Tuesday, 16 February 2010

PUISI TUHAN


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Tuhan…….

Kala langit menangis

Gunung meletus

Bumi guncang terhentak alam

Tsunami setinggi cakar sang surya

Hatiku tetap bahagia disisimu

 

Tuhan………

Kala jiwaku tergores pena

Nafasku roboh dalam cinta

Aku merinding ketakutan

Bayangan dusta menghantui rasa

Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah

Jauh…….

Jauh……….

Dari engkau maha dzat suci

 

Tuhan…

Materi alam

Materi jiwa berbeda pandang

Hingga buat aku linglung buta rasa

Apa mungkin ini cerita kosong

Terlintas dalam benak ketakberdayaanku

 

Semoga……..

Bahasa do’a

Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa

Agar tenang, nyaman sentosa

 

Terima kasih Tuhan

Atas duka lara

Senang bahagia

Yang tertanam dalam benak kecilku

Kupasrahkan pada sang pencipta

Alam ruh jasadku

Semua yang ada padaku

Hingga tutup usiaku

Amiens……….

 

DONGENG KABUT CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim


Kesini nak!

Ada cerita dikit rasa

Bahagia indah membahana

Menyeruak di angkasa buta

Tapi sayang nak!

Saket jiwa datang tak di undang 

Dahulu indah

Sekarang jadi kabut rasa

Gara-gara cinta tak ada restu ortu


Dongeng kabut cinta

Mengalun sendu nyanyian berdurai kata

Benar-benar hilang sudah

Tinggal kebencian hati gemulai

Gara-gara famili tak mengizinkan cinta


Pilih cinta saudara atau kekasih

Dongeng ini benar gila rasa

Kenapa ada cinta memilih

Saat hati butuh keduanya


Oooo...sang surya

Bintang diangkasa

dongeng apa ini

Tanya dalam jiwaku

Hingga terlantun dalam mimpi hilangku

 

PUISI CINTA YANG HILANG


Oleh: Khoirul Taqwim


Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah

Kemana indahnya cinta kata penyair udara

Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia

Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan


Puisi cinta hilang di telan virus jalanan

Tak tersisa membekas dalam dada

Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka

Kemana kata pujangga cinta indah

Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala


Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa

Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta

Iringi langkah air mata mengalir

Hiasi kedukaan rasa

Lengkaplah sudah puisi cinta 

Di telan hilangnya bah kabut samudra

PANJANG LARA DUKA


Oleh: Khoirul Taqwim


Bersedih hati lara

Kala angin berhembus enyahkan suara

Pedih hati penuh luka

Derita tak pernah kunjung usai

Saat terlihat wajah sendu gemulai

Sabar, sabarlah

Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'


Panjang lara duka

Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana

Hati siapa yang punya

Kala datang mendung duka

Penuh dosa kehidupan

Sang batara kala


Lihat!

Lihatlah disana

Duka panjang

Tak pernah henti sejenak

Lara panjang

Hampiri tiap waktu detik

Sabar, sabarlah nak

Lihatlah cahaya

Suatu saat kan hembus dalam jiwamu

Hilangkan panjang lara duka

Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal 

Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu