Saturday, 30 June 2012

Turki Dan Suriah Pintu Gerbang Perang: Blok Barat Vs Blok Timur



Masalah Suriah atas pemberontakan terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad, telah mengundang beragam opini yang berkembang dalam kehidupan masyarakat secara luas, apalagi blok barat yang dipimpin Amerika Serikat dianggap Ikut campur masalah dalam negeri di Suriah. Sehingga kondisi Suriah semakin memanas. Karena Suriah menganggap pemberontakan didalam negerinya tak lepas dari campur tangan blok barat.

Keberanian Suriah tidak hanya sebatas slogan terhadap blok barat yang ikut campur memperkeruh persoalan dalam negerinya. Bahkan Suriah menganggap Amerika Serikat dan Negara-negara NATO sebagai biang keladi masalah yang semakin runyam dinegeri Suriah saat ini.

Perkembangan terkini masalah Suriah dengan Negara-negara NATO, ternyata tidak mengalami sebuah titik temu perdamaian, tetapi malah semakin memanas keadaan tersebut. Sehingga kondisi ini dapat memicu perang antar Blok barat Vs Blok Timur semakin memanas.

Kabar tentang jatuhnya pesawat Turki yang ditembak oleh Suriah, ternyata menambah kondisi yang semakin memperkeruh keadaan di daerah konfliks tersebut, apalagi Presiden Suriah Bashar al Assad telah mengatakan negara itu dalam keadaan perang dan harus menggunakan segala cara untuk menang dalam perang.

Konstelasi politik dan keamanan dua negara bertetangga Suriah dan Turki kian hari semakin memanas, apalagi perkembangan berita tentang kedua negara ini, telah mendapatkan dukungan yang berbeda. Suriah didukung blok timur dan dimotori negara Iran, Rusia, Cina, sedangkan Turki dimotori negara Amerika Serikat dan NATO.

Masalah Suriah dan Turki dapat mengakibatkan sebuah pintu gerbang pecahnya sebuah perang antar blok barat Vs blok timur. Kalau blok barat dan blok timur sudah mengarah atas perang berdarah, tentu akan menghasilkan sebuah kekuatan perang yang maha dahsyat, dan tidak menutup kemungkin perang dunia ketiga dengan persenjataan nuklir dapat meletus dalam peristiwa perang yang semakin nyata mengarah antar blok barat Vs blok timur.

Turki dan Suriah merupakan sebuah skenario perang besar yang dapat menghasilkan sebuah perang antar blok barat Vs blok timur, dan akan mengarah dari perang dingin menuju perang nuklir, tentu peristiwa ini akan menambah kondisi situasi yang semakin gawat dan berbahaya bagi keberlangsungan spesies manusia, apabila perang nuklir Benar-benar terjadi antar kedua blok yang semakin menuju mengarah perang sesungguhnya.

Keberadaan perang dingin yang dulu sering kita kenal, telah berganti dengan sebutan perang dunia ketiga, apabila perang antar blok Benar-benar terjadi. Lalu kalau perang dingin berakhir dan menuju perang yang sesungguhnya, dimana letak posisi Indonesia dan Malaysia dalam perang antar blok? apakah Indonesia tetap non blok? padahal Malaysia sudah masuk dalam pintu gerbang blok barat, semua tinggal menunggu bom waktu yang tepat dalam menunjukkan siapa yang paling kuat dalam lingkaran blok tersebut.

Dari tulisan sederhana ini dapat diambil sebuah kesimpulan kecil. Bahwa perang yang melibatkan antar dua negara, ternyata dapat memicu perang yang lebih jauh lagi, tentu sebuah perang yang kita kenal dengan istilah perang dunia ketiga. Dan semoga Allah memberi rahmat dan berkah kepada para pembaca tulisan singkat ini, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
...................

Miris!, Perbandingan Kesejahteraan Pendidik Negeri Dengan Non Negeri



PNS merupakan anak negara yang mendapatkan jatah APBN dalam gaji setiap bulannya. Sehingga wajar PNS atau disebut dengan istilah pendidik negeri hidup dalam kesejahteraan, apabila dibanding para pendidik non negeri, walaupun tidak semua pendidik non negeri atau non PNS hidup dibawah kelayakan, tetapi mayoritas pendidik non negeri lebih ironis nasibnya dibanding para pendidik negeri.

Lebih ironis lagi, saat melihat para pendidik non negeri ada yang digaji seratus ribu kurang setiap bulannya, tentu ini merupakan sebuah potret buram dilembaga pendidikan Indonesia. Sedangkan para pendidik dengan status negeri Rata-rata digaji negara diatas satu juta, berarti perbandingan ini sangat tidak logis, kalau keduanya diperbandingkan secara transparan.

Pemerintah sebagai penyelenggara negara sudah sepatutnya memberikan sebuah solusi dengan memberikan kesejahteraan kepada para pendidik non negeri, apalagi pendidik non negeri di Indonesia begitu banyak keberadaannya. Karena kalau para pendidik non negeri tidak diperhatikan pemerintah secara serius dalam masalah kesejahteraan, tentu dalam proses belajar mengajar sangat dapat mengganggu kinerja para pendidik non negeri. Mengingat makan saja para pendidik non negeri megalami kesulitan, apalagi diajak berpikir yang lebih jauh lagi tentang proses belajar.

Tantangan pengelola negara atas masalah kesejahteraan para pendidik, agar tidak terjadi diskriminasi terlalu jauh antara pendidik negeri dengan non negeri, sudah sepatutnya mengambil sebuah kebijakan secara tepat dalam memberikan perhatian khusus para pendidik yang bergejolak didunia pendidikan. Karena kalau pengelola negara tidak memperhatikan secara serius masalah perbedaan antara para pendidik negeri dengan non negeri, tentu kedepan akan mengakibatkan sebuah destruktif dalam dunia pendidikan.

Kesejahteraan para pendidik negeri maupun non negeri, sudah semestinya mendapatkan perlakuan yang sama tanpa perbedaan yang serius, apabila bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar di Nusantara ingin membangun pendidikan yang lebih mencerdaskan dalam menatap masa depan, tentu dengan tujuan mampu membangun kesejahteraan para pendidik negeri maupun non negeri, agar dapat maju kedepan dalam melangkah menuju perbaikan disegala aspek kehidupan. Sehingga potret antara para pendidik negeri dengan non negeri tidak terjadi perbedaan, seperti: langit dan bumi dalam soal kesejahteraan.

Para pendidik negeri sering di istilahkan sebagai anak negara, sedangkan para pendidik non negeri sering di istilahkan sebagai anak tiri dari pengelola negara, tentu munculnya istilah ini, apabila dilihat dari sudut perhatian pemerintah sebagai pengelola negara dalam memperhatikan antara pendidik negeri dengan non negeri mengalami sebuah perbedaan yang sangat jauh sekali. Berangkat dari sinilah pemerintah sebagai pengelola negara harus memperhatikan masalah ini secara serius, agar kedepan para pendidik negeri dengan non negeri tidak mengalami permasalahan yang semakin mengarah dalam bentuk kesenjangan yang lebih serius lagi.

Miris!, Inilah Kata-kata yang pantas diucapkan pada saat melihat perbedaan kesejahteraan antara pendidik negeri dengan non negeri. Mengingat masyarakat Indonesia sudah semestinya mendapatkan perlakuan yang sama dimata pengelola negara. Karena kalau ini terus berlanjut dari generasi ke-generasi, tidak menutup kemungkinan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah regresi sebagai bangsa yang gagal dalam mewujudkan persamaan disegala aspek kehidupan.

Masalah pendidik negeri dengan non negeri merupakan sebuah pekerjaan rumah yang berat bagi pengelola negara, tetapi yang perlu diperhatikan para pengelola negara. Bahwa uang yang digunakan menggaji para pendidik negeri itu juga termasuk uang negara. Sehingga kalau itu termasuk uang negara, berarti itu termasuk uang masyarakat bangsa Indonesia. Berangkat dari sinilah sudah semestinya para pengelola negara sebagai penerima amanah mampu menyalurkan uang masyarakat secara tepat sasaran, dan tanpa Membeda-bedakan antara masyarakat yang satu dengan lainnya. Semoga Allah memberi rahmat dan berkah bagi para pendidik negeri maupun non negeri diseluruh Nusantara, Amiin............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
...................

Dagelan Amerika Serikat Sebagai Negara Terlucu



Amerika Serikat Seolah-olah sudah menjadi negara super power paling nomor satu. Sehingga dengan segala cara Amerika Serikat terus berusaha menjadi pemimpin dari berbagai negara dibelahan dunia, walaupun banyak yang mempertentangkan eksistensi kepemimpinan negara Amerika Serikat, tetapi negara Amerika serikat dengan segala cara menutup mata atas oposisi dari berbagai belahan dunia atas kepemimpinannya.

Negara Amerika Serikat terus berusaha menjadi pemimpin berbagai begara belahan dunia. Bahkan kebijakan Amerika serikat terkadang agak konyol, bagaimana tidak? Amerika serikat mempunyai ribuan senjata nuklir, tetapi melarang Iran membuat senjata nuklir. Berangkat dari sinilah menunujukkan kepemimpinan Amerika serikat hanya sebatas gincu belaka, tetapi tidak memberikan sebuah suri tauladan yang baik. Karena kalau Amerika Serikat memang melarang negara lain mempunyai senjata nuklir, tentu sudah sepatutnya Amerika memberikan suri tauladan terlebih dahulu. Bahwa Amerika Serikat bebas dari senjata nuklir.

Kasus Iran mengenai senjata nuklir dapat menjadi tontonan lelucon dibelahan dunia. Bahwa Amerika Serikat seperti anak kecil yang ingin menang sendiri. Karena bangsa Iran dilarang membangun senjata nuklir, sementara Amerika Serikat mempunyai ribuan senjata nuklir yang tak terbantahkan. Lagi-lagi dari sinilah dapat diambil sebuah analisa tentang negara Amerika serikat dalam mengambil sebuah kebijakan, ternyata Amerika Serikat hanya sepihak dalam mengambil sebuah kebijakan, tenpa melihat dari sisi yang lain.

Sebenarnya, Kalau negara Amerika Serikat ada itikad baik dalam menjalin sebuah perdamaian antar negara dibelahan dunia, tentu harus memberikan suri tauladan baik terlebih dahulu sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian, tetapi kalau Amerika Serikat malah menekan lawan politis negara yang tidak sepihak, berarti Amerika Serikat hanya sebatas pemimpin diri sendiri dan negara sekutunya, tetapi bukan pemimpin negara secara keseluruhan di belahan dunia.

Paling lucu Amerika Serikat membentuk sebuah organisasi PBB sebagai jalan menekan lawan politis. Bahkan tak jarang PBB terlihat hanya sebatas boneka Amerika Serikat dengan segudang peraturan yang sesuai dengan kebijakan Amerika Serikat. Berangkat dari sinilah dapat dilihat tentang masalah kasus penanganan agresi militer Amerika Serikat di Irak, Afghanistan, dan masih banyak negara yang terkena imbas kesengsaraan dari istilah PBB bentukan Amerika Serikat dan sekutunya.

Indonesia juga tak luput dari dagelan PBB saat menghadapi Malaysia dalam masalah kasus pulau Sipadan dan Ligitan, pada saat itu Indonesia kalah dalam membangun diplomasi politis dalam mempertahankan kedua pulau tersebut. Karena disebabkan Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia dalam perebutan pulau Sipadan dan Ligitan.

Dagelan ala Amerika Serikat bermain lelucon di negara Indonesia tak hanya masalah Sipadan dan Ligitan, tetapi masalah kasus Timur Leste dengan istilah referendum, padahal referendum yang dibentuk Amerika Serikat dan sekutunya tak lebih hanya sebatas gincu pemanis belaka. Karena pada substansinya Amerika Serikat ingin membelah negara Indonesia sebagai negara Kecil-kecil dikawasan Asia Tenggara. Sehingga Indonesia menjadi negara inferior dan tak berdaya dalam menghadapi dagelan ala Amerika Serikat yang lebih lucu lagi.

Berangkat dari analisa diatas, sudah semestinya Indonesia harus lebih waspada dari lelucon Amerika Serikat dalam mengambil sebuah kebijakan secara sepihak. Karena kalau tidak Berhati-hati negara Indonesia bisa saja menjadi buah simalaka dalam menangani berbagai permasalahan di dalam negeri maupun di luar negeri, tentu masalah yang siap menjadi konsumsi dagelan Amerika Serikat tentang kasus Ambalat, Papua dan berbagai masalah lain, semua kasus dalam negeri maupun luar negeri siap mengantarkan Kekacauan Indonesia disebabkan dagelan ala Amerika Serikat.

Waspada, Inilah jalan terbaik, apabila Sewaktu-waktu Amerika Serikat dengan segudang manuver lelucon. Karena tidak menutup kemungkinan Amerika Serikat mampu mengambil alih kendali penuh negara Indonesia. Sehingga merusak keutuhan NKRI dan merusak diberbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia.

Kebijakan Amerika Serikat dalam menangani masalah kasus dibelahan dunia tak jauh hanya sandiwara dalam memenangkan diri dan sekutunya, tetapi menghiraukan dari sisi yang lain. Bahkan bangunan diplomasi Amerika Serikat begitu terlihat kebohongan yang penuh dengan lelucon ala anak kecil yang ingin menang sendiri.

Organisasi PBB sebagai alat paling lucu bentukan Amerika Serikat dengan tujuan melawan negara yang tak sepaham dengan kepentingan negara Amerika Serikat dan sekutunya. Sehingga wajar, apabila negara di belahan dunia yang tak sepaham dengan gagasan Amerika Serikat selalu diberi nilai merah, baik masalah kasus HAM maupun masalah kasus yang lebih pahit lagi. Karena mereka berani menentang sang dagelan ala Amerika Serikat dengan segudang leluconnya.

Dari tulisan di atas dapat dikerucut. Bahwa Amerika Serikat dapat dikategorikan sebagai negara terlucu didunia dengan segudang kebijakan yang sepihak, tetapi anehnya dibalik kebijakan sepihak Amerika Serikat terkadang terlihat indah dan nyaman. Bahkan lebih ironis lagi terlihat damai, padahal itu semua hanya sebatas lelucon ala Amerika Serikat, tentu dalam menangani permasalahan tentang kasus di belahan dunia yang penuh tipu daya dan lelucon menyesatkan. Semoga Amerika Serikat segera mungkin menyadari sebagai negara terlucu dibelahan dunia dengan segudang dagelan ala PBB digedung putih Washington, DC, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)............................