Thursday, 9 July 2015
Ketukan Ambakan Elmi
Dening: Khoirul Taqwim
Dalem sugeng namung sawates ketukan ambakan
mboten wonten artos, apalagi jarwi
ugi ketukan ambakan menika
dalem badhe dados penentu
Jiwa ugi raga salajengipun
Kaliyan miyosipun bahasa ugi tembung
dalem dados artos ugi jarwi
amargi dalem sugeng kaliyan elmi
kersanipun ambakan menika ical ditelan wanci
sayangipun elmi dalem duduk
badhe lestantun teng alam raya
amargi dalem sugeng lebet naungan elminipun
Sekedhik tembung, apalagi bahasa
ingkang wonten elmi ugi jiwa
ingkang luwe badhe seserepan ingkang wonten
amargi menika yaiku: nawalan ugi takdir Ilahi
mugi-mugi Allah maringi panempuhan kaliyan elmi ingkang dipunkagungananipun
Amin........
Mengembalikan Wahyu Ilahi Vs Kembali Kepada Mushaf Al-Qur'an
By: Khoirul Taqwim
Ketika umat muslim menghadapi beragam permasalahan tentang realitas kehidupan yang dialaminya, ternyata tidak sedikit yang berupaya mencari permasalahan yang dialaminya dengan pondasi ajaran agama Islam. Sehingga menimbulkan beragam tafsir yang tidak sedikit pula tafsir yang muncul hanya sebatas tafsir kepentingan belaka, tanpa melihat kebenaran yang haqiqi. Maka untuk itulah dibutuhkan analisa mengenai pemecahan umat Islam dengan bersumber wahyu Ilahi.
Banyak tokoh umat Islam terutama golongan modern yang berupaya disetiap melihat permasalahan kehidupan mereka berupaya kembali kepada Mushaf Al-Qur'an, padahal ketika kembali kepada mushaf Al-Qur'an kalau tidak dengan hati-hati dan teliti akan terjadi percampuran makna antara mushaf Al-Qur;an dengan realitas kehidupan. Sehingga permasalan yang seyogyanya tidak ada didalam mushaf Al-Qur'an, tetapi dikatakan ini ada didalam mushaf AlQur'an, padahal sudah seharusnya dikatakan ini hanya sebatas tafsir dari mushaf Al-Qur'an, tetapi bukan malah mengatakan permasalahan ini berkaitan dengan Mushaf Al-Qur'an, padahal tidak ada kaitannya sama sekali antara permasalahan yang dialami seseorang dengan keberadaan mushaf Al-Qur'an.
Gagasan kembali kepada mushaf Al-Qur'an tidak jarang menemukan kejangkalan, bagaimana tidak? Mushaf Al-Qur'an yang tidak membicarakan secara detail permasalahan, tetapi seolah-olah mushaf Al-Qur'an berbicara secara detail, hingga keterm-term kecil. Sehingga menimbulkan kerancuan didalam beragama Islam disebabkan munculnya berbagai tafsir dan pemahaman yang disebabkan kembali kepada mushaf Al-Qur'an.
Dengan kembali kepada mushaf Al-Qur'an kalau sebatas hanya dijadikan alat pembenaran diri didalam beragama, tentunya akan menghasilkan sebuah politisasi didalam menjalankan keagamaan. Maka untuk itulah kembali kepada mushaf Al-Qur'an hanya menambah multi tafsir yang menjadikan perbedaan semakin ditonjolkan, Sehingga yang terjadi tafsir antara satu dengan yang lainnya mengalami perbedaan, dan akhirnya yang teerjadi tindakan destruktif antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lainnya.
Sedangkan mengembalikan wahyu Ilahi merupakan sebuah wujud kepasrahan diri, bahwa Al-Qur'an itu wahyu Ilahi. Sehingga dibutuhkan pemahaman membedakan antara wahyu Ilahi dengan mushaf Al-Qur'an, begitu juga perbedaan antara mushaf Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Mengingat ketiga hal ini kalau tidak berhati-hati akan terjadi percampuradukan, padahal jelas berbeda antara Wahyu Ilahi dengan mushaf Al-Qur'an, dan begitu juga keduanya berbeda dengan tafsir Al-Qur'an.
Dengan mengembalikan wahyu Ilahi kita dituntut dapat membedakan antara wahyu Al-Qur'an dengan mushaf Al-Qur'an. Sehingga kita dapat menganalisa secara jernih dalam berupaya menjelaskan ajaran agama Islam secara benar dan tepat sasaran.
Semoga Allah SWT memberikan kecerdasan buat diri dan semuanya, Amin.............
Gara-Gara Gangsal Aksara
Dening: Khoirul Taqwim
Getaran penggalih
kala panjenengan tembung mesra
pasuryan nan sendu
Rupawan pasuryan ayu alami
penggalih tergoda
tutuk redatos ngendika
Walau firasat lajeng bergelora
Nada jaja
Mengalun sendu kebekuan
Cair mboten rawuh
Polesan alam mendung jiwa
nyumeng sae tengah dalu
Gelap dados pajar
Gundah dados sumringah
penggalih kasinggihan gerah ewah dipunpanjenengan
Gara-gara ucapan gangsal aksara panjenengan
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright Batik 3. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes