Monday, 29 February 2016

Kelembatan Kalbumu



Dening: Khoirul Taqwim

Subuh miwiti tiba
pasuryan kartika-kartika miwiti ical diangkasa raya
sayangipun kelembatan kalbumu taksih dhateng dibenakku
ngantos salira kampil lebet mega-mega ingkang dipenuhi werni kusuma kendahan
amargi Adinda sosok kesempurnaan masa sakmenika
kagem salira ingkang salit badhe kelembatan kalbumu

Adinda
enjing subuh menika
Alam sekitarku taksih dipunsingepi embun raya
ngantos sedaya ragaku kraos sejuk mboten kinten
amargi embun enjing dinten menika
mekaten sejuk kraos mlebet dipunsaben jengkal kalbuku

Duhai Adinda
kelembatan kalbumu
mekaten sae adalem raos dipunsaben jengkal ambakan adalem
ngantos salira kampil lebet asmara jiwa ingkang dipenuhi gairah-gairah kesaen
saking ujung ampeyan ngantos ujung rikma adalem
kraos tersentuh dening kelembatan kalbumu
amargi Adinda yaiku: jiwa kendahan lebet detak jantungku
kala salira sareng lebet teduhan Adinda

Wahai Adinda
kelembatan kalbumu sampun merasuki sukmaku ingkang paling lebet
ngantos jiwaku hanyut lebet riwe asih panjenengan
amargi Adinda yaiku: keajaiban ingkang adalem raos lebet benakku
ngantos salira kraos penuh kebahagiaan

Duhai Adinda endah
dalem nyerat sederhana kagem panjenengan
amargi adinda yaiku: kageman lebet margi jiwaku
Menuju alam penuh raos sayuta aos kesaen
adalem raos lebet saben jengkal ambakan sugeng adale

Sunday, 28 February 2016

Sang Mupu Wenang



Dening: Khoirul Taqwim

Nek bumi diguncang
Akankah kuwi dadi debu bertebaran?
nek lintang-lintang niba
Akankah kuwi dadi meteor salju diangkasa?
nek rembulan wis hancur lebur
Akankah kuwi dadi pertanda karusakan alam?
nek srengenge wis ora bersinar diawan dina
Akankah kuwi pertanda kuripan wis ilang?
yen langit wis luluh lantak dimendung-mendung
Akankah kuwi pertanda alam wis tiada?

Wahai Sang mupu Wenang
pas panjenengan ngekarepan
Tiada sijia sing bisa ngalangi panjenengan
amarga panjenengan yaiku: panduwe alam semesta
ngono uga takdir dikabeh jagad raya ana dikekarepanMU
amarga kabeh mung hamba jero genggamanMU
Tiada daya lan upaya
kajaba panjenengan ngarepane

Sang mupu Wenang
Panjenengan yaiku: sang mupu suci
Kupasrahkan samubarang uripku marangMU
aku munga wayang ora bisa mlaku
Walau mung setapak jangkah
kajaba panjenengan ngekarepaken

Wahai Sang mupu Wenang
Pertanda karusakan alam
wis panjenengan delokake
wektu segara dadi tsunami
ora sethithik nyawa ilang ditelan bah banyu segara
ngono uga kowe delokake gunung-gunung meletus
ning ora sethithik uga manusia mengingkari kekuwasanmu
amarga saka dekne kabeh ana sing nggorohake kananmu

Sang mupu Wenang
aku berdo'a dingisor kitab suci
supaya kekarepanMU
sanuli dadi Arah kebecikan jero uripku
ngono uga firman-firmanMU dadi pituduh disaben jengkal ambekanku
diendia aku ana, Amin........

Saturday, 27 February 2016

Kerudung Ijem Timur


Dening: Khoirul Taqwim

Taman dipunenjing dinten
Sejukkan udara alam semesta
mraos dipunsedaya naluri
Penuh kesaen tertoreh dialam ragawi
ngasta raos jiwa tertuju wonten nirwana

Kala nepang adinda
Terungkap raos jiwa
kersa mereguk asih lebet naungan Ilahi
amargi adinda kados Bidadari mandhap saking mahliga swargi
ngantos sedaya kalbuku tertuju kagem panjenengan

Kerudung ijem timur
engetaken kendahan pasuryan adinda
ngantos ngasta iri alam sekitarnya
amargi adinda yaiku: anugerah sae lebet jiwaku
ngantos mlebet lebet asmara ragaku

Kala kerudung ijem timur
nyingepi mustaka adinda
mekaten raos keagungan tertoreh kagem panjenengan
mekaten ugi raos kesaen tertuju kagem panjenengan
amargi adinda kagem jiwaku
Ratu kendahan dialam raya
satuhu dalem ngenget panjenengan
lebet margi langkah ambakan sugeng adalem

Friday, 26 February 2016

Bidadari Kerudung Hijau



By: Khoirul Taqwim

Kulihat dari cakrawala
Dikau sedang duduk di atas jendela
Wajahmu begitu anggun
Mempesona tiada tara ayu jelitamu
Hingga daku terpaut bersama asmaramu

Kerudung hijaumu
Terlihat dari kejauhan
Hingga membuat rasa hati ini
Bagai dirundung kebahagiaan yang tak ternilai harganya
Karena kecantikanmu
Tak kalah dengan keindahan
Bintang-bintang dilangit
Tak kalah pula dengan keindahan
Samudra membahana biru dipenjuru lautan semesta

Duhai Bidadari kerudung hijau
Aku memanggilmu dari lubuk hati yang terdalam
Bila langit hari ini runtuh
Bila bumi hari ini hancur menjadi debu
Dikau tetap indah dalam cahaya kecantikanmu
Karena dikau bagian takdir keindahan semesta ini

Kutulis dikau sebagai Bidadari kerudung hijau
Sebagai rasa kagumku akan ciptaan Ilahi
Begitu indah menawan dalam kesempurnaan
Kecantikanmu yang tak dapat diurai dengan bahasa
Karena dikau melebihi bahasa keindahan
Baik dilangit maupun dibumi seisinya
Semua mengagumi kecantikanmu

Duhai Bidadari kerudung hijau
Hingga detik ini
Dikau adalah: mahkota keindahan
Tertulis dari kalbuku yang terdalam

Thursday, 25 February 2016

Do'a Darah Malam Suriah



By: Khoirul Taqwim

Malam gelap gulita
Mendengar teriakan manusia tanpa kepala
Meraung-raung dihantam mortir-mortir berterbangan
Letusan senjata api tak terhitung jumlahnya
Hingga seluruh mata semesta tertutup darah
Menjadi debu udara malam ini

Malam ini
Kilatan rudal masih terdengar jelas
Hingga tak terhitung jumlah kilatannya
Tubuh manusia bergetar keras
Tak sedikit pula menggigil hancur
Menjadi santapan ganasnya
Keserakahan malam ini
Sementara diujung barat
Tak henti-hentinya
Berbicara tentang malam darah Suriah ini
Namun kami disini tetap bertahan tanpa perlawanan
Hingga menunggu hari perdamaian tiba

Malam Suriah ini
Padang pasir menjadi saksi
Darah keluar dari rahim-rahim kehidupan
Tak perduli anak atau dewasa
Menjadi korban keserakahan kekuasaan
Tak perduli lelaki atau wanita
Menjadi kebiadaban pembantaian
Tak perduli tua atau muda
Menjadi korban perang ambisi keserakahan

Malam Suriah ini
Do'a darah kupanjatkan
Dari lubuk hati yang terdalam
Semoga malam ini
Kami tetap bertahan tanpa perlawanan
Hingga hari esok
Kami dapat menghirup udara kebebasan
Atas nama perdamaian di bumi Suriah tercinta

Wednesday, 24 February 2016

Kecantikan Kerudung Putih



By: Khoirul Taqwim

Kerudung putih
Kecantikanmu buat daku terpana rasa
Hingga tak terasa jantung ini
Semakin kencang berdetak
Karena dikau telah menawan kalbuku
Hingga tak bergerak seluruh nadiku
Semua tertuju untukmu
Duhai wajah cantik kerudung putih

Semilir angin sepoi-sepoi
Menambah rasa kecantikanmu
Bagai alunan surgawi
Hingga merasuk jiwaku
Sampai isi jantungku terasa terbelah
Karena dikau begitu indah dipandang
Kala dari jauh terasa Bidadari turun dari langit
Apalagi kala dekat terasa surga Bidadari menaungi seluruh ragamu

Kecantikan wanita kerudung putih
Bukti Ilahi mencipta dengan kesempurnaannya
Hingga seluruh jiwa ini
Bergetar melihat kecantikanmu
Duhai wanita dibalik kerudung putih
Ayu jelita tiada kata yang sanggup malukismu
Karena dikau begitu sempurna
Atas apa yang ada dalam dikau
Begitu juga kecantikan budimu
Sebagai wujud kesempurnaanmu
Bahwa dikau makhluk tercipta dengan keindahan
Dari ujung rambut sampai ujung kakimu
Semua begitu indah terasa
Sejukkan kalbu-kalbu yang gersang
Hingga terasa ada dalam taman surgawi

Tuesday, 23 February 2016

Bangunan Kata



By: Khoirul Taqwim

Saat kata terangkai bahasa
Menjelma gubahan logika
Kata terasa menekan sisi-sisi pikiran
Menjadi bangunan bahasa rasa
Hingga nalar tak mampu mencerna
Karena kata sudah menjadi pembenaran diri
Bahkan kata sudah menjadi keyakinan bersama

Dahsyat sebuah kata
Bersumber dari nalar pikiran
Berwujud bangunan bahasa
Menjadi monster mengerikan
Bila kata di olah dengan demagogi kehidupan

Bangunan kata
Menjelma menjadi kitab suci
Bangunan kata
Menjelma menjadi sabda
Bangunan kata
Menjelma menjadi rebutan angkara

Kata meluncur dari bahasa
Menembus cakrawala alam
Hingga kata tak jarang di sakralkan
Begitu juga kata
Tak jarang jadi cacian kemurkaan
Karena menyembunyikan sebuah kekuatan
Yang tak kalah tajam dengan ribuan pedang
Yang tak kalah ledakannya dengan rudal-rudal perang

Bangunan kata
Bagai gubahan istana raja
Bangunan kata
Menjadi cakrawala ilmu pengetahuan
Bangunan kata
Menembus lintas batas pemikiran manusia
Bangunan kata
Mengandung jutaan makna rasa jiwa maupun raga

Monday, 22 February 2016

Wanita Kerudung Putih



By: Khoirul Taqwim

Berjalan dari arah Timur
Wanita kerudung putih
Terlihat indah di pandang mata
Sejukkan qalbu yang lama gersang
Saat melihat keelokan ayu rupawan
Sang wanita berkerudung putih

Masih adakah hari esok?
Tuk menunjukkan pada semesta
Bahwa wanita kerudung Putih ini
Bagai jelmaan Bidadari yang turun dari langit
Dengan kecantikan pada diri wanita itu
Sungguh menawan mata sang lelaki
Saat memandang dia wanita kerudung putih

Jalan panjang ini
Dari ujung timur sampai ujung barat
Menjadi saksi akan keindahanmu
Wahai wanita kerudung putih yang disana
Dikau tercipta begitu sempurna
Lembut suaramu
Seakan-akan alam ini berhenti tak bersuara
Saat dikau berucap sepatah kata
Dengan kelembutan suaramu

Wanita kerudung Putih
Dikau adalah: teladan semesta kebajikan
Karena dikau tidak hanya indah wajahmu
Namun kepribadianmu tercermin
Dalam naungan kebaikan alam
Penuh dengan keteladanan kelembutan

Wanita kerudung putih
Tingkah lakumu tergambar dalam naungan surgawi
Aura wajahmu buat ketenangan jiwa
Budi luhurmu sebagai bentuk pengabdian pada Ilahi
Seakan-akan kebaikanmu menerangi seluruh alam semesta ini

Wanita kerudung putih
Sebagai bukti kebesaran Ilahi
Dengan kesempurnaan tiada tara
Penuh dengan kebajikan budi pekerti
Begitu juga kecantikan wajahmu
Tak terhingga ditelan sepanjang zaman kehidupan
Dia adalah: wanita dambaan setiap detak sang lelaki

Sunday, 21 February 2016

Udara Pagi Hari


By: Khoirul Taqwim

Kesejukan terasa
Saat udara pagi hari tiba
Seluruh tubuh seakan hidup kembali
Dengan kedatangan udara pagi hari
Penuh kenyamanan yang menakjubkan

Ketenangan terasa
Saat menghirup udara pagi hari
Tubuh terasa segar bugar
Mewarnai sepanjang detak nafas
Menghias di seluruh alam semesta

Udara pagi hari
Memompa semangat jiwa juang
Menambah haru biru
Saat mengarungi celah-celah kehidupan
Hingga mampu memupuk rasa manusiawi

Udara pagi hari
Penuhi ruangan alam mada
Memecah racun-racun pernafasan
Berganti dengan celah-celah kehidupan
Hingga sehat terasa jiwa mupun raga

Saturday, 20 February 2016

Saat Syairku Bicara



By: Khoirul Taqwim

Jangan ada Kata
Saat syairku bicara
Karena syairku menembus cakrawala
Melintasi rembulan angkasa raya
Membawa garis alam mada

Diamlah!
Saat syairku bicara
Karena syairku melintasi alam jagad Maya
Menembus dinding-dinding nirwana
Tanpa basa-basi dalam berucap kata

Jangan ada suara
Saat syairku bicara
Karena syairku melintasi samudra semesta
Memukul sepanjang kegelapan malam
Hingga bertebaran bagai anai-anai
Jatuh dari langit alam singgasana

Diamlah!
Saat syairku bicara
Karena syairku adalah: gubahan alam
Mengarungi samudra raya
Membelah keangkuhan jiwa nestapa
Menyambut hari esok lusa
Bersama gubahan syairku bicara

Saat syairku bicara
Tak perduli matahari terbit dari barat
Tak perduli matahari tenggelam dari Timur
Karena syairku adalah: gubahan semesta
Laksana rembulan dan matahari
Siang maupun malam
Berotasi sepanjang nafas jalan kehidupan

Saat syairku bicara
Diamlah!
Karena syairku melintasi samudra hindia
Menembus cahaya rembulan
Melintasi matahari di sepanjang rotasi alam

Biarkan!
Syairku tetap bicara di sepanjang jalan nafas
Karena syairku adalah: semesta raya
Menghinggapi asmara raga
Menembus siang maupun malam
Bicara di sepanjang nafas nurani
Sampailah mengetuk alam singgasana
Hingga melampaui sendi-sendi logika semesta

Friday, 19 February 2016

Wahai Kerudung Bidadari


By: Khoirul Taqwim

Sinar rembulan
Pecahkan kegelapan samudra malam
Buat suka cita rasa
Saat sepi melintas dalam dekapan jiwa

Wahai wajah-wajah kerudung Bidadari
Kau adalah: hiasan hidup yang terindah
Dari keindahan-keindahan yang ada
Hingga dalam detakan jiwa sang lelaki
Hanyut dalam lamunan malam ini

Wahai wajah-wajah kerudung Bidadari
Tahukah dikau adalah: bagian permata qalbu
Menenangkan di setiap jiwa raga
Hingga tak terasa hati ini jatuh dalam asmaramu
Karena di kau pemilik dewi kecantikan
Tiada tara keindahan wajah-wajahmu

Duhai Bidadari kerudung ayu jelita
Membentang di samudra terang warna
Langit cakrawala saksi bisu
Atas keindahanmu yang tiada tara

Wahai kerudung Bidadari
Kau adalah: permata singgasana
Penuh keelokan ayu jelita
Dengan sejuta warna rasa dalam jiwa

Duhai wajah-wajah kerudung Bidadari
Menari di setiap jengkal sang lelaki
Karena di kau ratu kecantikan
Dengan wajah kelembutan elok rupawan

Thursday, 18 February 2016

Nelayan Samudra


By: Khoirul Taqwim

Kala senja mulai tiba
Gegap gempita Nelayan di seberang samudra
Sambut rezeki alam penuh keberanian
Menyeberangi samudra hindia
Tak perduli badai maupun petir
Dengan gagah berani para Nelayan
Sambil naik perahu di tengah-tengah keganasan ombak samudra

Hujan di kegelapan malam
Bukanlah suatu penghalang
Ombak tinggi menjulang
Sudah menjadi sahabat keseharian para Nelayan

Nelayan samudra
Menaklukan badai, ombak, petir
Di sepanjang jalan panjang para Nelayan

Wednesday, 17 February 2016

Tentang Makna



By: Khoirul Taqwim

Hidup itu lembut
Bagi mereka yang paham makna kasih sayang
Hidup itu damai
Bagi mereka yang paham makna kecintaan

Hidup itu keras
Bagi mereka yang tak paham makna kejujuran
Hidup itu mencekam
Bagi mereka yang tak paham makna solidaritas

Hidup penuh makna
Bila mengenal kebajikan dan keburukan
Hidup tiada makna
Bila tak mengenal makna sesama

Maka dari itu
Mari belajar tentang beragam makna
Supaya mengerti tentang makna itu sendiri

Tuesday, 16 February 2016

Malam Tanpa Bintang



By: Khoirul Taqwim

Malam gelap senyap
Tiada cahaya bintang
Tiada sinar benderang
Karena malam hari ini
Langit tertutup awan tebal

Malam tanpa bintang
Terasa sepi rasa hati
Tiada penerang cahaya
Masuk dalam kehidupan alam
Tuk mengetuk detak sanubari

Malam tanpa bintang
Malam bintang sedang tertutup mendung
Malam bintang lari menuju kegelapan
Hingga tiba malam tanpa cahaya
Tiada penerang dari sunyi kegelapan

Biar saja malam ini tanpa bintang
Mungkin esok atau lusa
Bintang kan bersinar kembali
Menerangi penjuru alam jagad raya

Monday, 15 February 2016

Cahaya Pagi


By: Khoirul Taqwim

Matahari sampai detik ini
Masih terbit dari timur
Pertanda Alam masih segar bugar
Bersama suratan Ilahi

Cahaya pagi
Menambah keindahan suasana Alam
Begitu elok rupawan
Menambah semangat pagi hadir
Di qalbu yang terdalam

Cahaya pagi
Nuansa Alam penuh sejuta rasa
Hinggap di qalbu kebahagiaan
Karena cahaya pagi
Bagian dari kemesraan Alam
Antara matahari dengan rembulan
Silih berganti dalam rotasi siang maupun malam

Cahaya pagi
Sahabat Alam penuh nuansa kekerabatan
Antara makhluk hidup dengan Alam semesta
Dalam naungan kesempurnaan keajaiban

Cahaya pagi
Aura qalbu penuh dengan kenikmatan
Tak terhitung keistimewaan yang tersimpan
Di raut wajah cahaya pagi

Sunday, 14 February 2016

Kursi Bidadari


By: Khoirul Taqwim

Saat aku sedang duduk
Menatap langit bercahaya sang surya
Disertai pemandangan indah disekitarku
Sungguh keindahan yang menakjubkan jiwa
Sementara didekat pepohonan
Terlihat kursi yang baru saja ditinggalkan
Dari wanita cantik jelita
Hingga menawan hati terdalamku
Sehingga kursi itu
Kuberi nama kursi Bidadari

Kursi Bidadari
Mempunyai cerita pendek tentangmu
Yaitu: cerita wanita cantik jelita
Yang pernah singgah duduk dikursi itu
Sungguh kecantikan wanita itu
Laksana bunga mawar yang indah disepanjang taman
Karena kecantikan wanita itu menakjubkan seluruh jiwaku

Kursi Bidadari
Engkau menyimpan kenangan indah untukku
Sungguh jiwaku terpesona akanmu
Karena engkau kursi Bidadari menyimpan kenangan tentang dia
Iya, dia wanita cantik jelita
Yang pernah singgah ditempatmu
Sungguh aku memberi nama kursi Bidadari
Sebagai kenangan terindah
Saat wanita cantik duduk ditempatmu

Kursi Bidadari
Segudang misteri tersimpan olehmu
Hingga saat aku melihatmu
Aku terkenang akan kecantikan wajah wanita itu
Sampai mengganggu seluruh jiwaku
Karena dia wanita terlihat begitu anggun
Dengan memakai kerudung putih
Berbalut baju yang serba putih
Sungguh aku terpaut olehmu
Sampai masuk kedasar kalbuku yang terdalam

Secercah Pagi Hari



By: Khoirul Taqwim

Pagi dingin menggigil
Ayam berkokok sambil bersahutan
Pertanda pagi mulai beraktivitas
Penuh dengan uraian embun pagi disepanjang jalan kehidupan

Dengan pesona alam pagi
Nampak istimewa keindahan
Penuh dengan harapan dan impian
Atas kedatangan pagi hari ini

Secercah pagi hari
Buat tubuh segar kembali
Dalam menatap hari yang mulai menggeliat
Untuk mengeja jalan yang penuh dengan misteri kehidupan

Secercah pagi hari
Harapan mulai tumbuh berkembang
Bersama warna asa di setiap detak jiwa
Dalam menggapai cahaya semangat rasa

Saturday, 13 February 2016

Busana Tanpa Dosa


By: Khoirul Taqwim

Meledakkan kota-kota
Menjadi keyakinan kebenaran
Menghunus parang
Menjadi dogma ajaran keyakinan
Meletuskan senjata laras panjang
Menjadi jalan nafas kehidupan
Maka tatkala hari itu
Pembunuhan manusia seolah-olah dilegalkan
Menghilangkan nyawa orang lain
Seolah-olah menjadi perjuangan suci kebenaran

Busana tanpa dosa
Hari kelam kemanusiaan
Menghilangkan nyawa orang lain
Sudah dianggap bukan dosa-dosa
Tetapi sudah dianggap kemuliaan
Sungguh busana tanpa dosa
Telah menyelimuti pikiran dan jiwa para pembunuh
Karena membunuh dianggap kemuliaan sejati
Menghilangkan nyawa orang lain
Sudah dianggap tuntutan dalam perjuangan

Kala busana tanpa dosa
Telah menghinggapi jiwa-jiwa kegelapan
Sungguh menghilangkan nyawa manusia
Seolah-olah menjadi kebenaran
Karena hari itu
Jiwa-jiwa manusia yang memakai busana tanpa dosa
Jiwa dan pikirannya
Sudah dirasuki nafsu ambisi keserakahan
Menganggap diri kemuliaan
Saat mengalirkan darah orang lain
Dianggap menuju jalan suci kebenaran

Tatkala busana tanpa dosa
Telah menyelimuti alam semesta
Maka hari itu
Ledakan bom akan meledak disegala penjuru semesta
Menghilangkan nyawa orang lain
Dianggap sebuah kemuliaan
Maka darah mengalir dipenjuru semesta
Hingga air mata kering kerontang
Karena pembunuhan dianggap kemuliaan
Sungguh hari busana tanpa dosa
Telah datang kala itu dipenjuru semesta

Kujemput Syahidku


By: Khoirul Taqwim

Tanah lapang berkobar menjadi abu
Kota-kota sudah rata dengan tanah
Sementara desa-desa sudah hancur luluh lantak
Sedangkan tempat bersembunyi telah tiada
Saat itu aku mulai membulatkan tekad
Demi firman dan sabda
Saat terjadi angkara murka disuatu negeri
Maka syahid kan kujemput
Sebagai pengabdian jiwa pada Ilahi

Tangisan bayi terdengar begitu kencang
Tetesan darah membasahi tanah lapang
Sementara anak-anak tak terhitung nyawa telah hilang
Sungguh kepedihan telah melanda disuatu negeri
Angkara murka telah menjadi-jadi
Ketakutan sudah menjadi keseharian hidup
Maka saat itu syahid kan kujemput
Biar nyawa hilang dari jasadku
Biar tubuh akan hancur seketika
Namun demi firman dan sabda
Resolusi jihad telah menyatu dalam jiwaku

Kujemput syahidku
Saat bumi bermandikan darah
Saat air mata pecah tak terbendung di alam semesta
Maka tatkala itu resolusi jihad
Menjadi jalan kehidupan dalam menentang kedzaliman
Dinegeri berbalut angkara murka
Sungguh kujemput syahidku
Bersama perlawanan atas nama keyakinanku

Bom meledak dimana-mana
Mortir-mortir menghantam di segala penjuru arah
Rentetan senjata api terdengar jelas didaun-daun telinga
Saat itu atas nama agamaku
Atas nama negeriku
Dan juga atas nama kemanusiaan
Syahidku kan kujemput sampai titik darah terakhirku
Bahkan hingga sampai menutup mata selamanya

Demi firman dan sabda
Perjuangan kan berkobar ditanah lapang
Bersama ayat-ayat Ilahi
Semoga sang maha pemilik alam
Selalu bersama nafas dalam jihadku
Dan semoga kemenangan kan diraih selamanya

Sunset Pantai Gondo Mayit


By: Khoirul Taqwim

Tatkala awan dilangit masih cerah
Terlihat jelas keindahan sunset pantai gondo mayit
Terletak dipesisir samudra hindia
Sungguh menawan kalbu yang memandang
Atas keindahan alam sunset pantai gondo mayit
Sampai seluruh jiwaku terpanah rasa
Akan keelokan sunset pantai gondo mayit

Tatkala waktu mulai berganti arah
Antara matahari dan bulan yang terus berotasi
Aku disini masih mengingat jelas dibenakku
Akan keindahan sunset pantai gondo mayit
Yang terletak di daerah Blitar Jawa Timur
Sungguh membuat hatiku terlena rasa
Akan kecantikan pantai gondo mayit yang sungguh menakjubkan jiwa

Sunset pantai gondo mayit
Kecantikan alammu membuat jiwaku menuju kebagiaan rasa
Karena kecantikanmu menyajikan alam yang utuh
Antara alam semesta dengan alam jiwa
Menjadi satu keutuhan bersama keindahan deburan ombakmu
Kian waktu semakin indah kurasa didasar benakku
Hingga membuat alam hayalanku terbang tinggi
Bersama keindahan sunset pantai gondo mayit

Sunset pantai gondo mayit
Keindahan alammu membuat rasa kalbuku menuju alam suka cita
Karena keindahanmu membuat jiwaku mengagumi rasa
Apalagi saat samudra pantai selatan menyatu dalam dekapan tenggelamnya matahari
Sungguh menjadi pemandangan alam yang menakjubkan kalbu
Hingga sampai masuk kesanubariku yang terdalam
Bahkan sampai menuju celah-celah jiwa kehidupanku yang paling dasar

Perkembangan dan Pemikiran Islam Tradisional Indonesia


By: Khoirul Taqwim

Islam tradisional tumbuh berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak awal agama Islam datang ke-Nusantara, tetapi dalam perjalanan Islam tradisional mendapatkan berbagai tantangan dari berbagai sekte Islam dengan gagasan ke-Islaman yang cenderung sepihak dalam membedah khazanah tentang Nilai-nilai yang terkandung dalam ke-Islaman. Bahkan tantangan yang terkuat datang sejak bangsa eropa datang ke-Indonesia dengan membawa bendera kolonialisme. Sehingga memunculkan Islam dengan corak modern dengan meniru gaya hidup ala bangsa eropa, padahal corak ke-Islaman model dari bangsa eropa tidak sesuai dengan masyarakat di nusantara.

Perjalanan Islam tradisional semakin kuat di saat kemerdekaan bangsa Indonesia telah hadir dalam kehidupan masyarakat. Bahkan Islam tradisional dengan gencar mendirikan berbagai pendidikan melalui pondok pesantren maupun dalam bentuk pendidikan lain, tetapi dalam perjalanan selanjutnya Islam tradisonal semakin menghadapi beragam tantangan yang kuat dari dominasi bangsa barat dan para pejuang khilafah. Sehingga Islam trdaisional semakin di anggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman. Bahkan ada istilah Islam konservatif yang di alamatkan penganut Islam tradisional, tetapi stigma yang paling menyakitkan Islam tradisonal di anggap sebagai pengejawantahan terhadap nenek moyang yang jauh dari Nilai-nilai ke-Islaman.

Melihat beragam serangan dari berbagai argumen para penganut di luar Islam tradisional, perlu ada sebuah bentuk pemahaman secara tepat, bahwa tuduhan dari luar Islam tradisional bukanlah sebuah kebenaran, sebab Islam tradisional merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dengan budaya masyarakat setempat, agar terjadi saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

Perjalanan Islam tradisonal setelah era reformasi dengan berbagai gejolak ke-Islaman datang begitu gencar, Bahkan kita kenal dengan sebutan istilah ke-Islaman dengan pemahaman Liberal, Khilafah dan masih banyak lagi Istilah-istilah lainnya. Sehingga membuat Islam tradisonal mencoba menjawab tantangan zaman yang datang dari berbagai kalangan dengan seonggok dogma yang tidak cocok dengan masyarakat Islam tradisional.

Geliat Islam tradisional dalam menjawab sebuah argumen Islam liberal dengan berusaha memberikan sebuah pemaparan dengan cara mengerahkan dengan berpegang pada sebuah nilai keseimbangan antara tekstual dengan kontekstual.

Keberadaan Islam Liberal cenderung secara kontekstual dalam memberikan sebuah makna kehidupan. Sehingga terkadang Islam liberal kebablasan dalam menerjemahkan masalah kajian ke-Islaman tanpa mengindahkan tekstual. Nah! dari sinilah perlu ada sebuah pemaparan yang saling berkaitan antara tekstual dengan kontekstual secara tepat dalam menempatkan sebuah permasalahan.

Sedangkan Islam khilafah cenderung mengarah kepada pembahasan seputar pemurnian Islam. Bahkan kajian Islam Khilafah cenderung mengarah dalam bentuk tekstual, padahal antara tekstual dengan kontekstual sudah semestinya harus sejalan dalam melihat beragam fenomena kehidupan masyarakat secara luas.

Pasca reformasi telah terjadi sebuah pola pikir dengan mengarah kebablasan dalam mengkaji ke-Islaman baik dari Islam Liberal maupun Islam Khilafah. Sehingga menghasilkan satu sama lain saling menaruh curiga sesama masyarakat Islam. Nah! Islam tradisional pasca reformasi merupakan wajah dinamika baru dalam memberikan sebuah pemahaman dengan jalan tengah, bahwa Islam merupakan perpaduan antara tekstual dengan kontekstual dalam menjawab dan menerjemahkan beragam permasalahan kehidupan masyarakat secara umum.

Keberadaan Islam tradisional merupakan sebuah proses menuju jalan tengah antara pergolakan Islam ala barat dengan pergolakan Islam ala timur tengah. Nah! disinilah Islam tradisional berperan sebagai media jalan tengah dalam memajukan Islam di Indonesia dalam mencari sebuah makna Nilai-nilai ke-Islaman yang tersurat maupun tersirat.

Dengan melihat berbagai permasalahan tentang ke-Islaman di Indonesia sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan dan setelah kemerdekaan membuat Islam tradisional mencoba mengubah dan menyesuaikan dalam menempatkan sebuah gagasan. Sebab agama Islam merupakan sebuah pengejawantahan antara Nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan masyarakat secara universal. Semoga Allah Membekali kita dengan ilmu yang bermanfa'at, menjadikan kita termasuk orang yang berilmu dan menjadikan kita termasuk golongan manusia yang mulia di dunia maupun di akhirat, Amiin.....

Revolusi dan Anarkis


By: Khoirul Taqwim

Tanah lapang menjadi Abu
Rumah dan gedung terbakar sijago merah
Sementara sebagian masyarakat berpesta pora
Atas nama revolusi perubahan
Namun tak sedikit masyarakat yang menjadi korban
Hingga berdarah-darah
Sampai nyawa seketika hilang dari jasad
Karena anarkis perubahan yang menjadi-jadi
Tanpa kontrol kemanusiaan
Yang ada ambisi kekuasaan semata

Revolusi dan anarkis
Menjadi satu padu dalam sebuah perubahan
Hingga nalar sulit mengeja tentang revolusi dan anarkis
Karena dalam sebuah revolusi
Tak jarang ambisi kekuasaan
Masuk dalam sebuah bentuk revolusi
Hingga menghasilkan anarkis dalam gejolak revolusi

Antara revolusi dan anarkis
Sudah menyatu dalam sebuah perubahan
Hingga sulit membedakan antara revolusi dan anarkis
Karena kedua istilah ini
Telah menyatu dalam bentuk perubahan
Namun sebenarnya dapat dibedakan
Bahwa anarkis adalah: ambisi keserakahan semata
Sementara revolusi: adalah perubahan menuju perbaikan

Saat perubahan tiba
Revolusi dan anarkis beda tipis
Menyatu dalam sebuah pergerakan
Hingga tak jarang mata sulit membedakan
Tetapi jiwa suci mampu membedakan keduanya
Karena jiwa suci jauh dari nafsu semata
Namun jiwa yang suci dilandasi keindahan budi pekerti
Dari sinilah revolusi harus tetap berjalan dimuka bumi
Sebagai bentuk perubahan perbaikan
Sedangkan anarkis harus ditinggalkan
Karena hanya mengejar nafsu semata

Cukup Satu Bintang


By: Khoirul Taqwim

Beribu-ribu bintang di angkasa
Bahkan jutaan bintang terbang tinggi
Hingga jumlahan bintang tak terhitung banyaknya
Namun aku cukup satu bintang
Kau yang kudamba
Lewat mimpi maupun lewat di tiap-tiap detak nafasku

Satu bintang selalu dalam jiwaku
Satu bintang selalu dalam hayalanku
Satu bintang selalu dalam anganku
Satu bintang tertulis dalam detak jantungku
Beredar disepanjang asa jalan
Hingga nafas ini berpisah dengan raga

Cukup satu bintang
Berada dalam taman kebahagiaanku
Karena bintang satu ini
Bukan karena indahnya
Bukan pula karena pesona pijarannya
Namun karena bintang ini
Sudah takdirku dalam naungan mahliga jiwa


Kajian Ke-Islaman Bersama Gus Wim


By: Sayyid Qutub

Khoirul Taqwim atau Gus Wim merupakan tokoh muda pembaharu Islam, tak sedikit pemikiran tentang kajian ke-Islaman yang lahir dari paradigma pemikiran Gus Wim mampu menerjemahkan realitas kehidupan yang dibalut dengan ajaran Islam secara elegan dan dinamis ditengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas. Sehingga paradigma pemikiran Gus Wim tentang ke-Islaman dapat disandingkan dengan beberapa tokoh Intelektual Islam yang mampu menggali ke-Islaman, baik dari zaman klasik hingga zaman kontemporer ke-Islaman.

Gagasan Gus Wim begitu besar mengenai ke-Islaman, baik dari sejarah ke-Islaman hingga paradigma pemikiran ke-Islaman kontemporer, dan dia Gus Wim mampu menggairahkan dunia ke-Islaman dengan cara pandang yang sangat sederhana, tetapi cara pandang Gus Wim mampu mencapai titik puncak dalam paradigma pemikiran ke-Islaman saat ini.

Pola pikir Gus Wim dalam membedah ke-Islaman mampu memberikan sebuah penyegaran, bahwa umat Islam sejak zaman pasca Nabi Muhammad SAW, ternyata tak lepas dari cara pandang tafsir dalam menggali ke-Islaman. Sehingga Islam dengan berbagai wajah tentang bentuk kajian ke-Islaman, mulai dari akidah, akhlak, fiqih, syari'ah, tasawuf, filsafat, muamalah, dan lain sebagainya. Ternyata tak lepas dari sebuah persepsi tafsir semata, tetapi Gus Wim sangat menyayangkan dengan adanya berbagai persepsi tentang tafsir, namun ternyata tak jarang menjadi sebuah pembenaran bagi diri maupun kelompok umat Islam yang ada. Sehingga dengan pembenaran diri tak jarang antar individu maupun antar kelompok umat Islam bersikap saling mengkafirkan antar satu sama lain.

Paradigma pemikiran Gus Wim dalam kajian ke-Islaman dapat menambah wawasan bagi umat Islam, untuk terus menggali ajaran Islam dengan disertai semangat tepa selira sebagai bentuk menghargai pemahaman individu maupun pemahaman kelompok lain, dan dia Gus Wim tentunya berusaha menjauhkan diri maupun kelompok dari sikap saling menjatuhkan sesama umat Islam.

Kajian ke-Islaman bersama Gus Wim tak jarang dapat menyejukkan jiwa bagi para umat Islam, untuk saling mencerna kebenaran dengan kepala dingin, dan menghilangkan ketegangan dan saling curiga antar umat Islam. Karena kebenaran sesungguhnya hanya milik Allah SWT. Sehingga manusia hanya sebatas menggali kebenaran dalam ajaran agama Islam, tetapi tidak dibenarkan mengkafirkan antar umat Islam itu sendiri.

Dengan mengkaji ajaran Islam bersama Gus Wim dapat menambah wawasan bagi umat Islam secara cerdas dalam menggali khazanah ajaran Islam menuju Islam yang rahmat bagi seluruh alam semesta.

Semoga kajian ke-Islaman bersama Gus Wim dapat memberikan kebajikan bagi kita semua, Amin.................

Ingin Kutulis Lagi


By: Khoirul Taqwim

Saat mengingatmu
Seluruh jiwaku gemetar terasa
Hingga jantung semakin tak beraturan dalam detakan yang tak terlihat
Namun terasa kuat masuk lewat celah-celah jiwaku
Karena ada hati lain yang mencoba mengganggu seluruh syaraf nadi-nadiku

Saat mengingatmu
Ingin kutulis lagi tentang kisah yang pernah terlewati
Air mata kesedihan mengiringi perjalanan langkah kita
Begitu juga air mata kebahagiaan juga ikut mengiringi kisah kita
Hingga sampailah waktu memisahkan kita
Sampai tak tersisa waktu sedikitpun
Untuk bercanda dalam naungan kisah tentang cerita kita

Kutulis saat itu tentangmu
Saat berjumpa denganmu
Hingga saat perpisahan yang tak pernah mempertemukan kita lagi
Semua tinggal kenangan bersama tulisan-tulisanku diwaktu dahulu kala
Namun saat aku mengingatmu
Aku ingin menulis lagi tentangmu
Saat sedih maupun bahagia dalam menapaki perjalanan diwaktu dahulu kala

Cerita masa lalu
Bagai misteri yang tak lahir
Namun keberadaan masa lalu
Suatu kenyataan yang tak terbantahkan
Karena masa lalu bagian masa kini maupun masa yang akan datang

Friday, 12 February 2016

Alam Padang Pasir



By: Khoirul Taqwim

Gemuruh badai di padang pasir
Pertanda alam mulai menunjukkan jati diri
Bersama awan tak menentu arah
Entah kemana gerangan alam
Kian hari mulai tak bersahabat

Alam padang pasir
Menjadi saksi bisu perjalanan manusia
Dalam mengeja langkah kehidupan
Tuk mencari kebenaran dalam diri
Tuk menggapai sejati dalam jiwa

Gemuruh badai padang pasir
Mengingatkan akan hidup tentang warna
Asa yang tak terjawab dengan mudah
Semua terasa dalam mimpi semu belaka

Alam padang pasir di tanah lapang
Penuh dengan tantangan dalam hidup
Tuk mencari jati diri dalam mencerna makna rasa
Tuk menggapai alam kesejatian

Alam padang pasir
Keindahan yang di selimuti raksasa misteri
Namun tak terpecahkan dalam nyata maupun may

Thursday, 11 February 2016

Geguritan Padang Wedi


Dening: Khoirul Taqwim

Gemuruh badai teng padang wedi
Pertanda alam miwiti nunjukaken jatos salira
sareng mega mboten menentu arah
ngapunten kepundi lathen alam
Kian dinten miwiti mboten bersahabat

Alam padang wedi
dados saksi bisu margi manusia
lebet mengeja langkah kesugengan
Tuk ngupadi kekasinggihanan lebet salira
Tuk menggapai sejatos lebet jiwa

Gemuruh badai padang wedi
ngengetaken badhe sugeng tentang werni
Asa ingkang mboten wangsul kaliyan gampil
sedaya kraos lebet sumpena sak panjenengan belaka

Alam padang wedi teng bantala lapang
Penuh kaliyan tantangan lebet sugeng
Tuk ngupadi jatos salira lebet mencerna jarwi raos
Tuk menggapai alam kesejatosan

Alam padang wedi
kesaen ingkang teng singepi denawa misteri
sayangipun mboten terpecahkan lebet yektos kresaa ngawul

Wednesday, 10 February 2016

Cekap Setunggal Kartika



Dening: Khoirul Taqwim

Nduwe ibu-ewu kartika teng angkasa
Bahkan yutan kartika terbang inggil
ngantos wilanganan kartika mboten ketang kathahipun
sayangipun dalem cekap setunggal kartika
panjenengan ingkang kudamba
langkung sumpena kresaa langkung teng saben-saben detak ambakan adalem

Setunggal kartika salajeng lebet jiwaku
setunggal kartika salajeng lebet hayalanku
setunggal kartika salajeng lebet anganku
setunggal kartika keserat lebet detak jantungku
Beredar disepanjang asa margi
ngantos ambakan menika megeng kaliyan raga

Cekap setunggal kartika
wonten lebet taman kebahagiaanku
amargi kartika setunggal menika
sanes amargi saenipun
sanes ugi amargi pesona pijaranipun
sayangipun amargi kartika menika
sampun takdirku lebet naungan mahliga jiwa

Tuesday, 9 February 2016

Secercah Enjing Dinten



Dening: Khoirul Taqwim

Enjing asrep menggigil
ayam berkokok kaliyan bersahutan
Pertanda enjing miwiti aktivitas sugeng
Penuh kaliyan uraian embun enjing disepanjang margi kesugengan

Kaliyan pesona alam enjing
Nampak istimewa kesaen
Penuh kaliyan harapan ugi panyumpenan
inggil kerawuhan enjing dinten menika

Secercah enjing dinten
ngasta salira segar kondur
lebet menatap dinten ingkang miwiti menggeliat
kagem mengeja margi ingkang penuh kaliyan misteri kesugengan

Secercah enjing dinten
Harapan miwiti tuwah berkembang
sareng werni asa teng saben detak jiwa
lebet menggapai cahaya semangat raos

Monday, 8 February 2016

Geguritan Cahaya Enjing



Dening: Khoirul Taqwim

Surya ngantos detik menika
taksih terbit saking wetan
Pertanda Alam taksih segar bugar
sareng nawalan Ilahi

Cahaya enjing
mimbeti kesaen kawontenan Alam
mekaten sae rupawan
mimbeti semangat enjing dhateng
teng qalbu ingkang paling lebet

Cahaya enjing
Nuansa Alam penuh sayuta raos
Hinggap teng qalbu kebahagiaan
amargi cahaya enjing
kageman saking kemesraan Alam
antawis surya kaliyan rembulan
Silih nggantos lebet rotasi rahina kresaa dalu

Cahaya enjing
Sahabat Alam penuh nuansa kekerabatan
antawis makhluk sugeng kaliyan Alam semesta
lebet naungan kesempurnaan keajaiban

Cahaya enjing
Aura qalbu penuh kaliyan kenikmatan
mboten ketang keistimewaan ingkang tersimpan
teng raut pasuryan cahaya enjing

Sunday, 7 February 2016

Kula Nresna Kaliyan Sederhana



Dening: Khoirul Taqwim

Kajengipun yutan tembung tersirat saking para Pujangga
kajengipun kemegahan istana datheng saking para Pangeran enem
kajengipun banda berlimpah muncul saking Saudagar sugih
nanging kula mboten ta mundur sejengkalpun
Tuk mengetuk konten manah sampeyan
Walau kula namung sederhana lebet nresna

Kajengipun para Pujangga nyerat tresna kaliyan kesaen tembung
kajengipun para Pangeran enem mengungkapkan tresna kaliyan gubahan istana
kajengipun para Saudagar sugih mewujudkan tresna kaliyan gemilang banda
nanging kula mengungkapkan tresna kaliyan kesederhanaan

Kula nresna kaliyan sederhana
sanes kaliyan amunisi basa piyambake sedaya-reka

Kula nresna kaliyan sederhana
sanes kaliyan tangan-tangan kekuwaosan

Kula nresna kaliyan sederhana
sanes kaliyan kempalan banda jene mripat

Kula nresna kaliyan sederhana
Wujud inggil tresna kula ing Ilahi
Wujud inggil tresna kula tuk meraih keikhlasan lebet qalbu

Wahai adinda
saben detak ambekan kula
nami sampeyan kejejer saking alam sanubariku
sareng tresna sederhana

Saturday, 6 February 2016

Dalu Tanpa Kartika



Dening: Khoirul Taqwim

Dalu gelap senyap
Tiada cahaya kartika
Tiada sinar benderang
amargi dalu dinten menika
tawang tertutup mega tebal

Dalu tanpa kartika
kraos sepen raos penggalih
Tiada panempuh cahaya
mlebet lebet kesugengan alam
Tuk mengetuk detak sanubari

Dalu tanpa kartika
dalu kartika nembe tertutup mendung
dalu kartika mlajeng menuju kegelapan
ngantos tiba dalu tanpa cahaya
Tiada panempuh saking sunyi kegelapan

Kersanipun kemawon dalu menika tanpa kartika
bokmenawi esok utawi njing emben
kartikakaken bersinar kondur
nempuhi penjuru alam jagad raya

Friday, 5 February 2016

Tentang Jarwi



Dening: Khoirul Taqwim

Sugeng punika lembat
kagem piyambakipun sedaya ingkang ngertos jarwi asih gandrung
sugeng punika tintrim
kagem piyambakipun sedaya ingkang ngertos jarwi kegandrungan

Sugeng punika keras
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ngertos jarwi kejujuran
sugeng punika mencekam
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ngertos jarwi solidaritas

Sugeng penuh jarwi
menawi nepang kebajikan ugi kawonan
sugeng tiada jarwi
menawi mboten nepang jarwi sesami

Mila saking punika
sumangga gegulang tentang beragam jarwi
supados pirsa tentang jarwi punika piyambak

Thursday, 4 February 2016

Izinkan Kami Menyeberangi Samudra Darah



By: Khoirul Taqwim

Kala kabut tiba
Kegelapan malam menyelinap disegala penjuru arah
Rentetan senjata api membabi buta
Menyasar ditubuh-tubuh kehidupan
Hingga anak-anak kecil, orang-orang dewasa
Tua maupun muda
Tewas tak terhitung jumlahnya

Kabut malam
Membuat senyap mata memandang
Darah mengalir dilumbung-lumbung kehidupan
Hingga menyelinap menjadi debu-debu kerusakan
Sampai bara api menghanguskan segala menjadi arang

Wahai pemilik Alam
Izinkan kami menyeberangi samudra darah
Melawan tirani malam ini
Biar mereka menghujani kami dengan peluru
Biar mereka menghujani kami dengan rudal-rudal
Biar mereka tanpa belas kasihan membunuhi kami satu persatu
Hingga sampai kami semua ditelan semesta
Kami tetap berjalan menuju samudra darah
Karena derap langkah kami sudah bulat
Tuk menuju medan kematian

Wahai gunung-gunung tinggi
Wahai langit-langit di alam raya
Izinkan kami mengarungi samudra darah
Melawan ketidak-adilan
Melawan kedzaliman
Biar tubuh kami hancur
Biar jasad kami remuk
Kami tetap berjalan disamudra darah
Mengarungi sisa-sisa nafas
Demi meraih keberlanjutan hidup
Untuk generasi pewaris semesta ini

Sajak kagem Para pamucal


Dening: Khoirul Taqwim

Kisah negeri pamucalan
taksih dipunsingepi mega nyemeng
taksih dipunsingepi kegelapan dalu
taksih kathah peputra lebet keterbelakangan
taksih kathah pemuda-pemudi mlebet lebet kubangan kedangkalan
amargi pamucalan sampun tebih saking fakta kesugengan
ngantos pamucalan namung dados kabetahan formal sasoca

Wahai para pamucal
midhangetaken sajak-sajakku
menawi pamucalan kedah celak kaliyan fakta kesugengan
sanes nglintu pamucalan mlajeng saking keyektosan
dadosipun ngasilaken pamucalan ingkang tebih saking harapan

Wahai para pamucal
Kutitipkan sajakku kagem panjenengan
kersanipun panjenengan salajeng enget tentang jarwi kesugengan
menawi pamucalan yaiku: kesugengan masa ngajeng peputra panjenengan
sanes namung sawates teori sasoca
sayangipun pamucalan kedah samargi kaliyan keyektosan punika piyambak

Wahai para pamucal
ampun mlajeng saking tanggel jawab
menawi pamucalan kedah celak kaliyan keyektosan
sanes namung berkutat tentang teori sasoca
Apalagi namung memaksakan rumus-rumus sasoca
sayangipun mboten nate merumuskan masa ngajeng peputra panjenengan mbenjing

Midhangetaken sajakku
Wahai para pamucal
menawi sampun wancinipun
panjenengan hayati tentang kesugengan
kagem mandhap dipundhusun-dhusun kresaa dipunkitha-kitha
kagem mriksani lajeng kesugengan yektos
supados mukawis kala panjenengan saged merumuskan pamucalan ingkang tebih kengajeng
sanes pamucalan ingkang namung angan-angan sasoca
sanes pamucalan ingkang namung namung lenggah dipunngajeng meja
Apalagi pamucalan ingkang namung tunduk wonten rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan keyektosan punika piyambak
sayangipun pamucalan punika kedah nenem penggalih pekerti
Penuh werni kreasi ugi inovasi

Geguritan Nelayan Samudra



Dening: Khoirul Taqwim

Kala senja miwiti tiba
Gegap gempita Nelayan teng seberang samudra
Sambut rezeki alam penuh kewantunan
Menyeberangi samudra hindia
mboten perduli badai kresaa petir
kaliyan gagah wantun para Nelayan
kaliyan mbaita teng madya-madya keganasan ombak samudra

Jawah teng kegelapan dalu
sanesa mukawis pamambeng
Ombak inggil menjulang
sampun dados sahabat keseharian para Nelayan

Nelayan samudra
Menaklukan badai, ombak, petir
teng sapanjang margi panjang para Nelayan

Wednesday, 3 February 2016

Permai enjing dinten



Dening: Khoirul Taqwim

Senandung enjing
miwiti nyekar menyeruak alam
dhereki permai enjing dinten menika
Penuh kaliyan yutan kesaen
ngantos mboten saged ketang inggil ketakjuban teng enjing dinten

Peksi enjing dinten
miwiti pancarkan kesaen
kaliyan swanten merdunya
ngasta dinten enjing mimbeti permai
sae rupawan kesaenipun

Kala enjing dinten
Pohon rindang taksih teles kuyub
kala embun enjing taksih menyembul
kala surya taksih dereng kemriksa pertela
saking mrikua tentang cerios permai enjing dinten
miwiti terlukis teng tawang cakrawala
Penuh keistimewaan remen cita
sedaya kraos lebet senandung detakan jiwa

Permai enjing dinten
Pancarkan lukisan kesaen
Penuh keasrian alam
Nampak lembat ugi menakjubkan
punika alam permai teng enjing dinten

Tuesday, 2 February 2016

Kala Syairku Ngendika



Dening: Khoirul Taqwim

Ampun wonten tembung
kala syairku ngendika
amargi syairku menembus cakrawala
Melintasi rembulan angkasa raya
ngampil garis alam mada

Mendela!
kala syairku ngendika
amargi syairku melintasi alam jagad ngawula
Menembus dinding-dinding nirwana
Tanpa basa-basi lebet berucap tembung

Ampun wonten swanten
kala syairku ngendika
amargi syairku melintasi samudra semesta
nggebag sapanjang kegelapan dalu
ngantos bertebaran kados anai-anai
dhawah saking tawang alam singgasana

Mendela!
kala syairku ngendika
amargi syairku yaiku: gubahan alam
nyarungani samudra raya
Membelah keangkuhan jiwa nestapa
Menyambut dinten esok njing emben
sareng gubahan syairku ngendika

Kala syairku ngendika
mboten perduli surya terbit saking kilen
mboten perduli surya tenggelam saking wetan
amargi syairku yaiku: gubahan semesta
wonten rembulan ugi surya
rahina kresaa dalu
Berotasi sapanjang ambakan margi kesugengan

Kala syairku ngendika
mendela!
amargi syairku melintasi samudra hindia
Menembus cahaya rembulan
Melintasi surya teng sapanjang rotasi alam

Kersanipunaken!
Syairku tetap ngendika teng sapanjang margi ambakan
amargi syairku yaiku: semesta raya
Menghinggapi asmara raga
Menembus rahina kresaa dalu
ngendika teng sapanjang ambakan nurani
ngantosa mengetuk alam singgasana
ngantos melampaui sendi-sendi logika semesta

Monday, 1 February 2016

Sajak Untuk Para Pendidik


By: Khoirul Taqwim

Kisah negeri pendidikan
Masih diselimuti awan menghitam
Masih diselimuti kegelapan malam
Masih banyak anak-anak dalam keterbelakangan
Masih banyak pemuda-pemudi masuk dalam kubangan kedangkalan
Karena pendidikan sudah jauh dari fakta kehidupan
Hingga pendidikan hanya menjadi kebutuhan formal semata

Wahai para pendidik
Dengarkan sajak-sajakku
Bahwa pendidikan harus dekat dengan fakta kehidupan
Bukan malah pendidikan lari dari kenyataan
Sehingga menghasilkan pendidikan yang jauh dari harapan

Wahai para pendidik
Kutitipkan sajakku untukmu
Agar kau selalu ingat tentang makna kehidupan
Bahwa pendidikan adalah: kehidupan masa depan anak-anakmu
Bukan hanya sebatas teori semata
Namun pendidikan harus sejalan dengan kenyataan itu sendiri

Wahai para pendidik
Jangan lari dari tanggung jawab
Bahwa pendidikan harus dekat dengan kenyataan
Bukan hanya berkutat tentang teori semata
Apalagi hanya memaksakan rumus-rumus semata
Namun tidak pernah merumuskan masa depan anak-anakmu kelak

Dengarkan sajakku
Wahai para pendidik
Bahwa sudah waktunya
Kau menghayati tentang kehidupan
Untuk turun didesa-desa maupun dikota-kota
Untuk melihat langsung kehidupan nyata
Supaya suatu saat kau dapat merumuskan pendidikan yang jauh kedepan
Bukan pendidikan yang hanya angan-angan semata
Bukan pendidikan yang hanya sekedar duduk didepan meja
Apalagi pendidikan yang hanya tunduk pada rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan kenyataan itu sendiri
Namun pendidikan itu harus menanam budi pekerti
Penuh warna kreasi dan inovasi

Udara Enjing Dinten


Dening: Khoirul Taqwim

Kesejukan kraos
kala udara enjing dinten tiba
sedaya salira sabadhe sugeng kondur
kaliyan kerawuhan udara enjing dinten
Penuh kenyamanan ingkang menakjubkan

Ketenangan kraos
kala menghirup udara enjing dinten
salira kraos segar bugar
merneni sapanjang detak ambakan
mraos teng sedaya alam semesta

Udara enjing dinten
Memompa semangat jiwa juang
mimbeti haru bintu
kala nyarungani celah-celah kesugengan
ngantos saged memupuk raos manusiawi

Udara enjing dinten
Penuhi ruangan alam mada
Memecah racun-racun ambakanan
nggantos kaliyan celah-celah kesugengan
ngantos waluya kraos jiwa ndalema raga