Sunday, 31 January 2016
Kerudung Panjenengan
Dening: Khoirul Taqwim
Keheningan dalu
Kesunyian menghampiri rongga-rongga jiwa
ngantos penggalih kraos wonten samukawis ingkang mlebet
Menuju celah-celah kalbu ingkang paling lebet
ngantos tibalah sukmaku kampil lebet lamunan dalu
Kerudung panjenengan
taksih adalem enget kaliyan pertela
ebo kesaen kerudungmu mraos dimustakamu
ngantos sukmaku mlebet lebet lamunan ingkang mboten ngabah
amargi dipunpanjenengan yaiku: kesaen ingkang keserat dipuntawang bintu
ngasta sedaya decak kagumku tertuju kagem panjenengan
Duhai kenyo endah
Kerudungmu yaiku: anugerah Ilahi
mekaten sae mega kala dipandang
ngantos ngasta sedaya jantungku berdetak kencang
kala ngenget kerudung endah panjenengan
amargi tiada tara kesaen kerudungmu
kala mraosi dipunantawis celah-celah mustakamu
Duhai kenyo paling endah
lebet kesunyian dalu menika
dalem ngenget panjenengan sareng sajak-sajakku
ngantos ngantosa sukmaku mlebet lebet engetan tentangmu
inggil kendahan rupa panjenengan ingkang dibalut kerudung sae panjenengan
Subhanallah
dalem mengucap raos kagumku kagem panjenengan
inggil kendahan rupa panjenengan
dipunwalik kerudung ingkang panjenengan sandarkan dimustakamu
ngantos kemriksa mraos disepanjang margi kesugengan ingkang penuh keajaiban
Duhai kenyo berkerudung
Secuil do'a saking lubuk kalbuku kagem panjenengan
mugi-mugi panjenengan bahagia salajeng dipunngrika, Amin.....
Saturday, 30 January 2016
Perkembangan dan Pemikiran Islam Tradisional Indonesia
By: Khoirul Taqwim
Islam tradisional tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak awal agama Islam datang ke-Nusantara, tetapi dalam perjalanan Islam tradisional mendapatkan berbagai tantangan dari berbagai sekte Islam dengan gagasan ke-Islaman yang cenderung sepihak dalam membedah khazanah tentang Nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Islaman. Bahkan tantangan yang terkuat datang sejak bangsa eropa datang ke-Indonesia dengan membawa bendera kolonialisme. Sehingga memunculkan Islam dengan corak modern dengan meniru gaya hidup ala bangsa eropa, padahal corak ke-Islaman model dari bangsa eropa tidak sesuai dengan masyarakat di nusantara.
Perjalanan Islam tradisional semakin kuat di saat kemerdekaan bangsa Indonesia telah hadir dalam kehidupan masyarakat. Bahkan Islam tradisional dengan gencar mendirikan berbagai pendidikan melalui pondok pesantren maupun dalam bentuk pendidikan lain, tetapi dalam perjalanan selanjutnya Islam tradisonal semakin menghadapi beragam tantangan yang kuat dari dominasi bangsa barat dan para pejuang khilafah. Sehingga Islam trdaisional semakin di anggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman. Bahkan ada istilah Islam konservatif yang di alamatkan penganut Islam tradisional, tetapi stigma yang paling menyakitkan Islam tradisonal di anggap sebagai pengejawantahan terhadap nenek moyang yang jauh dari Nilai-nilai ke-Islaman.
Melihat beragam serangan dari berbagai argumen para penganut di luar Islam tradisional, perlu ada sebuah bentuk pemahaman secara tepat, bahwa tuduhan dari luar Islam tradisional bukanlah sebuah kebenaran, sebab Islam tradisional merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat, agar terjadi saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
Perjalanan Islam tradisonal setelah era reformasi dengan berbagai gejolak ke-Islaman datang begitu gencar, Bahkan kita kenal dengan sebutan istilah ke-Islaman dengan pemahaman Liberal, Khilafah dan masih banyak lagi Istilah-istilah lainnya. Sehingga membuat Islam tradisonal mencoba menjawab tantangan zaman yang datang dari berbagai kalangan dengan seonggok dogma yang tidak cocok dengan masyarakat Islam tradisional.
Geliat Islam tradisional dalam menjawab sebuah argumen Islam liberal dengan berusaha memberikan sebuah pemaparan dengan cara mengerahkan dengan berpegang pada sebuah nilai keseimbangan antara tekstual dengan kontekstual.
Keberadaan Islam Liberal cenderung secara kontekstual dalam memberikan sebuah makna kehidupan. Sehingga terkadang Islam liberal kebablasan dalam menerjemahkan masalah kajian ke-Islaman tanpa mengindahkan tekstual. Nah! dari sinilah perlu ada sebuah pemaparan yang saling berkaitan antara tekstual dengan kontekstual secara tepat dalam menempatkan sebuah permasalahan.
Sedangkan Islam khilafah cenderung mengarah kepada pembahasan seputar pemurnian Islam. Bahkan kajian Islam Khilafah cenderung mengarah dalam bentuk tekstual, padahal antara tekstual dengan kontekstual sudah semestinya harus sejalan dalam melihat beragam fenomena kehidupan masyarakat secara luas.
Pasca reformasi telah terjadi sebuah pola pikir dengan mengarah kebablasan dalam mengkaji ke-Islaman baik dari Islam Liberal maupun Islam Khilafah. Sehingga menghasilkan satu sama lain saling menaruh curiga sesama masyarakat Islam. Nah! Islam tradisional pasca reformasi merupakan wajah dinamika baru dalam memberikan sebuah pemahaman dengan jalan tengah, bahwa Islam merupakan perpaduan antara tekstual dengan kontekstual dalam menjawab dan menerjemahkan beragam permasalahan kehidupan masyarakat secara umum.
Keberadaan Islam tradisional merupakan sebuah proses menuju jalan tengah antara pergolakan Islam ala barat dengan pergolakan Islam ala timur tengah. Nah! disinilah Islam tradisional berperan sebagai media jalan tengah dalam memajukan Islam di Indonesia dalam mencari sebuah makna Nilai-nilai ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.
Dengan melihat berbagai permasalahan tentang ke-Islaman di Indonesia sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan dan setelah kemerdekaan membuat Islam tradisional mencoba mengubah dan menyesuaikan dalam menempatkan sebuah gagasan. Sebab agama Islam merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan masyarakat secara universal. Semoga Allah Membekali kita dengan ilmu yang bermanfa'at, menjadikan kita termasuk orang yang berilmu dan menjadikan kita termasuk golongan manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat, Amiin.....
Njambe panjenengan Sareng Balutan Ibadah
Dening: Khoirul Taqwim
Njambe panjenengan
lebet setunggal margi suci
sareng balutan ibadah
dipunmaweni guyuran jawah deras dipunpasuryan bumi
Bukti inggil keberkahan Ilahi sampun rawuh
satuhu keajaiban alam tanpa dipunatur
tumut menyambut dinten kebahagiaan
kala njambe panjenengan duhai dambaan jiwaku
ngantos mboten kraos butiran waspa kebahagiaan
dhawah sareng guyuran tirta jawah rahina menika
Duhai putri adalem
dalem njambe panjenengan dinten menika
Disaksikan tawang kresaa bumi
Disaksikan bantala teles kresaa mendung raya
ngantos alam semesta midhanget bisikan tembung-tembung adalem
kala dalem njambe panjenengan dipundinten kebahagiaan menika
Duhai putri endah
dinten ingkang teles diguyur jawah menika
dalem njambe panjenengan dados tanda bektos adalem wonten Ilahi
menawi gandrung adalem badhe dados halal disaksikan alam semesta dinten menika
ngantosa wanci dipunpanjenengan dados garwa adalem
Bahkan dados sejarah paling pangaos lebet margi ambakan sugeng adalem
Duhai putri anggun nan sholikah
dalem njambe panjenengan kaliyan sajadah sederhana
dados tanda matur sembah nuwun adalem wonten Ilahi
amargi dipunpanjenengan dinten menika
nampi gandrung suciku ingkang adalem ampil saking penggalih sanubariku
kaliyan dalem njambe panjenengan
dalem ngajeng-ajeng tawang midhanget
Bumi menyaksikan gandrung suci kita sedaya
ngantos Allah sang pangagungan alam semesta
Merestui gandrung kita sedaya lebet balutan ibadah suci
Duhai putri idamanku
penggalih sanubariku ngendika sederhana
njambe panjenengan yaiku: kebektosan sae
njambe panjenengan yaiku: anugerah Ilahi ingkang mboten saged dilukis kaliyan tembung
njambe panjenengan yaiku: keajaiban ingkang sampun tergaris dipuntawang kepitu
njambe panjenengan yaiku: keberuntungan ingkang penuh rahmat
njambe panjenengan yaiku: Ibadah suci ingkang nawala saking wucalan Ilahi
njambe panjenengan yaiku: kebahagiaan lebet margi ambakan sugeng adalem
njambe panjenengan, njambe panjenengan, ugi njambe panjenengan
ngantos terminologi bahasaku mboten sagah nyerat tembung tentang kesaen kala njambe panjenengan
Friday, 29 January 2016
Kajian Ke-Islaman Bersama Gus Wim
By: Sayyid Qutub
Khoirul Taqwim atau Gus Wim merupakan tokoh muda pembaharu Islam, tak sedikit pemikiran tentang kajian ke-Islaman yang lahir dari paradigma pemikiran Gus Wim mampu menerjemahkan realitas kehidupan yang dibalut dengan ajaran Islam secara elegan dan dinamis ditengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas. Sehingga paradigma pemikiran Gus Wim tentang ke-Islaman dapat disandingkan dengan beberapa tokoh Intelektual Islam yang mampu menggali ke-Islaman, baik dari zaman klasik hingga zaman kontemporer ke-Islaman.
Gagasan Gus Wim begitu besar mengenai ke-Islaman, baik dari sejarah ke-Islaman hingga paradigma pemikiran ke-Islaman kontemporer, dan dia Gus Wim mampu menggairahkan dunia ke-Islaman dengan cara pandang yang sangat sederhana, tetapi cara pandang Gus Wim mampu mencapai titik puncak dalam paradigma pemikiran ke-Islaman saat ini.
Pola pikir Gus Wim dalam membedah ke-Islaman mampu memberikan sebuah penyegaran, bahwa umat Islam sejak zaman pasca Nabi Muhammad SAW, ternyata tak lepas dari cara pandang tafsir dalam menggali ke-Islaman. Sehingga Islam dengan berbagai wajah tentang bentuk kajian ke-Islaman, mulai dari akidah, akhlak, fiqih, syari'ah, tasawuf, filsafat, muamalah, dan lain sebagainya. Ternyata tak lepas dari sebuah persepsi tafsir semata, tetapi Gus Wim sangat menyayangkan dengan adanya berbagai persepsi tentang tafsir, namun ternyata tak jarang menjadi sebuah pembenaran bagi diri maupun kelompok umat Islam yang ada. Sehingga dengan pembenaran diri tak jarang antar individu maupun antar kelompok umat Islam bersikap saling mengkafirkan antar satu sama lain.
Paradigma pemikiran Gus Wim dalam kajian ke-Islaman dapat menambah wawasan bagi umat Islam, untuk terus menggali ajaran Islam dengan disertai semangat tepa selira sebagai bentuk menghargai pemahaman individu maupun pemahaman kelompok lain, dan dia Gus Wim tentunya berusaha menjauhkan diri maupun kelompok dari sikap saling menjatuhkan sesama umat Islam.
Kajian ke-Islaman bersama Gus Wim tak jarang dapat menyejukkan jiwa bagi para umat Islam, untuk saling mencerna kebenaran dengan kepala dingin, dan menghilangkan ketegangan dan saling curiga antar umat Islam. Karena kebenaran sesungguhnya hanya milik Allah SWT. Sehingga manusia hanya sebatas menggali kebenaran dalam ajaran agama Islam, tetapi tidak dibenarkan mengkafirkan antar umat Islam itu sendiri.
Dengan mengkaji ajaran Islam bersama Gus Wim dapat menambah wawasan bagi umat Islam secara cerdas dalam menggali khazanah ajaran Islam menuju Islam yang rahmat bagi seluruh alam semesta.
Semoga kajian ke-Islaman bersama Gus Wim dapat memberikan kebajikan bagi kita semua, Amin.................
Kelembatan Kalbumu
Dening: Khoirul Taqwim
Subuh miwiti tiba
pasuryan kartika-kartika miwiti ical diangkasa raya
sayangipun kelembatan kalbumu taksih dhateng dibenakku
ngantos salira kampil lebet mega-mega ingkang dipenuhi werni kusuma kendahan
amargi Adinda sosok kesempurnaan masa sakmenika
kagem salira ingkang salit badhe kelembatan kalbumu
Adinda
enjing subuh menika
Alam sekitarku taksih dipunsingepi embun raya
ngantos sedaya ragaku kraos sejuk mboten kinten
amargi embun enjing dinten menika
mekaten sejuk kraos mlebet dipunsaben jengkal kalbuku
Duhai Adinda
kelembatan kalbumu
mekaten sae adalem raos dipunsaben jengkal ambakan adalem
ngantos salira kampil lebet asmara jiwa ingkang dipenuhi gairah-gairah kesaen
saking ujung ampeyan ngantos ujung rikma adalem
kraos tersentuh dening kelembatan kalbumu
amargi Adinda yaiku: jiwa kendahan lebet detak jantungku
kala salira sareng lebet teduhan Adinda
Wahai Adinda
kelembatan kalbumu sampun merasuki sukmaku ingkang paling lebet
ngantos jiwaku hanyut lebet riwe asih panjenengan
amargi Adinda yaiku: keajaiban ingkang adalem raos lebet benakku
ngantos salira kraos penuh kebahagiaan
Duhai Adinda endah
dalem nyerat sederhana kagem panjenengan
amargi adinda yaiku: kageman lebet margi jiwaku
Menuju alam penuh raos sayuta aos kesaen
adalem raos lebet saben jengkal ambakan sugeng adalem
Thursday, 28 January 2016
Sang Mupu Wenang
Dening: Khoirul Taqwim
Nek bumi diguncang
Akankah kuwi dadi debu bertebaran?
nek lintang-lintang niba
Akankah kuwi dadi meteor salju diangkasa?
nek rembulan wis hancur lebur
Akankah kuwi dadi pertanda karusakan alam?
nek srengenge wis ora bersinar diawan dina
Akankah kuwi pertanda kuripan wis ilang?
yen langit wis luluh lantak dimendung-mendung
Akankah kuwi pertanda alam wis tiada?
Wahai Sang mupu Wenang
pas panjenengan ngekarepan
Tiada sijia sing bisa ngalangi panjenengan
amarga panjenengan yaiku: panduwe alam semesta
ngono uga takdir dikabeh jagad raya ana dikekarepanMU
amarga kabeh mung hamba jero genggamanMU
Tiada daya lan upaya
kajaba panjenengan ngarepane
Sang mupu Wenang
Panjenengan yaiku: sang mupu suci
Kupasrahkan samubarang uripku marangMU
aku munga wayang ora bisa mlaku
Walau mung setapak jangkah
kajaba panjenengan ngekarepaken
Wahai Sang mupu Wenang
Pertanda karusakan alam
wis panjenengan delokake
wektu segara dadi tsunami
ora sethithik nyawa ilang ditelan bah banyu segara
ngono uga kowe delokake gunung-gunung meletus
ning ora sethithik uga manusia mengingkari kekuwasanmu
amarga saka dekne kabeh ana sing nggorohake kananmu
Sang mupu Wenang
aku berdo'a dingisor kitab suci
supaya kekarepanMU
sanuli dadi Arah kebecikan jero uripku
ngono uga firman-firmanMU dadi pituduh disaben jengkal ambekanku
diendia aku ana, Amin........
Wednesday, 27 January 2016
Kerudung Ijem Timur
Dening: Khoirul Taqwim
Taman dipunenjing dinten
Sejukkan udara alam semesta
mraos dipunsedaya naluri
Penuh kesaen tertoreh dialam ragawi
ngasta raos jiwa tertuju wonten nirwana
Kala nepang adinda
Terungkap raos jiwa
kersa mereguk asih lebet naungan Ilahi
amargi adinda kados Bidadari mandhap saking mahliga swargi
ngantos sedaya kalbuku tertuju kagem panjenengan
Kerudung ijem timur
engetaken kendahan pasuryan adinda
ngantos ngasta iri alam sekitarnya
amargi adinda yaiku: anugerah sae lebet jiwaku
ngantos mlebet lebet asmara ragaku
Kala kerudung ijem timur
nyingepi mustaka adinda
mekaten raos keagungan tertoreh kagem panjenengan
mekaten ugi raos kesaen tertuju kagem panjenengan
amargi adinda kagem jiwaku
Ratu kendahan dialam raya
satuhu dalem ngenget panjenengan
lebet margi langkah ambakan sugeng adalem
Tuesday, 26 January 2016
Misteri Waspa
Dening: Khoirul Taqwim
Kala enjing miwiti tiba
dalem rawuh ngampil kalbu kagem panjenengan
dipunpanjenengan kaliyan pasuryan ayu jelita
Bak Bidadari mandhap saking tawang
mekaten sae rupa panjenengan kala punika
ngasta kalbuku tersentuh raos
ngantos dalem mlebet lebet lamunan asmara raga
Kala punika
panjenengan memoni adalem kaliyan remen cita
sayangipun sakala lajeng
adalem mriksa waspa panjenengan mengalir deras saking pangarasan panjenengan
nelesi sekitar kerudung endah panjenengan
dalem namung saged pitaken lebet penggalih
wonten punapa dipunwalik waspa derasmu?
punapa punika pertanda panjenengan dhawah penggalih wonten adalem?
utawi nglintu sawalikipun, panjenengan membenciku?
Misteri waspa panjenengan
ngasta dalem larut lebet setunggal pitakenan
saking dinten nggantos dinten
saking wulan nggantos wulan
Bahkan saking taun nggantos taun
dalem pitaken tentang linangan waspa panjenengan
kala nelesi pangarasan panjenengan kala punika
ngantos ngantos dalem kampil lebet sumpena-sumpena adalem
Duhai kenyo endah
waspa panjenengan dados misteri lebet sugeng adalem
ngantos rasioku kendel tindak
kala ngenget wanci punika
amargi waspa panjenengan dados segudang pitakenan lebet sugeng adalem
saking rumiyin ngantos detik menika
Monday, 25 January 2016
Sajak kagem Para pamucal
Dening: Khoirul Taqwim
Kisah negeri pamucalan
taksih dipunsingepi mega nyemeng
taksih dipunsingepi kegelapan dalu
taksih kathah peputra lebet keterbelakangan
taksih kathah pemuda-pemudi mlebet lebet kubangan kedangkalan
amargi pamucalan sampun tebih saking fakta kesugengan
ngantos pamucalan namung dados kabetahan formal sasoca
Wahai para pamucal
midhangetaken sajak-sajakku
menawi pamucalan kedah celak kaliyan fakta kesugengan
sanes nglintu pamucalan mlajeng saking keyektosan
dadosipun ngasilaken pamucalan ingkang tebih saking harapan
Wahai para pamucal
Kutitipkan sajakku kagem panjenengan
kersanipun panjenengan salajeng enget tentang jarwi kesugengan
menawi pamucalan yaiku: kesugengan masa ngajeng peputra panjenengan
sanes namung sawates teori sasoca
sayangipun pamucalan kedah samargi kaliyan keyektosan punika piyambak
Wahai para pamucal
ampun mlajeng saking tanggel jawab
menawi pamucalan kedah celak kaliyan keyektosan
sanes namung berkutat tentang teori sasoca
Apalagi namung memaksakan rumus-rumus sasoca
sayangipun mboten nate merumuskan masa ngajeng peputra panjenengan mbenjing
Midhangetaken sajakku
Wahai para pamucal
menawi sampun wancinipun
panjenengan hayati tentang kesugengan
kagem mandhap dipundhusun-dhusun kresaa dipunkitha-kitha
kagem mriksani lajeng kesugengan yektos
supados mukawis kala panjenengan saged merumuskan pamucalan ingkang tebih kengajeng
sanes pamucalan ingkang namung angan-angan sasoca
sanes pamucalan ingkang namung namung lenggah dipunngajeng meja
Apalagi pamucalan ingkang namung tunduk wonten rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan keyektosan punika piyambak
sayangipun pamucalan punika kedah nenem penggalih pekerti
Penuh werni kreasi ugi inovasi
Sunday, 24 January 2016
Geguritan Keajaiban
Dening: Khoirul Taqwim
Alam sejukkan sedaya jiwa
ngampil raos kesaen ingkang mboten pabenaken
ngantos ngampil raos pesona asa
mlebet lebet sendi-sendi kesugengan
Keajaiban
salajeng dados werni asa lebet detakan jiwa
ngantos mlebet lebet sanubari ingkang paling lebet
inggil kesaen alam semesta ngasta takjub sedaya jiwa
Keajaiban
kadosaken cerios fiktif ingkang miyos saking rongga-rongga jiwa
sayangipun tebih saking keyektosan
amargi keajaiban kados misteri alam ingkang mboten terpecahkan
ngantos keajaiban dados panorama alam piyambak
lebet sudut-sudut penggalihan insan manusia
Keajaiban
ngengetaken setunggal sekaran alam
kaliyan kesaen panorama lepenipun
Panorama werni tenemanipun
Panorama werni pepohonannya
Panorama werni habitat sekitarnya
mimbeti kesaen alam ingkang penuh keajaiban
ngantos penggalih dipunngasta decak kagum
badhe kesaen alam semesta
Saturday, 23 January 2016
Kerudung Panjenengan
Dening: Khoirul Taqwim
Keheningan dalu
Kesunyian menghampiri rongga-rongga jiwa
ngantos penggalih kraos wonten samukawis ingkang mlebet
Menuju celah-celah kalbu ingkang paling lebet
ngantos tibalah sukmaku kampil lebet lamunan dalu
Kerudung panjenengan
taksih adalem enget kaliyan pertela
ebo kesaen kerudungmu mraos dimustakamu
ngantos sukmaku mlebet lebet lamunan ingkang mboten ngabah
amargi dipunpanjenengan yaiku: kesaen ingkang keserat dipuntawang bintu
ngasta sedaya decak kagumku tertuju kagem panjenengan
Duhai kenyo endah
Kerudungmu yaiku: anugerah Ilahi
mekaten sae mega kala dipandang
ngantos ngasta sedaya jantungku berdetak kencang
kala ngenget kerudung endah panjenengan
amargi tiada tara kesaen kerudungmu
kala mraosi dipunantawis celah-celah mustakamu
Duhai kenyo paling endah
lebet kesunyian dalu menika
dalem ngenget panjenengan sareng sajak-sajakku
ngantos ngantosa sukmaku mlebet lebet engetan tentangmu
inggil kendahan rupa panjenengan ingkang dibalut kerudung sae panjenengan
Subhanallah
dalem mengucap raos kagumku kagem panjenengan
inggil kendahan rupa panjenengan
dipunwalik kerudung ingkang panjenengan sandarkan dimustakamu
ngantos kemriksa mraos disepanjang margi kesugengan ingkang penuh keajaiban
Duhai kenyo berkerudung
Secuil do'a saking lubuk kalbuku kagem panjenengan
mugi-mugi panjenengan bahagia salajeng dipunngrika, Amin.....
Friday, 22 January 2016
Njambe panjenengan Sareng Balutan Ibadah
Dening: Khoirul Taqwim
Njambe panjenengan
lebet setunggal margi suci
sareng balutan ibadah
dipunmaweni guyuran jawah deras dipunpasuryan bumi
Bukti inggil keberkahan Ilahi sampun rawuh
satuhu keajaiban alam tanpa dipunatur
tumut menyambut dinten kebahagiaan
kala njambe panjenengan duhai dambaan jiwaku
ngantos mboten kraos butiran waspa kebahagiaan
dhawah sareng guyuran tirta jawah rahina menika
Duhai putri adalem
dalem njambe panjenengan dinten menika
Disaksikan tawang kresaa bumi
Disaksikan bantala teles kresaa mendung raya
ngantos alam semesta midhanget bisikan tembung-tembung adalem
kala dalem njambe panjenengan dipundinten kebahagiaan menika
Duhai putri endah
dinten ingkang teles diguyur jawah menika
dalem njambe panjenengan dados tanda bektos adalem wonten Ilahi
menawi gandrung adalem badhe dados halal disaksikan alam semesta dinten menika
ngantosa wanci dipunpanjenengan dados garwa adalem
Bahkan dados sejarah paling pangaos lebet margi ambakan sugeng adalem
Duhai putri anggun nan sholikah
dalem njambe panjenengan kaliyan sajadah sederhana
dados tanda matur sembah nuwun adalem wonten Ilahi
amargi dipunpanjenengan dinten menika
nampi gandrung suciku ingkang adalem ampil saking penggalih sanubariku
kaliyan dalem njambe panjenengan
dalem ngajeng-ajeng tawang midhanget
Bumi menyaksikan gandrung suci kita sedaya
ngantos Allah sang pangagungan alam semesta
Merestui gandrung kita sedaya lebet balutan ibadah suci
Duhai putri idamanku
penggalih sanubariku ngendika sederhana
njambe panjenengan yaiku: kebektosan sae
njambe panjenengan yaiku: anugerah Ilahi ingkang mboten saged dilukis kaliyan tembung
njambe panjenengan yaiku: keajaiban ingkang sampun tergaris dipuntawang kepitu
njambe panjenengan yaiku: keberuntungan ingkang penuh rahmat
njambe panjenengan yaiku: Ibadah suci ingkang nawala saking wucalan Ilahi
njambe panjenengan yaiku: kebahagiaan lebet margi ambakan sugeng adalem
njambe panjenengan, njambe panjenengan, ugi njambe panjenengan
ngantos terminologi bahasaku mboten sagah nyerat tembung tentang kesaen kala njambe panjenengan
Thursday, 21 January 2016
Wungon Tembung
Dening: Khoirul Taqwim
Kala tembung terangkai bahasa
Menjelma gubahan logika
tembung kraos nyakaken sisi-sisi penggalihan
dados wungon bahasa raos
ngantos nalar mboten saged mencerna
amargi tembung sampun dados pangasinggihanan salira
Bahkan tembung sampun dados kepitadosan sareng
Dahsyat setunggal tembung
Bersumber saking nalar penggalihan
Berwujud wungon bahasa
dados monster mengerikan
menawi tembung teng olah kaliyan demagogi kesugengan
Wungon tembung
Menjelma dados kitab suci
wungon tembung
Menjelma dados sabda
wungon tembung
Menjelma dados rebatan angkara
Tembung meluncur saking bahasa
Menembus cakrawala alam
ngantos tembung mboten awis teng sakralkan
mekaten ugi tembung
mboten awis dados cacian kemurkaan
amargi menyembunyikan setunggal kekiyatan
ingkang mboten kasoran tajam kaliyan ewon sabet
ingkang mboten kasoran ledakannya kaliyan rudal-rudal perang
Wungon tembung
kados gubahan istana nalendra
wungon tembung
dados cakrawala seserepan
wungon tembung
Menembus lintas wates pamenggalihan manusia
wungon tembung
ngandung yutan jarwi raos jiwa kresaa raga
Wednesday, 20 January 2016
Kayon Kerudung Putih
Dening: Khoirul Taqwim
Kerudung putih
kayonmu gawe daku terpana rasa
nganti ora krasa jantung iki
tambah kencang berdetak
amarga dikok wis mendung kalbuku
nganti ora ngobah kabeh nadiku
kabeh tertuju kanggomu
Duhai pasuryan ayu kerudung putih
Semilir angin sepoi-sepoi
mimbuhi rasa kayonmu
kaya alunan surgawi
nganti merasuk jiwaku
nganti isi jantungku krasa kesigar
amarga dikok ngono becik dipandang
Kala saka adoh krasa Bidadari mudhun saka langit
Apalagi kala cedhak krasa swarga Bidadari menaungi kabeh ragamu
Kayon Putri kerudung putih
bukti Ilahi mencipta karo kesempurnaanipun
nganti kabeh jiwa iki
Bergetar ndeleng kayonmu
Duhai Putri diwalik kerudung putih
Ayu jelita tiada tembung sing saguh malukismu
amarga dikok ngono sempurna
dhuwur apa sing ana jero dikok
ngono uga kayon budimu
dadi wujud kesempurnaanmu
menawa dikok makhluk tercipta karo kebecikan
saka ujung rambut nganti ujung sikilmu
kabeh ngono becik krasa
Sejukkan kalbu-kalbu sing gersang
nganti krasa ana jero taman surgawi
Tuesday, 19 January 2016
Do'a Ludira Dalu Suriah
Dening: Khoirul Taqwim
Dalu gelap gulita
midhanget bengokan manusia tanpa mustaka
Meraung-raung dihantam mortir-mortir berterbangan
Letusan senjata grama mboten ketang wilanganipun
ngantos sedaya soca semesta tertutup ludira
dados debu udara dalu menika
Dalu menika
Kilatan rudal taksih midhanget pertela
ngantos mboten ketang wilangan kilatanipun
salira manusia bergetar keras
mboten sekedhik ugi menggigil hancur
dados santapan ganasipun
Keserakahan dalu menika
Sementara diujung kilen
mboten kendel-hentinipun
ngandika tentang dalu ludira Suriah menika
sayangipun kami dipunmriki tetap nguwawi tanpa mengsahan
ngantos nengga dinten tintriman tiba
Dalu Suriah menika
Padang wedi dados saksi
ludira miyos saking rahim-rahim kesugengan
mboten perduli putra utawi dewasa
dados korban keserakahan kekuwaosan
mboten perduli kakung utawi putri
dados kebiadaban pembantaian
mboten perduli yuswa utawi timur
dados korban perang ambisi keserakahan
Dalu Suriah menika
Do'a ludira kupanjatkan
saking lubuk penggalih ingkang paling lebet
mugi-mugi dalu menika
Kami tetap nguwawi tanpa mengsahan
ngantos dinten esok
Kami saged menghirup udara kebebasan
inggil asma tintriman teng bumi Suriah gandrung
Monday, 18 January 2016
Permai Pagi Hari
By: Khoirul Taqwim
Senandung pagi
Mulai bernyanyi menyeruak alam
Iringi permai pagi hari ini
Penuh dengan jutaan keindahan
Hingga tak dapat terhitung atas ketakjuban di pagi hari
Burung pagi hari
Mulai pancarkan keelokan
Dengan suara merdunya
Buat hari pagi menambah permai
Elok rupawan keindahannya
Saat pagi hari
Pohon rindang masih basah kuyub
Saat embun pagi masih menyembul
Saat matahari masih belum terlihat jelas
Dari situlah tentang cerita permai pagi hari
Mulai terlukis di langit cakrawala
Penuh keistimewaan suka cita
Semua terasa dalam senandung detakan jiwa
Permai pagi hari
Pancarkan lukisan keindahan
Penuh keasrian alam
Nampak lembut dan menakjubkan
Itulah alam permai di pagi hari
Izinkan Kami Menyeberangi Samudra Ludira
Dening: Khoirul Taqwim
Kala kabut tiba
Kegelapan dalu menyelinap dipunsamukawis penjuru arah
Rentetan senjata grama membabi buta
meken dipunsalira-salira kesugengan
ngantos peputra timur, priyantun-priyantun dewasa
yuswa kresaa timur
Tewas mboten ketang wilanganipun
Kabut dalu
ngasta senyap soca memandang
ludira mengalir dilumbung-lumbung kesugengan
ngantos menyelinap dados debu-debu karisakan
ngantos mawi menghanguskan samukawis dados arang
Wahai pangagungan Alam
Izinkan kami menyeberangi samudra ludira
mengsah tirani dalu menika
kersanipun piyambakipun sedaya njawahi kami kaliyan peluru
kersanipun piyambakipun sedaya njawahi kami kaliyan rudal-rudal
kersanipun piyambakipun sedaya tanpa kamirahanan nyedaneni kami setunggal palih setunggal
ngantos ngantos kami sedaya ditelan semesta
Kami tetap tindak menuju samudra ludira
amargi derap langkah kami sampun bulat
Tuk menuju ngugi kesedan
Wahai redi-redi inggil
Wahai tawang-tawang teng alam raya
Izinkan kami nyarungani samudra ludira
mengsah kemboten-adilan
mengsah kedzaliman
kersanipun salira kami hancur
kersanipun jasad kami remuk
Kami tetap tindak disamudra ludira
nyarungani tirah-tirah ambakan
Demi meraih keberlanjutan sugeng
kagem generasi pamusaka semesta menika
Sunday, 17 January 2016
Bidadari Kerudung Ijo
Dening: Khoirul Taqwim
Takdelok saka cakrawala
dikok lagi linggih neng dhuwur jendela
pasuryanmu ngono anggun
Mempesona tiada tara ayu jelitamu
nganti daku terpaut bareng asmaramu
Kerudung ijomu
kedelok saka kadohan
nganti nggawe rasa ati iki
kaya dirundung kebahagiaan sing ora sing diajeni regane
amarga kayonmu
ora kalah karo kebecikan
lintang-lintang dilangit
ora kalah uga karo kebecikan
Samudra membahana biru dipenjuru segaran semesta
Duhai Bidadari kerudung ijo
aku nyeluk kowe saka lubuk ati sing paling jero
nek langit dina iki ambrol
nek bumi dina iki hancur dadi debu
dikok tetap becik jero cahaya kayonmu
amarga dikok kanggonan takdir kebecikan semesta iki
Taktulis dikok dadi Bidadari kerudung ijo
dadi rasa kagumku atas ciptaan Ilahi
ngono becik mendung jero kesempurnaan
kayonmu sing ora bisa diurai karo basa
amarga dikok ngluwihi basa kebecikan
becik dilangit arepa dibumi seisinipun
kabeh mengagumi kayonmu
Duhai Bidadari kerudung ijo
nganti detik iki
dikok yaiku: kuluk kebecikan
ketulis saka kalbuku sing paling jero
Saturday, 16 January 2016
Islam Dalam Kubangan Golongan
Ketika membicarakan Islam seolah-olah pikiran umat Islam dibawa dari zaman Nabi sampai zaman kontemporer, namun ada pembeda di saat zaman Nabi Muhammad, bahwa Islam masih manunggal dalam ajaran kenabian, namun dengan perkembangan zaman ajaran Islam mulai bercampur dari Sahabat Nabi sampai para pemuka agama. Sehingga memunculkan fenomena ajaran Islam tidak lagi manunggal, tetapi menjadi beragam ajaran Islam, mulai dari syari'at sampai ajaran aqidah mengalami reduksi dari zaman Nabi menuju zaman berikutnya.
Islam mulai mengalami perpecahan sejak zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib, Dari sinilah Islam menjadi tiga golongan, pertama golongan Syi'ah yaitu: mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah yang paling utama di antara para sahabat dan yang berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan atas kaum Muslimin, begitu juga anak cucunya berhak menjadi pemimpin umat Islam dalam bentuk kekhalifahan.
Golongan kedua yaitu: Murji'ah merupakan sebuah golongan Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan Khawarij. Paradigma pemikiran Murji'ah dengan pemahaman tentang keimanan yang cukup hanya dalam hati, dan golongan Murji'ah tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertaubat.
Golongan ketiga Khawarij dalam istilah ilmu kalam merupakan suatu golongan pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar dan meninggalkan barisan, karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 Masehi dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan dalam permasalahan persengketaan kekhalifahan. Sehingga golongan ini keluar dari golongan Ali bin Abi Thalib dan membuat golongan sendiri dalam percaturan politik maupun dalam pemahaman ajaran agama Islam.
Dari ketiga golongan inilah yang ikut andil besar Islam menjadi beragam golongan. Karena setelah ketiga golongan di atas Islam menjadi beragam golongan, mulai dari Qodariah, Jabariyah, Sunni, Mu'tazilah, Wahabi dan masih banyak lagi golongan Islam yang lainnya.
Perkembangan golongan Islam sejak zaman Sahabat Nabi sampai era masa kini, ternyata Islam menuju kubangan yang sangat dalam. Sehingga memunculkan gesekan yang tidak hanya dalam masalah pola pikir, tetapi lebih jauh lagi mengarah gesekan yang bersifat aksi kekerasan.
Kalau masalah pola pkir kita sering mendengar pertarungan Islam yang mengatasnamakan diri Islam liberal dengan pertarungan melawan Islam Khilafah, begitu juga Islam tradisional yang dengan gigih melawan penghakiman-penghakiman dari Islam khilafah maupun Islam liberal. Sehingga adu olah pikir baik melalui diskusi maupun melalui dunia tulis menulis tak terhindarkan dengan beragam argumen yang menjadi alat untuk menguatkan argumen masing-masing golongan.
Sedangakan kalau melihat peta golongan Islam di dunia, ternyata umat Islam dihadapkan tidak hanya permasalahan berkutat pada pola pikir, namun golongan Islam sudah masuk dalam kubangan kekerasan, baik di Suriah, Irak, Mesir, Libya, Yaman, Afghanistan, dan masih banyak lagi negara yang dihuni sebagian besar umat Islam masuk dalam kubangan golongan, dan yang populer dengan istilah golongan Sunni, Wahabi dan Syiah. Ketiga golongan inilah yang memberi warna dalam percaturan politik, sosial, budaya, yang semuanya tak lepas dikaitkan dengan ajaran Islam golongan masing-masing dalam pemahaman ajaran ke-Islaman.
Islam dalam kubangan golongan sejak zaman Sahabat Nabi sampai masa kini merupakan keperihatinan yang sangat mendalam bagi umat Islam di dunia. Karena Islam yang ajarannya menonjolkan cinta damai, seakan-akan berubah menjadi aksi kekerasan dalam pertarungan antar golongan sesama umat Islam.
Semoga Allah SWT melindungi kami umat Islam dari kejahatan jiwa maupun kejahatan raga, Amin.......................
Friday, 15 January 2016
Sajak Untuk Para Pendidik
By: Khoirul Taqwim
Kisah negeri pendidikan
Masih diselimuti awan menghitam
Masih diselimuti kegelapan malam
Masih banyak anak-anak dalam keterbelakangan
Masih banyak pemuda-pemudi masuk dalam kubangan kedangkalan
Karena pendidikan sudah jauh dari fakta kehidupan
Hingga pendidikan hanya menjadi kebutuhan formal semata
Wahai para pendidik
Dengarkan sajak-sajakku
Bahwa pendidikan harus dekat dengan fakta kehidupan
Bukan malah pendidikan lari dari kenyataan
Sehingga menghasilkan pendidikan yang jauh dari harapan
Wahai para pendidik
Kutitipkan sajakku untukmu
Agar kau selalu ingat tentang makna kehidupan
Bahwa pendidikan adalah: kehidupan masa depan anak-anakmu
Bukan hanya sebatas teori semata
Namun pendidikan harus sejalan dengan kenyataan itu sendiri
Wahai para pendidik
Jangan lari dari tanggung jawab
Bahwa pendidikan harus dekat dengan kenyataan
Bukan hanya berkutat tentang teori semata
Apalagi hanya memaksakan rumus-rumus semata
Namun tidak pernah merumuskan masa depan anak-anakmu kelak
Dengarkan sajakku
Wahai para pendidik
Bahwa sudah waktunya
Kau menghayati tentang kehidupan
Untuk turun didesa-desa maupun dikota-kota
Untuk melihat langsung kehidupan nyata
Supaya suatu saat kau dapat merumuskan pendidikan yang jauh kedepan
Bukan pendidikan yang hanya angan-angan semata
Bukan pendidikan yang hanya sekedar duduk didepan meja
Apalagi pendidikan yang hanya tunduk pada rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan kenyataan itu sendiri
Namun pendidikan itu harus menanam budi pekerti
Penuh warna kreasi dan inovasi
Thursday, 14 January 2016
Ateis Dalam Pandangan Islam
By: Khoirul Taqwim
Tak sedkit para pemikir Ilmu yang mengedepankan cara pandang melalui rasionalitas menganggap bahwa agama itu candu, bahkan menganggap Tuhan itu sudah mati. Sehingga memunculkan gagasan ateis atau disebut dengan istilah orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Berangkat dari sinilah dibutuhkan analisa yang tajam tentang keberadaan Tuhan dalam pandangan ateis maupun dalam pandangan Islam.
Bagi orang yang beriman tentunya mempercayai keberadaan Tuhan itu ada, tetapi bagi orang ateis menganggap Tuhan hanya sebatas bualan belaka. Bahkan lebih jauh lagi kitab-kitab suci dianggap hanya sebatas dongeng semata.
Ajaran ateis mengedepankan rasionalitas yang cenderung mengarah untuk menegasikan sebuah logika jiwa. Sehingga mereka para pengagum ateis lebih berkutat kepada logika akal dengan menegasikan logika jiwa. Sehingga paradigma kaum ateis lebih cenderung menonjolkan akal belaka, padahal akal terkadang tertipu hanya sebatas dalam indera penglihatan semata, tetapi tidak mampu melihat misteri dibalik suatu kondisi yang lebih rumit, sedangkan keberadaan logika akal tak jarang belum mampu menembusnya.
Kaum ateis menganggap alam semesta hanya sebatas hasil evolusi belaka, begitu juga manusia lahir dari hasil evolusi semata, bahkan lebih jauh lagi agama samawi tak lepas dari hasil evolusi kepercayaan sederhana yaitu: hasil dari evolusi kepercayaan totemisme, animisme dan dinamisme. Sehingga keyakinan tentang adanya sang maha pencipta tak lepas dari hasil evolusi keyakinan sederhana lalu menuju hasil agama samawi.
Melihat realitas tentang adanya pemahaman ateis yang mulai merasuki paradigma pemikiran para pelajar, baik pelajar dari barat maupun para pelajar dari timur, tentunya menjadi permasalahan besar bagi lembaga pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, untuk terus berupaya memberikan pemahaman secara gamblang dan jujur, untuk memilah antara logika akal dengan logika jiwa, supaya dua logika ini tidak saling tumpang tindih.
Ketika logika akal cenderung berlebihan dalam memberikan penjelasan tentang permasalahan kehidupan, tentunya yang ada nantinya akan memunculkan sebuah paradigma pemikiran ateis. Karena keyakinan dalam beragama dikupas melalui logika akal semata, tanpa melihat logika jiwa. Begitu juga kalau lebih mengedepankan logika jiwa sehingga akan memunculkan pola pikir mitologi yang berlebihan. Sehingga segala permasalahan dikaitkan dengan logika jiwa, tanpa melihat logika olah akal.
Berangkat dari pemahaman diatas Islam mengajarkan suatu olah pikir yang mengambil jalan tengah, bahwa antara logika akal dengan logika jiwa sudah seharusnya saling mengisi antara satu sama lain, tentunya untuk menguatkan keimanan bagi umat Islam, bukan malah mengambil satu sisi dan berakibat melemahkan keimanan.
Islam jelas mengajarkan bagi umat Islam untuk mngimani adanya Allah. Bahkan seseorang tidak dikatakan beriman hingga dia mengimani adanya Allah. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.
Islam juga mengajarkan untuk mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah.
Islam juga mengajarkan untuk mengimani kepada kitab-kitab Allah, bahwa seluruh kitab Allah adalah firman-Nya dan bukanlah ciptaanNya.
Islam juga mengajarkan untuk mengimani kepada para rasul Allah, bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan,
Islam juga mengajarkan untuk mengimani kepada hari akhir, dan pada substansinya Islam mengajarkan rukun Iman yang terdiri dari: Beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat Allah, beriman kepada Kitab-kitab Allah, beriman kepada Para Nabi dan Rasul Allah, beriman kepada hari kiamat, beriman kepada Qada dan Qadar.
Kembali kepada gagasan ateis yang tidak mempercayai akan adanya Tuhan, berarti ateis sama dengan mengingkari keberadaan rukun iman. Sehingga ateis sangat tidak sejalan dengan ajaran Islam yang mempercayai adanya rukun iman.
Berangkat dari argumen diatas berarti ajaran ateis sangat bertentangan dengan ajaran Islam, apalagi Islam mengajarkan Tauhid Uluhiyyah yaitu: mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun yang batin, begitu juga Islam mengajarkan bentuk Tauhid Rububiyyah yaitu: mentauhidkan Allah dalam kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Rabb dan Pencipta semua makhluk, dan Allahlah yang mengatur dan mengubah keadaan manusia maupun keadaan alam semesta.
Semoga Allah memberi petunjuk dan jalan kebaikan bagi mereka yang mau memahami makna keimanan yang tersurat maupun yang tersirat, Amin......
Wednesday, 13 January 2016
Kerudung Putih
By: Khoirul Taqwim
Langit biru membahana
Menghias angkasa nan jauh di angkasa
Menampakkan keperkasaan alam yang kian hari
Mulai rusak oleh tangan-tangan tak bertanggung-jawab
Sungguh malapetaka mulai di depan mata
Siap melenyapkan segala yang ada
Sore ini
Keindahan langit nampak membawa suara kemerduan
Menyejukkan rongga-rongga jiwa yang kaku
Lalu masuk kesanubari yang terdalam
Hingga membawa ketenangan yang sungguh luar biasa
Penuh dengan kenikmatan rasa dan asa kehidupan
Kerudung putih
Melintas bagai bayang-bayang cahaya matahari sore
Indah terlihat mata
Sejukkan sanubari terdalam
Hingga terpaut bersama alam di luar nalar kehidupan
Kian dilihat semakin dekat dalam detakan jantung asmara raga
Sore ini
Langit biru membahana
Bersama bayang-bayang kerudung putih
Menghias disetiap relung jiwa
Sampai tak terasa hari mulai gelap
Hingga hilang bayang-bayang kerudung putih di sore hari
Kerudung putih
Bagai misteri alam yang tak terpecahkan
Karena hari dengan cepat berganti
Antara Matahari dengan rembulan
Silih berganti dan mengganti dalam nafas kehidupan
Tuesday, 12 January 2016
Samudra Kekuasaan
By: Khoirul Taqwim
Samudra jiwa
Menggelepar di antara puing-puing kehidupan
Mencari secercah harapan
Kian hari mulai tenggelam dalam badai hitam kehidupan
Kekuasaan
Menjadi rebutan para mereka yang haus jabatan
Karena kekuasaan di anggap samudra keistimewaan
Hingga segala jalan ditempuh
Tak perduli samudra air mata
Tak perduli samudra jiwa
Menjadi jalan pembenaran diri menuju kekuasaan
Hingga korban-korban tak terhitung atas nama kekuasaan
Kulihat dari jauh
Namun kian hari semakin dekat mendekat
Atas nama kekuasaan dengan segala cara upaya
Mencari jalan tipu muslihat untuk memenangkan
Perebutan kursi-kursi samudra kekuasaaan
Samudra kekuasaan
Bagai angan-angan akan kemegahan
Bagai angan-angan akan kegemilangan
Padahal semua tak lepas dari bayang-bayang
Ilusi jauh akan kebenaran
Monday, 11 January 2016
Geguritan Kerudung Pethak
Dening: Khoirul Taqwim
Tawang bintu membahana
mraos angkasa nan tebih teng angkasa
ngatingal keperkasaan alam ingkang kian dinten
miwiti risak dening asta-asta mboten nanggel-wangsul
satuhu malapetaka miwiti teng ngajeng soca
jagi melenyapkan samukawis ingkang wonten
Sonten menika
kesaen tawang nampak ngampil swanten kemerduan
Menyejukkan rongga-rongga jiwa ingkang kaken
lajeng mlebet kesanubari ingkang paling lebet
ngantos ngampil ketenangan ingkang satuhu linangkung
Penuh kaliyan kenikmatan raos ugi asa kesugengan
Kerudung pethak
Melintas kados bayang-bayang cahaya surya sonten
sae kemriksa soca
Sejukkan sanubari paling lebet
ngantos terpaut sareng alam teng njawi nalar kesugengan
Kian dipunmriksa tambah celak lebet detakan jantung asmara raga
Sonten menika
tawang bintu membahana
sareng bayang-bayang kerudung pethak
mraos dipunsaben relung jiwa
ngantos mboten kraos dinten miwiti gelap
ngantos ical bayang-bayang kerudung pethak teng sonten dinten
Kerudung pethak
kados misteri alam ingkang mboten terpecahkan
amargi dinten kaliyan enggal nggantos
antawis surya kaliyan rembulan
Silih nggantos ugi gumantos lebet ambakan kesugengan
Sunday, 10 January 2016
Sajak Untuk Para Pendidik
By: Khoirul Taqwim
Kisah negeri pendidikan
Masih diselimuti awan menghitam
Masih diselimuti kegelapan malam
Masih banyak anak-anak dalam keterbelakangan
Masih banyak pemuda-pemudi masuk dalam kubangan kedangkalan
Karena pendidikan sudah jauh dari fakta kehidupan
Hingga pendidikan hanya menjadi kebutuhan formal semata
Wahai para pendidik
Dengarkan sajak-sajakku
Bahwa pendidikan harus dekat dengan fakta kehidupan
Bukan malah pendidikan lari dari kenyataan
Sehingga menghasilkan pendidikan yang jauh dari harapan
Wahai para pendidik
Kutitipkan sajakku untukmu
Agar kau selalu ingat tentang makna kehidupan
Bahwa pendidikan adalah: kehidupan masa depan anak-anakmu
Bukan hanya sebatas teori semata
Namun pendidikan harus sejalan dengan kenyataan itu sendiri
Wahai para pendidik
Jangan lari dari tanggung jawab
Bahwa pendidikan harus dekat dengan kenyataan
Bukan hanya berkutat tentang teori semata
Apalagi hanya memaksakan rumus-rumus semata
Namun tidak pernah merumuskan masa depan anak-anakmu kelak
Dengarkan sajakku
Wahai para pendidik
Bahwa sudah waktunya
Kau menghayati tentang kehidupan
Untuk turun didesa-desa maupun dikota-kota
Untuk melihat langsung kehidupan nyata
Supaya suatu saat kau dapat merumuskan pendidikan yang jauh kedepan
Bukan pendidikan yang hanya angan-angan semata
Bukan pendidikan yang hanya sekedar duduk didepan meja
Apalagi pendidikan yang hanya tunduk pada rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan kenyataan itu sendiri
Namun pendidikan itu harus menanam budi pekerti
Penuh warna kreasi dan inovasi
Kajian Ke-Islaman Bersama Gus Wim
By: Sayyid Qutub
Khoirul Taqwim atau Gus Wim merupakan tokoh muda pembaharu Islam, tak sedikit pemikiran tentang kajian ke-Islaman yang lahir dari paradigma pemikiran Gus Wim mampu menerjemahkan realitas kehidupan yang dibalut dengan ajaran Islam secara elegan dan dinamis ditengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas. Sehingga paradigma pemikiran Gus Wim tentang ke-Islaman dapat disandingkan dengan beberapa tokoh Intelektual Islam yang mampu menggali ke-Islaman, baik dari zaman klasik hingga zaman kontemporer ke-Islaman.
Gagasan Gus Wim begitu besar mengenai ke-Islaman, baik dari sejarah ke-Islaman hingga paradigma pemikiran ke-Islaman kontemporer, dan dia Gus Wim mampu menggairahkan dunia ke-Islaman dengan cara pandang yang sangat sederhana, tetapi cara pandang Gus Wim mampu mencapai titik puncak dalam paradigma pemikiran ke-Islaman saat ini.
Pola pikir Gus Wim dalam membedah ke-Islaman mampu memberikan sebuah penyegaran, bahwa umat Islam sejak zaman pasca Nabi Muhammad SAW, ternyata tak lepas dari cara pandang tafsir dalam menggali ke-Islaman. Sehingga Islam dengan berbagai wajah tentang bentuk kajian ke-Islaman, mulai dari akidah, akhlak, fiqih, syari'ah, tasawuf, filsafat, muamalah, dan lain sebagainya. Ternyata tak lepas dari sebuah persepsi tafsir semata, tetapi Gus Wim sangat menyayangkan dengan adanya berbagai persepsi tentang tafsir, namun ternyata tak jarang menjadi sebuah pembenaran bagi diri maupun kelompok umat Islam yang ada. Sehingga dengan pembenaran diri tak jarang antar individu maupun antar kelompok umat Islam bersikap saling mengkafirkan antar satu sama lain.
Paradigma pemikiran Gus Wim dalam kajian ke-Islaman dapat menambah wawasan bagi umat Islam, untuk terus menggali ajaran Islam dengan disertai semangat tepa selira sebagai bentuk menghargai pemahaman individu maupun pemahaman kelompok lain, dan dia Gus Wim tentunya berusaha menjauhkan diri maupun kelompok dari sikap saling menjatuhkan sesama umat Islam.
Kajian ke-Islaman bersama Gus Wim tak jarang dapat menyejukkan jiwa bagi para umat Islam, untuk saling mencerna kebenaran dengan kepala dingin, dan menghilangkan ketegangan dan saling curiga antar umat Islam. Karena kebenaran sesungguhnya hanya milik Allah SWT. Sehingga manusia hanya sebatas menggali kebenaran dalam ajaran agama Islam, tetapi tidak dibenarkan mengkafirkan antar umat Islam itu sendiri.
Dengan mengkaji ajaran Islam bersama Gus Wim dapat menambah wawasan bagi umat Islam secara cerdas dalam menggali khazanah ajaran Islam menuju Islam yang rahmat bagi seluruh alam semesta.
Semoga kajian ke-Islaman bersama Gus Wim dapat memberikan kebajikan bagi kita semua, Amin.................
Geguritan Samudra Kekuwaosan
Dening: Khoirul Taqwim
Samudra jiwa
Menggelepar teng antawis puing-puing kesugengan
ngupadi secercah harapan
Kian dinten miwiti tenggelam lebet badai cemeng kesugengan
Kekuwaosan
dados rebatan para piyambakipun sedaya ingkang salit kalenggahan
amargi kekuwaosan teng anggap samudra keistimewaan
ngantos samukawis margi ditempuh
mboten perduli samudra waspa
mboten perduli samudra jiwa
dados margi pangasinggihanan salira menuju kekuwaosan
ngantos korban-korban mboten ketang inggil asma kekuwaosan
Adalem mriksa saking tebih
sayangipun kian dinten tambah celak nyelak
inggil asma kekuwaosan kaliyan samukawis upakara upaya
ngupadi margi nulayani muslihat kagem ngrenakaken
Perebutan kursi-kursi samudra kekuasaaan
Samudra kekuwaosan
kados angan-angan badhe kemegahan
kados angan-angan badhe kegemilangan
Padahal sedaya mboten lukar saking bayang-bayang
Ilusi tebih badhe kekasinggihanan
Gus Wim Sang Kreator Pembaharu Islam
By: Zidan Mazero
Khoirul Taqwim atau disebut dengan istilah Gus Wim merupakan seorang pembaharu Islam dalam memberikan penyelesaian mengenai ajaran ke-Islaman, melalui pola pikir yang mengedepankan sumber Islam sebagai kajian utama, dan berusaha memberikan sebuah pemahaman tentang Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Dari permasalahan inilah Gus Wim menempatkan diri sebagai sang kreator pembaharu Islam.
Keberadaan Islam yang dikenali masyarakat Islam secara luas, telah bercampur baur antara tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an. Sehingga pemahaman umat Islam antara teks dan konteks Al-Qur'an bercampur-baur yang sulit dibedakan. Karena ajaran Islam sudah terlanjur mendarah daging dalam kehidupan umat Islam.
Gagasan Gus Wim sebagai sang pembaharu Islam merupakan sebuah keniscayaan, tentunya disebabkan kondisi umat Islam yang mengalami kerusakan pola pikir, dan tentunya perlu dibenahi secara tepat sasaran.
Cara mengobati Gus Wim dalam membangun pola pikir umat Islam tak lepas dari memberikan sebuah penjelasan, bahwa wahyu Al-Qur'an kebenarannya tidak perlu diragukan lagi, sedangkan tafsir Al-Qur'an masih diragukan. Karena tafsir Al-Qur'an sebatas buatan manusia semata.
Gus Wim bukan mengecilkan makna tafsir Al-Qur'an, tetapi Gus Wim berusaha memberikan sebuah penjelasan tentang sisi negatif dari hasil tafsir Al-Qur'an yang terkadang tidak disadari oleh para pengkajinya. Mengingat Al-Qur'an yang dibacakan, lalu diterjemahkan, dan lalu ditafsiri. Kalau tidak jeli para pengkaji Al-Qur'an mempunyai anggapan, bahwa apa yang disampaikan para pemuka agama atau disebut dengan istilah Ustadz adalah: AlQur'an, padahal hasil cipta karsa sang Ustdz itu sendiri, tetapi seolah-olah apa yang disampaikan ustadz semuanya adalah: Al-Qur'an
Dari sinilah para pengkaji yang mendengarkan ceramah sang Ustadz menganggap itu adalah: Al-Qur'an, padahal Al-Qur'an tadi sudah dibumbui atau ditambahi dengan terjemahan dan sekaligus dengan tafsirnya, dan hasil tafsir adalah: hasil karsa cipta manusia semata.
Lalu ada pertanyaan sederhana, apakah tidak boleh menafsirkan Al-Qur'an? Bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sebuah tafsir atau pemahaman tentang ke-Islaman bisa salah atau bisa benar. Mengingat kebenaran itu milik Allah SWT, sedangkan manusia tak luput dari salah dan khilaf, begitu juga hasil dari pemahaman Islam berupa tafsir Al-Qur'an, tentunya tak luput dari salah dan khilaf pula.
Berangkat dari sinilah Gus Wim dapat dikatakan sebagai sang kreator pembaharu Islam, dan Gus Wim dapat dikatakan pula sebagai sang pembeda antara kebenaran dan prasngka, tentunya semua tak lepas dari perbedaan sumber Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Maka dari sinilah gagasan Gus Wim dapat dikatakan sebagai penggagas paradigma pemikiran baru tentang ke-Islaman masa kini. Wassalam.................
Saturday, 9 January 2016
Dominasi Barat Terhadap Pendidikan Indonesia
By: Khoirul Taqwim
Barat dengan segudang teori mampu melakukan berbagai gebrakan dalam menguasai di segala aspek kehidupan. Bahkan pendidikan sebagai pintu gerbang sebuah peradaban, ternyata barat mampu meletakkan pondasi keilmuan dengan cerdas dalam menata berbagai paradigma klasik sampai ranah kontemporer. Sehingga dominasi paradigma barat tidak sekedar dirasakan di dalam dunia pendidikan Indonesia, tetapi mampu keseluruh wajah pendidikan yang ada di dunia dalam meletakkan pondasi paradigma keilmuan.
Kemajuan paradigma barat telah di tunjukkan sejak abad masa silam, sejak sebelum masehi dengan penemuan berbagai ilmu pengetahuan, Bahkan kita kenal dengan istlah filsafat, logika dan masih banyak lagi ilmu pengetahuan yang di telurkan paradigma barat, tentu dengan modal latar belakang keilmuan yang super canggih dimasanya, bahwa paradigma barat telah mampu melakukan dominasi ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia, tetapi yang paling parah Indonesia sebagai lubang impor gagasan barat dalam menerapkan berbagai ilmu pengetahuan.
Paradigma berpikir barat memang populer dengan istilah rasional dalam menjawab sebuah persoalan. Namun dalam perjalanan sebuah nilai rasional terkadang berbenturan dengan Nilai-nilai kearifan masyarakat lokal. Sehingga konsep barat terlihat indah dalam makna sebuah gagasan, tetapi dalam realita kehidupan tidak sejalan dengan budaya masyarakat secara luas.
Kalangan cendekiawan dan para pemikir yang berhaluan barat di masa menempuh di dunia pendidikan. Sebagian menganggap, bahwa dengan ilmu barat mampu mengubah segala paradigma Indonesia dengan cerdas, tetapi saat di terapkan dalam kehidupan nyata, ternyata mengalami sebuah benturan antara fakta dan sebuah teori, tentu membuat kaget para pengagum barat, padahal di masa kuliah menganggap gagasan barat merupakan sebuah bentuk kecerdasan dalam membangun sebuah bangsa. Namun dalam praktek di lapangan mengalami sebuah perbedaan yang sangat mencolok. Sehingga antara teks dan konteks mengalami sebuah keterpisahan satu sama lain.
Pendidikan Indonesia sebagai pintu gerbang dalam membangun sumber daya manusia, tetapi fakta di lapangan, ternyata pendidikan Indonesia dalam mengolah pola pikir cenderung mengadopsi ilmu barat. Sehingga kemampuan lulusan dari pendidikan Indonesia mengalami ketidak seimbangan antara teori dan praktek. Mengingat tidak semua gagasan barat harus di ambil dalam kehidupan masyarakat secara luas. Sebab gagasan barat banyak yang bersebarangan dengan sosial, budaya, moral dalam kehidupan masyarakat.
Gagasan barat tentang ilmu pengetahuan sangat dominan dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan masalah moral barat juga meletakkan pondasi dengan istilah HAM maupun humanisme sebagai tolak ukur tentang nilai sebuah bangunan moral, padahal bangunan HAM dan humanisme cenderung mengarah pada Nilai-nilai barat tentang kebebasan individu, tanpa melihat dari aspek lain. Sehingga menghasilkan sebuah hipotesis yang cenderung sepihak dalam meletakkan pondasi kemanusian secara kaffah.
Sebenarnya, kekayaan nusantara tidak kalah dengan bangunan moral barat, seperti falsafah tepa selira tidak hanya sebuah kebebasan individu dalam sebuah penilaian moral. Namun tepa selira menekankan sebuah nilai bangunan tentang keadilan dan juga penyeimbangan antara individu dan sosial dalam meletakkan sebuah gagasan tentang kehidupan, agar terjadi sebuah keseimbangan antara individu dan sosial dalam menerapkan sebuah Nilai-nilai moral.
Eksistensi dominasi barat terhadap pendidikan Indonesia dalam sebuah bangunan ilmu pengetahuan, sering kita kenal dengan istilah liberal dalam membangun sebuah nilai moral, padahal liberal versi barat sangat tidak cocok dengan bangunan moral masyarakat Indonesia. Inilah sebuah realita yang harus di pahami segenap masyarakat yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Keberadaan pendidikan Indonesia sebagai pengejawantahan antara nilai individu dan sosial, agar terjadi saling berkesinambungan dalam menjalankan sebuah teori dan praktek di lapangan, tentu semua dibutuhkan paradigma berpikir yang cerdas dalam meggali sebuah nilai khazanah nusantara.
Sudah saatnya, bahwa pendidikan Indonesia berdiri di kaki sendiri dalam membangun sebuah konsep pendidikan yang menekankan dengan sebuah proses menggali dari khazanah nusantara. Sehingga dalam praktek di lapangan para pelajar tidak terjadi sebuah paradigma yang menggantungkan dari gagasan barat.
Melepaskan pendidikan Indonesia dari dominasi barat merupakan sebuah kewajiban dalam merekonstruksi total, agar konsep pendidikan dan isi materi dalam dunia pendidikan Indonesia mampu mencapai sebuah corak pandang dengan masyarakat nusantara. Sebab nilai tentang paradigma barat dengan istilah liberalisme, marxisme, nihilisme, positivisme, materialisme, Darwinisme dan masih banyak gagasan barat bersebarangan dengan pijakan masyarakat Indonesia.
Membangun pendidikan Indonesia di butuhkan sebuah penggalian dari khazanah nusantara, agar dalam melakukan sebuah rekonstruksi pendidikan mampu berjalan seimbang antara konsep dan realita. Bahkan para pelajar Indonesia di tuntut kreatif dan inovatif dengan gagasan keilmuan nusantara, bukan sekedar mengadopsi paradigma barat. Dan Allah memberi petunjuk kepada yang benar, tiada Tuhan selain Dia.
Perkembangan dan Pemikiran Islam Tradisional Indonesia
By: Khoirul Taqwim
Islam tradisional tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak awal agama Islam datang ke-Nusantara, tetapi dalam perjalanan Islam tradisional mendapatkan berbagai tantangan dari berbagai sekte Islam dengan gagasan ke-Islaman yang cenderung sepihak dalam membedah khazanah tentang Nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Islaman. Bahkan tantangan yang terkuat datang sejak bangsa eropa datang ke-Indonesia dengan membawa bendera kolonialisme. Sehingga memunculkan Islam dengan corak modern dengan meniru gaya hidup ala bangsa eropa, padahal corak ke-Islaman model dari bangsa eropa tidak sesuai dengan masyarakat di nusantara.
Perjalanan Islam tradisional semakin kuat di saat kemerdekaan bangsa Indonesia telah hadir dalam kehidupan masyarakat. Bahkan Islam tradisional dengan gencar mendirikan berbagai pendidikan melalui pondok pesantren maupun dalam bentuk pendidikan lain, tetapi dalam perjalanan selanjutnya Islam tradisonal semakin menghadapi beragam tantangan yang kuat dari dominasi bangsa barat dan para pejuang khilafah. Sehingga Islam trdaisional semakin di anggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman. Bahkan ada istilah Islam konservatif yang di alamatkan penganut Islam tradisional, tetapi stigma yang paling menyakitkan Islam tradisonal di anggap sebagai pengejawantahan terhadap nenek moyang yang jauh dari Nilai-nilai ke-Islaman.
Melihat beragam serangan dari berbagai argumen para penganut di luar Islam tradisional, perlu ada sebuah bentuk pemahaman secara tepat, bahwa tuduhan dari luar Islam tradisional bukanlah sebuah kebenaran, sebab Islam tradisional merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat, agar terjadi saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.
Perjalanan Islam tradisonal setelah era reformasi dengan berbagai gejolak ke-Islaman datang begitu gencar, Bahkan kita kenal dengan sebutan istilah ke-Islaman dengan pemahaman Liberal, Khilafah dan masih banyak lagi Istilah-istilah lainnya. Sehingga membuat Islam tradisonal mencoba menjawab tantangan zaman yang datang dari berbagai kalangan dengan seonggok dogma yang tidak cocok dengan masyarakat Islam tradisional.
Geliat Islam tradisional dalam menjawab sebuah argumen Islam liberal dengan berusaha memberikan sebuah pemaparan dengan cara mengerahkan dengan berpegang pada sebuah nilai keseimbangan antara tekstual dengan kontekstual.
Keberadaan Islam Liberal cenderung secara kontekstual dalam memberikan sebuah makna kehidupan. Sehingga terkadang Islam liberal kebablasan dalam menerjemahkan masalah kajian ke-Islaman tanpa mengindahkan tekstual. Nah! dari sinilah perlu ada sebuah pemaparan yang saling berkaitan antara tekstual dengan kontekstual secara tepat dalam menempatkan sebuah permasalahan.
Sedangkan Islam khilafah cenderung mengarah kepada pembahasan seputar pemurnian Islam. Bahkan kajian Islam Khilafah cenderung mengarah dalam bentuk tekstual, padahal antara tekstual dengan kontekstual sudah semestinya harus sejalan dalam melihat beragam fenomena kehidupan masyarakat secara luas.
Pasca reformasi telah terjadi sebuah pola pikir dengan mengarah kebablasan dalam mengkaji ke-Islaman baik dari Islam Liberal maupun Islam Khilafah. Sehingga menghasilkan satu sama lain saling menaruh curiga sesama masyarakat Islam. Nah! Islam tradisional pasca reformasi merupakan wajah dinamika baru dalam memberikan sebuah pemahaman dengan jalan tengah, bahwa Islam merupakan perpaduan antara tekstual dengan kontekstual dalam menjawab dan menerjemahkan beragam permasalahan kehidupan masyarakat secara umum.
Keberadaan Islam tradisional merupakan sebuah proses menuju jalan tengah antara pergolakan Islam ala barat dengan pergolakan Islam ala timur tengah. Nah! disinilah Islam tradisional berperan sebagai media jalan tengah dalam memajukan Islam di Indonesia dalam mencari sebuah makna Nilai-nilai ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.
Dengan melihat berbagai permasalahan tentang ke-Islaman di Indonesia sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan dan setelah kemerdekaan membuat Islam tradisional mencoba mengubah dan menyesuaikan dalam menempatkan sebuah gagasan. Sebab agama Islam merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan masyarakat secara universal. Semoga Allah Membekali kita dengan ilmu yang bermanfa'at, menjadikan kita termasuk orang yang berilmu dan menjadikan kita termasuk golongan manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat, Amiin.....
Cekap Setunggal Kartika
Dening: Khoirul Taqwim
Nduwe ibu-ewu kartika teng angkasa
Bahkan yutan kartika terbang inggil
ngantos wilanganan kartika mboten ketang kathahipun
sayangipun dalem cekap setunggal kartika
panjenengan ingkang kudamba
langkung sumpena kresaa langkung teng saben-saben detak ambakan adalem
Setunggal kartika salajeng lebet jiwaku
setunggal kartika salajeng lebet hayalanku
setunggal kartika salajeng lebet anganku
setunggal kartika keserat lebet detak jantungku
Beredar disepanjang asa margi
ngantos ambakan menika megeng kaliyan raga
Cekap setunggal kartika
wonten lebet taman kebahagiaanku
amargi kartika setunggal menika
sanes amargi saenipun
sanes ugi amargi pesona pijaranipun
sayangipun amargi kartika menika
sampun takdirku lebet naungan mahliga jiwa
Putri Kerudung Pethak
Dening: Khoirul Taqwim
Tindak saking arah wetan
Putri kerudung pethak
kemriksa sae teng pandang soca
Sejukkan qalbu ingkang dangu gersang
kala mriksani kesaen ayu rupawan
Sang Putri berkerudung pethak
Taksih adakah dinten esok?
Tuk nunjukaken wonten semesta
menawi Putri kerudung pethak menika
kados jelmaan Bidadari ingkang mandhap saking tawang
kaliyan kendahan wonten salira Putri punika
satuhu mega soca sang kakung
kala memandang panjenenganipun Putri kerudung pethak
Dalan dawa iki
saka ujung wetan nganti ujung kulon
dadi saksi arep kebecikanmu
Wahai Putri kerudung pethak sing dikana
dipunpanjenengan tercipta ngono sempurna
lembat suwaramu
saarep-arep alam iki mandheg ora nyuwara
wektu dipunpanjenengan berucap sepatah tembung
karo kelembatan suwaramu
Putri kerudung pethak
dipunpanjenengan nuwun inggihi adalem: teladan semesta kebajikan
amarga dipunpanjenengan ora mung becik rupi panjenengan
ning kepribadianmu pangilon
jero naungan kebecikan alam
kebak karo keteladanan kelembatan
Putri kerudung pethak
Tingkah pajeng panjenengan gambar jero naungan surgawi
Aura rupi panjenengan gawe ketenangan jiwa
penggalih luhurmu dadi bentuk pengabdian nang Ilahi
saarep-arep kebecikanmu nempuhi kabeh alam semesta iki
Putri kerudung pethak
dadi bukti kagungan Ilahi
kesempurnaan tiada tara
kebak karo kebajikan penggalih pekerti
ngono uga kayon rupi panjenengan
ora nganti ditelan sadawa zaman kuripan
dheweke nuwun inggihi adalem: Putri dambaan saben detak sang lanang
Misteri Waspa
Dening: Khoirul Taqwim
Kala enjing miwiti tiba
dalem rawuh ngampil kalbu kagem panjenengan
dipunpanjenengan kaliyan pasuryan ayu jelita
Bak Bidadari mandhap saking tawang
mekaten sae rupa panjenengan kala punika
ngasta kalbuku tersentuh raos
ngantos dalem mlebet lebet lamunan asmara raga
Kala punika
panjenengan memoni adalem kaliyan remen cita
sayangipun sakala lajeng
adalem mriksa waspa panjenengan mengalir deras saking pangarasan panjenengan
nelesi sekitar kerudung endah panjenengan
dalem namung saged pitaken lebet penggalih
wonten punapa dipunwalik waspa derasmu?
punapa punika pertanda panjenengan dhawah penggalih wonten adalem?
utawi nglintu sawalikipun, panjenengan membenciku?
Misteri waspa panjenengan
ngasta dalem larut lebet setunggal pitakenan
saking dinten nggantos dinten
saking wulan nggantos wulan
Bahkan saking taun nggantos taun
dalem pitaken tentang linangan waspa panjenengan
kala nelesi pangarasan panjenengan kala punika
ngantos ngantos dalem kampil lebet sumpena-sumpena adalem
Duhai kenyo endah
waspa panjenengan dados misteri lebet sugeng adalem
ngantos rasioku kendel tindak
kala ngenget wanci punika
amargi waspa panjenengan dados segudang pitakenan lebet sugeng adalem
saking rumiyin ngantos detik menika
Kerudung Ijem Timur
Dening: Khoirul Taqwim
Taman dipunenjing dinten
Sejukkan udara alam semesta
mraos dipunsedaya naluri
Penuh kesaen tertoreh dialam ragawi
ngasta raos jiwa tertuju wonten nirwana
Kala nepang adinda
Terungkap raos jiwa
kersa mereguk asih lebet naungan Ilahi
amargi adinda kados Bidadari mandhap saking mahliga swargi
ngantos sedaya kalbuku tertuju kagem panjenengan
Kerudung ijem timur
engetaken kendahan pasuryan adinda
ngantos ngasta iri alam sekitarnya
amargi adinda yaiku: anugerah sae lebet jiwaku
ngantos mlebet lebet asmara ragaku
Kala kerudung ijem timur
nyingepi mustaka adinda
mekaten raos keagungan tertoreh kagem panjenengan
mekaten ugi raos kesaen tertuju kagem panjenengan
amargi adinda kagem jiwaku
Ratu kendahan dialam raya
satuhu dalem ngenget panjenengan
lebet margi langkah ambakan sugeng adalem
Taman dipunenjing dinten
Sejukkan udara alam semesta
mraos dipunsedaya naluri
Penuh kesaen tertoreh dialam ragawi
ngasta raos jiwa tertuju wonten nirwana
Kala nepang adinda
Terungkap raos jiwa
kersa mereguk asih lebet naungan Ilahi
amargi adinda kados Bidadari mandhap saking mahliga swargi
ngantos sedaya kalbuku tertuju kagem panjenengan
Kerudung ijem timur
engetaken kendahan pasuryan adinda
ngantos ngasta iri alam sekitarnya
amargi adinda yaiku: anugerah sae lebet jiwaku
ngantos mlebet lebet asmara ragaku
Kala kerudung ijem timur
nyingepi mustaka adinda
mekaten raos keagungan tertoreh kagem panjenengan
mekaten ugi raos kesaen tertuju kagem panjenengan
amargi adinda kagem jiwaku
Ratu kendahan dialam raya
satuhu dalem ngenget panjenengan
lebet margi langkah ambakan sugeng adalem
Friday, 8 January 2016
Sobat, Pernikahanmu Adalah Do'a Dalam Daku
By: Khoirul Taqwim
Mendung nampak indah diantara semak-semak pegunungan dihari pagi yang berseri ini, tak ada angin, tak ada petir, aku mendengar pernikahanmu didunia maya, aku begitu bahagia mendengarnya dikala hari bersejarah dalam hidupmu telah tiba.
Lewat dunia maya, pagi tanpa basa-basi mengabarkan lewat alam dengan lintas batas darat, air, udara dan tanah mengabarkan tentang pernikahan indahmu disana. Sungguh hatiku merasa terhenyak, campur bahagia dalam diri kumendengar tentang kabar indahmu.
Waktu berjalan tanpa arah yang tak menentu, bahkan waktu yang sudah terlewati puluhan tahun, kenapa masih segar ingatanku tentangmu? mungkin itulah anugerah Ilahi dalam menatap sebuah perjalanan tentang kehidupan, agar kita selalu mencerna sebuah persoalan dengan arif dan bijaksana.
Berbuat kebajikan terhadap sesama adalah ajaran agung yang tertulis sejak manusia lahir dimuka bumi, semenjak itulah manusia diberi kemerdekaan dalam menentukan nasib, untuk menentukan pasangan dalam diri, agar memperoleh ridha dari sang maha pencipta segala.
Pernikahan adalah perjalanan manusia seutuhnya dalam mengemban amanah sebagai makhluk hidup, untuk saling percaya antar satu sama lainnya, terutama sesama kekasih dalam balutan cinta suci mulia yang diajarkan lewat kitab suci Al-Qur'an.
Indah, itulah bahasa yang tepat dalam menggambarkan pernikahanmu dengan jantung hatimu, agar kelak suatu saat dikau mampu memberikan generasi terbaik bagi umat manusia dalam menatap masa depan sebuah bangunan yang lebih mencerahkan, untuk membangun peradaban manusia yang lebih agung.
Lewat tulisan sederhana ini, kuabadikan pernikahanmu, agar menjadi sebuah secercah kenangan tentang perjalanan hidup barumu dalam menunaikan ibadah suci yang sesuai dengan mimpi-mimpi yang telah lama terpendam dalam ruh dan jasadmu.
Sobat, akhir kata dari tulisan saya, bahwa kita telah lama saling mengenal dalam sebuah perjalanan peta hidup yang tak pernah kupahami sedikitpun dalam jiwa maupun jasadku, untuk mengenal lebih jauh lagi tentang sebuah makna cita maupun cinta, tetapi dengan kabar lewat alam maya ini, akhirnya aku tahu cita dan cinta telah bersandar untukmu, aku mengucapkan selamat menempuh hidup baru, semoga engkau bahagia disana, Amiin...
Do'aku, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah tentang cita cinta selalu di hati sobatku, agar mereka saling mencintai dikala dekat, menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala sedih. Ya! Allah daku berdo'a untuk-MU, Sempurnakanlah kebahagiaan sobatku dengan menjadikan pernikahan mereka, sebagai tanda bakti cinta kepada-MU dan rasul-Mu, Amiin......
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright Batik 3. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes