Saturday, 20 February 2010

HUJAN AIR MATA

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai

Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa

Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu

Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai

Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan

 

Cinta hati rasaku pupus sudah

Di telan angkuhnya sebatang kehidupan

Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk

Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku

Pilihlah pujaan hati dinda

Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu

 

Hujan air mata ini

Tak terbendung sudah

Bukan karena aku sedih atau bahagia

Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia

Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku

 

Tangis bukan berarti kedukaan

Bukan pula senang dalam jiwa

Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata

 

Terima kasih kuucap pada kata putus

Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa

Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku

MENUNGGU BELAHAN JIWA

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Jiwaku terbelah dua

Hampa hati rasa

Bila belahan tak kunjung datang

Yang ada sebatas kata sedih luka lara

Di sekujur hati jiwa

 

Belahan jiwa

Kutunggu dinda di samping rasa

Terbelah laksana petir menyambar

Indah pesona cahaya kilatnya

Sekaligus lengkapi rasa takutku

 

Lepaskan belahan jiwa

Berat terasa dalam hati

Bawa hati sedih menggigil

Walau udara tak dingin kala hujan turun

Embun sambut dinding sepi rasa jiwa

 

Menunggu belahan jiwa

Hingga rambut memutih

Ketulusan cinta hati

Hinggapi rasa dalam peluk kesah

Ruh hirup udara bahagia

Jasad bersenandung gembira

Walau hadirmu tak kunjung jua

Hati ini tetap bahagia

Di atas air mata duka

Bahagia duka jadi Satu

Tumbuh subur dalam benak terdalam

Friday, 19 February 2010

MALAM DI BAWAH BAMBU

   

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Keringat bercucuran di badan

Dingin menggigil badan

Lelah sejenak hampiri rasa

Buat jiwa nampak beku kaku

Ingatkan hari pertama saat peluk kesah

 

Bintang langit

Menatap bambu sedu

Resah hati merasa kaku

Gerakan lambaian tangan sirna

Hilang……….

Hilang……….

Hilang……….

Sudahlah sudah

 

Malam sendu haru

Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa

Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara

Aku duduk dibawah bambu

Mataku memandang sejauh warna

Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap

 

Malam di bawah bambu

Bayangan alam menjumpa dalam nyata

Indah hati bahagia

Sirna duka lara sesaat

Hilangkan beban pekat melekat dalam lara

 

 

DESAKU MULAI HILANG

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Waktu mengarah maju

Saat desaku kala itu

Sungai mengalir jernih

Pohon bah hutan amazon

Desiran angin sejukkan warna

 

Waktu berganti berlalu

Pagi hilang nyanyian burung

Siang hilang kedai hangat di pojok kampung

Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan

Sekarang tinggal sepucuk cerita

 

Jalan desaku yang dulu asri

Tertata rapi batu kali di jalan

Nampak hiburan hayalan malam

Hirup udara sepuas pulas

Hingga pulas dalam pelukan alam

 

Hari ini desaku lain bahasa

Polusi terserak di hamparan udara

Bisik deru mesin tak kenal waktu

Benar bencana desaku saat ini

 

Kemana hilang desaku yang nyaman?....

Kemana hilang desaku yang permai?.....

Sekarang berganti bising

Banjir sana-sini tak terelakkan

Saat musim hujan kan datang

Gara-gara hutan pohon gundul

Ditebang untuk penghuni cakar langit

Hingga hilang sudah desaku dulu kala

BATU NISAN MENGHADAP SI TUAN

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Nyawa tak kemana

Saat malaikat pencabut datang

Pisahlah sudah nyawa raga

Tinggal puing-puing jasad tergeletak

 

Dua batu tertancap selatan utara

Terpampang di makam khatulistiwa

Saat manusia tutup mata

Kebumikan itu bahasa akhir cerita

Terseraklah bunga di atas kuburan

Menghias alam kramat

Di ujung batu nisan

 

Batu nisan di jemput menghadap

Si tuan yang lagi pisah raga

 

Batu nisan menghadap si tuan

Waktu habis nyawa di raga

SANG JUARA CATUR 2007

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Tahun 2007

Ingatkan aku saat memegang piala

Hati bahagia tertoreh rasa

Terasa langit ada dalam genggaman jiwa

Udara segar jernihkan pikiran

Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan

Ingin kutunjukkan pada alam raya

Bahwa hari kemenangan telah tiba

 

Sang juara catur 2007

Puluhan mata sambut kebahagiaan

Masa muda bangkit penuh gairah

Lambaian semangat juang tatap perkasa

Indah mewarna rasa ini

Membahana kepenjuru rahim kehidupan

 

Sang juara

Melangkah menuju pembebasan

 

Tahun 2007

Keberuntungan bagi sang prestasi

Tanda keberkahan nafas kehidupan

 

Thursday, 18 February 2010

BENCANA CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Malam suram tak semewah kemarin

Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah

Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan

Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru

Amunisi cinta hilang di telan hujan malam

 

Cinta terabaikan

Waktu tak bisa bicara

Enam tahun tak ada arti menunggu

Yang ada rasa saket di dada

Ironis benar nasib ini

Terasa racun dibuatnya

 

Akhir sebuah cinta

Mati di batu nisan

Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda

Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira

Dahsyat benar lara ini

Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan

 

Bencana cinta

Dapat melanda siapa saja

Bagi penggemar rasa

Terkadang harus tertimpa tangga

 

Bencana cinta

Bertepuk sebelah tangan

Bertepuk sebelah kepala

Bertepuk sebelah jiwa

Melanda setiap goresan putus asa

SERAKAH SANG PENGUASA

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah

Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin

Dengan lantang di media massa bicara

Ketertiban harus didahulukan

Agar kota terlihat indah pesona

Tak ambil pusing kemanusiaan

Yang ada dalam otaknya keuntungan

Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran

 

Kala sang penguasa lapar tahta singgasana

Diambil apa yang dimau

Walau jauh dari kata halal

Asal perut kantong tetap tebal

 

Kala wong cilik lagi lapar

Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah

Menutup mata sekencang kabut awan

Agar tak melihat lapar kering kerontang

 

Bencana kemanusiaan

Lahir dari darah penguasa serakah

Negeri tak ada keadilan

Yang ada ambisi kekuasaan

Harta tak ketinggalan diperebutkan

Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat

Hati trenyuh campur haru

Melihat kondisi yang penuh serapah serakah

 

Serakah sang pengusa

Mewarna di negeri buta hati

Wednesday, 17 February 2010

PAGI SAMBUT MENTARI

by: Khoirul Taqwim

Pagi yang cerah berkabut

Terdengar nyanyian alam bersenandung

Iringi langkah datangnya mentari bercahaya

Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan

Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti

Pagi...........

Ketukan hati berirama

Alangkah indahnya hari ini

Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa

Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa

Tutup mata enam jam terasa

Hingga terbawa lemas gulai

Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda

Otak terjejal jam dinding penuh jadwal

Pagi ini aku raba

Sambut mentari bersinar

Di ujung timur terlihat warna indah berkilau

Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba

Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata

Lambaian tangan alam sambut pagi ini

Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa

Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala

Pagi secerah kutub utara

Indah membentang di mendung raya

Alunan melodi tak berketuk

Bersuara tanpa lintas batas

Hingga buat hati bahagia rasa pesona

Tuesday, 16 February 2010

PUISI TUHAN


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Tuhan…….

Kala langit menangis

Gunung meletus

Bumi guncang terhentak alam

Tsunami setinggi cakar sang surya

Hatiku tetap bahagia disisimu

 

Tuhan………

Kala jiwaku tergores pena

Nafasku roboh dalam cinta

Aku merinding ketakutan

Bayangan dusta menghantui rasa

Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah

Jauh…….

Jauh……….

Dari engkau maha dzat suci

 

Tuhan…

Materi alam

Materi jiwa berbeda pandang

Hingga buat aku linglung buta rasa

Apa mungkin ini cerita kosong

Terlintas dalam benak ketakberdayaanku

 

Semoga……..

Bahasa do’a

Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa

Agar tenang, nyaman sentosa

 

Terima kasih Tuhan

Atas duka lara

Senang bahagia

Yang tertanam dalam benak kecilku

Kupasrahkan pada sang pencipta

Alam ruh jasadku

Semua yang ada padaku

Hingga tutup usiaku

Amiens……….

 

DONGENG KABUT CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim


Kesini nak!

Ada cerita dikit rasa

Bahagia indah membahana

Menyeruak di angkasa buta

Tapi sayang nak!

Saket jiwa datang tak di undang 

Dahulu indah

Sekarang jadi kabut rasa

Gara-gara cinta tak ada restu ortu


Dongeng kabut cinta

Mengalun sendu nyanyian berdurai kata

Benar-benar hilang sudah

Tinggal kebencian hati gemulai

Gara-gara famili tak mengizinkan cinta


Pilih cinta saudara atau kekasih

Dongeng ini benar gila rasa

Kenapa ada cinta memilih

Saat hati butuh keduanya


Oooo...sang surya

Bintang diangkasa

dongeng apa ini

Tanya dalam jiwaku

Hingga terlantun dalam mimpi hilangku

 

PUISI CINTA YANG HILANG


Oleh: Khoirul Taqwim


Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah

Kemana indahnya cinta kata penyair udara

Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia

Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan


Puisi cinta hilang di telan virus jalanan

Tak tersisa membekas dalam dada

Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka

Kemana kata pujangga cinta indah

Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala


Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa

Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta

Iringi langkah air mata mengalir

Hiasi kedukaan rasa

Lengkaplah sudah puisi cinta 

Di telan hilangnya bah kabut samudra

PANJANG LARA DUKA


Oleh: Khoirul Taqwim


Bersedih hati lara

Kala angin berhembus enyahkan suara

Pedih hati penuh luka

Derita tak pernah kunjung usai

Saat terlihat wajah sendu gemulai

Sabar, sabarlah

Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'


Panjang lara duka

Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana

Hati siapa yang punya

Kala datang mendung duka

Penuh dosa kehidupan

Sang batara kala


Lihat!

Lihatlah disana

Duka panjang

Tak pernah henti sejenak

Lara panjang

Hampiri tiap waktu detik

Sabar, sabarlah nak

Lihatlah cahaya

Suatu saat kan hembus dalam jiwamu

Hilangkan panjang lara duka

Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal 

Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu



Monday, 15 February 2010

NIKAHMU KUDENGAR DI UDARA


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kudengar nikahmu di udara

Terhenyak hati sesaat

Sedih bahagia naungi rasa

Kala langit menghitam

Detakan jantung tak henti

Usapan air mata menghias di wajah sepiku

 

Sambut lambaian jiwa kosong

Selami nafas hidupku

Diam bahasa sejenak

Merenung bait-bait kehidupan

Tentang apa yang ada

Hingga takdirpun kan tiba

 

Nikahmu terdengar di udara

Luas di jagat raya

Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan

Luka hilang ditelan cahaya sukma

Senang bersenandung iringi langkah suara

Satukan pesta bersama

 

Tuhan

Kuberdo’a untuk dia

Bahagiakanlah jiwanya

Jangan pernah ada luka tergores

Bila jasad sudah tak ada

Satukan dia dalam ruh ilahi

 

Nikahmu

Lambang kesucian

Tak ternilai harganya

Sepanjang hayat

Hingga ketiadaanmu

 

 

Friday, 12 February 2010

WAKTUKUKAN TIBA


 Oleh: Khoirul Taqwim


Bunyi jam dinding berdetak keras

Hati bertanya tentang hari ini

Terselinap bahasa syahdu menyeriang di udara

Ajal kan datang

Mau kemana jiwa lari

Sembunyi tertutup tak ada arti

Pasrah bahasa tepat dalam jiwa  

Bergetar benar hari ini

Jemputan maut telah datang

Tinggal menungu detikan waktu

 

Berlari nyawa dari raga

Harta tak ada guna

Tinggal catatan jiwa di hadapkan

Kotor bersih

Menunggu dalam nyata pandang

Indah benar jiwa bersih

Derita kotor bila suci tak ada  

 

Akhir sebuah nyawa

Hilang ditelan bumi

Jasad musnah tak berbekas

Tinggal seonggok rasa

Menyelinap waktu

Putaran tak kan kembali

Tiba detik menyusuri

Nafas musnah

Cerita waktuku kan tiba

CINTA KANDAS

Oleh: Khoirul Taqwim

 

Berakhir sebuah cerita

Dipentas drama sandiwara

Hilang seketika kabut

Ditelan udara rasa

Berujung patah karam

Menyelinap di pori-pori buta

 

Cinta tinggal seonggok bahasa

Semu di jiwa dada

Menyakitkan sekujur tubuh menggigil

Terlihat jauh dilayar celah hati

Kau bersanding mesra

Musnahkan impian dalam nyata

Kuhanya berdo’a tentangmu

Moga kan selalu bahagia

Bersama apa yang menjadi arah rasamu

 

Memory batu karam

Terlindas nahkoda yang gagal berlayar

Lautan tasbih membahana

Sirna ditelan ombak

Kecongkakan tak ada arti

Hingga masuk dalam relung jiwa dalam

Biarkan berlari

Hingga mentari tak sanggup mengejar

Inilah bahasa rasa

Penuh godaan yang tergilas zaman

Monday, 8 February 2010

LAHIRNYA SANG PAHLAWAN


Oleh: Khoirul Taqwim

 

 

Tangan mengepal

Dada bergetar keseluruh jantung

Terlihat botjah kecil tanpa bapak

Nampak janda dengan tatapan layu

Ditinggal suami gugur dimedan perang

Jiwa terketuk sambil membawa keris

Ingin menusuk perusak kedamaian

 

Pahlawan tiba

Tak ada waktu bicara

Bergerak

Serentak

Memberontak

Sang penguasa udara

Sang penguasa samudra

Sang penguasa daratan

Kaki melangkah dengan sorot tajam

Dendam kesumat

Menbunuh jalan yang asing

Terpaksa demi perjuangan

Melawan penindasan

Keserakahan

Harus segera dimusnahkan

Dimuka bumi raya

 

Lahirlah

Putra sang surya

Penerang zaman

Senapan di tangan

Pedang di jalanan

Terserak tumpah ruah

Banjir nanah tak terkira

Air mata tumpah ruah

Darah becek dijalanan

Demi kata perjuangan

Friday, 5 February 2010

PENYEBAB BENCANA KELAPARAN

by: Khoirul Taqwim

Masyarakat marginal merupakan sekelompok manusia yang mengalami ketertindasan kondisi, baik secara alamiah maupun system ekonomi yang tak berpihak pada masyarakat setempat, maka peran pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan masalah social yang tak pernah kunjung usai. Masyarakat miskin adalah masyarakat yang jauh dari hidup sejahtera dan tidak menunjukkan dalam keadaan yang baik, dan kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan kekurangan materi, sehingga dalam hidupnya mengalami keadaan yang tidak sehat dan psikisnya tidak dalam kondisi damai.

Dalam realita kehidupan masyarakat masih terdapat banyak penduduk miskin yang tersebar di perkotaan dan pedesaan. Diantara masyarakat miskin di pedesaan ini, yang kondisi kemiskinannya paling rentan adalah yang berdiam di wilayah terpencil. Wilayah terpencil adalah wilayah yang tidak terhubungkan dengan prasarana transportasi (darat, laut maupun udara) dan komunikasi dengan pusat-pusat pertumbuhan terkecil sekalipun. Wilayah terpencil berada di pulau-pulau kecil maupun di pedalaman. Di beberapa wilayah pedesaan terpencil ini bermukim masyarakat adat dan masyarakat umum. Mereka adalah masyarakat yang masih sangat terbelakang, belum mampu mengembangkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan sangat sedikit menerima sentuhan pembangunan.

Sedangkan kelaparan adalah suatu keadaan di mana saat tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan di sengaja maupun tidak di sengaja untuk waktu yang cukup lama dan membawa seseorang mengalami saket yang luar biasa.. Kelaparan adalah bentuk ekstrim dari nafsu nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar maupun kecil untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca atau permaslahan-permasalah social lainnya.

Konflik politik yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kelaparan yang dahsyat bagi kehidupan masyarakat, sebelum mengetahui tentang konflik terlebih dahulu mengetahui apa yang di maksud konflik, agar mudah dalam membahas tentang permasalahan tersebut. pengertian konflik merupakan suatu perselisihan yang terjadi antara dua belah pihak atau lebih, ketika mereka menginginkan suatu kebutuhan yang sama dan ketika adanya hambatan dari kepentingan mereka, baik secara potensial dan praktis.

Terjadinya konflik politik ini disebabkan proses disorganisasi terjadi perbedaan faham tentang tujuan kelompok sosialnya, tentang norma-norma sosial yang hendak diubah, serta tentang tindakan didalam masyarakat. Apabila tidak terdapat tindakan dalam menghadapi perbedaan ini, maka dengan sendirinya langkah pertama menuju disintegrasi terjadi. Jadi, disorganisasi terjadi apabila perbedaan atau jarak antara tujuan sosial dan pelaksanaan terlalu besar.

Suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberpa faktor, maka pertentangan atau konflik akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut. Adapun faktor-faktor sosial yang menuju integrasi tersebut ialah tujuan dari kelompok, sistem sosialnya, tindakan sosialnya. Pertentangan yang terjadi dalam kelompok maupun diluar kelompok memiliki hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi. Untuk itu, Makin tinggi konflik dalam kelompok, makin kecil peluang integarasi kelompok. Sedangkan makin besar permusuhan terhadap kelompok luar, makin besar integrasi.

Dengan adanya permasalahan yang tak kunjumg usai antar kepentingan politik yang memperebutkan kekuasaan, sudah dapat dipastikan akan terjadi kerusakan dalam kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat sulit mendapatkan bahan makanan dan disitulah bencana kelaparan tak dapat terhindarkan.

Penyebab kelaparan juga karena factor alam, terjadinya kekeringan yang berkepanjangan, sehingga masyarakat tak dapat menanam tanaman sebagai jalan mempertahankan kehidupan. Kekeringan (drought) secara umum bisa didefinisikan sebagai pengurangan pesediaan air atau kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah normal atau volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus.Kekeringan dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan dimana terjadi kekurangan air, dalam hal ini biasanya dikonotasikan dengan kekurangan air hujan. Pengertian lain adalah kekurangan dari sejumlah air yang diperlukan, dimana keperluan air ini ditentukan oleh kegiatan ekonomi masyarakat maupun tingkat sosial ekonominya. Dengan demikian kekeringan adalah interaksi antara dua fenomena yaitu kondisi sosial ekonomi dan kondisi alam. Karena kekeringan terjadi hampir di semua daerah dunia dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, definisi yang berlaku harus secara regional bersifat khusus dan memfokuskan pada dampak-dampaknya. Dampak dari kekeringan muncul sebagai akibat dari kurangnya air, atau perbedaan-perbedaan antara permintaan dan persediaan akan air.

Dengan adanya kekeringan para petani tak dapat mempertahankan hidup, sebab sebagian besar pertanian masih menggantungkan dengan alam, sehingga apabila kekeringan ini terus berkelanjutan, sudah dapat dipastikan kelaparan akan terjadi dalam kehidupan masyarakat, sehingga kematian dikarenakan kelaparan tak dapat dihindarkan.

Jadi penyebab bencana kelaparan disebabkan adanya konflik yang berkepanjangan disuatu tempat, sehingga masyarakat tidak dapat bekerja dengan kondusif, dan kelaparan akan mewabah dalam kehidupan masyarakat yang sedang mengalami konflik politik maupun konflik lainnya yang mengancam daya tahan hidup manusia, kekurangan kebutuhan pokok tak dapat terhindarkan, disitulah letak kelaparan yang begitu dahsyat yang dapat membinasakan masyarakat secara luas.

Permasalahan alam juga merupakan penyebab timbulnya bencana kelaparan, apabila hujan tak kunjung datang dalam jangka waktu yang panjang, sudah dapat dipastikan masyarakat akan mengalami kekurangan dalam hal makanan, sebab kekeringan tak dapat terhindarkan, sehingga masyarakat petani yang hidup dengan menggantungkan pertanian dengan cara cocok tanam, tak dapat menanam tanaman, disitulah cuaca, iklim dan permasalahan alam juga dapat menimbulkan bencana kelaparan.

Thursday, 4 February 2010

JARINGAN ISLAM TRADISIONAL DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT PRIBUMI


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Keberadaan masyarakat pribumi merupakan realita yang tak dapat di ingkari, baik dalam pola piker maupun dalam mengambil tindakan, Sehingga Jaringan Islam Tradisional merupakan wajah pribumi yang berada di nusantara, untuk memajukan taraf kehidupan masyarakat, tanpa menghilangkan nilai-nilai yang di agungkan dalam kehidupan masyarakat, bukan malah menghakimi dan menyudutkan keberadaan masyarakat pribumi, apabila terdapat suatu pemikiran yang tidak sesuai dengan budaya barat maupun budaya lain.

 

Ketika masyarakat pribumi mulai mengalami interaksi dengan bangsa lain, tidak serta merta masyarakat pribumi menerima ide-ide mereka, tetapi perlu di saring, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, agar tidak mengalami regresi nilai-nilai luhur masyarakat pribumi atau tidak tertipu dengan gagasan mereka yang seolah-olah membantu masyarakat setempat, padahal tipu daya sedang beraksi dengan tujuan pengambilan kekayaan yang ada dalam kehidupan masyarakat pribumi.

 

Struktur masyarakat pribumi ditandai oleh dua ciri-ciri yang bersifat unik. Secara horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan-perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal, struktur masyarakat pribumi ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah. Perbedaan-perbedaan itu sering kali disebut sebagai ciri masyarakat prbumi yang bersifat majemuk, Sehingga masyarakat pribumi yang berada di kawasan nusantara mengalami keberagaman yang disebabkan factor geografis maupun factor-faktor lainnya.

 

Dalam membangun jati diri pribumi dibutuhkan kebijakan yang arif, agar tepat sasaran dalam membangun masyarakat yang lebih beradab dan bangkit dari keterpurukan, maka kebijakan itu diantaranya adalah:

 

Pertama, Niat yang tulus dari sebuah tindakan yang berusaha keras menjaga dan memajukan keberadaan masyarakat pribumi.

 

Kedua, Berusaha dengan mewujudkan keadilan social di tengah-tengah keberagaman masyarakat pribumi.

 

Ketiga, Merencanakan strategi yang berpihak pada kepentingan masyarakat secara luas, bukan kepentingan segelintir masyarakat.

 

Keempat, Menyaring adanya ide-ide luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, sebab ide destruktif tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kolonialisme apabila dibiarkan berkembang dan berbuat sewenang-wenang terhadap keberadaan masyarakat pribumi, untuk itu diperlukan analisa secara fakta bahwa pemikiran luar yang cenderung menghilangkan karakter masyarakat pribumi, tentu itu menyalahi konsep yang dibangun masyarakat pribumi dan menghilangkan eksistensi masyarakat secara luas, disitulah letak pengkaburan kebenaran dalam menyikapi keberadaan masyarakat tradisional yang saat ini cenderung jadi bahan obyek dan penghakiman.

 

Kelima, pengaruh liberalisasi sangat merugikan masyarakat, sebab yang ada system hukum rimba (siapa yang menang dia yang berkuasa) cenderung menyesatkan masyarakat pribumi dan menghilangkan nilai-nilai tepa selira (tenggang rasa) ditengah-tengah kehidupan masyarakat, dari tulisan diatas tentu liberalisasi menyalahi karakter masyarakat pribumi yang lebih arif dalam mengambil kebijakan.

Wednesday, 3 February 2010

PENDIDIKAN TRADISIONAL DALAM MENYIKAPI TUDUHAN LIBERALISME

by: Khoirul Taqwim

Pendidikan tradisional sangat arif dalam menyikapi keberadaan masyarakat pribumi, sehingga tidak heran apabila pendidikan tradisional sangat tepat sebagai tolak ukur dalam kemajuan suatu bangsa, membahas tentang pendidikan tradisional sebenarnya merupakan pembahasan yang sangat rumit karena belum adanya limiting interpretation yang melingkari dasar-dasar penerjemahannya. Namun untuk menemukan peta pembahasan sekiranya perlu diangkat beberapa interpretasi tentang pendidikan tradisional, Tradisi dalam bahasa latin adalah:: traditio, “diteruskan” atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan secara terus menerus dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Eksistensi tradisi merupakan roh dari sebuah kebudayaan. Tanpa adanya tradisi tidak mungkin suatu kebudayaan akan hidup dan langgeng dan tradisi dapat menciptakan hubungan antara individu dengan masyarakat secara harmonis.

Berangkat dari pengertian diatas tentang tradisi, maka timbullah konsep tradisi yang melahirkan istilah tradisional. Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam masyarakat yang didalamnya terkandung metodologi atau cara berfikir dan bertindak yang berpegang teguh atau berpedoman pada nilai dan norma yang belaku dalam masyarakat, tetapi tidak selalu dengan cara statis, jadi dalam mengambil sikap juga secara progress (maju).

Jadi dari pengertian diatas dapat diambil tentang apa yang dimaksud pendidikan tradisional yaitu: Usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat yang konstruktif dan bersifat progress (maju), agar pendidikan tidak hanya sebatas teoritis belaka, namun biar dapat mencapai manfaat dalam kehidupan lingkungan sosialnya, dengan menguasai sejumlah keterampilan yang bermanfaat untuk merespon kebutuhan hidupnya.

Tuduhan masyarakat barat terhadap pendidikan tradisional, cenderung menghakimi secara sepihak dengan menghilangkan nilai-nilai konstruktif pendidikan tradisional, sehingga banyak akademisi mengira bahwa pendidikan tradisional tidak dapat mencapai kemajuan, sehingga mereka berlomba-lomba mengadopsi pemikiran barat yang cenderung liberal dalam merumuskan pendidikan, apalagi faktanya masyarakat liberal cenderung secara tidak lengkap dalam memberikan stigma terhadap pendidikan tradisional, sehingga menimbulkan kerancuan dalam penilaian pendidikan tradisional, tuduhan tersebut diantaranya adalah:

Pertama, Pendidikan tradisional menciptakan penjara bagi anak didik dalam wilayah yang terbatas dan pendidikan tradisional menciptakan penjara energi pada kegiatan yang membatasi siswa dalam berpikir maupun bertindak.

Kedua, Pendidikan tradisional membentuk pembatasan interaksi social, sehingga dianggap destruktif dalam kehidupan masyarakat.

Ketiga, Pendidikan tradisional membatasi siswa dalam meraih pengalaman-pengalaman di dunia nyata dan menomorduakan inisiatif dan kreatifitas.

Tulisan diatas menunjukkan bahwa mereka sadar atau tidak sadar telah terjebak dalam lingkaran pendidikan modern destruktif yang digaungkan pemikir barat dan para kawan-kawanya yang mendukung adanya pendidikan liberal, agar pendidikan tradisional secepatnya dimusnahkan, sebab dianggap menghambat imperialisme budaya, tuduhan masyarakat liberal terhadap pendidikan tradisional cenderung sepihak, tanpa melihat apa yang ada dalam kearifan penididikan masyarakat tradisional, tuduhannya cenderung bersifat negative (ketidak lengkapan dalam penelitian) dan berwacana itu yang tidak benar. Ini strategi liberal yang sedang mengobok-obok pendidikan tradisional, agar para cendekiawan pribumi lebih berpihak pada bangsa barat, dibanding tradisi pribumi yang lebih arif, karena lagi-lagi kepentingan politik yang membuat sinthesis para liberal, untuk menjatuhkan keberadaan masyarakat tradisional.

Konsep ide tersebut yang terus menerus digaungkan oleh bangsa barat yang tidak suka melihat ide local yang di anggap menghambat kepentingan bangsa barat, sehingga selalu menganggap negative (penelitian yang tidak lengkap terhadap pendidikan tradisional) dalam melihat wajah pendidikan masyarakat tradisional, padahal kalau kita melihat secara fakta, bahwa pendidikan liberal yang dirasakan masyarakat tradisional cenderung jauh dari kearifan masyarakat dan bersifat kapitalis imperialis, sebab dalam faktanya pendidikan liberal cenderung membentuk karakter pendidikan sebagai berikut diantaranya yaitu:

Pertama, Pendidikan liberal cenderung menjajah masyarakat pribumi dalam wilayah tradisional, dan menghilangkan energi siswa. Bersentuhan dengan fakta yang ada.

Kedua, Pendidikan liberal menghilangkan nilai-nilai interaksi social siswa dengan lingkungannya, yang mengakibatkan para pelajar cenderung teralienasi dengan kehidupannya dan bersifat individualis dan egois dalam bersikap, sehingga menimbulkan system robot dalam pendidikan liberal yang digaungkan sebagai pendidikan pembebasan, padahal hanya tipu daya dengan tujuan membuang sampah yang tak digunakan dinegeri barat itu sendiri.

Ketiga, Pendidikkan liberal cenderung pencucian otak, dan pendidikannya jauh dari kenyataan social atau sebatas teori tanpa fakta yang jelas dan tidak tepat sasaran.

Keempat, Pendidikan liberal telah merenggut inisiatif dan kreatifitas masyarakat pribumi dalam melihat kenyataan yang ada, sehingga pelajar hanya melihat teori-teori belaka, tanpa terjun dan melihat apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya.

Dari uarian diatas dapat dipahami bahwa sikap pendidikan tradisional adalah bagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Kita harus menyadari bahwa warga masyarakat berfungsi sebagai menjaga dan memajukan tradisi secara dinamis.

Untuk itu setiap pelajar seharusnya belajar dari pengalaman di lingkungan sosialnya, tidak hanya dibangku sekolah yang diagungkan masyarakat liberal yang menyebut dirinya lebih modern dan selalu mencari stigma kelemahan masyarakat tradisional, agar masyarakat pribumi dapat ditipu daya dan diambil apa yang dimilikinya, mereka hanya memberikan bungkusan yang indah-indah, padahal system pendidikan liberal sangat bobrok apabila di terapkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat tradisional, karena tidak sesuai dengan karakter masyarakat pribumi, Dan pendidikan masyarakat tradisional sudah membumi dan telah menjadi kebiasaan dan pola kelakuan yang dipelajari, seperti bahasa, ilmu pengetahuan seni dan budaya. Ini berarti juga bahwa konten pendidikan tidak bisa terlepas dari tradisi. Terjadinya proses internalisasi dalam diri setiap anggota masyarakat sudah pasti landasannya tradisional, yang meliputi sikap mental, cara berfikir dan cara bertindak menyelesaikan persoalan hidup, tinggal bagaimana pendidikan mampu menjawab dan memasukkan dengan mengemas pendidikan tradisional menjadi jati diri dan bagian pendidikan-pendidikan yang saat ini sedang mengalami regresi dikarenakan meniru pendidikan masyarakat liberal yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat pribumi.

Dengan adanya pengkajian secara jujur tentang pendidikan tradisional, sangat layak untuk dikembangkan dalam tatanan pendidikan negara, agar bangsa ini tidak kehilangan karakter anak bangsa, sehingga kita tidak mengunggulkan secara berlebihan langsung ataupun tidak langsung terhadap masyarakat barat, sebab diakui atau tidak diakui banyak peneliti pendidikan tradisional dari kalangan barat dan CSnya, sehungga hasilnyapun sudah dapat dipastikan sesuai dengan keingian masyarakat barat dan sekutunya, semoga tulisan sedehana ini membuka hati kita untuk selalu mencintai dan memajukan apa yan dimliki bangsa ini, dengan kaki kita sendiri, bukan para kaki penjajah yang cenderung menginginan kekayaan yang ada dalam kehidupan masyarakat pribumi, saya ucapkan terimakasih yang sudah membaca tulisan singkat ini.

Tuesday, 2 February 2010

LIBERALISASI MENUTUP KEMAJUAN MASYARAKAT TRADISIONAL


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Sebelum lebih jauh kita memahami tentang liberalisasi menutup kemajuan masyarakat tradisional, terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan masyarakat tradisional, agar dalam pembahasannya dapat memetakan tentang tradisionalis itu sendiri, masyarakat tradisional yaitu: masyarakat pribumi yang menjadi mayoritas penduduk, yang sangat teguh memelihara dan memajukan dalam berupaya memperjuangkan merebut jati diri dari penjajahan kultural Barat. Sebagai bukti pemeliharaan dan memajukan terhadap prinsip-prinsip dalam masyarakat, mereka berpegang teguh pada pola kehidupan pribumi yang lebih arif dan tidak meniru bangsa kapitalis imperialis (kaper).

 

Liberalisasi merupakan momok bagi masyarakat pribumi sebab liberalisme mengarah menuju gerakan kapitalisme,   Sistem ekonomi kapitalis adalah sebuah organisasi "raksasa" yang tercipta sebagai alat imperialisme. Sistem kapitalis tidak terlepas dari gejala konjugtur. (konjungtur adalah gerak gelombang kehidupan ekonomi)

Hak miliki privat memungkinkan semua orang untuk mengendalikan apa saja yang dimilikinya, menikmati manfaatnya, melaksanakan kontrak-kontrak, sehubungan dengan atau menjualnya atau mewariskannya pihak lain. Setiap individu apabila diperbolehkan mengejar kepentingan dirinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah seakan-akan dibina oleh tangan tak terlihat dalam upaya mencapai hal yang terbaik bagi masyarakat.  

 

 

Faktor-faktor Penghambat Proses kemajuan tradisional

 

Pertama, kaum liberalis sejak semula telah membawa program memecah belah masyarakat pribumi dengan mengirim duta-duta yang mampu menggeregoti tradisi local yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan bangsa kapitalis imperialis (kaper). Upaya memecah belahnya akan membuat bangsa tersebut lemah sehingga mudah ditundukkan agar berkiblat pada jejak imperialis. Kaum imperialis menyadari bahwa memukul masyarakat tradisional di Indonesia adalah tidak mungkin kecuali masyarakat tradisional berada dalam kondisi terpecah belah.

 

Kedua, para imperialis berusaha keras menghancurkan tanaman-tanaman tradisional, usaha-usaha yang telah ada, sistem pemilikan, pertukaran, produksi, dan pekerjaan umum yang dilakukan oleh masyarakat tradisional. Upaya ini merupakan salah satu strategi menghalangi kemandirian yang mengakibatkan masyarakat pribumi menjadi jajahan yang mengekor pada bangsa Barat.

 

Mereka menuntut agar masyarakat pribumi dalam menjalankan tata cara hidup dan memandang kehidupan sesuai dengan kepentingan bagsa kapitalis imperialis (kaper), serta nilai-nilai moral dan social yang arif dari masyarakat tradisional dapat direnggut oleh masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai liberalisme.

 

Kemudian mereka melancarkan perang psikologis untuk menghadapi kelompok pribumi yang menentang barat dalam berbagai aspek. Usaha ini dilakukan dengan mengubah konsep-konsep kebudayaan tradisional ke konsep barat.

 

Demikianlah proses terbentuknya masyarakat liberal, Kemudian masyarakat baru ini berusaha memperkokoh eksistensinya di sisi masyarakat tradisional yang berupaya sekuatnya tetap mempertahankan jati diri.

 

Ketiga, kaum imperialis memfokuskan perhatiannya untuk menghancurkan peranan ilmu-ilmu pribumi dan lembaga-lembaga pendidikan tradisional yang bercorak kebangsaan dan tradisi. Mereka mengubah pola kehidupan kultural yang dihayati masyarakat tradisional serta melecehkan dan menghinanya secara berlebihan. Kemudian mereka membangun sekolah-sekolah yang di masuki ide-ide liberal dan memberi semangat kepada para siswa untuk memasuki universitas-universitas yang mengandung unsur liberal ala barat.

 

Setiap parameter mereka dijadikan sebagai ukuran yang berlaku pada masyarakat liberal, serta para pegawai, pembuat hukum, kalangan profesi, intelektual, pendidik, sastrawan, dan budayawan dijadikan sebagai pelopornya. Padahal ukuran-ukuran baru yang ditawarkan tidak relevan dengan realitas masyarakat tradisional, dan hanya relevan dengan alumni sekolah-sekolah dan universitas-universitas mereka, serta orang-orang yang mengambil program dan metodologinya dalam bidang-bidang tersebut.

 

Demikianlah, tugas-tugas dan posisi-posisi di dalam negara, tentara, koperasi, bank, dan lembaga-lembaga kebudayaan merupakan bagian dari proyek alumni perguruan tinggi Barat atau hasil modernisasi ala Barat. Sedangkan lapisan terdidik dari kelompok masyarakat tradisional tidak memperoleh kesempatan dalam proyek ini.

 

Liberalisasi membentuk virus masyarakat yang Konsumtif

 

Realita sosial menunjukkan bahwa racun yang disebarkan kaum imperialis untuk mengubah perjalanan masyarakat menuju liberalis, ternyata membentuk prinsip-prinsip dasar untuk menyempurnakan strategi pembebasan diri dari dominasi asing. Kekuatan nasional yang bergerak menuju terciptanya masyarakat liberalis tidak memahami dimensi kultural dalam konflik yang terjadi. Mereka dengan bersemangat menghancurkan semua aspek yang telah mapan dalam masyarakat tradisional, yaitu:, pendidikan, kebudayaan, tradisi, dan perilaku.

 

Jaringan Islam Liberal sadar atau tidak sadar telah membawa virus ideologi dari bangsa barat, sehingga menjadi kekuatan imperialisme yang tidak hanya melakukan dominasi politik langsung dan mereka juga merampas ekonomi, bahkan mereka merusak dimensi kultural untuk menghancurkan prinsip-prinsip kepribadian yang ada dalam kehidupan masyarakat pribumi. penyebar virus ini akan mengurangi perjuangan melawan imperialisme. Begitu pula perjuangan ekonomi akan melemah jika prinsip-prinsip dasar itu mengendur.

 

Dunia terperosok dalam perangkap rasionalisme destruktif atau tepatnya dalam pola kehidupan gaya Amerika yang merusak. Sesungguhnya rasionalisme masyarakat liberal membawa konsesi-konsesi (kerelaan-kerelaan) yang jauh, yaitu menjadikan masyarakat liberal semakin berkembang ditengah-tengah ketradisionalan, dan yang berakibat menguatnya dominasi asing di kawasan masyarakat pribumi, khususnya dalam aspek kebudayaan dan peradaban, jika liberalisasi sudah merenggut jati diri pribumi sudah dapat dipastikan penjajah ala kapitalisme yang menjadi alat barat akan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat tradisional dan sudah dapat dipastikan perbudakan modern akan berkembang meluas dalam kehidupan masyarakar pribumi.

 

JARINGAN ISLAM TRADISIONAL MELAWAN JARINGAN ISLAM LIBERAL




by: Khoirul Taqwim


JIT melawan JIL mengingatkan kita pada zaman penjajahan belanda, antara masyarakat pribumi melawan ketidak adilan yang dibawa masyarakat barat (VOC Belanda), pada saat itu masyarakat barat dengan atas nama perdagangan telah menipu masyarakat tradisional, yang seolah-olah sebagai sahabat dalam jual beli, tetapi kenyataannya mereka mengeruk kekayaan alam yang ada di negeri ini, kaitan JIL dengan bangsa barat sangat melekat dengan konsep liberalnya yang berasal dari bangsa barat dan sekutunya, jadi tidak heran apabila JIL sebagai wajah penerus lidah masyarakat barat ditentang keras oleh JIT yang menggali dari masyarakat pribumi sendiri.

Sejarah membuktikan, penjajahan Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan alam. Sebelum mereka masuk kewilayah imperialisme, mereka berdagang yang seolah-olah dewa penyelamat, padahal itu hanya tipu daya yang menyesatkan masyarakat pribumi, tak ketinggalan belanda bersama para orientalis belanda berusaha memperkecil arti dan peran tradisi yang berseberangan dalam sejarah Indonesia.

Sampai saat ini negara Indonesia merupakan sasaran utama bangsa barat (Amerika dan sekutunya) dalam melakukan gerakan “Economic Hit Man” (EHM), yaitu penjajahan ekonomi melalui tipu daya negara secara sistematis untuk mencurangi dan menipu melalui pinjaman utang yang melebihi kemampuan membayar, dan program-program lainnya yang berhubungan dengan kolonialisme ala barat. Kaitan JIL dan ekonomi sangat bersentuhan, sebab dimulai dari kata Islam Liberal dengan membuka wacana ala barat dan tidak lagi menggunakan pemikiran pribumi yang lebih manusiawi. Gerakan JIL diharapkan mampu menerobos penghalang ekspansi ekonomi barat, dengan dimulai melemahkan budaya pribumi yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingannya, maka kata liberal dimasukkan mengganti Induk tepa selira yang dibangun masyarakat tradisional, inilah penjajahan budaya yang diterusakan melalui ekonomi, lagi-lagi kekayaan alam yang menjadi incaran masyarakat barat dan csnya.

Seluruh tindakan masyarakat pribumi selalu menjadi obyek pemikiran mereka yang memandang masyarakat tradsional tidak layak dalam mewujudkan kearifan lokalnya, maka JIT anti dengan budaya pemkiran Liberal (kolonialisme) yang sudah jelas berseberangan dengan masyarakat pribumi dalam menyikapi beragam persoalan yang ada ditengah-tegah kehidupan masyarakat.

kebangkitan masyarakat tradisional di kalangan umat Islam merupakan bentuk kebijakan yang arif dari masyarakat local, untuk membendung gerakan Liberal yang dibawa JIL, karena dianggap pemikiran Liberal tidak sesuai dengan jati diri masyarakat pribumi, sehingga Jaringan Islam Tradisional memberikan pemahaman bahwa liberal merupakan penjajahan yang mengarah eksploitasi sumber daya alam, bahkan mereka memulai dari merenggut jati diri agama, sosial, budaya dan bidang-bidang lain yang ingin dikuasai secara mutlak, agar penjajahan dapat berjalan lancar dinegeri pribumi saat ini, dalam artian kemutlakan yang diinginkan bangsa barat dalam mencapai tujuan pengerukan kekayaan alam, dengan jalan membongkar tradisi, bahkan agama yang dianggap sebagai penghambat imperialisme ala barat, jadi secara sadar atau tidak sadar JIL sudah dibuat sebagai boneka imperialisme barat yang penuh tipu daya.

Tantangan Global jaringan Islam tradisional tidaklah terbatas pada nasib ummat Islam semata, namun pada seluruh kemanusiaan. Hal ini karena ajaran Islam memiliki missi rahmat ke seluruh alam, yang tak cuma berorientasi manfaat untuk bangsa tertentu, apalagi elit tertentu. Karena itu strategi yang harus ditempuh JIT tidak harus pula strategi global yang berdasarkan syara’. Tetapi berdasarkan kepribadian masyarakat prbumi sebagai jalan menempuh cara pandang hidup masyarakat, Tepa selira (tenggang rasa) sudah teruji sejak zaman Kerajaan mataram kuno, sriwijaya, majapahit maupun kerajaan-kerajaan pribumi lain. Tepa selira sangat cocok untuk kepribadian bangsa Indonesia dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat pribumi.

Kebobrokan liberalisme dengan sistem kapitalisme telah nyata, baik berupa kerusakan lingkungan, pemiskinan di dunia ketiga maupun disorientasi kehidupan pada masyarakat mereka sendiri, yang di antaranya tercermin dari peningkatan penggunaan narkoba dan angka bunuh diri. Orang jelata di Barat pun akhirnya merasakan sesuatu yang tidak benar dan tidak adil pada sistem yang diterapkan atas mereka. Mereka menyadari bahwa sistem itu hanya menguntungkan segelintir kecil elit mereka, yakni para kapitalis (liberalisme) serta politisi yang merealisasi tujuan para kapitalis itu secara sah.

Para kapitalis Barat melobby para intelektual di negeri-negeri berkembang yang memiliki sumber daya alam besar, baik muslim maupun bukan, agar mereka merubah politik ekonomi dan politik budayanya, agar makin effisien dengan adanya pasar global, dan untuk itu harus “ramah” terhadap Barat. Para pelobby ini adalah professional berpenghasilan sangat tinggi yang menipu negara-negara di seluruh dunia triliunan dollar, penipuan ini di mulai dengan membawa angin segar dan membuat jaringan islam liberal yang seolah-olah sebagai penyelamat kebodohan, padahal tujuan sebenarnya mereka adalah pembodohan yang mengarah pemiskinan.

Bukti nyata penjajahan atas nama kebebasan ala liberal dengan pasar bebas (WTO, AFTA, APEC), negeri-negeri ini telah membuka keran privatisasi yang luar biasa, termasuk dengan menjual asset-asset publik mereka kepada swasta asing, baik dengan alasan untuk membayar utang, maupun agar kompatibel dengan aturan-aturan internasional. Di Indonesia, orang bangga ketika menggandeng PAM Jaya dengan Lyonase dari Perancis dan Thames dari Inggris, seakan dengan itu perusahaan layanan publik menjadi go internasional. Yang kemudian terjadi hanyalah bahwa para pelanggan harus membayar lebih mahal dan hampir tidak ada perluasan cakupan layanan.

Bukti lainnya adalah terjadi penjualan BUMN (misalnya Indosat ke Temasek Singapura, Bandara Sukarno Hatta ke Schipol Belanda) maupun swasta nasional (misalnya Aqua ke Danone, Sampurna ke Phillip Morris dan sebagainya). Sementara itu investasi baru terutama yang terkait dengan sumberdaya alam, energi dan infrastruktur, hampir semuanya selalu diberikan ke asing. Bagaimana dengan sumur minyak di Cepu yang diberikan ke ExxonMobile, atau lapangan gas di Natuna. Semua ini mengikuti praktik tak adil dan ekploitatif yang sudah terjadi puluhan tahun dengan Freeport atau Newmont. Di Freeport, konsentrat emas langsung dikapalkan ke Amerika, tanpa ada satupun petugas beacukai di pelabuhannya. Pemerintah sudah puas dengan kenyataan bahwa PT FreeportIndonesia adalah pembayar pajak terbesar. Sekitar Rp. 6 Triliun yang dibayarkannya setiap tahun ke pundi-pundi pemerintah. Namun berapa sebenarnya yang mereka keruk dari Indonesia tidak ada yang tahu.

Maka jaringan Islam tradisional merupakan kebenaran sejarah yang telah terbukti sebagai alat masyarakat pribumi dalam menyatukan wadah masyarakat, untuk melawan gerakan barat yang ingin kembali menancapkan penjajahan dinegeri kita,, untuk itu imperialsme ala barat (belanda) jangan sampai terulang menjadi penjajahan jilid dua yang digaungkan amerika dan sekutunya, sebab mereka tidak hanya memakan harta benda, tetapi jutaan nyawa harus hilang sebagai korban perjuangan membela kemerdekaan.

Dari uraian diatas semua dikembalikan pada diri sendiri, apakah kita akan berdiri sebagai pejuang pribumi atau kita akan berperan sebagai penjajah yang bernaungan dibawah kaki bangsa liberal yang sekarang dengan wajah JIL (jaringan Islam liberal).

JARINGAN ISLAM TRADISIONAL MELAWAN JARINGAN ISLAM LIBERAL




by: Khoirul Taqwim


JIT melawan JIL mengingatkan kita pada zaman penjajahan belanda, antara masyarakat pribumi melawan ketidak adilan yang dibawa masyarakat barat (VOC Belanda), pada saat itu masyarakat barat dengan atas nama perdagangan telah menipu masyarakat tradisional, yang seolah-olah sebagai sahabat dalam jual beli, tetapi kenyataannya mereka mengeruk kekayaan alam yang ada di negeri ini, kaitan JIL dengan bangsa barat sangat melekat dengan konsep liberalnya yang berasal dari bangsa barat dan sekutunya, jadi tidak heran apabila JIL sebagai wajah penerus lidah masyarakat barat ditentang keras oleh JIT yang menggali dari masyarakat pribumi sendiri.

Sejarah membuktikan, penjajahan Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan alam. Sebelum mereka masuk kewilayah imperialisme, mereka berdagang yang seolah-olah dewa penyelamat, padahal itu hanya tipu daya yang menyesatkan masyarakat pribumi, tak ketinggalan belanda bersama para orientalis belanda berusaha memperkecil arti dan peran tradisi yang berseberangan dalam sejarah Indonesia.

Sampai saat ini negara Indonesia merupakan sasaran utama bangsa barat (Amerika dan sekutunya) dalam melakukan gerakan “Economic Hit Man” (EHM), yaitu penjajahan ekonomi melalui tipu daya negara secara sistematis untuk mencurangi dan menipu melalui pinjaman utang yang melebihi kemampuan membayar, dan program-program lainnya yang berhubungan dengan kolonialisme ala barat. Kaitan JIL dan ekonomi sangat bersentuhan, sebab dimulai dari kata Islam Liberal dengan membuka wacana ala barat dan tidak lagi menggunakan pemikiran pribumi yang lebih manusiawi. Gerakan JIL diharapkan mampu menerobos penghalang ekspansi ekonomi barat, dengan dimulai melemahkan budaya pribumi yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingannya, maka kata liberal dimasukkan mengganti Induk tepa selira yang dibangun masyarakat tradisional, inilah penjajahan budaya yang diterusakan melalui ekonomi, lagi-lagi kekayaan alam yang menjadi incaran masyarakat barat dan csnya.

Seluruh tindakan masyarakat pribumi selalu menjadi obyek pemikiran mereka yang memandang masyarakat tradsional tidak layak dalam mewujudkan kearifan lokalnya, maka JIT anti dengan budaya pemkiran Liberal (kolonialisme) yang sudah jelas berseberangan dengan masyarakat pribumi dalam menyikapi beragam persoalan yang ada ditengah-tegah kehidupan masyarakat.

kebangkitan masyarakat tradisional di kalangan umat Islam merupakan bentuk kebijakan yang arif dari masyarakat local, untuk membendung gerakan Liberal yang dibawa JIL, karena dianggap pemikiran Liberal tidak sesuai dengan jati diri masyarakat pribumi, sehingga Jaringan Islam Tradisional memberikan pemahaman bahwa liberal merupakan penjajahan yang mengarah eksploitasi sumber daya alam, bahkan mereka memulai dari merenggut jati diri agama, sosial, budaya dan bidang-bidang lain yang ingin dikuasai secara mutlak, agar penjajahan dapat berjalan lancar dinegeri pribumi saat ini, dalam artian kemutlakan yang diinginkan bangsa barat dalam mencapai tujuan pengerukan kekayaan alam, dengan jalan membongkar tradisi, bahkan agama yang dianggap sebagai penghambat imperialisme ala barat, jadi secara sadar atau tidak sadar JIL sudah dibuat sebagai boneka imperialisme barat yang penuh tipu daya.

Tantangan Global jaringan Islam tradisional tidaklah terbatas pada nasib ummat Islam semata, namun pada seluruh kemanusiaan. Hal ini karena ajaran Islam memiliki missi rahmat ke seluruh alam, yang tak cuma berorientasi manfaat untuk bangsa tertentu, apalagi elit tertentu. Karena itu strategi yang harus ditempuh JIT tidak harus pula strategi global yang berdasarkan syara’. Tetapi berdasarkan kepribadian masyarakat prbumi sebagai jalan menempuh cara pandang hidup masyarakat, Tepa selira (tenggang rasa) sudah teruji sejak zaman Kerajaan mataram kuno, sriwijaya, majapahit maupun kerajaan-kerajaan pribumi lain. Tepa selira sangat cocok untuk kepribadian bangsa Indonesia dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat pribumi.

Kebobrokan liberalisme dengan sistem kapitalisme telah nyata, baik berupa kerusakan lingkungan, pemiskinan di dunia ketiga maupun disorientasi kehidupan pada masyarakat mereka sendiri, yang di antaranya tercermin dari peningkatan penggunaan narkoba dan angka bunuh diri. Orang jelata di Barat pun akhirnya merasakan sesuatu yang tidak benar dan tidak adil pada sistem yang diterapkan atas mereka. Mereka menyadari bahwa sistem itu hanya menguntungkan segelintir kecil elit mereka, yakni para kapitalis (liberalisme) serta politisi yang merealisasi tujuan para kapitalis itu secara sah.

Para kapitalis Barat melobby para intelektual di negeri-negeri berkembang yang memiliki sumber daya alam besar, baik muslim maupun bukan, agar mereka merubah politik ekonomi dan politik budayanya, agar makin effisien dengan adanya pasar global, dan untuk itu harus “ramah” terhadap Barat. Para pelobby ini adalah professional berpenghasilan sangat tinggi yang menipu negara-negara di seluruh dunia triliunan dollar, penipuan ini di mulai dengan membawa angin segar dan membuat jaringan islam liberal yang seolah-olah sebagai penyelamat kebodohan, padahal tujuan sebenarnya mereka adalah pembodohan yang mengarah pemiskinan.

Bukti nyata penjajahan atas nama kebebasan ala liberal dengan pasar bebas (WTO, AFTA, APEC), negeri-negeri ini telah membuka keran privatisasi yang luar biasa, termasuk dengan menjual asset-asset publik mereka kepada swasta asing, baik dengan alasan untuk membayar utang, maupun agar kompatibel dengan aturan-aturan internasional. Di Indonesia, orang bangga ketika menggandeng PAM Jaya dengan Lyonase dari Perancis dan Thames dari Inggris, seakan dengan itu perusahaan layanan publik menjadi go internasional. Yang kemudian terjadi hanyalah bahwa para pelanggan harus membayar lebih mahal dan hampir tidak ada perluasan cakupan layanan.

Bukti lainnya adalah terjadi penjualan BUMN (misalnya Indosat ke Temasek Singapura, Bandara Sukarno Hatta ke Schipol Belanda) maupun swasta nasional (misalnya Aqua ke Danone, Sampurna ke Phillip Morris dan sebagainya). Sementara itu investasi baru terutama yang terkait dengan sumberdaya alam, energi dan infrastruktur, hampir semuanya selalu diberikan ke asing. Bagaimana dengan sumur minyak di Cepu yang diberikan ke ExxonMobile, atau lapangan gas di Natuna. Semua ini mengikuti praktik tak adil dan ekploitatif yang sudah terjadi puluhan tahun dengan Freeport atau Newmont. Di Freeport, konsentrat emas langsung dikapalkan ke Amerika, tanpa ada satupun petugas beacukai di pelabuhannya. Pemerintah sudah puas dengan kenyataan bahwa PT FreeportIndonesia adalah pembayar pajak terbesar. Sekitar Rp. 6 Triliun yang dibayarkannya setiap tahun ke pundi-pundi pemerintah. Namun berapa sebenarnya yang mereka keruk dari Indonesia tidak ada yang tahu.

Maka jaringan Islam tradisional merupakan kebenaran sejarah yang telah terbukti sebagai alat masyarakat pribumi dalam menyatukan wadah masyarakat, untuk melawan gerakan barat yang ingin kembali menancapkan penjajahan dinegeri kita,, untuk itu imperialsme ala barat (belanda) jangan sampai terulang menjadi penjajahan jilid dua yang digaungkan amerika dan sekutunya, sebab mereka tidak hanya memakan harta benda, tetapi jutaan nyawa harus hilang sebagai korban perjuangan membela kemerdekaan.

Dari uraian diatas semua dikembalikan pada diri sendiri, apakah kita akan berdiri sebagai pejuang pribumi atau kita akan berperan sebagai penjajah yang bernaungan dibawah kaki bangsa liberal yang sekarang dengan wajah JIL (jaringan Islam liberal).

KEBANGKITAN JARINGAN ISLAM TRADISIONAL


 Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kesederhanaan tingkah laku dan berpikir masyarakat tradisional telah dimanfaatkan sebagian kepentingan kelompok-kelompok dari luar pribumi, mereka mengatasnamakan penyegaran dengan membawa dalil-dalil modern dari amerika dan sekutunya, mereka melakukan gerakan menghilangkan karakter masyarakat pribumi, dengan tujuan mengganti idiologi pribumi dengan diganti idiologi dari barat yang dianggap dewa penyelamat, padahal itu merupakan pembodohan dengan cara pencucian otak melalui dalil-dalil modern yang cenderung kapitalisme yang menindas masyarakat, yaitu penjajahan ekonomi yang mengarah pengambilan kekayaan alam secara besar-besaran, dan ada sebagian kelompok dengan paham khilafah ala timur tengah yang memaksakan diri merebut jati diri bangsa dengan mengganti kebangsaan yang bersumber khilafah ala timur tengah yang ingin ditancapkan dibumi pertiwi, dan mereka ingin kemutlakan dinegeri ini dengan konsep khilafahnya yang berasal dari bangsa timur tengah, tentu ini menyalahi dari jati diri kebangsaan pribumi yang harus ditolak dengan keras, sebab ini merupakan penjajahan karakter yang mengedepankan kepentingan tradisi pribumi, malah mereka mempunyai tujuan akan mengganti esensi budaya dari negara lain.

 

Diamnya masyarakat tradisional selalu menjadi obyek yang diadili dan diluruskan, baik dari segi pemikirannya maupun keyakinan yang ada dalam hati dan jiwanya, tentu ini menyalahi eksistensi masyarakat tradisional yang mempunyai jati diri dan budaya sendiri, bukan budaya barat maupun timur tengah yang harus didepan, tetapi tradisi pribumi yang harus dikedepankan sebagai pemersatu bangsa, dengan adanya pemikiran khilafah ala timur tengah dan liberal yang dibawa Jaringan Islam Liberal, masyarakat tradisional sebagai kelompok yang disudutkan dan dianiaya dari paham yang dibangun mereka, baik dari segi keyakinan maupun pemikiran masyarakat tradisional yang dianggap tidak rasional dan jauh dari agama, bahkan tuduhan itu mengarah menyesatkan yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat tradisional yang mengedepankan tepa selira, bukan egoisme yang bersifat menjajah.

 

Melihat kenyataan itu jaringan Islam Tradisional sangat prihatin dengan kondisi masyarakat pribumi, yang sudah dibodohi dan diadili tanpa melihat secara cerdas keberadaan tradisi masyarakat pribumi, maka dibutuhkan kebangkitan agar dapat menunjukkan jati diri bahwa masyarakat pribumi dapat hidup dikaki dan budaya sendiri, bukan dari paham liberal dan khilafah yang jelas-jelas bersifat penjajahan dan merenggut  karakter pribumi.

 

Membangkitkan masyarakat tradisional diperlukan suatu sistem komunikasi agar terjalin komunikasi yang efektif dan memiliki makna yang mampu mengarahkan pencapaian tujuan dalam membangun memanusiakan manusia. Hal itu perlu sekali dilakukan karena proses pembangunan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Komunikasi pembangunan ini harus mengedepankan sikap aspiratif, konsultatif dan relationship. Karena pembangunan tidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya hubungan sinergis antara pelaku dan obyek pembangunan

 

Konsep yang dibangun masyarakat tradisional sangat membuka peluang untuk mendorong komunikasi intensif melalui dialog dengan kelompok-kelompok strategis dalam rangka membangun kemitraan, maka yang dianggap kelompok strategis dalam proses kebangkitan masyarakat pribumi diantaranya adalah: Perguruan Tinggi, LSM, pers dan berbagai elemen yang mendukung kebangkitan masyarakat tradisional. 

 

Dalam mewujudkan kebangkitan masyarakat tradisional yang dibutuhkan diantaranya ialah:

 

Pertama, kita harus mengembalikan dan memajukan tradisi pribumi ke dalam kehidupan masyarakat secara luas, Mengembalikan segala persoalan masyarakat pada jati diri masyarakat pribumi, bukan penyelesaian dari pemikiran barat maupun khilafah timur tengah. Yang tidak sesuai dengan karakter masyarakat pribumi, semua itu membutuhkan perjuangan ekstra keras dari para ulama kaum muslimin dan seluruh elemen masyarakat di berbagai penjuru daerah.

 

Kedua, Kerja keras yang terus-menerus tanpa henti ini harus dibarengi dengan ilmu yang mengedepankan kepentingan masyarakat secara luas, bukan kepentingan para penjajah dari luar.

 

Sebelum mengakhiri tulisan singkat ini, maka sebaiknya kebangkitan Islam tradisonal ini harus dimulai dari kebangkitan yang disemangati jati diri pribumi tanpa itu semua kebangkitan itu tidak akan pernah berdaya guna yang maksimal dalam mengisi kehidupan, sebab kehidupan pribumi yang telah teruji oleh sejarah juga ajaran budaya yang sesuai dengan segala suasana termasuk dalam kehidupan dan jati diri bangsa, di sinilah letak pentingnya menjadikan Jaringan Islam Tradisional menuju kebangkitan yang sesungguhnya dalam menatap kehidupan masyarakat pribumi yang lebih manusiawi, tanpa adanya penjajahan dan penindasan yang saat ini terus berkembang luas dalam ranah kehidupan masyarakat.

 

KEBANGKITAN JARINGAN ISLAM TRADISIONAL


 Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kesederhanaan tingkah laku dan berpikir masyarakat tradisional telah dimanfaatkan sebagian kepentingan kelompok-kelompok dari luar pribumi, mereka mengatasnamakan penyegaran dengan membawa dalil-dalil modern dari amerika dan sekutunya, mereka melakukan gerakan menghilangkan karakter masyarakat pribumi, dengan tujuan mengganti idiologi pribumi dengan diganti idiologi dari barat yang dianggap dewa penyelamat, padahal itu merupakan pembodohan dengan cara pencucian otak melalui dalil-dalil modern yang cenderung kapitalisme yang menindas masyarakat, yaitu penjajahan ekonomi yang mengarah pengambilan kekayaan alam secara besar-besaran, dan ada sebagian kelompok dengan paham khilafah ala timur tengah yang memaksakan diri merebut jati diri bangsa dengan mengganti kebangsaan yang bersumber khilafah ala timur tengah yang ingin ditancapkan dibumi pertiwi, dan mereka ingin kemutlakan dinegeri ini dengan konsep khilafahnya yang berasal dari bangsa timur tengah, tentu ini menyalahi dari jati diri kebangsaan pribumi yang harus ditolak dengan keras, sebab ini merupakan penjajahan karakter yang mengedepankan kepentingan tradisi pribumi, malah mereka mempunyai tujuan akan mengganti esensi budaya dari negara lain.

 

Diamnya masyarakat tradisional selalu menjadi obyek yang diadili dan diluruskan, baik dari segi pemikirannya maupun keyakinan yang ada dalam hati dan jiwanya, tentu ini menyalahi eksistensi masyarakat tradisional yang mempunyai jati diri dan budaya sendiri, bukan budaya barat maupun timur tengah yang harus didepan, tetapi tradisi pribumi yang harus dikedepankan sebagai pemersatu bangsa, dengan adanya pemikiran khilafah ala timur tengah dan liberal yang dibawa Jaringan Islam Liberal, masyarakat tradisional sebagai kelompok yang disudutkan dan dianiaya dari paham yang dibangun mereka, baik dari segi keyakinan maupun pemikiran masyarakat tradisional yang dianggap tidak rasional dan jauh dari agama, bahkan tuduhan itu mengarah menyesatkan yang tidak sesuai dengan jati diri masyarakat tradisional yang mengedepankan tepa selira, bukan egoisme yang bersifat menjajah.

 

Melihat kenyataan itu jaringan Islam Tradisional sangat prihatin dengan kondisi masyarakat pribumi, yang sudah dibodohi dan diadili tanpa melihat secara cerdas keberadaan tradisi masyarakat pribumi, maka dibutuhkan kebangkitan agar dapat menunjukkan jati diri bahwa masyarakat pribumi dapat hidup dikaki dan budaya sendiri, bukan dari paham liberal dan khilafah yang jelas-jelas bersifat penjajahan dan merenggut  karakter pribumi.

 

Membangkitkan masyarakat tradisional diperlukan suatu sistem komunikasi agar terjalin komunikasi yang efektif dan memiliki makna yang mampu mengarahkan pencapaian tujuan dalam membangun memanusiakan manusia. Hal itu perlu sekali dilakukan karena proses pembangunan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Komunikasi pembangunan ini harus mengedepankan sikap aspiratif, konsultatif dan relationship. Karena pembangunan tidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya hubungan sinergis antara pelaku dan obyek pembangunan

 

Konsep yang dibangun masyarakat tradisional sangat membuka peluang untuk mendorong komunikasi intensif melalui dialog dengan kelompok-kelompok strategis dalam rangka membangun kemitraan, maka yang dianggap kelompok strategis dalam proses kebangkitan masyarakat pribumi diantaranya adalah: Perguruan Tinggi, LSM, pers dan berbagai elemen yang mendukung kebangkitan masyarakat tradisional. 

 

Dalam mewujudkan kebangkitan masyarakat tradisional yang dibutuhkan diantaranya ialah:

 

Pertama, kita harus mengembalikan dan memajukan tradisi pribumi ke dalam kehidupan masyarakat secara luas, Mengembalikan segala persoalan masyarakat pada jati diri masyarakat pribumi, bukan penyelesaian dari pemikiran barat maupun khilafah timur tengah. Yang tidak sesuai dengan karakter masyarakat pribumi, semua itu membutuhkan perjuangan ekstra keras dari para ulama kaum muslimin dan seluruh elemen masyarakat di berbagai penjuru daerah.

 

Kedua, Kerja keras yang terus-menerus tanpa henti ini harus dibarengi dengan ilmu yang mengedepankan kepentingan masyarakat secara luas, bukan kepentingan para penjajah dari luar.

 

Sebelum mengakhiri tulisan singkat ini, maka sebaiknya kebangkitan Islam tradisonal ini harus dimulai dari kebangkitan yang disemangati jati diri pribumi tanpa itu semua kebangkitan itu tidak akan pernah berdaya guna yang maksimal dalam mengisi kehidupan, sebab kehidupan pribumi yang telah teruji oleh sejarah juga ajaran budaya yang sesuai dengan segala suasana termasuk dalam kehidupan dan jati diri bangsa, di sinilah letak pentingnya menjadikan Jaringan Islam Tradisional menuju kebangkitan yang sesungguhnya dalam menatap kehidupan masyarakat pribumi yang lebih manusiawi, tanpa adanya penjajahan dan penindasan yang saat ini terus berkembang luas dalam ranah kehidupan masyarakat.