Saturday, 9 January 2016

Dominasi Barat Terhadap Pendidikan Indonesia


By: Khoirul Taqwim

Barat dengan segudang teori mampu melakukan berbagai gebrakan dalam menguasai di segala aspek kehidupan. Bahkan pendidikan sebagai pintu gerbang sebuah peradaban, ternyata barat mampu meletakkan pondasi keilmuan dengan cerdas dalam menata berbagai paradigma klasik sampai ranah kontemporer. Sehingga dominasi paradigma barat tidak sekedar dirasakan di dalam dunia pendidikan Indonesia, tetapi mampu keseluruh wajah pendidikan yang ada di dunia dalam meletakkan pondasi paradigma keilmuan.

Kemajuan paradigma barat telah di tunjukkan sejak abad masa silam, sejak sebelum masehi dengan penemuan berbagai ilmu pengetahuan, Bahkan kita kenal dengan istlah filsafat, logika dan masih banyak lagi ilmu pengetahuan yang di telurkan paradigma barat, tentu dengan modal latar belakang keilmuan yang super canggih dimasanya, bahwa paradigma barat telah mampu melakukan dominasi ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia, tetapi yang paling parah Indonesia sebagai lubang impor gagasan barat dalam menerapkan berbagai ilmu pengetahuan.

Paradigma berpikir barat memang populer dengan istilah rasional dalam menjawab sebuah persoalan. Namun dalam perjalanan sebuah nilai rasional terkadang berbenturan dengan Nilai-nilai kearifan masyarakat lokal. Sehingga konsep barat terlihat indah dalam makna sebuah gagasan, tetapi dalam realita kehidupan tidak sejalan dengan budaya masyarakat secara luas.

Kalangan cendekiawan dan para pemikir yang berhaluan barat di masa menempuh di dunia pendidikan. Sebagian menganggap, bahwa dengan ilmu barat mampu mengubah segala paradigma Indonesia dengan cerdas, tetapi saat di terapkan dalam kehidupan nyata, ternyata mengalami sebuah benturan antara fakta dan sebuah teori, tentu membuat kaget para pengagum barat, padahal di masa kuliah menganggap gagasan barat merupakan sebuah bentuk kecerdasan dalam membangun sebuah bangsa. Namun dalam praktek di lapangan mengalami sebuah perbedaan yang sangat mencolok. Sehingga antara teks dan konteks mengalami sebuah keterpisahan satu sama lain.

Pendidikan Indonesia sebagai pintu gerbang dalam membangun sumber daya manusia, tetapi fakta di lapangan, ternyata pendidikan Indonesia dalam mengolah pola pikir cenderung mengadopsi ilmu barat. Sehingga kemampuan lulusan dari pendidikan Indonesia mengalami ketidak seimbangan antara teori dan praktek. Mengingat tidak semua gagasan barat harus di ambil dalam kehidupan masyarakat secara luas. Sebab gagasan barat banyak yang bersebarangan dengan sosial, budaya, moral dalam kehidupan masyarakat.

Gagasan barat tentang ilmu pengetahuan sangat dominan dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan masalah moral barat juga meletakkan pondasi dengan istilah HAM maupun humanisme sebagai tolak ukur tentang nilai sebuah bangunan moral, padahal bangunan HAM dan humanisme cenderung mengarah pada Nilai-nilai barat tentang kebebasan individu, tanpa melihat dari aspek lain. Sehingga menghasilkan sebuah hipotesis yang cenderung sepihak dalam meletakkan pondasi kemanusian secara kaffah.

Sebenarnya, kekayaan nusantara tidak kalah dengan bangunan moral barat, seperti falsafah tepa selira tidak hanya sebuah kebebasan individu dalam sebuah penilaian moral. Namun tepa selira menekankan sebuah nilai bangunan tentang keadilan dan juga penyeimbangan antara individu dan sosial dalam meletakkan sebuah gagasan tentang kehidupan, agar terjadi sebuah keseimbangan antara individu dan sosial dalam menerapkan sebuah Nilai-nilai moral.

Eksistensi dominasi barat terhadap pendidikan Indonesia dalam sebuah bangunan ilmu pengetahuan, sering kita kenal dengan istilah liberal dalam membangun sebuah nilai moral, padahal liberal versi barat sangat tidak cocok dengan bangunan moral masyarakat Indonesia. Inilah sebuah realita yang harus di pahami segenap masyarakat yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Keberadaan pendidikan Indonesia sebagai pengejawantahan antara nilai individu dan sosial, agar terjadi saling berkesinambungan dalam menjalankan sebuah teori dan praktek di lapangan, tentu semua dibutuhkan paradigma berpikir yang cerdas dalam meggali sebuah nilai khazanah nusantara.

Sudah saatnya, bahwa pendidikan Indonesia berdiri di kaki sendiri dalam membangun sebuah konsep pendidikan yang menekankan dengan sebuah proses menggali dari khazanah nusantara. Sehingga dalam praktek di lapangan para pelajar tidak terjadi sebuah paradigma yang menggantungkan dari gagasan barat.

Melepaskan pendidikan Indonesia dari dominasi barat merupakan sebuah kewajiban dalam merekonstruksi total, agar konsep pendidikan dan isi materi dalam dunia pendidikan Indonesia mampu mencapai sebuah corak pandang dengan masyarakat nusantara. Sebab nilai tentang paradigma barat dengan istilah liberalisme, marxisme, nihilisme, positivisme, materialisme, Darwinisme dan masih banyak gagasan barat bersebarangan dengan pijakan masyarakat Indonesia.

Membangun pendidikan Indonesia di butuhkan sebuah penggalian dari khazanah nusantara, agar dalam melakukan sebuah rekonstruksi pendidikan mampu berjalan seimbang antara konsep dan realita. Bahkan para pelajar Indonesia di tuntut kreatif dan inovatif dengan gagasan keilmuan nusantara, bukan sekedar mengadopsi paradigma barat. Dan Allah memberi petunjuk kepada yang benar, tiada Tuhan selain Dia.

Perkembangan dan Pemikiran Islam Tradisional Indonesia



By: Khoirul Taqwim

Islam tradisional tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak awal agama Islam datang ke-Nusantara, tetapi dalam perjalanan Islam tradisional mendapatkan berbagai tantangan dari berbagai sekte Islam dengan gagasan ke-Islaman yang cenderung sepihak dalam membedah khazanah tentang Nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Islaman. Bahkan tantangan yang terkuat datang sejak bangsa eropa datang ke-Indonesia dengan membawa bendera kolonialisme. Sehingga memunculkan Islam dengan corak modern dengan meniru gaya hidup ala bangsa eropa, padahal corak ke-Islaman model dari bangsa eropa tidak sesuai dengan masyarakat di nusantara.

Perjalanan Islam tradisional semakin kuat di saat kemerdekaan bangsa Indonesia telah hadir dalam kehidupan masyarakat. Bahkan Islam tradisional dengan gencar mendirikan berbagai pendidikan melalui pondok pesantren maupun dalam bentuk pendidikan lain, tetapi dalam perjalanan selanjutnya Islam tradisonal semakin menghadapi beragam tantangan yang kuat dari dominasi bangsa barat dan para pejuang khilafah. Sehingga Islam trdaisional semakin di anggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman. Bahkan ada istilah Islam konservatif yang di alamatkan penganut Islam tradisional, tetapi stigma yang paling menyakitkan Islam tradisonal di anggap sebagai pengejawantahan terhadap nenek moyang yang jauh dari Nilai-nilai ke-Islaman.

Melihat beragam serangan dari berbagai argumen para penganut di luar Islam tradisional, perlu ada sebuah bentuk pemahaman secara tepat, bahwa tuduhan dari luar Islam tradisional bukanlah sebuah kebenaran, sebab Islam tradisional merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat, agar terjadi saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

Perjalanan Islam tradisonal setelah era reformasi dengan berbagai gejolak ke-Islaman datang begitu gencar, Bahkan kita kenal dengan sebutan istilah ke-Islaman dengan pemahaman Liberal, Khilafah dan masih banyak lagi Istilah-istilah lainnya. Sehingga membuat Islam tradisonal mencoba menjawab tantangan zaman yang datang dari berbagai kalangan dengan seonggok dogma yang tidak cocok dengan masyarakat Islam tradisional.

Geliat Islam tradisional dalam menjawab sebuah argumen Islam liberal dengan berusaha memberikan sebuah pemaparan dengan cara mengerahkan dengan berpegang pada sebuah nilai keseimbangan antara tekstual dengan kontekstual.

Keberadaan Islam Liberal cenderung secara kontekstual dalam memberikan sebuah makna kehidupan. Sehingga terkadang Islam liberal kebablasan dalam menerjemahkan masalah kajian ke-Islaman tanpa mengindahkan tekstual. Nah! dari sinilah perlu ada sebuah pemaparan yang saling berkaitan antara tekstual dengan kontekstual secara tepat dalam menempatkan sebuah permasalahan.

Sedangkan Islam khilafah cenderung mengarah kepada pembahasan seputar pemurnian Islam. Bahkan kajian Islam Khilafah cenderung mengarah dalam bentuk tekstual, padahal antara tekstual dengan kontekstual sudah semestinya harus sejalan dalam melihat beragam fenomena kehidupan masyarakat secara luas.

Pasca reformasi telah terjadi sebuah pola pikir dengan mengarah kebablasan dalam mengkaji ke-Islaman baik dari Islam Liberal maupun Islam Khilafah. Sehingga menghasilkan satu sama lain saling menaruh curiga sesama masyarakat Islam. Nah! Islam tradisional pasca reformasi merupakan wajah dinamika baru dalam memberikan sebuah pemahaman dengan jalan tengah, bahwa Islam merupakan perpaduan antara tekstual dengan kontekstual dalam menjawab dan menerjemahkan beragam permasalahan kehidupan masyarakat secara umum.

Keberadaan Islam tradisional merupakan sebuah proses menuju jalan tengah antara pergolakan Islam ala barat dengan pergolakan Islam ala timur tengah. Nah! disinilah Islam tradisional berperan sebagai media jalan tengah dalam memajukan Islam di Indonesia dalam mencari sebuah makna Nilai-nilai ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.

Dengan melihat berbagai permasalahan tentang ke-Islaman di Indonesia sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan dan setelah kemerdekaan membuat Islam tradisional mencoba mengubah dan menyesuaikan dalam menempatkan sebuah gagasan. Sebab agama Islam merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan masyarakat secara universal. Semoga Allah Membekali kita dengan ilmu yang bermanfa'at, menjadikan kita termasuk orang yang berilmu dan menjadikan kita termasuk golongan manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat, Amiin.....

Cekap Setunggal Kartika



Dening: Khoirul Taqwim

Nduwe ibu-ewu kartika teng angkasa
Bahkan yutan kartika terbang inggil
ngantos wilanganan kartika mboten ketang kathahipun
sayangipun dalem cekap setunggal kartika
panjenengan ingkang kudamba
langkung sumpena kresaa langkung teng saben-saben detak ambakan adalem

Setunggal kartika salajeng lebet jiwaku
setunggal kartika salajeng lebet hayalanku
setunggal kartika salajeng lebet anganku
setunggal kartika keserat lebet detak jantungku
Beredar disepanjang asa margi
ngantos ambakan menika megeng kaliyan raga

Cekap setunggal kartika
wonten lebet taman kebahagiaanku
amargi kartika setunggal menika
sanes amargi saenipun
sanes ugi amargi pesona pijaranipun
sayangipun amargi kartika menika
sampun takdirku lebet naungan mahliga jiwa

Putri Kerudung Pethak



Dening: Khoirul Taqwim

Tindak saking arah wetan
Putri kerudung pethak
kemriksa sae teng pandang soca
Sejukkan qalbu ingkang dangu gersang
kala mriksani kesaen ayu rupawan
Sang Putri berkerudung pethak

Taksih adakah dinten esok?
Tuk nunjukaken wonten semesta
menawi Putri kerudung pethak menika
kados jelmaan Bidadari ingkang mandhap saking tawang
kaliyan kendahan wonten salira Putri punika
satuhu mega soca sang kakung
kala memandang panjenenganipun Putri kerudung pethak

Dalan dawa iki
saka ujung wetan nganti ujung kulon
dadi saksi arep kebecikanmu
Wahai Putri kerudung pethak sing dikana
dipunpanjenengan tercipta ngono sempurna
lembat suwaramu
saarep-arep alam iki mandheg ora nyuwara
wektu dipunpanjenengan berucap sepatah tembung
karo kelembatan suwaramu

Putri kerudung pethak
dipunpanjenengan nuwun inggihi adalem: teladan semesta kebajikan
amarga dipunpanjenengan ora mung becik rupi panjenengan
ning kepribadianmu pangilon
jero naungan kebecikan alam
kebak karo keteladanan kelembatan

Putri kerudung pethak
Tingkah pajeng panjenengan gambar jero naungan surgawi
Aura rupi panjenengan gawe ketenangan jiwa
penggalih luhurmu dadi bentuk pengabdian nang Ilahi
saarep-arep kebecikanmu nempuhi kabeh alam semesta iki

Putri kerudung pethak
dadi bukti kagungan Ilahi
kesempurnaan tiada tara
kebak karo kebajikan penggalih pekerti
ngono uga kayon rupi panjenengan
ora nganti ditelan sadawa zaman kuripan
dheweke nuwun inggihi adalem: Putri dambaan saben detak sang lanang

Misteri Waspa



Dening: Khoirul Taqwim

Kala enjing miwiti tiba
dalem rawuh ngampil kalbu kagem panjenengan
dipunpanjenengan kaliyan pasuryan ayu jelita
Bak Bidadari mandhap saking tawang
mekaten sae rupa panjenengan kala punika
ngasta kalbuku tersentuh raos
ngantos dalem mlebet lebet lamunan asmara raga

Kala punika
panjenengan memoni adalem kaliyan remen cita
sayangipun sakala lajeng
adalem mriksa waspa panjenengan mengalir deras saking pangarasan panjenengan
nelesi sekitar kerudung endah panjenengan
dalem namung saged pitaken lebet penggalih
wonten punapa dipunwalik waspa derasmu?
punapa punika pertanda panjenengan dhawah penggalih wonten adalem?
utawi nglintu sawalikipun, panjenengan membenciku?

Misteri waspa panjenengan
ngasta dalem larut lebet setunggal pitakenan
saking dinten nggantos dinten
saking wulan nggantos wulan
Bahkan saking taun nggantos taun
dalem pitaken tentang linangan waspa panjenengan
kala nelesi pangarasan panjenengan kala punika
ngantos ngantos dalem kampil lebet sumpena-sumpena adalem

Duhai kenyo endah
waspa panjenengan dados misteri lebet sugeng adalem
ngantos rasioku kendel tindak
kala ngenget wanci punika
amargi waspa panjenengan dados segudang pitakenan lebet sugeng adalem
saking rumiyin ngantos detik menika

Kerudung Ijem Timur


Dening: Khoirul Taqwim

Taman dipunenjing dinten
Sejukkan udara alam semesta
mraos dipunsedaya naluri
Penuh kesaen tertoreh dialam ragawi
ngasta raos jiwa tertuju wonten nirwana

Kala nepang adinda
Terungkap raos jiwa
kersa mereguk asih lebet naungan Ilahi
amargi adinda kados Bidadari mandhap saking mahliga swargi
ngantos sedaya kalbuku tertuju kagem panjenengan

Kerudung ijem timur
engetaken kendahan pasuryan adinda
ngantos ngasta iri alam sekitarnya
amargi adinda yaiku: anugerah sae lebet jiwaku
ngantos mlebet lebet asmara ragaku

Kala kerudung ijem timur
nyingepi mustaka adinda
mekaten raos keagungan tertoreh kagem panjenengan
mekaten ugi raos kesaen tertuju kagem panjenengan
amargi adinda kagem jiwaku
Ratu kendahan dialam raya
satuhu dalem ngenget panjenengan
lebet margi langkah ambakan sugeng adalem