tenggelam
Sunnah alam
Berputar kan pada waktunya
Rembulan pancarkan warna rasa
Bintang gemerlap di angkasa
Matahari panaskan galaksi
Bumi tempat pijakan kaki
Anugerah ilahi yang tak ternilai
Indah nan warna
Sedia alam semesta
Karya alam
Bersenandung
Iringi langkah suara nan sendu ceria
Di gelap malam
Siang hangatkan galaksi mewarna
Sore pagi berubah
Terbit
Tenggelam
Sunnah alam
Berputar kan pada waktunya
GARIS REVOLUSI
Oleh: Khoirul Taqwim
Revolusi berkumandang
Seantera bumi raya
Sejagat alam nirwana
Perubahan di tunggu
Meraih visi cita mulia
Ragu hilang rasa
Langkahkan kaki kedepan
Pandang sejauh derap langkah
Perjuangan di mata menggema
Melawan jalan tuntutan
Atas nama kemanusiaan
Membunuh di bunuh
Berdarah tubuh segar
Banjiri alam duka
Kebiadaban
Pemerkosaan kemanusiaan
Membakar jiwa
Revolusi hari ini telah tiba
Cepat pacu kuda langkah
Berangkat
Pekik kemerdekaan berkumandang
Angkat senjata
Kapak di tangan
Siap menyayat mata keranjang Negara
Hari revolusi
Berjuta nyawa melayang
Korban perubahan
Jangan ada rasa takut
Apalagi lari kenyataan
Tegarkan hati
Bisikkan dalam jiwa
Mati hidup kupasrahkan ilahi
Garis revolusi
Jalan darah nanah mengalir
Pekik pembebasan terus di kobarkan
Sebagai bentuk perlawanan
Atas nama Perubahan
Menuju manusia baru
Kepala baru
Tangan baru
Hidup baru
Menuju rahim sang ibu kebenaran
Garis revolusi
Melangkah pasti
Simbol perlawanan
Atas nama kemanusian
Berjuang dan berjalan
Revolusi berkumandang
Seantera bumi raya
Sejagat alam nirwana
Perubahan di tunggu
Meraih visi cita mulia
Ragu hilang rasa
Langkahkan kaki kedepan
Pandang sejauh derap langkah
Perjuangan di mata menggema
Melawan jalan tuntutan
Atas nama kemanusiaan
Membunuh di bunuh
Berdarah tubuh segar
Banjiri alam duka
Kebiadaban
Pemerkosaan kemanusiaan
Membakar jiwa
Revolusi hari ini telah tiba
Cepat pacu kuda langkah
Berangkat
Pekik kemerdekaan berkumandang
Angkat senjata
Kapak di tangan
Siap menyayat mata keranjang Negara
Hari revolusi
Berjuta nyawa melayang
Korban perubahan
Jangan ada rasa takut
Apalagi lari kenyataan
Tegarkan hati
Bisikkan dalam jiwa
Mati hidup kupasrahkan ilahi
Garis revolusi
Jalan darah nanah mengalir
Pekik pembebasan terus di kobarkan
Sebagai bentuk perlawanan
Atas nama Perubahan
Menuju manusia baru
Kepala baru
Tangan baru
Hidup baru
Menuju rahim sang ibu kebenaran
Garis revolusi
Melangkah pasti
Simbol perlawanan
Atas nama kemanusian
Berjuang dan berjalan
LAUTAN POHON
by: Khoirul Taqwim
Hijau pohon
Rindang indah mewarna
Karya sang ilahi
Membentang di jagat raya
Alamku
Nan warna
Menghampar di lautan daratan
Hijau pohon
Rindang indah mewarna
Karya sang ilahi
Membentang di jagat raya
Alamku
Nan warna
Menghampar di lautan daratan
HIJAU DAUNKU
by: Khoirul Taqwim
Hijau daunku
Membentang di dinding alam
Indah mewarna
Rasa nyaman dalam dada
Oksigen limpah ruah
Sejukkan nafas
Selimuti rongga-rongga kehidupan
Hijau daunku
arah tumbuh nyawa
Pelangi alam
Bakat
Tabiat
Alam semesta melukis
Hiasan nan indah
Pancarkan sukma kehidupan
Hijau daunku
Membentang di dinding alam
Indah mewarna
Rasa nyaman dalam dada
Oksigen limpah ruah
Sejukkan nafas
Selimuti rongga-rongga kehidupan
Hijau daunku
arah tumbuh nyawa
Pelangi alam
Bakat
Tabiat
Alam semesta melukis
Hiasan nan indah
Pancarkan sukma kehidupan
KARYA ALAM
Oleh: Khoirul Taqwim
Rembulan pancarkan warna rasa
Bintang gemerlap di angkasa
Matahari panaskan galaksi
Bumi tempat pijakan kaki
Anugerah ilahi yang tak ternilai
Indah nan warna
Sedia alam semesta
Karya alam
Bersenandung
Iringi langkah suara nan sendu ceria
Di gelap malam
Siang hangatkan galaksi mewarna
Sore pagi berubah
Terbit
Tenggelam
Sunnah alam
Berputar kan pada waktunya
Rembulan pancarkan warna rasa
Bintang gemerlap di angkasa
Matahari panaskan galaksi
Bumi tempat pijakan kaki
Anugerah ilahi yang tak ternilai
Indah nan warna
Sedia alam semesta
Karya alam
Bersenandung
Iringi langkah suara nan sendu ceria
Di gelap malam
Siang hangatkan galaksi mewarna
Sore pagi berubah
Terbit
Tenggelam
Sunnah alam
Berputar kan pada waktunya
GARIS REVOLUSI
Oleh: Khoirul Taqwim
Revolusi berkumandang
Seantera bumi raya
Sejagat alam nirwana
Perubahan di tunggu
Meraih visi cita mulia
Ragu hilang rasa
Langkahkan kaki kedepan
Pandang sejauh derap langkah
Perjuangan di mata menggema
Melawan jalan tuntutan
Atas nama kemanusiaan
Membunuh di bunuh
Berdarah tubuh segar
Banjiri alam duka
Kebiadaban
Pemerkosaan kemanusiaan
Membakar jiwa
Revolusi hari ini telah tiba
Cepat pacu kuda langkah
Berangkat
Pekik kemerdekaan berkumandang
Angkat senjata
Kapak di tangan
Siap menyayat mata keranjang Negara
Hari revolusi
Berjuta nyawa melayang
Korban perubahan
Jangan ada rasa takut
Apalagi lari kenyataan
Tegarkan hati
Bisikkan dalam jiwa
Mati hidup kupasrahkan ilahi
Garis revolusi
Jalan darah nanah mengalir
Pekik pembebasan terus di kobarkan
Sebagai bentuk perlawanan
Atas nama Perubahan
Menuju manusia baru
Kepala baru
Tangan baru
Hidup baru
Menuju rahim sang ibu kebenaran
Garis revolusi
Melangkah pasti
Simbol perlawanan
Atas nama kemanusian
Berjuang dan berjalan
Revolusi berkumandang
Seantera bumi raya
Sejagat alam nirwana
Perubahan di tunggu
Meraih visi cita mulia
Ragu hilang rasa
Langkahkan kaki kedepan
Pandang sejauh derap langkah
Perjuangan di mata menggema
Melawan jalan tuntutan
Atas nama kemanusiaan
Membunuh di bunuh
Berdarah tubuh segar
Banjiri alam duka
Kebiadaban
Pemerkosaan kemanusiaan
Membakar jiwa
Revolusi hari ini telah tiba
Cepat pacu kuda langkah
Berangkat
Pekik kemerdekaan berkumandang
Angkat senjata
Kapak di tangan
Siap menyayat mata keranjang Negara
Hari revolusi
Berjuta nyawa melayang
Korban perubahan
Jangan ada rasa takut
Apalagi lari kenyataan
Tegarkan hati
Bisikkan dalam jiwa
Mati hidup kupasrahkan ilahi
Garis revolusi
Jalan darah nanah mengalir
Pekik pembebasan terus di kobarkan
Sebagai bentuk perlawanan
Atas nama Perubahan
Menuju manusia baru
Kepala baru
Tangan baru
Hidup baru
Menuju rahim sang ibu kebenaran
Garis revolusi
Melangkah pasti
Simbol perlawanan
Atas nama kemanusian
Berjuang dan berjalan
LAUTAN POHON
by: Khoirul Taqwim
Hijau pohon
Rindang indah mewarna
Karya sang ilahi
Membentang di jagat raya
Alamku
Nan warna
Menghampar di lautan daratan
Hijau pohon
Rindang indah mewarna
Karya sang ilahi
Membentang di jagat raya
Alamku
Nan warna
Menghampar di lautan daratan
TAK ADA ABADI
by: Khoirul Taqwim
Sang fajar telah hilang
Mentari tak bersinar
Hilang cahaya penerang
Dimakan bumi lapar
Tak ada badi
Semua kan kembali
Sang pencipta menjemput
Datang dan pergi
Seketika embun pagi sirna
Ditelan matahari
Menguap
Berputar rotasi
Evolusi berkesinambungan
Perubahan bentuk rupa
Tak ada abadi
Semua kembali dan berubah
Sang fajar telah hilang
Mentari tak bersinar
Hilang cahaya penerang
Dimakan bumi lapar
Tak ada badi
Semua kan kembali
Sang pencipta menjemput
Datang dan pergi
Seketika embun pagi sirna
Ditelan matahari
Menguap
Berputar rotasi
Evolusi berkesinambungan
Perubahan bentuk rupa
Tak ada abadi
Semua kembali dan berubah
SLOGAN PERANG
Oleh: Khoirul Taqwim
Strategi
Otak-atik otak berputar
Tengok kanan kiri
Kuda dipacu
Mati tak gentar
Hilang nyawa kehormatan
Darah dingin memecah kebutaan
Tombak di angkat
Bendera membentang
Berkibar sepanjang langkah perang
Mata melirik
Pancarkan kematian
Bunuh dan bunuh
Slogan perang membahana
Sepanjang jalan nyawa
Strategi
Otak-atik otak berputar
Tengok kanan kiri
Kuda dipacu
Mati tak gentar
Hilang nyawa kehormatan
Darah dingin memecah kebutaan
Tombak di angkat
Bendera membentang
Berkibar sepanjang langkah perang
Mata melirik
Pancarkan kematian
Bunuh dan bunuh
Slogan perang membahana
Sepanjang jalan nyawa
SAPU JAGAT
Oleh: Khoirul Taqwim
Kehidupan nan indah warna
Samudra rasa menggelora
Dalam dada membakar
Ketulusan hati dalam semangat membara
Alangkah pelangi kehidupan
Membanjiri alam semesta
Bintang
Rembulan
Melambaikan kehangatan malam
Sapu jagat
Menyingsing di gelap gulita
Membakar di telinga udara
Sapu jagat
Bersih
Tujuan jiwa lirih bersuara
Kehidupan nan indah warna
Samudra rasa menggelora
Dalam dada membakar
Ketulusan hati dalam semangat membara
Alangkah pelangi kehidupan
Membanjiri alam semesta
Bintang
Rembulan
Melambaikan kehangatan malam
Sapu jagat
Menyingsing di gelap gulita
Membakar di telinga udara
Sapu jagat
Bersih
Tujuan jiwa lirih bersuara
KEMBALI KE ASAL
by: Khoirul Taqwim
Pulang kepangkuan bumi
Tempat asal diri ada
Hilang
Senyap
Lenyap
Ditelan alam raya
Pulang kepangkuan bumi
Tempat asal diri ada
Hilang
Senyap
Lenyap
Ditelan alam raya
TAK ADA ABADI
by: Khoirul Taqwim
Sang fajar telah hilang
Mentari tak bersinar
Hilang cahaya penerang
Dimakan bumi lapar
Tak ada badi
Semua kan kembali
Sang pencipta menjemput
Datang dan pergi
Seketika embun pagi sirna
Ditelan matahari
Menguap
Berputar rotasi
Evolusi berkesinambungan
Perubahan bentuk rupa
Tak ada abadi
Semua kembali dan berubah
Sang fajar telah hilang
Mentari tak bersinar
Hilang cahaya penerang
Dimakan bumi lapar
Tak ada badi
Semua kan kembali
Sang pencipta menjemput
Datang dan pergi
Seketika embun pagi sirna
Ditelan matahari
Menguap
Berputar rotasi
Evolusi berkesinambungan
Perubahan bentuk rupa
Tak ada abadi
Semua kembali dan berubah
SLOGAN PERANG
Oleh: Khoirul Taqwim
Strategi
Otak-atik otak berputar
Tengok kanan kiri
Kuda dipacu
Mati tak gentar
Hilang nyawa kehormatan
Darah dingin memecah kebutaan
Tombak di angkat
Bendera membentang
Berkibar sepanjang langkah perang
Mata melirik
Pancarkan kematian
Bunuh dan bunuh
Slogan perang membahana
Sepanjang jalan nyawa
Strategi
Otak-atik otak berputar
Tengok kanan kiri
Kuda dipacu
Mati tak gentar
Hilang nyawa kehormatan
Darah dingin memecah kebutaan
Tombak di angkat
Bendera membentang
Berkibar sepanjang langkah perang
Mata melirik
Pancarkan kematian
Bunuh dan bunuh
Slogan perang membahana
Sepanjang jalan nyawa
SAPU JAGAT
Oleh: Khoirul Taqwim
Kehidupan nan indah warna
Samudra rasa menggelora
Dalam dada membakar
Ketulusan hati dalam semangat membara
Alangkah pelangi kehidupan
Membanjiri alam semesta
Bintang
Rembulan
Melambaikan kehangatan malam
Sapu jagat
Menyingsing di gelap gulita
Membakar di telinga udara
Sapu jagat
Bersih
Tujuan jiwa lirih bersuara
Kehidupan nan indah warna
Samudra rasa menggelora
Dalam dada membakar
Ketulusan hati dalam semangat membara
Alangkah pelangi kehidupan
Membanjiri alam semesta
Bintang
Rembulan
Melambaikan kehangatan malam
Sapu jagat
Menyingsing di gelap gulita
Membakar di telinga udara
Sapu jagat
Bersih
Tujuan jiwa lirih bersuara
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright Batik 3. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes