Sunday, 29 August 2010

Perang Adalah Rahmat

by: Khoirul Taqwim

Ketika membaca tentang perang sadar atau tidak sadar pikiran kita secara langsung melayang jauh akan terjadinya dampak yang destruktif (merusak), sebab dengan adanya perang tak dapat di pungkiri akan terjadinya hilangnya nyawa, harta benda dan akan terjadi banyak janda-janda dan anak-anak yatim dan masih banyak lagi yang berdampak negatif dari peperangan tersebut, tetapi sebenarnya ada sisi positif dalam perang jika kita mau memahami secara universal.

Sebelum lebih jauh kita membahas tentang perang adalah rahmat, lebih bijaknya kalau kita terlebih dahulu memberikan pengertian perang yaitu sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua kelompok atau lebih untuk melakukan dominasi di suatu tempat yang dipertentangkan.namun secara umum perang merupakan pertentangan antar kelompok dalam melakukan suatu gerakan dan yang menjadi penyebab perang adalah adanya perselisihan ideologi yang di pengaruhi sarat kepentingan, keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan, perebutan sumber daya alam di suatu tempat, dan masih banyak lagi yang menyebabkan adanya peperangan.

Perang sudah menjadi ruh sejarah manusia dari generasi ke generasi dalam menjalani hidup, sehingga sejak dahulu kala sampai generasi saat ini kita tak lepas dari generasi yang bebas dari perang, jadi wajar apabila kita selalu melihat perang di belahan dunia, tentunya dari situ akan ada reaksi yang mendukung perang maupun yang menolak adanya peperangan, itulah bentuk keberagaman manusia dalam menafsiri perang, tetapi yang pasti perang sudah menjadi watak manusia dalam berkompetisi, untuk itu perang yang punya nilai rahmat di butuhkan pemikiran yang dalam, sebab tidak semua perang adalah rahmat bahkan perang juga membawa bencana kalau kita tidak memahami perang yang punya nilai kemanusiaan. lalu yang menjadi pertanyaan besar adalah perang yang seperti apa yang mempunyai nilai rahmat? pertanyaan inilah yang nantinya membawa kita dalam pembahasan yang lebih mengkerucut.

Perang yang punya nilai rahmat adalah ketika perang tersebut mengarah menuju tercapainya masyarakat yang damai, adil, makmur dan sejahtera, sehingga terjadinya perang adalah bentuk perwujudan pembebasan masyarakat dari suatu cengkeraman penjajahan, dari peristiwa tersebut kita punya kewajiban perang sebagai tanggung jawab memerdekakan manusia dalam melakukan rekonstruksi di segala aspek kehidupan masarakat, agar terjadi kehidupan yang lebih beradab dan jauh dari sifat kemunkaran. Adanya perang merupakan bentuk efesien dan efektif dalam melakukan sebuah gerakan perlawanan, dalam agama Islam tidak pernah mengajarkan peperangan selain untuk tujuan pembebasan; yaitu: pembebasan dari berbagai bentuk penindasan, diskriminasi dan tindakan melanggar HAM, dan lain sebagainya. Dalam sejarah Islam menegaskan bahwa tentara Islam masuk ke Mesir dengan tujuan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi, bahkan di negara kita sendiripun perang juga pernah terjadi saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dalam mengusir penjajahan yang menindas masyarakat pribumi.

Jadi ketika perang dikatakan rahmat apabila sesuai dengan nilai kasih sayang dan peduli pada penderitaan orang lain, jika perang yang terjadi tidak punya nilai demikian berarti perang tersebut tidak dapat di katakan rahmat, tulisan singkat ini merupakan ulasan sederhana dalam memahami perang adalah rahmat, agar kita dapat mengambil hikmah dari suatu peperangan dengan arif dan dapat mencapai sifat terpuji dalam diri kita, semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk kebenaran dengan anugerah dan kemuliaanNYA.

Saturday, 28 August 2010

KEBIJAKAN JARINGAN ISLAM TRADISIONAL DALAM MENYIKAPI TRADISI

by: Khoirul Taqwim

Kebijakan JIT dalam menyikapi tradisi pribumi lebih mengedepankan tepa selira (tenggang rasa), sebab bagimanapun juga tradisi merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan dan dimajukan, kita sebagai anak bangsa yang sudah seharusnya berusaha semaksimal mungkin menjaga dan memajukan tradisi yang ada dalam kehidupan masyarakat, agar tercipta nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan masyarakat pribumi yang lebih arif dan bijak, sehingga tradisi pribumi mampu lebih progress dalam mengarungi kehidupan zaman, dan tradisi pribumi agar tidak tergantikan oleh tradisi barat maupun bangsa lain yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.

Sebelum memberi pandangan tentang kebijakan JIT terhadap tradisi, terlebih dahulu memberikan pengertian tentang tradisi itu sendiri, agar dapat memahami apa itu Tradisi ? pengertian tradisi yaitu: gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun. Dan tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan dalam kehidupan masyarakat.

Pandangan Jaringan Islam Tradisional tentang kehidupan bermasyarakat, tidak hanya ekspresi syari’ah yang memberikan eksistensi ditengah-tengah keberagaman, tetapi memberikan pandangan tentang eksistensi diberbagai sistem sosial, dan pandangan JIT lebih kompleks tentang kehidupan sosial, yaitu merupakan ekspresi nilai-nilai Islam dengan nuansa yang luas dan target yang lebih jelas.

Nilai-nilai tradisi masyarakat diantaranya: Kerjasama atau Tolong menolong diantara sesama manusia dalam kehidupan bermasyarakat merupakan nilai-nilai yang agung (mulia) yang sudah lama berjalan didalam kehidupan masyarakat tradisional.

Masyarakat tradisional secara nyata membentuk tatanan atas dasar pandangan hidup tepa selira sebagai wujud menuju keadilan sosial, tanpa menghakimi kelompok-kelompok lain yang berseberangan dengan pemikirannya, sebab kebhinekaan merupakan bagian jati diri bangsa yang harus dijaga dan di hormati.

Masyarakat tradisional tidak menyukai adanya keserakahan pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil (monopoli) kekayaan yang ada dalam masyarakat pribumi, apalagi terjadi adanya pembunuhan tradisi yang dianggap sacral, sebab bagaimanapun itu merupakan khazanah budaya yang diwariskan para leluhur, penolakan tersebut atas dasar memajukan tradisi sendiri di banding memakai tradisi bangsa lain yang tidak sesuai dengan karakter masyarakat pribumi.

Keadilan sosial merupakan tujuan masyarakat pribumi, agar tercipta keberlangsungan hidup yang lebih layak, untuk itu tradisi yang dibangun masyarakat liberal yang cenderung mengarah kesistem kapitalisme, tentu itu tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat pribumi yang lebih menekankan nilai-nilai kemanusiaan, dibanding kepentingan individu yang melahirkan keserakahan dan cenderung mengarah pengingkaran nilai-nilai kemanusiaan yaitu tentang keadilan sosial yang seharusnya dikedepankkan, bukan memperkaya diri tanpa memperdulikan kehidupan masyarakat yang tidak mampu dari segi ekonomi.

Langkah-langkah Kebijakan jaringan Islam tradisional dalam menyikap tradisi yaitu:

1. Mendorong kemajuan tradisi yang ada dalam kehidupan masyarakat pribumi, dengan cara memberikan perlindungan dari penghakiman budaya luar yang ingin melakukan tindakan destruktif (merusak) tradisi masyarakat, baik dari paham Liberalisme ala barat, maupun Khilafah ala timur tengah atau tradisi-tradisi dari bangsa-bangsa lain yang ingin menjajah dan mengganti Induk dari tradisi masyarakat pribumi.

JIT bagaimanapun juga mengakui keberagaman masyarakat tradisional, oleh sebab itu JIT menentang adanya monopoli tradisi luar yang membahayakan eksistensi masyarakat tradisonal, apalagi mengganti induk keberadaan tradisi masyarakat pribumi, tentu itu merupakan pembunuhan karakter yang sangat membahayakan dalam kehidupan masyakat.

2. Mengembangkan kompetensi masyarakat dengan tujuan agar tercipta tradisi yang lebih maju, dengan menggali tradisi yang sudah ada dalam kehidupan masyarkat, dan agar dapat mengetahui bahwa tradisinya lebih berharga dibanding tradisi bangsa lain yang cenderung tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat pribumi, sebab watak masyarakat sudah mendarah daging dalam kehidupannya, sehingga apabila induk kebangsaan terganti oleh sistem luar yang cenderung menjajah, tentu akan menghilangkan makna tradisi masyarakat pribumi tersebut.

3. Pada dasarnya pemikiran JIT (Jaringan Islam Tradisional) bertujuan untuk memajukan tradisi yang berasal dari pribumi, dengan cara mengelola melalui pengorganisasian dan lebih mengedepankan Fondasi dasar JIT yaitu tepa selira (tenggang rasa) sebagai wujud mengakui adanya perbedaan yang ada ditengah-tengah kehidupan masyarakat,

4. Membuat pengawasan terhadap tradisi luar yang mencoba merusak tradisi masyarakat pribumi, Liberalisme, teokrasi maupun isme-isme lain yang dipaksakan masuk dalam tradisi pribumi, padahal tradisi tersebut tidak sesuai dengan karakter bangsa pribumi, maka JIT akan menolak Ide-ide luar tersebut.

Tradisi luar yang ada saat ini, baik berangkat dari Liberalisme maupun paham lain yang lebih cenderung menghakimi tradisi pribumi dengan dalil modern maupun religi, yang sebenarnya telah dibelokkan dari kepentingan kemanusiaan, tetapi sudah dimasuki ranah politik kepentingan mereka, tentu itu menyalahi hakikat kemanusiaan masyarakat pribumi.

Paham dari luar yang sering menyesatkan baik dengan cara pendekatan rasio (akal) maupun pendekatan agama, padahal kepentingan mereka adalah politik dan mengambil kekayaan masyarakat pribumi, tentu itu merupakan penjajahan ala masyarakat luar yang seolah-olah menjadi juru penyelamat, padahal mereka menginginkan sumber daya alam dari bangsa pribumi, Liberalisme dan paham Khilafah dianggap menyalahi induk dari adanya kebhinekaan yang di junjung tinggi masyarakat tradisional, sebab tradisi luar tersebut bertentangan dengan jati diri masyarakat pribumi.

Paham liberal maupun khilafah sering menghakimi masyarakat pribumi atas nama politik maupun atas nama lainnya, dengan menuduh konservatif, fundamentalis dan yang lebih parah lagi menganggap sesat dan mengkhafirkan keberadaan tradisi pribumi, JIT tentunya akan menolak keras pandangan yang demikian,

Jaringan Islam Tradisional akan memberikan pendapat tentang tradisi luar yang berusaha merusak eksistensi masyarakat pribumi, sebab cara tersebut sudah melanggar nilai-nilai tepa selira (tenggang rasa) yang dibangun masyarakat tradisional.

Kebijakan Jaringan Islam Tradisional dalam melakukan tindakan manajemen dengan sistem pengawasan merupakan suatu bentuk proses menjaga atau memfilter pemikiran luar yang cenderung merugikan kepentingan masyarakat pribumi, sebab paham luar tersebut mempunyai tujuan mengambil induk dari eksistensi paham masyarakat pribumi.

Keberadaan JIT yakni berusaha memajukan tradisi dengan cara menggali tradisi pribumi itu sendiri yang lebih kreatif dan inovatif, tanpa menghilangkan nilai-nilai tepa selira yang dibangun masyarakat tradisional sejak pendahulu kita, dengan cara melihat dan menggali kondisi masyarakat pribumi, agar tidak hilang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Sunday, 22 August 2010

IMAGE CINTA

















by: Khoirul Taqwim

Cinta ini adalah secarik kertas kosong
Aku tak dapat menulis kisah ini
Karena ini adalah alam gaib jiwa
Tak dapat diungkap lewat kata
Tak dapat diungkap lewat bibir
Hanya air mata jiwa yang dapat membaca rasa ini

Kau begitu jauh dalam anganku
Aku jatuh simpuh dihadapmu
Kata ikhlas adalah bahasa misteri yang tak terjamah
Hingga aku tersedu dalam kisah ini
Kesedihan jadi satu dalam angan
Kebahagiaan bahasa yang tak tersentuh

Kemarilah.....
Aku menunggu jiwamu
Tapi aku hanya patung cinta
Tak dapat mendekat maupun menyentuh
Bahasapun mati luluh dihadapmu

Kisah ini....
Sebuah image cinta
Keindahan dan kesempurnaan jadi benak
Rasa sakit begitu nyata kurasa
Hingga aku tak dapat berjalan
Cintaku sepotong image
Tertutup sudah dibawah mendung raya

Image cinta
Mendekat dalam rasa
Menjauh dalam nyata

API PENANTIAN

by: Khoirul Taqwim

Api cinta
Menerangi hati yang gundah
Rasa bahagia warnai jiwa harian
Diri melayang jauh terbang dalam angan
Basuh jiwa sepi
Menggoda nurani
Saat dahaga datang tak jemu-jemu tiba

Akankah api ini terus terangi alam batinku?....
Ataukah kan membakar seluruh harapku?...
Kutunggu jawaban mentari esok
Moga kan selalu hangatkan seluruh jiwaku
Telah lama diri ini dalam penantian
Secarik kata sederhana kan jadi penentu kisahku

Datang.....
Rasa gulau mulai tumbuh kembang
Kau adalah alamku yang tak dapat sirna
Do'a iringi kepergian malam dan siang
Api penantian kan berakhir
Tinggal terbakar atau kan jadi penghangat
Aku disini menunggu bibir kecil mungilmu
Kan kusimpan dalam hati
Kan kujaga setiap ejaan bahasamu

Monday, 9 August 2010

MARHABAN YA RAMADHAN


by: Khoirul Taqwim


Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh Magfiroh dan berkah, inilah bulan yang penuh ampunan bagi siapa yang mau mendekatkan diri pada sang maha penyayang, banyak umat muslim berlomba-lomba mencari rahmat di bulan ini, baik siang maupun malam adalah waktu untuk ibadah dan membersihkan jiwa-jiwa kotor dari keduniaan yang menyesatkan, sehingga perlombaan mencari ridha Allah mulai dari surau-surau kecil sampai keramaian megapolitan diwarnai para pelantun ayat-ayat suci dan sholawat nabi.

Dengan adanya bulan ramadhan saat ini merupakan jalan yang luar biasa dalam menggapai taubat yang sesungguhnya, inilah kesempatan terbaik bagi kita dalam menenangkan hati, agar dalam mengeja hidup lebih mengarah pada kebenaran sesuai firman dan sabda.

Di bulan ramadhan ini, dengan kerendahan hati yang tulus mengucapkan tasbih untuk sang maha pencipta yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita semua, berupa diri kita, lingkungan, dan seluruh alam yang saat ini ada, inilah suatu bentuk kebesaran dari Allah yang begitu besar memberikan karunia nikmat dalam diri kita.

Sedangkan puasa dalam bahasa Arab disebut Shaumu. Shaum, secara etimologi adalah devinisi dari menahan dari segala sesuatu, seperti menahan tidur, menahan bicara, menahan makan dan sebagainya. Adapun secara Terminologi Shaum mempunyai makna menahan diri dari segala sesuatu yang membukakan, satu hari lamanya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat mendekatkan diri pada Allah SWT.

Indahnya bulan ramadhan ini merupakan suatu kenyataan yang penuh kenyamanan, semoga saja bulan ramadhan dapat kita jadikan momentum yang tepat dalam melaksanakan ibadah puasa, tarawih, tadarus, dan bentuk ibadah lainnya, agar kita dalam melaksanakan ibadah di bulan ramadhan ini diberikan kekuatan lahir maupun batin.

Hikmah terbesar pada bulan puasa adalah ketaqwaan kita pada Allah SWT, dan puasa tidak diwajibkan sepanjang tahun, juga tidak dalam waktu yang sebentar melainkan pada hari-hari yang terbatas, yaitu hari-hari bulan Ramadan, dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Karena, jika puasa diwajibkan secara terus menerus sepanjang tahun atau sehari semalam tanpa henti, tentu akan memberatkan. Begitu pula jika hanya untuk waktu separuh hari, tentu tak akan memiliki pengaruh apa-apa, akan tetapi puasa diwajibkan untuk waktu sepanjang hari mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dan dalam hari-hari yang telah ditentukan.

Semoga Allah SWT selalu memberikan jalan kebenaran dan menolong kita dari jalan kesesatan, Amiens....

SAJAK BULAN PUASA
















by: Khoirul Taqwim

Terlihat dibalik awan
Senyum anak-anak melantun sholawat
Berderet-deret jilbab warnai langit biru
Kopyah hitam di kepala ramaikan alam raya
Sarung-sarung menaungi jabal lekat
Sorak suka cita di wajah-wajah nan iman

Di sudut pintu masjid
Nampak terpampang kain putih menghias
Tertulis bahasa sederhana penuh makna
Selamat menunaikan ibadah puasa
Raut muka layu seketika berubah riang
Hati gundah gulana tercairkan segera
Inilah gambaran di bulan fitrah dan penuh pengampunan

Gelap sambut malam
Di surau kecil nan indah permai
Terdengar alunan ayat-ayat suci berkumandang
Ruh yang kemarin kaku nampak sirna
Tinggal bunga-bunga bahagia yang ada di rasa

Ooo..bulan suci
Tarawih dan tadarus
Adalah satu udara
Sahur dan buka puasa
Adalah satu warna
Hakikat puasa adalah menahan diri
Dari godaan makan dan minum
Mampu menahan hawa nafsu

Ya..Allah
Terimalah ibadah puasa dan sujud kami
Hidup dan mati
Kuserahkan padaMU

Thursday, 5 August 2010

SAJAK KOPI

by: Khoirul Taqwim

Kopiku hitam
Badanku panas
Taganku menggenggam sepotong rokok
Mataku setajam burung hantu
Aku melihat jutaan rakyat Indonesia
Lapar terkapar di alam raya
Terserak menjadi anai-anai terbang

Hoom sinahooom...
Lihatlah anak-anak jalanan
Menantang kehidupan
Mendung menjadi atap harian
Gelapnya malam menjadi jiwa kelam
Terik matahari adalah sahabat raga

Hoom sinahooom......
Pengemis berjalan dengan kaki merangkak
Berkah dermawan adalah penyambung nyawa
Gambar-gambar peramal adalah harapan
Inilah potret negeri kaya
Masyarakat miskin terpinggir

Hoom sinahooom......
Kusruput kopiku yang hitam
Kutatap gedung tinggi menjulang
Sajakku berdemo di udara
Terbentur tiang-tiang kekuasaan
Hingga tarjatuh tak berdaya
Sampai nadi putus dan tak bernyawa

Ooo.. angin !
Kabarkan pada mereka yang punya nurani
Kabarkan pada mereka yang peduli masyarakat kecil
Kabari juga para buruh dan petani untuk terus melawan
Biarkan jasad sirna
Kau kan terkenang sepanjang zaman

Ooo.. Allah !
Ruhku terbakar
Udara kedzaliman tercium
Demi sabda dan firmanmu
Hanya kepadaMU kami bedo'a
Restui perjuangan kami di hari ini dan selamanya

Wednesday, 4 August 2010

LUKISAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Oooh........
Cinta adalah kekuasaan
Siapa yang menguasai cinta berarti dia adalah raja
Tahta singgasana adalah mereka yang punya cinta
Tapi ingatlah cinta adalah racun
Sekaligus cinta adalah ular berbisa
Hati-hatilah wahai para pecinta

Oooh..
Makna cinta adalah seni
Hakikat cinta adalah fitrah
Maknai cinta dengan kesabaran
Epistemologi cinta adalah sajak
Estetika cinta adalah jiwa
Aksiologi cinta adalah alam

Oohh gusti Allah..
Pemilik semua lukisan cinta
Rahmatkanlah cintaMU
Pada semua alam
Pada semua makhluk
Hmm........
Amiens.........

SAJAK KEMATIAN

by: Khoirul Taqwim

Tolong.....
Antar jenazahku dipemakaman
Badanku jadi bangkai
Bajuku kain kafan
Tataplah aku yang kemarin kau puja
Mandikan aku dengan tujuh bunga rupa
Aku tak berdaya
Tapi aku Ikhlas
Ruhku biar di alam barzakh
Ajaranku akan terus mengalir
Lewat falsafah dan sajak-sajakku

Hoommm.....
Aku bergumam...
Wahai batu nisan
Cepat........
Mayatku dikebumikan
Sebelum malaikat Munkar, Nakir
Ada dihadapanku

AKU TELAH TIADA

by: Khoirul Taqwim

Lihat..
Kabar Izrail mendekat
Dingin tak bersuara
Nadiku mulai putus
Sunyi........
Dia berbisik tenanglah nak
Kematian adalah tepi pantai
Menghanyutkan
Sekaligus menakutkan
Kedamaian bagi mereka
Firman jadi tonggak
Sabda adalah jiwa
Jasadku lebur
Nyawaku mengalir

Ooo...
Batu nisan di pinggir sungai
Burung gagak hitam terbang
Mata setajam pisau
Maaf atas dosa
Dini hari ini
Aku telah tiada

Monday, 2 August 2010

SAJAK KESEDIHAN

by: Khoirul Taqwim

Ooo.........
Matahari adalah warna
Dosa adalah udara
Kesedihan jadi sajak
Diantara pena terserak
Tinta menjadi air mata
Tinggal puing gelisah menatap
Hingga aku jatuh meratap
Di tengah-tengah hingar-bingar jagat
Badanku sehat
Jiwaku saket

O...Allah
Sembuhkan aku
Dari gatal dan sambat

Sunday, 1 August 2010

BULAN RAMADHAN

by: Khoirul Taqwim

Bulan suci
Tak terasa esok lusa datang

Hmm...
Bulan yang penuh Barakah
Hari itu.......
Pintu Jannah dibuka lebar
Tentu.......
Bulan penuh rahmat
Pasti......
Berkah jagat
Dia........
Yang mengenal
Makna......
hakekat sabar
Lakukan....
Menjaga benak dalam hati
Menjaga pikir dalam otak

Bulan ramadhan
Jutaan umat
Harap....
Keberkahan jalan
Jauhi.......
Ma'shiyat la'nat

O...Allah
Aku minta ridhaMU

BUAT SAHABAT

by: Khoirul Taqwim

Sini........
Duduk longgarkan hatimu
Ada apa kau bersedih?.
Ada apa kau menjauh dari umat?..
Jangan terurai air matamu disini
Malu dilihat kakekmu yang begitu tegar
Begitu sabar dalam berjuang
Cukup simpan dalam tasbihmu
Jelaskan padaku tentangmu
Meskipun lidahku tak mampu berucap
Aku kan berusaha sejukkan jiwamu
Walau tak seperti salju
Tenang dan tenanglah
Lihat anak-anak disana
Menunggu kedamaian darimu

KABAR LANGIT

by: Khoirul Taqwim

Hmm...
Goresan penaku lagi membisu
Sudah tak berbisik dua hari
Ma'af pena
Aku tak bisa mengeja bahasa
Seperti waktu itu
Aku tak lagi bersuara
Ya...itu karena dilanda
Dilanda dia yang merasuk jiwa
Hingga aku terikat
Sampai jantungku tak berdetak
Bahkan energi pikiranku tertuju hanya dia
Dia yang tak tau menahu
Menahu tentang apa
Apa yang aku harap
Ini adalah sebuah Kabar langit