Wednesday, 30 March 2016

Saat Sajak Cinta Mulai Kutulis Untukmu


By: Khoirul Taqwim

Kuncup bunga mulai mekar
Saat itu sajak cinta mulai kutulis untukmu
Hanya sang maha pemilik alam yang tahu apa yang kurasa
Atas desahan jiwa yang mulai terasa didasar hatiku
Karena dikau kurasa jawaban dari segala pertanyaan dalam benakku
Hingga sampailah waktu jiwaku tumbuh kembang bersama asmaramu
Hingga sampailah pula dikau bagian dari nafas detak jantungku
Sungguh jiwaku untukmu bersama bahasa rasa

Saat bunga masih mekar ditaman jiwa
Dikau menampakkan ayu jelita menawan hatiku
Hingga daku terpanah asmara rindu
Bersama rasa yang terpendam dalam kalbu
Karena dikau asmara terindah yang terukir dalam jiwaku
Sampai daku larut dalam bayang-bayang wajah indahmu

Saat bunga tumbuh kembang
Dikau bagai sosok Bidadari yang berlabuh
Hadir dalam jiwaku penuh dengan kelembutan
Karena dikau bagian kesempurnaan alam semesta
Hingga sampailah dikau membangkitkan gelora jiwaku dengan pancaran budimu
Sampai daku terpaut bersama kelembutan asmaramu
Sungguh begitu jelas keindahanmu terasa dalam sanubariku

Bila esok kau masih hadir dibenakku
Haturkan salam rinduku untukmu
Karena dikau adalah: jawaban jiwaku
Untuk mengisi rasa kalbuku yang lama membeku
Namun disaat dikau hadir dalam benakku
Aku merasa dikau asmara seluas samudra rasa
Begitu pula aku merasa asmaramu terindah yang hadir dalam detak jantungku
Karena dikau adalah: segala-galanya
Untukku dan selamanya

Tuesday, 29 March 2016

Tragedi Bom Ibu Kota


By: Khoirul Taqwim

Jalanan masih berdebu
Seketika menjadi cairan darah
Saat bom meledak disegala penjuru kota
Mengepullah asap melambung tinggi dicakrawala
Bom siang itu menebar teror menakutkan
Mencekam bagi setiap kepala insan manusia
Saat melihat teror disepanjang jalan keramaian ibu kota

Teror bom
Mencekam terasa disudut-sudut kota
Membuat rasa takut bagi dia yang merasa
Hingga tak terasa teror bom meluas bagai hantu tak bertuan
Televisi memberitakan atas tragedi bom siang itu
Hingga koran-koran tak ketinggalan pula memberitakan tentang bom siang itu
Bahkan media sosial tak henti-hentinya
Membicarakan bom tragedi kemanusiaan di Ibu kota

Ledakan bom di Ibu kota
Menjadi buah bibir diwarung-warung kopi
Hingga sampailah segala penjuru dunia mendengar
Atas tragedi bom Ibu kota
Mencekam keadaan
Menakutkan kondisi siang itu
Darah mengalir di Ibu kota
Air mata kesedihan tak terbendung sudah
Atas tragedi bom Ibu kota siang itu

Teror bom siang itu
Menjadi pertanda alam kedamaian masih sebatas harapan
Teror bom siang itu
Menambah deretan panjang tragedi kemanusiaan
Teror bom siang itu
Menjadi pertanda rasa kenyamanan masih dalam lingkaran pertanyaan
Teror bom siang itu
Pertanda alam kemanusiaan masih dipenuhi dengan keserakahan membabi buta
Teror bom siang itu
Menjelma menjadi hantu di Ibu kota
Hingga sampailah waktu teror bom siang itu
Menjadi konsumsi berita dialam raya

Monday, 28 March 2016

Kelembutan Wanita Bercadar


By: Khoirul Taqwim

Saat dari jauh
Aku menatapmu dengan bahagia
Namun aku tak melihat wajahmu
Karena wajahmu dibalut dengan sehelai kain cadar
Hingga sampailah waktu dalam benakku berkata
Subhanallah, alangkah indah wanita ini
Atas ketaatan agama yang menuntun
Akan kepribadian dia wanita bercadar

Wanita bercadar
Kelembutan jiwamu adalah: permata bagi alam semesta
Akhlakmu dalam balutan keindahan yang tiada tara
Hingga sampailah waktu dikau akan menjadi keteladanan bagi insan manusia
Untuk mengeja kehidupan bersama keimanan pada Ilahi
Begitu juga menambah ketaqwaan bagi dia yang melihat sehelai cadarmu

Wanita bercadar
Keteguhan prinsipmu akan menjadi keteladanan
Keteguhan jiwamu akan menjadi kedamaian
Hingga sampailah waktu dikau akan menjadi panorama keindahan
Bersama cadarmu dalam dakwahmu
Menuju kebaikan alam semesta

Duhai wanita bercadar
Kelembutan jiwamu adalah: kekuatan keimanan
Tingkah lakumu adalah: kemuliaan ketaqwaan
Hingga sampailah waktu dikau akan menjadi penerang jiwa
Saat insan melihat keindahan akhlakmu bersama sehelai kain cadarmu

Duhai wanita bercadar
Dikau menjadi pemata keindahan alam
Bersama kelembutan jiwamu
Saat mengarungi cakrawala kehidupan
Penuh dengan gairah suka cita
Berbalut cadar dalam naungan sang maha pemilik alam
Dikau wanita bercadar dipenuhi dengan aura kelembutan
Menyejukkan kalbu yang terdalam bersama balutan cadarmu
Hingga sampailah waktu akan keimanan dan ketaqwaanmu
Menghampiri seluruh jiwaku
Hingga membuat hati sejuk penuh dengan gairah kelembutan
Saat mengingat dikau wanita bercadar dengan akhlak kemuliaanmu

Sunday, 27 March 2016

Pagi nan Indah


By: Khoirul Taqwim

Semerbak pagi hari
Bersama embun pagi
Sejukkan jiwa kaku
Menjadi jiwa penuh aura keindahan
Menyelimuti seluruh benak kalbu
Dalam dekapan kelembutan dipagi hari

Desir pagi hari
Alam nan indah dipenuhi warna ketakjuban
Hingga buat jiwa terasa dalam suasana kenikmatan
Sungguh hati penuh suka cita
Dalam dekapan pagi hari nan ceria
Bersenandung dalam aura keelokan jiwa

Ceria pagi hari
Terasa dalam dekapan jiwa
Membuat suasana rasa penuh gairah hidup
Karena pagi hari telah membawa rasa
Penuh kebahagiaan tiada tara kenyamanan disetiap jengkal jiwa terasa

Pagi nan indah
Suasana kemerduan alam
Menambah suasana suka cita dalam jiwa
Hingga membuat diri terlena
Akan keindahan alam dipagi hari
Lembut terasa dalam benak kalbu yang terdalam
Pancarkan rasa keanggunan dipagi nan indah terasa

Saturday, 26 March 2016

Malam Berbintang


By: Khoirul Taqwim

Malam berbintang
Penuh warna-warni keindahan
Sayup-sayup angin malam terdengar
Semakin menambah suasana alam kesyahduhan
Bersama sinar rembulan terang benderang diawan-awan

Keindahan malam
Bersama cahaya bintang yang penuh gelora alam
Membawa jiwa penuh kebahagiaan tak tertahan rasa
Karena malam berbintang dihari ini
Menambah pesona alam menakjubkan seluruh jiwa

Malam berbintang
Penuh panorama menakjubkan
Membawa suasana alam penuh nyanyian kemerduan
Hingga seluruh jiwa larut dalam kebersamaan
Bersama alam berbintang kesyahduhan

Panorama malam berbintang
Suguhkan ketenangan jiwa merasuk sukma
Hingga bawa alam berdendang
Sahut menyahut antar satu sama lain
Ketakjuban atas keindahan alam penuh cahaya bintang
Dari ujung barat sampai ujung timur
Malam berbintang penuhi alam raya

Friday, 25 March 2016

Wanita Bercadar


By: Khoirul Taqwim

Kutulis sajakku
Bersama gerimis malam menjemput kegelapan
Hingga jari-jemariku terasa ada yang menuntun
Untuk menulis tentang wanita bercadar
Dia wanita cantik berbudi luhur
Mengoyak jiwa lelaki memandang dengan penuh kekaguman
Karena dia wanita sholikah berbalut ketaatan dalam beragama

Wanita bercadar
Rasa kagumku menggugah sajak-sajakku
Untuk menulis tentangmu
Atas kelembutan jiwamu
Kepasarahanmu pada Ilahi
Menunjukkan jiwamu penuh dengan keindahan ketaqwaan

Duhai wanita iman
Raut wajahmu tertutup cadarmu
Namun dikau masih terlihat indah
Bersama balutan keimanan yang mengarungi langkah jiwamu
Hingga sampailah waktu aku menulis tentangmu
Bersama sajak-sajakku

Wanita bercadar
Aku mengagumi akhlakmu
Bumi sebagai saksi kepribadian luhurmu
Langit sebagai saksi keelokan budimu
Aku menulismu kukenang dikau dalam sajak-sajakku

Duhai wanita bercadar
Ketegaran jiwamu bukti baktimu pada Ilahi
Hingga sampailah waktu
Aku merindukan keteladananmu
Bersama balutan keindahan imanmu
Dalam naungan sang maha pemilik alam

Thursday, 24 March 2016

Alam Padang Pasir



By: Khoirul Taqwim

Gemuruh badai di padang pasir
Pertanda alam mulai menunjukkan jati diri
Bersama awan tak menentu arah
Entah kemana gerangan alam
Kian hari mulai tak bersahabat

Alam padang pasir
Menjadi saksi bisu perjalanan manusia
Dalam mengeja langkah kehidupan
Tuk mencari kebenaran dalam diri
Tuk menggapai sejati dalam jiwa

Gemuruh badai padang pasir
Mengingatkan akan hidup tentang warna
Asa yang tak terjawab dengan mudah
Semua terasa dalam mimpi semu belaka

Alam padang pasir di tanah lapang
Penuh dengan tantangan dalam hidup
Tuk mencari jati diri dalam mencerna makna rasa
Tuk menggapai alam kesejatian

Alam padang pasir
Keindahan yang di selimuti raksasa misteri
Namun tak terpecahkan dalam nyata maupun maya

Wednesday, 23 March 2016

Geguritan Padang Wedi



Dening: Khoirul Taqwim

Gemuruh badai teng padang wedi
Pertanda alam miwiti nunjukaken jatos salira
sareng mega mboten menentu arah
ngapunten kepundi lathen alam
Kian dinten miwiti mboten bersahabat

Alam padang wedi
dados saksi bisu margi manusia
lebet mengeja langkah kesugengan
Tuk ngupadi kekasinggihanan lebet salira
Tuk menggapai sejatos lebet jiwa

Gemuruh badai padang wedi
ngengetaken badhe sugeng tentang werni
Asa ingkang mboten wangsul kaliyan gampil
sedaya kraos lebet sumpena sak panjenengan belaka

Alam padang wedi teng bantala lapang
Penuh kaliyan tantangan lebet sugeng
Tuk ngupadi jatos salira lebet mencerna jarwi raos
Tuk menggapai alam kesejatosan

Alam padang wedi
kesaen ingkang teng singepi denawa misteri
sayangipun mboten terpecahkan lebet yektos kresaa ngawula

Tuesday, 22 March 2016

Cekap Setunggal Kartika



Dening: Khoirul Taqwim

Nduwe ibu-ewu kartika teng angkasa
Bahkan yutan kartika terbang inggil
ngantos wilanganan kartika mboten ketang kathahipun
sayangipun dalem cekap setunggal kartika
panjenengan ingkang kudamba
langkung sumpena kresaa langkung teng saben-saben detak ambakan adalem

Setunggal kartika salajeng lebet jiwaku
setunggal kartika salajeng lebet hayalanku
setunggal kartika salajeng lebet anganku
setunggal kartika keserat lebet detak jantungku
Beredar disepanjang asa margi
ngantos ambakan menika megeng kaliyan raga

Cekap setunggal kartika
wonten lebet taman kebahagiaanku
amargi kartika setunggal menika
sanes amargi saenipun
sanes ugi amargi pesona pijaranipun
sayangipun amargi kartika menika
sampun takdirku lebet naungan mahliga jiwa

Monday, 21 March 2016

Sajak Untuk Para Pendidik



By: Khoirul Taqwim

Kisah negeri pendidikan
Masih diselimuti awan menghitam
Masih diselimuti kegelapan malam
Masih banyak anak-anak dalam keterbelakangan
Masih banyak pemuda-pemudi masuk dalam kubangan kedangkalan
Karena pendidikan sudah jauh dari fakta kehidupan
Hingga pendidikan hanya menjadi kebutuhan formal semata

Wahai para pendidik
Dengarkan sajak-sajakku
Bahwa pendidikan harus dekat dengan fakta kehidupan
Bukan malah pendidikan lari dari kenyataan
Sehingga menghasilkan pendidikan yang jauh dari harapan

Wahai para pendidik
Kutitipkan sajakku untukmu
Agar kau selalu ingat tentang makna kehidupan
Bahwa pendidikan adalah: kehidupan masa depan anak-anakmu
Bukan hanya sebatas teori semata
Namun pendidikan harus sejalan dengan kenyataan itu sendiri

Wahai para pendidik
Jangan lari dari tanggung jawab
Bahwa pendidikan harus dekat dengan kenyataan
Bukan hanya berkutat tentang teori semata
Apalagi hanya memaksakan rumus-rumus semata
Namun tidak pernah merumuskan masa depan anak-anakmu kelak

Dengarkan sajakku
Wahai para pendidik
Bahwa sudah waktunya
Kau menghayati tentang kehidupan
Untuk turun didesa-desa maupun dikota-kota
Untuk melihat langsung kehidupan nyata
Supaya suatu saat kau dapat merumuskan pendidikan yang jauh kedepan
Bukan pendidikan yang hanya angan-angan semata
Bukan pendidikan yang hanya sekedar duduk didepan meja
Apalagi pendidikan yang hanya tunduk pada rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan kenyataan itu sendiri
Namun pendidikan itu harus menanam budi pekerti
Penuh warna kreasi dan inovasi

Secercah Enjing Dinten



Dening: Khoirul Taqwim

Enjing asrep menggigil
ayam berkokok kaliyan bersahutan
Pertanda enjing miwiti aktivitas sugeng
Penuh kaliyan uraian embun enjing disepanjang margi kesugengan

Kaliyan pesona alam enjing
Nampak istimewa kesaen
Penuh kaliyan harapan ugi panyumpenan
inggil kerawuhan enjing dinten menika

Secercah enjing dinten
ngasta salira segar kondur
lebet menatap dinten ingkang miwiti menggeliat
kagem mengeja margi ingkang penuh kaliyan misteri kesugengan

Secercah enjing dinten
Harapan miwiti tuwah berkembang
sareng werni asa teng saben detak jiwa
lebet menggapai cahaya semangat raos

Sunday, 20 March 2016

Geguritan Cahaya Enjing



Dening: Khoirul Taqwim

Surya ngantos detik menika
taksih terbit saking wetan
Pertanda Alam taksih segar bugar
sareng nawalan Ilahi

Cahaya enjing
mimbeti kesaen kawontenan Alam
mekaten sae rupawan
mimbeti semangat enjing dhateng
teng qalbu ingkang paling lebet

Cahaya enjing
Nuansa Alam penuh sayuta raos
Hinggap teng qalbu kebahagiaan
amargi cahaya enjing
kageman saking kemesraan Alam
antawis surya kaliyan rembulan
Silih nggantos lebet rotasi rahina kresaa dalu

Cahaya enjing
Sahabat Alam penuh nuansa kekerabatan
antawis makhluk sugeng kaliyan Alam semesta
lebet naungan kesempurnaan keajaiban

Cahaya enjing
Aura qalbu penuh kaliyan kenikmatan
mboten ketang keistimewaan ingkang tersimpan
teng raut pasuryan cahaya enjing

Saturday, 19 March 2016

Kula Nresna Kaliyan Sederhana



Dening: Khoirul Taqwim

Kajengipun yutan tembung tersirat saking para Pujangga
kajengipun kemegahan istana datheng saking para Pangeran enem
kajengipun banda berlimpah muncul saking Saudagar sugih
nanging kula mboten ta mundur sejengkalpun
Tuk mengetuk konten manah sampeyan
Walau kula namung sederhana lebet nresna

Kajengipun para Pujangga nyerat tresna kaliyan kesaen tembung
kajengipun para Pangeran enem mengungkapkan tresna kaliyan gubahan istana
kajengipun para Saudagar sugih mewujudkan tresna kaliyan gemilang banda
nanging kula mengungkapkan tresna kaliyan kesederhanaan

Kula nresna kaliyan sederhana
sanes kaliyan amunisi basa piyambake sedaya-reka

Kula nresna kaliyan sederhana
sanes kaliyan tangan-tangan kekuwaosan

Kula nresna kaliyan sederhana
sanes kaliyan kempalan banda jene mripat

Kula nresna kaliyan sederhana
Wujud inggil tresna kula ing Ilahi
Wujud inggil tresna kula tuk meraih keikhlasan lebet qalbu

Wahai adinda
saben detak ambekan kula
nami sampeyan kejejer saking alam sanubariku
sareng tresna sederhana

Friday, 18 March 2016

Dalu Tanpa Kartika


Dening: Khoirul Taqwim

Dalu gelap senyap
Tiada cahaya kartika
Tiada sinar benderang
amargi dalu dinten menika
tawang tertutup mega tebal

Dalu tanpa kartika
kraos sepen raos penggalih
Tiada panempuh cahaya
mlebet lebet kesugengan alam
Tuk mengetuk detak sanubari

Dalu tanpa kartika
dalu kartika nembe tertutup mendung
dalu kartika mlajeng menuju kegelapan
ngantos tiba dalu tanpa cahaya
Tiada panempuh saking sunyi kegelapan

Kersanipun kemawon dalu menika tanpa kartika
bokmenawi esok utawi njing emben
kartikakaken bersinar kondur
nempuhi penjuru alam jagad raya

Thursday, 17 March 2016

Tentang Jarwi



Dening: Khoirul Taqwim

Sugeng punika lembat
kagem piyambakipun sedaya ingkang ngertos jarwi asih gandrung
sugeng punika tintrim
kagem piyambakipun sedaya ingkang ngertos jarwi kegandrungan

Sugeng punika keras
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ngertos jarwi kejujuran
sugeng punika mencekam
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ngertos jarwi solidaritas

Sugeng penuh jarwi
menawi nepang kebajikan ugi kawonan
sugeng tiada jarwi
menawi mboten nepang jarwi sesami

Mila saking punika
sumangga gegulang tentang beragam jarwi
supados pirsa tentang jarwi punika piyambak

Wednesday, 16 March 2016

Geguritan Nelayan Samudra



Dening: Khoirul Taqwim

Kala senja miwiti tiba
Gegap gempita Nelayan teng seberang samudra
Sambut rezeki alam penuh kewantunan
Menyeberangi samudra hindia
mboten perduli badai kresaa petir
kaliyan gagah wantun para Nelayan
kaliyan mbaita teng madya-madya keganasan ombak samudra

Jawah teng kegelapan dalu
sanesa mukawis pamambeng
Ombak inggil menjulang
sampun dados sahabat keseharian para Nelayan

Nelayan samudra
Menaklukan badai, ombak, petir
teng sapanjang margi panjang para Nelayan

Tuesday, 15 March 2016

Permai enjing dinten



Dening: Khoirul Taqwim

Senandung enjing
miwiti nyekar menyeruak alam
dhereki permai enjing dinten menika
Penuh kaliyan yutan kesaen
ngantos mboten saged ketang inggil ketakjuban teng enjing dinten

Peksi enjing dinten
miwiti pancarkan kesaen
kaliyan swanten merdunya
ngasta dinten enjing mimbeti permai
sae rupawan kesaenipun

Kala enjing dinten
Pohon rindang taksih teles kuyub
kala embun enjing taksih menyembul
kala surya taksih dereng kemriksa pertela
saking mrikua tentang cerios permai enjing dinten
miwiti terlukis teng tawang cakrawala
Penuh keistimewaan remen cita
sedaya kraos lebet senandung detakan jiwa

Permai enjing dinten
Pancarkan lukisan kesaen
Penuh keasrian alam
Nampak lembat ugi menakjubkan
punika alam permai teng enjing dinten

Monday, 14 March 2016

Kala Syairku Ngendika



Dening: Khoirul Taqwim

Ampun wonten tembung
kala syairku ngendika
amargi syairku menembus cakrawala
Melintasi rembulan angkasa raya
ngampil garis alam mada

Mendela!
kala syairku ngendika
amargi syairku melintasi alam jagad ngawula
Menembus dinding-dinding nirwana
Tanpa basa-basi lebet berucap tembung

Ampun wonten swanten
kala syairku ngendika
amargi syairku melintasi samudra semesta
nggebag sapanjang kegelapan dalu
ngantos bertebaran kados anai-anai
dhawah saking tawang alam singgasana

Mendela!
kala syairku ngendika
amargi syairku yaiku: gubahan alam
nyarungani samudra raya
Membelah keangkuhan jiwa nestapa
Menyambut dinten esok njing emben
sareng gubahan syairku ngendika

Kala syairku ngendika
mboten perduli surya terbit saking kilen
mboten perduli surya tenggelam saking wetan
amargi syairku yaiku: gubahan semesta
wonten rembulan ugi surya
rahina kresaa dalu
Berotasi sapanjang ambakan margi kesugengan

Kala syairku ngendika
mendela!
amargi syairku melintasi samudra hindia
Menembus cahaya rembulan
Melintasi surya teng sapanjang rotasi alam

Kersanipunaken!
Syairku tetap ngendika teng sapanjang margi ambakan
amargi syairku yaiku: semesta raya
Menghinggapi asmara raga
Menembus rahina kresaa dalu
ngendika teng sapanjang ambakan nurani
ngantosa mengetuk alam singgasana
ngantos melampaui sendi-sendi logika semesta

Sunday, 13 March 2016

Udara Enjing Dinten



Dening: Khoirul Taqwim

Kesejukan kraos
kala udara enjing dinten tiba
sedaya salira sabadhe sugeng kondur
kaliyan kerawuhan udara enjing dinten
Penuh kenyamanan ingkang menakjubkan

Ketenangan kraos
kala menghirup udara enjing dinten
salira kraos segar bugar
merneni sapanjang detak ambakan
mraos teng sedaya alam semesta

Udara enjing dinten
Memompa semangat jiwa juang
mimbeti haru bintu
kala nyarungani celah-celah kesugengan
ngantos saged memupuk raos manusiawi

Udara enjing dinten
Penuhi ruangan alam mada
Memecah racun-racun ambakanan
nggantos kaliyan celah-celah kesugengan
ngantos waluya kraos jiwa ndalema raga

Saturday, 12 March 2016

Putri Kerudung Pethak


Dening: Khoirul Taqwim

Tindak saking arah wetan
Putri kerudung pethak
kemriksa sae teng pandang soca
Sejukkan qalbu ingkang dangu gersang
kala mriksani kesaen ayu rupawan
Sang Putri berkerudung pethak

Taksih adakah dinten esok?
Tuk nunjukaken wonten semesta
menawi Putri kerudung pethak menika
kados jelmaan Bidadari ingkang mandhap saking tawang
kaliyan kendahan wonten salira Putri punika
satuhu mega soca sang kakung
kala memandang panjenenganipun Putri kerudung pethak

Dalan dawa iki
saka ujung wetan nganti ujung kulon
dadi saksi arep kebecikanmu
Wahai Putri kerudung pethak sing dikana
dipunpanjenengan tercipta ngono sempurna
lembat suwaramu
saarep-arep alam iki mandheg ora nyuwara
wektu dipunpanjenengan berucap sepatah tembung
karo kelembatan suwaramu

Putri kerudung pethak
dipunpanjenengan nuwun inggihi adalem: teladan semesta kebajikan
amarga dipunpanjenengan ora mung becik rupi panjenengan
ning kepribadianmu pangilon
jero naungan kebecikan alam
kebak karo keteladanan kelembatan

Putri kerudung pethak
Tingkah pajeng panjenengan gambar jero naungan surgawi
Aura rupi panjenengan gawe ketenangan jiwa
penggalih luhurmu dadi bentuk pengabdian nang Ilahi
saarep-arep kebecikanmu nempuhi kabeh alam semesta iki

Putri kerudung pethak
dadi bukti kagungan Ilahi
kesempurnaan tiada tara
kebak karo kebajikan penggalih pekerti
ngono uga kayon rupi panjenengan
ora nganti ditelan sadawa zaman kuripan
dheweke nuwun inggihi adalem: Putri dambaan saben detak sang lanang

Friday, 11 March 2016

Perkembangan dan Pemikiran Islam Tradisional Indonesia


By: Khoirul Taqwim

Islam tradisional tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak awal agama Islam datang ke-Nusantara, tetapi dalam perjalanan Islam tradisional mendapatkan berbagai tantangan dari berbagai sekte Islam dengan gagasan ke-Islaman yang cenderung sepihak dalam membedah khazanah tentang Nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Islaman. Bahkan tantangan yang terkuat datang sejak bangsa eropa datang ke-Indonesia dengan membawa bendera kolonialisme. Sehingga memunculkan Islam dengan corak modern dengan meniru gaya hidup ala bangsa eropa, padahal corak ke-Islaman model dari bangsa eropa tidak sesuai dengan masyarakat di nusantara.

Perjalanan Islam tradisional semakin kuat di saat kemerdekaan bangsa Indonesia telah hadir dalam kehidupan masyarakat. Bahkan Islam tradisional dengan gencar mendirikan berbagai pendidikan melalui pondok pesantren maupun dalam bentuk pendidikan lain, tetapi dalam perjalanan selanjutnya Islam tradisonal semakin menghadapi beragam tantangan yang kuat dari dominasi bangsa barat dan para pejuang khilafah. Sehingga Islam trdaisional semakin di anggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman. Bahkan ada istilah Islam konservatif yang di alamatkan penganut Islam tradisional, tetapi stigma yang paling menyakitkan Islam tradisonal di anggap sebagai pengejawantahan terhadap nenek moyang yang jauh dari Nilai-nilai ke-Islaman.

Melihat beragam serangan dari berbagai argumen para penganut di luar Islam tradisional, perlu ada sebuah bentuk pemahaman secara tepat, bahwa tuduhan dari luar Islam tradisional bukanlah sebuah kebenaran, sebab Islam tradisional merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat, agar terjadi saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

Perjalanan Islam tradisonal setelah era reformasi dengan berbagai gejolak ke-Islaman datang begitu gencar, Bahkan kita kenal dengan sebutan istilah ke-Islaman dengan pemahaman Liberal, Khilafah dan masih banyak lagi Istilah-istilah lainnya. Sehingga membuat Islam tradisonal mencoba menjawab tantangan zaman yang datang dari berbagai kalangan dengan seonggok dogma yang tidak cocok dengan masyarakat Islam tradisional.

Geliat Islam tradisional dalam menjawab sebuah argumen Islam liberal dengan berusaha memberikan sebuah pemaparan dengan cara mengerahkan dengan berpegang pada sebuah nilai keseimbangan antara tekstual dengan kontekstual.

Keberadaan Islam Liberal cenderung secara kontekstual dalam memberikan sebuah makna kehidupan. Sehingga terkadang Islam liberal kebablasan dalam menerjemahkan masalah kajian ke-Islaman tanpa mengindahkan tekstual. Nah! dari sinilah perlu ada sebuah pemaparan yang saling berkaitan antara tekstual dengan kontekstual secara tepat dalam menempatkan sebuah permasalahan.

Sedangkan Islam khilafah cenderung mengarah kepada pembahasan seputar pemurnian Islam. Bahkan kajian Islam Khilafah cenderung mengarah dalam bentuk tekstual, padahal antara tekstual dengan kontekstual sudah semestinya harus sejalan dalam melihat beragam fenomena kehidupan masyarakat secara luas.

Pasca reformasi telah terjadi sebuah pola pikir dengan mengarah kebablasan dalam mengkaji ke-Islaman baik dari Islam Liberal maupun Islam Khilafah. Sehingga menghasilkan satu sama lain saling menaruh curiga sesama masyarakat Islam. Nah! Islam tradisional pasca reformasi merupakan wajah dinamika baru dalam memberikan sebuah pemahaman dengan jalan tengah, bahwa Islam merupakan perpaduan antara tekstual dengan kontekstual dalam menjawab dan menerjemahkan beragam permasalahan kehidupan masyarakat secara umum.

Keberadaan Islam tradisional merupakan sebuah proses menuju jalan tengah antara pergolakan Islam ala barat dengan pergolakan Islam ala timur tengah. Nah! disinilah Islam tradisional berperan sebagai media jalan tengah dalam memajukan Islam di Indonesia dalam mencari sebuah makna Nilai-nilai ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.

Dengan melihat berbagai permasalahan tentang ke-Islaman di Indonesia sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan dan setelah kemerdekaan membuat Islam tradisional mencoba mengubah dan menyesuaikan dalam menempatkan sebuah gagasan. Sebab agama Islam merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan masyarakat secara universal. Semoga Allah Membekali kita dengan ilmu yang bermanfa'at, menjadikan kita termasuk orang yang berilmu dan menjadikan kita termasuk golongan manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat, Amiin.....

Geguritan Kerudung Bidadari


Dening: Khoirul Taqwim

Sinar rembulan
Pecahkan kegelapan samudra dalu
ngasta remen cita raos
kala sepen melintas lebet dekapan jiwa

Wahai pasuryan-pasuryan kerudung Bidadari
panjenengan yaiku: hiasan sugeng ingkang sae
saking kesaen-kesaen ingkang wonten
ngantos lebet detakan jiwa sang kakung
Hanyut lebet lamunan dalu menika

Wahai pasuryan-pasuryan kerudung Bidadari
Tahukah dipunpanjenengan yaiku: kageman soca qalbu
ngrenakaken teng saben jiwa raga
ngantos mboten kraos penggalih menika dhawah lebet asmaramu
amargi teng panjenengan pangagungan dewi kendahan
Tiada tara kesaen pasuryan-rupa panjenengan

Duhai Bidadari kerudung ayu jelita
Membentang teng samudra pajar werni
Langit cakrawala saksi bisu
Atas keindahanmu yang tiada tara

Wahai kerudung Bidadari
panjenengan yaiku: soca singgasana
Penuh kesaen ayu jelita
kaliyan sayuta werni raos lebet jiwa

Duhai pasuryan-pasuryan kerudung Bidadari
mbeksa teng saben jengkal sang kakung
amargi teng panjenengan ratu kendahan
kaliyan pasuryan kelembatan sae rupawan

Thursday, 10 March 2016

Wungon Tembung



Dening: Khoirul Taqwim

Kala tembung terangkai bahasa
Menjelma gubahan logika
tembung kraos nyakaken sisi-sisi penggalihan
dados wungon bahasa raos
ngantos nalar mboten saged mencerna
amargi tembung sampun dados pangasinggihanan salira
Bahkan tembung sampun dados kepitadosan sareng

Dahsyat setunggal tembung
Bersumber saking nalar penggalihan
Berwujud wungon bahasa
dados monster mengerikan
menawi tembung teng olah kaliyan demagogi kesugengan

Wungon tembung
Menjelma dados kitab suci
wungon tembung
Menjelma dados sabda
wungon tembung
Menjelma dados rebatan angkara

Tembung meluncur saking bahasa
Menembus cakrawala alam
ngantos tembung mboten awis teng sakralkan
mekaten ugi tembung
mboten awis dados cacian kemurkaan
amargi menyembunyikan setunggal kekiyatan
ingkang mboten kasoran tajam kaliyan ewon sabet
ingkang mboten kasoran ledakannya kaliyan rudal-rudal perang

Wungon tembung
kados gubahan istana nalendra
wungon tembung
dados cakrawala seserepan
wungon tembung
Menembus lintas wates pamenggalihan manusia
wungon tembung
ngandung yutan jarwi raos jiwa kresaa raga

Wednesday, 9 March 2016

Kayon Kerudung Putih



Dening: Khoirul Taqwim

Kerudung putih
kayonmu gawe daku terpana rasa
nganti ora krasa jantung iki
tambah kencang berdetak
amarga dikok wis mendung kalbuku
nganti ora ngobah kabeh nadiku
kabeh tertuju kanggomu
Duhai pasuryan ayu kerudung putih

Semilir angin sepoi-sepoi
mimbuhi rasa kayonmu
kaya alunan surgawi
nganti merasuk jiwaku
nganti isi jantungku krasa kesigar
amarga dikok ngono becik dipandang
Kala saka adoh krasa Bidadari mudhun saka langit
Apalagi kala cedhak krasa swarga Bidadari menaungi kabeh ragamu

Kayon Putri kerudung putih
bukti Ilahi mencipta karo kesempurnaanipun
nganti kabeh jiwa iki
Bergetar ndeleng kayonmu
Duhai Putri diwalik kerudung putih
Ayu jelita tiada tembung sing saguh malukismu
amarga dikok ngono sempurna
dhuwur apa sing ana jero dikok
ngono uga kayon budimu
dadi wujud kesempurnaanmu
menawa dikok makhluk tercipta karo kebecikan
saka ujung rambut nganti ujung sikilmu
kabeh ngono becik krasa
Sejukkan kalbu-kalbu sing gersang
nganti krasa ana jero taman surgawi

Tuesday, 8 March 2016

Do'a Ludira Dalu Suriah



Dening: Khoirul Taqwim

Dalu gelap gulita
midhanget bengokan manusia tanpa mustaka
Meraung-raung dihantam mortir-mortir berterbangan
Letusan senjata grama mboten ketang wilanganipun
ngantos sedaya soca semesta tertutup ludira
dados debu udara dalu menika

Dalu menika
Kilatan rudal taksih midhanget pertela
ngantos mboten ketang wilangan kilatanipun
salira manusia bergetar keras
mboten sekedhik ugi menggigil hancur
dados santapan ganasipun
Keserakahan dalu menika
Sementara diujung kilen
mboten kendel-hentinipun
ngandika tentang dalu ludira Suriah menika
sayangipun kami dipunmriki tetap nguwawi tanpa mengsahan
ngantos nengga dinten tintriman tiba

Dalu Suriah menika
Padang wedi dados saksi
ludira miyos saking rahim-rahim kesugengan
mboten perduli putra utawi dewasa
dados korban keserakahan kekuwaosan
mboten perduli kakung utawi putri
dados kebiadaban pembantaian
mboten perduli yuswa utawi timur
dados korban perang ambisi keserakahan

Dalu Suriah menika
Do'a ludira kupanjatkan
saking lubuk penggalih ingkang paling lebet
mugi-mugi dalu menika
Kami tetap nguwawi tanpa mengsahan
ngantos dinten esok
Kami saged menghirup udara kebebasan
inggil asma tintriman teng bumi Suriah gandrung

Monday, 7 March 2016

Bidadari Kerudung Ijo



Dening: Khoirul Taqwim

Takdelok saka cakrawala
dikok lagi linggih neng dhuwur jendela
pasuryanmu ngono anggun
Mempesona tiada tara ayu jelitamu
nganti daku terpaut bareng asmaramu

Kerudung ijomu
kedelok saka kadohan
nganti nggawe rasa ati iki
kaya dirundung kebahagiaan sing ora sing diajeni regane
amarga kayonmu
ora kalah karo kebecikan
lintang-lintang dilangit
ora kalah uga karo kebecikan
Samudra membahana biru dipenjuru segaran semesta

Duhai Bidadari kerudung ijo
aku nyeluk kowe saka lubuk ati sing paling jero
nek langit dina iki ambrol
nek bumi dina iki hancur dadi debu
dikok tetap becik jero cahaya kayonmu
amarga dikok kanggonan takdir kebecikan semesta iki

Taktulis dikok dadi Bidadari kerudung ijo
dadi rasa kagumku atas ciptaan Ilahi
ngono becik mendung jero kesempurnaan
kayonmu sing ora bisa diurai karo basa
amarga dikok ngluwihi basa kebecikan
becik dilangit arepa dibumi seisinipun
kabeh mengagumi kayonmu

Duhai Bidadari kerudung ijo
nganti detik iki
dikok yaiku: kuluk kebecikan
ketulis saka kalbuku sing paling jero

Sunday, 6 March 2016

Izinkan Kami Menyeberangi Samudra Ludira


Dening: Khoirul Taqwim

Kala kabut tiba
Kegelapan dalu menyelinap dipunsamukawis penjuru arah
Rentetan senjata grama membabi buta
meken dipunsalira-salira kesugengan
ngantos peputra timur, priyantun-priyantun dewasa
yuswa kresaa timur
Tewas mboten ketang wilanganipun

Kabut dalu
ngasta senyap soca memandang
ludira mengalir dilumbung-lumbung kesugengan
ngantos menyelinap dados debu-debu karisakan
ngantos mawi menghanguskan samukawis dados arang

Wahai pangagungan Alam
Izinkan kami menyeberangi samudra ludira
mengsah tirani dalu menika
kersanipun piyambakipun sedaya njawahi kami kaliyan peluru
kersanipun piyambakipun sedaya njawahi kami kaliyan rudal-rudal
kersanipun piyambakipun sedaya tanpa kamirahanan nyedaneni kami setunggal palih setunggal
ngantos ngantos kami sedaya ditelan semesta
Kami tetap tindak menuju samudra ludira
amargi derap langkah kami sampun bulat
Tuk menuju ngugi kesedan

Wahai redi-redi inggil
Wahai tawang-tawang teng alam raya
Izinkan kami nyarungani samudra ludira
mengsah kemboten-adilan
mengsah kedzaliman
kersanipun salira kami hancur
kersanipun jasad kami remuk
Kami tetap tindak disamudra ludira
nyarungani tirah-tirah ambakan
Demi meraih keberlanjutan sugeng
kagem generasi pamusaka semesta menika

Saturday, 5 March 2016

Misteri Waspa



Dening: Khoirul Taqwim

Kala enjing miwiti tiba
dalem rawuh ngampil kalbu kagem panjenengan
dipunpanjenengan kaliyan pasuryan ayu jelita
Bak Bidadari mandhap saking tawang
mekaten sae rupa panjenengan kala punika
ngasta kalbuku tersentuh raos
ngantos dalem mlebet lebet lamunan asmara raga

Kala punika
panjenengan memoni adalem kaliyan remen cita
sayangipun sakala lajeng
adalem mriksa waspa panjenengan mengalir deras saking pangarasan panjenengan
nelesi sekitar kerudung endah panjenengan
dalem namung saged pitaken lebet penggalih
wonten punapa dipunwalik waspa derasmu?
punapa punika pertanda panjenengan dhawah penggalih wonten adalem?
utawi nglintu sawalikipun, panjenengan membenciku?

Misteri waspa panjenengan
ngasta dalem larut lebet setunggal pitakenan
saking dinten nggantos dinten
saking wulan nggantos wulan
Bahkan saking taun nggantos taun
dalem pitaken tentang linangan waspa panjenengan
kala nelesi pangarasan panjenengan kala punika
ngantos ngantos dalem kampil lebet sumpena-sumpena adalem

Duhai kenyo endah
waspa panjenengan dados misteri lebet sugeng adalem
ngantos rasioku kendel tindak
kala ngenget wanci punika
amargi waspa panjenengan dados segudang pitakenan lebet sugeng adalem
saking rumiyin ngantos detik menika

Friday, 4 March 2016

Sajak kagem Para pamucal



Dening: Khoirul Taqwim

Kisah negeri pamucalan
taksih dipunsingepi mega nyemeng
taksih dipunsingepi kegelapan dalu
taksih kathah peputra lebet keterbelakangan
taksih kathah pemuda-pemudi mlebet lebet kubangan kedangkalan
amargi pamucalan sampun tebih saking fakta kesugengan
ngantos pamucalan namung dados kabetahan formal sasoca

Wahai para pamucal
midhangetaken sajak-sajakku
menawi pamucalan kedah celak kaliyan fakta kesugengan
sanes nglintu pamucalan mlajeng saking keyektosan
dadosipun ngasilaken pamucalan ingkang tebih saking harapan

Wahai para pamucal
Kutitipkan sajakku kagem panjenengan
kersanipun panjenengan salajeng enget tentang jarwi kesugengan
menawi pamucalan yaiku: kesugengan masa ngajeng peputra panjenengan
sanes namung sawates teori sasoca
sayangipun pamucalan kedah samargi kaliyan keyektosan punika piyambak

Wahai para pamucal
ampun mlajeng saking tanggel jawab
menawi pamucalan kedah celak kaliyan keyektosan
sanes namung berkutat tentang teori sasoca
Apalagi namung memaksakan rumus-rumus sasoca
sayangipun mboten nate merumuskan masa ngajeng peputra panjenengan mbenjing

Midhangetaken sajakku
Wahai para pamucal
menawi sampun wancinipun
panjenengan hayati tentang kesugengan
kagem mandhap dipundhusun-dhusun kresaa dipunkitha-kitha
kagem mriksani lajeng kesugengan yektos
supados mukawis kala panjenengan saged merumuskan pamucalan ingkang tebih kengajeng
sanes pamucalan ingkang namung angan-angan sasoca
sanes pamucalan ingkang namung namung lenggah dipunngajeng meja
Apalagi pamucalan ingkang namung tunduk wonten rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan keyektosan punika piyambak
sayangipun pamucalan punika kedah nenem penggalih pekerti
Penuh werni kreasi ugi inovasi

Thursday, 3 March 2016

Geguritan Keajaiban


Dening: Khoirul Taqwim

Alam sejukkan sedaya jiwa
ngampil raos kesaen ingkang mboten pabenaken
ngantos ngampil raos pesona asa
mlebet lebet sendi-sendi kesugengan

Keajaiban
salajeng dados werni asa lebet detakan jiwa
ngantos mlebet lebet sanubari ingkang paling lebet
inggil kesaen alam semesta ngasta takjub sedaya jiwa

Keajaiban
kadosaken cerios fiktif ingkang miyos saking rongga-rongga jiwa
sayangipun tebih saking keyektosan
amargi keajaiban kados misteri alam ingkang mboten terpecahkan
ngantos keajaiban dados panorama alam piyambak
lebet sudut-sudut penggalihan insan manusia

Keajaiban
ngengetaken setunggal sekaran alam
kaliyan kesaen panorama lepenipun
Panorama werni tenemanipun
Panorama werni pepohonannya
Panorama werni habitat sekitarnya
mimbeti kesaen alam ingkang penuh keajaiban
ngantos penggalih dipunngasta decak kagum
badhe kesaen alam semesta

Wednesday, 2 March 2016

Kerudung Panjenengan



Dening: Khoirul Taqwim

Keheningan dalu
Kesunyian menghampiri rongga-rongga jiwa
ngantos penggalih kraos wonten samukawis ingkang mlebet
Menuju celah-celah kalbu ingkang paling lebet
ngantos tibalah sukmaku kampil lebet lamunan dalu

Kerudung panjenengan
taksih adalem enget kaliyan pertela
ebo kesaen kerudungmu mraos dimustakamu
ngantos sukmaku mlebet lebet lamunan ingkang mboten ngabah
amargi dipunpanjenengan yaiku: kesaen ingkang keserat dipuntawang bintu
ngasta sedaya decak kagumku tertuju kagem panjenengan

Duhai kenyo endah
Kerudungmu yaiku: anugerah Ilahi
mekaten sae mega kala dipandang
ngantos ngasta sedaya jantungku berdetak kencang
kala ngenget kerudung endah panjenengan
amargi tiada tara kesaen kerudungmu
kala mraosi dipunantawis celah-celah mustakamu

Duhai kenyo paling endah
lebet kesunyian dalu menika
dalem ngenget panjenengan sareng sajak-sajakku
ngantos ngantosa sukmaku mlebet lebet engetan tentangmu
inggil kendahan rupa panjenengan ingkang dibalut kerudung sae panjenengan

Subhanallah
dalem mengucap raos kagumku kagem panjenengan
inggil kendahan rupa panjenengan
dipunwalik kerudung ingkang panjenengan sandarkan dimustakamu
ngantos kemriksa mraos disepanjang margi kesugengan ingkang penuh keajaiban

Duhai kenyo berkerudung
Secuil do'a saking lubuk kalbuku kagem panjenengan
mugi-mugi panjenengan bahagia salajeng dipunngrika, Amin.....

Tuesday, 1 March 2016

Njambe panjenengan Sareng Balutan Ibadah


Dening: Khoirul Taqwim

Njambe panjenengan
lebet setunggal margi suci
sareng balutan ibadah
dipunmaweni guyuran jawah deras dipunpasuryan bumi
Bukti inggil keberkahan Ilahi sampun rawuh
satuhu keajaiban alam tanpa dipunatur
tumut menyambut dinten kebahagiaan
kala njambe panjenengan duhai dambaan jiwaku
ngantos mboten kraos butiran waspa kebahagiaan
dhawah sareng guyuran tirta jawah rahina menika

Duhai putri adalem
dalem njambe panjenengan dinten menika
Disaksikan tawang kresaa bumi
Disaksikan bantala teles kresaa mendung raya
ngantos alam semesta midhanget bisikan tembung-tembung adalem
kala dalem njambe panjenengan dipundinten kebahagiaan menika

Duhai putri endah
dinten ingkang teles diguyur jawah menika
dalem njambe panjenengan dados tanda bektos adalem wonten Ilahi
menawi gandrung adalem badhe dados halal disaksikan alam semesta dinten menika
ngantosa wanci dipunpanjenengan dados garwa adalem
Bahkan dados sejarah paling pangaos lebet margi ambakan sugeng adalem

Duhai putri anggun nan sholikah
dalem njambe panjenengan kaliyan sajadah sederhana
dados tanda matur sembah nuwun adalem wonten Ilahi
amargi dipunpanjenengan dinten menika
nampi gandrung suciku ingkang adalem ampil saking penggalih sanubariku
kaliyan dalem njambe panjenengan
dalem ngajeng-ajeng tawang midhanget
Bumi menyaksikan gandrung suci kita sedaya
ngantos Allah sang pangagungan alam semesta
Merestui gandrung kita sedaya lebet balutan ibadah suci

Duhai putri idamanku
penggalih sanubariku ngendika sederhana
njambe panjenengan yaiku: kebektosan sae
njambe panjenengan yaiku: anugerah Ilahi ingkang mboten saged dilukis kaliyan tembung
njambe panjenengan yaiku: keajaiban ingkang sampun tergaris dipuntawang kepitu
njambe panjenengan yaiku: keberuntungan ingkang penuh rahmat
njambe panjenengan yaiku: Ibadah suci ingkang nawala saking wucalan Ilahi
njambe panjenengan yaiku: kebahagiaan lebet margi ambakan sugeng adalem
njambe panjenengan, njambe panjenengan, ugi njambe panjenengan
ngantos terminologi bahasaku mboten sagah nyerat tembung tentang kesaen kala njambe panjenengan

Wanita Berjilbab


By: Khoirul Taqwim

Kibaran jilbabmu
Sejukkan hati memandang
Terasa dikau bagai permadani dengan keelokan yang sungguh menakjubkan
Hingga hati dibuat berdebar disaat memandang jilbabmu melingkar dimustakamu
Begitu elok rupawan wajahmu bersanding dengan jilbabmu
Hingga hati ini tertawan rindu
Bersama jilbab yang kau kenakan

Wanita berjilbab
Aku memandangmu tanpa jemu sedikitpun
Hingga tak terasa jiwa masuk dalam jilbabmu yang sungguh mengagumkan
Hati mana yang tak terpaut dengan jilbabmu?
Begitu elok rupawan wajahmu dibalut dengan jilbabmu
Penuh dengan keindahan yang menakjubkan disemua jiwa

Duhai wanita berjilbab
Ayu jelita terpancar dalam sanubarimu
Detakan jiwamu penuh dengan keimanan
Tingkah lakumu sumber ketaqwaan
Hingga saat aku menatapmu dengan kelembutan
Dikau wanita berjilbab terpancar pesona keelokan Bidadari
Sungguh dikau menakjubkan dalam genggaman kesempurnaan

Wanita berjilbab
Dikau keteladanan bagi insan manusia
Budi luhurmu mencerminkan keindahan agamamu
Begitu juga kecantikan wajahmu
Mencerminkan keindahan sang maha pemilik alam
Hingga sampailah jiwaku larut dalam bayang-bayang wajah kerudungmu
Menghias disetiap langkah jiwaku
Dikau wanita berjilbab penuh dengan aura keindahan
Sungguh dikau menakjubkan bagi alam semesta