Oleh: Khoirul Taqwim
Ayam-ayamku berlari dalam tawa
Ayam-ayamku bertarung dalam sangkar
Ayam-ayamku tumpuan bersambung nyawa
Ayamku kemari makan menunggu
Disela pagi kokokmu kudengar kencang
Buta pagi suaramu keras terkapar alam
Bangunkan kampung saat mata tertutup
Ayamku sahabat perutku selagi lapar
Pergilah sejauh kau bisa
Makan minum sesuka hasratmu
Kaki langkahkan sekuatmu
Kembali kekandang jika bosan datang
Ayam ternak dikampung
Kutinggal sejenak dikota
Pakde bude kan jaga kau
Hari sampai waktu kan tiba
Jalan dan jalan ayam
Pembeli ayam berhasrat atasmu
Maaf ayam pagiku
Kau harus pergi bukan disini
Ayamku yang lain disudut jalan
Ayam kemari secepat jalanmu
Maaf ayam pagiku
Pakde bude ingin daging malam ini
Nasib ayam pagiku
Sudah jadi tabiat alam
Nasib ayam-ayam pagiku
Jadi santapan perut kosongku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright Batik 3. Blogger Templates created by Deluxe Templates. SEO by: Templates Block
WordPress by Newwpthemes
No comments:
Post a Comment